Anda di halaman 1dari 48

PENILAIA

N
Kurikulum 2013
berorientasi HOTS
Tujuan Pelatihan
 Peserta memahami pentingnya penilaian pembelajaran yang
HOTS
 Peserta memahami konsep penilaian yang HOTS
 Peserta mampu menyusun kisi- kisi penilaian yang HOTS
Peserta mampu menyusun instrumen penilaian yang HOTS
Alur Pelatihan

Introduction Paparan materi Tanya Jawab


‘10 ‘40 10
Mengapa harus
HOTS?
Mengapa HOTS?
Kecakapan yang diperlukan untuk menghadapi
fenomena pergeseran pada abad ke-21 tersebut?

Literasi Dasar Kompetensi Karakter


Kemampuan menggunakan Kemampuan siswa Kemampuan siswa menghadapi
core skills untuk kehidupan sehari- menyelesaikan permasalahan perubahan pesat pada
hari kompleks lingkungan

Literasi membaca Berpikir kritis Ingin tahu


Numerasi Kreatif Inisiatif
Literasi IPA Komunikasi
Gigih
Literasi TIK Kolaborasi
Adaptif
Literasi finansial
Kepemimpinan
Literasi budaya
Kepekaan sosial
&bermasyarakat
dan budaya
Aspek-Aspek HOTS

HOTS sebagai HOTS sebagai


Transfer of Critical-Creative
Knowledge Thinking

HOTS sebagai
Problem Solving
Kemampuan peserta didik Indonesia sangat rendah dalam:
(1) Memahami informasi yang kompleks;
(2) teori, analisis, dan pemecahan masalah;
(3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah;
(4) melakukan investigasi.
APA ITU HOTS?

HOTS atau higher order thinking skills adalah proses


berpikir tingkat tinggi. Dalam taksonomi bloom yang
direvisi Anderson menduduki level C4, C5 dan C6,
analisis, evaluasi. dan kreasi. HOTS adalah kemampuan
berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan berpikir
kreatif yang merupakan kemampuan berpikir tingkat
tinggi
Pengertian
• Soal-soal HOTS merupakan instrumen pengukuran yang
digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat
tinggi, yaitu kemampuan berpikir yang tidak sekadar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).
Level kognitiv vs dimensi pengetahuan
METACOGNITIF HOTS
PROSEDURAL

KONSEPTUAL
DIMENSI PENGETAHUAN

FAKTUAL

LEVEL KOGNITIF C1 C2 C3 C4 C5 C6
Dimensi Proses Kognitif
(dari Anderson & Krathwohl, 2001)
Kategori/ proses kognitif Definisi
Mengingat (Remember) Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka
panjang.
Mengerti (Understand) Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan, termasuk
komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik.

Menerapkan (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang


berbeda/tidak lazim.
Menganalisa (Analyse) Pisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan tentukan
bagaimana tiap bagian tersebut saling berhubungan satu sama
lain dan terhadap suatu struktur atau fungsi secara
keseluruhan.
Mengevaluasi (Evaluate) Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.

Membuat (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah kesatuan


yang logis atau fungsional; menyusun kembali elemen-elemen
menjadi sebuah pola atau struktur baru.
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menjelaskan Menyimpulkan
Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menerapkan Mengumpulkan Menilai Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Menghitung Menganalisis
Memprediksi Mengkreasikan
Merinci
Mengidentifikasi Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mengasosiasikan
Mendaftar Mencegah Merinci Menugaskan Merencanakan
Membandingkan Menentukan Menominasikan Memadukan
Menunjukkan Menghitung Menggambarkan Mendiagramkan
Menafsirkan Mendikte
Memberi label Mengkontraskan Menggunakan Mengkorelasikan Mempertahankan Membentuk
Memberi indeks Menilai Menguji Memerinci Meningkatkan
Menjalin
Melatih Mencerahkan Menanggulangi
Memasagkan Mendiskusikan Menggali Membagankan
Mengukur Menggeneralisasi
Membaca Mencontohkan Mengemukakan Menyimpulkan Merangkum Menggabungkan
Menamai Mengemukakan Mengadaptasi Menjelajah Membuktikan Merancang
Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Membatas
Menandai Mempersoalkan Memerintahkan
Memvalidasi Mereparasi
Menghafal Memperluas Mengetes
Mengkonsepkan Mengaitkan Membuat
Menyimpulkan Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Meniru Mendukung
Meramalkan Memproduksi Melatih Memproduksi
Mencatat Memproses Mengedit
Memilih Memperjelas
Merangkum
Mengulang Menjabarkan Mengaitkan Menemukan Memproyeksikan Merangkum
Mereproduksi Menyusun Menyeleksi Mengkritik Merekonstruksi
Menggali Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Meninjau Mengubah Melakukan Mendeteksi
Mengarahkan Menyusun
Memilih Mempertahankan Mensimulasikan Menelaah Memutuskan Mengkode
Mentabulasi Mengartikan Mentabulasi Mengukur Memisahkan Mengkombinasikan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Memberi kode Menerangkan menimbang
Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Menulis Menafsirkan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyatakan Memprediksi Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Melaporkan Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Menelusuri Meramalkan Menampilkan
Membedakan
LEVEL KOGNITIF

• Level 1: mengingat (C1) dan memahami


(C2),
• Level 2: mengaplikasikan (C3),
• Level 3: menganalisis (C4), mengevaluasi
Dimensi proses
(C5), dan kognitif(C6)
mencipta berdasarkan taksonomi
Bloom yang telah direvisi dikelompokkan ke
dalam tiga level kognitif, yaitu:
Ciri-Ciri Soal HOTS
1. transfer satu konsep ke konsep lainnya
2. memproses dan menerapkan informasi
3. mencari kaitan dari berbagai informasi yang
berbeda- beda
4. menggunakan informasi untuk menyelesaikan
masalah
5. menelaah ide dan informasi secara kritis
Soal HOTS

Kontekstual
Stimulus
Soal HOTS Menarik

Isu- isu Global


Kemampuan berpikir tingkat tinggi
• Kemampuan untuk memecahkan masalah
(problem solving),
• keterampilan berpikir kritis (critical thinking),
• berpikir kreatif (creative
thinking),
• kemampuan berargumen (reasoning), dan
• kemampuan mengambil keputusan
(decision making).
Kreativitas menyelesaikan permasalahan
dalam HOTS
a. kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak
familiar;
b. kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah dari berbagai sudut
pandang yang berbeda;
c. menemukan model-model penyelesaian baru yang
berbeda dengan cara-cara sebelumnya.
Soal Pilihan Ganda
• Stimulus
• Pokok Soal (Stem)
• Pilihan jawaban (Kunci jawaban dan Pengecoh/ distraktor)
Soal A.3:
Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Seorang pelajar kelas XI sebuah SMK diberi hadiah umroh oleh orang tuanya. Orang tuanya
merasa bersyukurkarena hasil USBN untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti memperoleh nilai 98. Orang tua dari pelajar tersebut memberikan hadiah karena
menghargai daya juang anaknya dalam menghadapi ujian begitu tinggi. Anaknya juga terlihat
selalu berdoa untuk bisa sukses dalam ujian.
Nilai manfaat yang ditunjukkan oleh ilustrasi tersebut adalah ... .
Penyajian Kasus
A. anak menjadi semangat diberi hadiah oleh orang tuanya
Nyata
B. daya juang anak harus diberi hadiah berupa umroh memungkinkan
C. keberhasilan seseorang semata ditentukan oleh semangatnya proses menelaah
D. kesungguhan usahadan disertai do’a berujung keberhasilan informasi
Melalui analisa visual
bagan yang
kompleks, maka
Perhatikan gambar disamping berikut! tingkat berfikir
Interpretasi yang tepat berikut ini terkait gambar di atas ordenya lebih tinggi
adalah....
A. pengemudi memberikan surat-surat kendaraan
kepada petugas
B. pengemudi memberi imbalan kepada petugas yang
telah menolongnya
C. petugas tidak mau menerima uang suap karena
tidak membutuhkan
D. petugas menolak uang suap karena komitmen
menjaga kejujuran
Tugas kita bersama adalah menjaga ketentraman hidup dengan cara mencintai
tetangga dan orang- orang yang berada di sekitar kita. Artinya, kita dilarang
melakukan perilaku- perilaku yang dapat merugikan orang lain, termasuk
menyakitinya dan melakukan tindakan kekerasan kepadanya. .

Jelaskan, kenapa ini harus dilakukan!


• . Perhatikan ilustrasi berikut!
• Keluarga Rizal dan keluarga-keluarga yang lainnya sedang membutuhkan
anggaran yang begitu besar untuk memenuhi kebutuhan hidup. Sebetulnya
ayah Rizal mempunyai kesempatan untuk menyalahgunakan wewenangnya,
karena dia bekerja di tempat yang mengurusi banyak dana. Namun, hal
tersebut tidak dilakukannya, karena ayah Rizal malu melakukan perbuatan
maksiat. Meskipun demikian ayah Rizal dapat memenuhi kebutuhan
keluarganya, sehingga karirnya selalu meningkat dan anak-anaknya dapat
mengenyam pendidikan tinggi.
• Berdasarkan ilustrasi tersebut dapat disimpulkan bahwa ... .
• A. rasa malu dalam maksiat mengantarkan pada kesuksesan
• B. keluarga sangat mendukung keberhasilan karir seseorang
• C. dengan anggaran banyak dapat meraih pendidikan tinggi
• D. kebutuhan keluarga dan karir akan berjalan secara berimbang
Soal Uraian
• Beberapa tahun yang lalu di negeri kita ada seorang
perempuan yang mengaku dirinya nabi. Ada pula seorang
laki- laki yang mengaku telah menerima wahyu dari Allah
Swt. Ia meyakini pernah bertemu malaikat Jibril, kemudian
diberi wahyu. Atas keyakinannya itu ia mengaku dirinya
sebagai utusan Allah Swt.
• Bagaimana kita menyikapi pernyataan tersebut dan kritisi
pernyataan tersebut dari sisi agama!
Level 1
Contoh soal level 1
• . Perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan mandi wajib berikut ini:
• 1) Berwudhu sebelum mandi
• 2) Mulai menyiram dari bagian tubuh kanan
• 3) Berniat mandi wajib
• 4) Mengalirkan air ke seluruh anggota tubuh
• hal-hal yang disunahkan dalam mandi wajib terdapat pada nomor... .
• A. 1 dan2
• B. 1 dan 3
• C. 2 dan 3
• D. 2 dan 4
Ciri level kognitif 1
• mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural.

• Bisa jadi soal-soal pada level 1 merupakan soal kategori sukar, karena
untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat
beberapa rumus atau
peristiwa, menghafal definisi, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan
sesuatu. Namun soal-soal pada level 1 bukanlah merupakan soal-soal
HOTS.

• KKO yangsering digunakan adalah menyebutkan, menjelaskan,


membedakan, menghitung, mendaftar,
menyatakan, dan lain-lain.
• . Allah swt. memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah.
Hal ini dijelaskan dalam Alquran surat….
a. Q.S. Al Baqarah ayat 276
b. Q.S. Al Baqarah ayat 277
c. Q.S. An Nahl ayat 1
d. Q.S. Al Maidah ayat 3
e. Q.S. Ali Imran ayat 5
Ciri-ciri soal pada level 2
• a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
tertentu pada konsep lain dalam mapel yang sama atau mapel
lainnya; atau
• b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural
tertentu untuk menyelesaikan masalah kontekstual (situasi
lain).
• Bisa jadi soal-soal pada level 2 merupakan soal kategori sedang atau
sukar, karena untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus
dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal
definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur)
melakukan sesuatu.
• Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan,
menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain-
lain.
Contoh soal pada level 2
• Perhatikan ilustrasi berikut ini!
• Fatimah adalah seorang pelajar yang tergolong taat beribadah.Pada
suatu hari dia sedang melakukan perjalanan dengan bus dari Semarang
ke Bandung. Dia berangkat setelah shalat asar dan sampai di tempat
tujuan diperkirakan pukul 23.00. Ketika waktu shalat magrib tiba, bus
yang ditumpanginya tidak kunjung berhenti. Akhirnya ia memutuskan
untuk melaksanakan shalat jamak qasar bila sampai tujuan.
• Cara yang benar Fatimah melaksanakan shalat jamak qasar adalah
shalat... .
• A. magrib 3 rakaat dan isya 2 rakaat
• B. magrib 3 rakaat dan isya 4 rakaat
• C. magrib 2 rakaat dan isya 2 rakaat
• D. magrib2 rakaat dan isya4 rakaat
• Perhatikan sikap-sikap terpuji berikut!
• 1) Fadhilah sangat teliti dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru
sehingga mendapatkan hasil maksimal.
• 2) Umi selalu berbaik sangka kepada Allah Swt. meskipun ia selalu
mendapat cobaan.
• 3) Hilmi menghitung uang pengembalian belanja dengan cermat dan teliti
agar tidak menemui kesalahan.
• 4) Fadhil tidak mau menggunjing karena ia percaya Allah Swt. mendengar
apa yang dikatakan manusia.
• Pernyataan yang merupakan pengamalan sikap asmaul husna al-
Khabir ditunjukkan nomor… .
• A. 1 dan 3
• B. 2 dan 4
• C. 3 dan 2
• D. 4 dan 1
• Bapak KH. Usman membacakan khutbah jum’at berisikan Pujian
kepada Allah, dua kalimat syahadat, sholawat kepada nabi, wasiat
taqwa, ayat al-qur’an dan di khutbah kedua ada do’a. Sedangkan
bapak Amin ditempat tertentu dan umum mengajak masyarakat
muslim beriman dan bertaqwa kepada Allah swt serta hidup sesuai
dengan aturan Allah yang tertulis dalam al-qur’an dan hadis.
• Dibawah ini perbedaan khutbah dengan dakwah yang benar,
kecuali…
• Rukun
• Waktu
• Tempat di tentukan
• Islam, balig, berakal
• Menguasai materi keagamaan
• Cermatilah peristiwa berikut ini!
• Dengan turunnya surah al-Mudassir/74 ayat 1–7 Rasulullah mulai berdakwah. Mula-mula
dakwah dilakukan kepada keluarga dekatnya secara sembunyi-sembunyi. Khadijah,
istrinya merupakan wanita pertama yang beriman dan menerima ajaran tauhid. Disusul
oleh Ali bin Abi Talib, Abu Bakar, dan Zaid bin Harisah. Abu Bakar mengajak teman dan
saudaranya untuk beriman pada ajaran yang dibawa oleh Muhammad. Usman bin
Affan, Abdur Rahman bin Auf, Talhah bin Ubaidillah, Sa’d bin Abi Waqas, dan Zubar bin
Awwam mengikuti jejak Abu Bakar dalam menerima ajaran yang dibawa Nabi
Muhammad Saw. Orang-orang yang telah menerima ajaran Nabi Muhammad tidak
hanya berdiam diri. Mereka aktif mengajak saudara atau keluarga dekatnya untuk
meninggalkan ajaran nenek moyang. Kegiatan mereka menyebabkan pengikut
Rasulullah semakin hari semakin bertambah.
• Nilai yang dapat diteladani dari kisah tersebut adalah... .
• A. pentingnya berdakwah untuk keluarga sebelum berdakwah untuk orang lain
• B. Rasulullah membina kerukunan dalam keluarga diawali dari suami dan istri
• C. bermusyawarah merupakan hal pokok untuk membina kerukunan keluarga
• D. orang-orang yang pertama kali masuk Islam dijamin oleh Allah masuk surga
• Pada masa Bani Umayah, Kota Damaskus juga terkenal dengan kota
pelajar. Pada waktu itu jumlah sekolah di Kota Damaskus sudah
mencapai 20 sekolah. Sejumlah perpustakaan besar juga didirikan
untuk mendukung tumbuh kembangnya ilmu pengetahuan. Di antara
lembaga pendidikan itu terdapat sekolah-sekolah kedokteran dan
rumah sakit. Sungguh pada zaman tersebut kemajuan semacam ini
merupakan prestasi yang luar biasa.
• Nilai positif dari bacaan tersebut yang dapat dipetik pelajar adalah...
.
• A. para khalifah giat dalam memperluas wilayah kekuasaannya
• B. ilmu pengetahuan umum harus dipelajari oleh umat Islam
• C. semangat menimba ilmu untuk mengembalikan kejayaan Islam
• D. meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah Swt.
Langkah-Langkah Penyusunan Soal
HOTS
Untuk menulis butir soal HOTS, penulis soal dituntut
untuk dapat menentukan perilaku yang hendak diukur
dan merumuskan materi yang akan dijadikan dasar
pertanyaan (stimulus) dalam konteks tertentu sesuai
dengan perilaku yang diharapkan. Selain itu uraian materi
yang akan ditanyakan (yang menuntut penalaran tinggi)
tidak selalu tersedia di dalam buku pelajaran. Oleh
karena itu dalam penulisan soal HOTS, dibutuhkan
penguasaan materi ajar, keterampilan dalam menulis soal
(kontruksi soal), dan kreativitas guru dalam memilih
stimulus soal sesuai dengan situasi dan kondisi daerah di
sekitar satuan pendidikan.Berikut dipaparkan langkah-
langkah penyusunan soal-soal HOTS.
1. Menganalisis KD yang dapat dibuat
soal-soal HOTS
Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat
dibuatkan soal-soal HOTS. Tidak semua KD dapat
dibuatkan model-model soal HOTS. Guru-guru secara
mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan
analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal
HOTS.
2. Menyusun kisi-kisi soal
Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan
untuk membantu para guru dalam menulis butir
soal HOTS. Secara umum, kisi-kisi tersebut
diperlukan untuk memandu guru dalam: (a)
memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS, (b)
memilih materi pokok yang terkait dengan KD
yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal,
dan (d) menentukan level kognitif.
3. Memilih stimulus yang menarik dan
kontekstual
Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya
mendorong peserta didik untuk membaca stimulus.
Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah
dibaca oleh peserta didik. Sedangkan stimulus
kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan
kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik,
mendorong peserta didik untuk membaca.Dalam konteks
Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari
lingkungan sekolah atau daerah setempat.
4. Menulis butir pertanyaan sesuai
dengan kisi-kisi soal
Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan
kaidah penulisan butir soal HOTS.Kaidah
penulisan butir soal HOTS, agak berbeda dengan
kaidah penulisan butir soal pada umumnya.
Perbedaannya terletak pada aspek materi,
sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa
relative sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu
soal, sesuai format terlampir.
5. Membuat pedoman penskoran
(rubrik) atau kunci jawaban
Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya
dilengkapi dengan pedoman penskoran atau
kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk
bentuk soal uraian.Sedangkan kunci jawaban
dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan
ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian
singkat.
TUGAS INDIVIDU

Susunlah perangkat soal HOTS sesuai dengan mata pelajaran


yang bapak/ibu ajarkan dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Soal terdiri atas dua soal pilihan ganda dan satu soal
uraian.
2. Soal dilengkapi dengan kisi-kisi, kartu soal, kunci jawaban
dan pedoman penilaian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai