Anda di halaman 1dari 33

DOMAIN TAKSONOMI

DAN KOMPETENSI
PEMBELAJARAN
Pertemuan 5

Dosen:
Prof. Dr. Sapriya, M.Ed.
Dr. Iim Siti Masyitoh, M.Si

Page 1
HIRARKI TUJUAN PENDIDIKAN
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
(Membentuk manusia Indonesia seutuhnya)

TUJUAN INSTITUSIONAL/LEMBAGA
(Sesuai Jenjang dan Jenis Persekolahan)

TUJUAN KURIKULER
(Menurut Mata Pelajaran/Bidang Studi)

TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM (TPU)


(Mata Pelajaran/Bidang Studi)

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS (TPK)

(Per Satuan KBM/ Bahasan)

Tim Pengembang Kur UPI


Page 2
TUJUAN

• GOAL
• AIM > V
• OBJECTIVE
• SDG: SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS
• INSTRUCTIONAL OBJECTIVES
• TPU / TIU > INSTRUKSIONAL > PEMBELAJARAN
• TPK/ TIK >

Page 3
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
TAHUN 2005
• PP NO. 19 TAHUN 2005 TTG SNP. > BSNP
• 1. SKL
• 2. SI
• 3. SPROSES
• 4. SPENILAIAN
• 5. SPENGELOLAAN
• 6. SPENDIDIK
• 7. SPEMBIAYAAN
• 8. SSARANA & Prasarana
Page 4
KOMPETENSI INTI

• KI - 1, Sikap spiritual 1.1; 1.2 , dst (attitude/ affective) –


substantive > disposition
• KI – 2, Sikap social 2.1; 2.2; 2.3, dst _ - prosedural
• KI - 3, Pengetahuan 3.1; 3.2; 3.3, dst (cognitive) >
knowledge
• KI - 4. Keterampilan 4.1; 4.2; 4.3 dst (psychomotor) > skills

Page 5
KOMPETENSI INTI (KI) DAN
KOMPETENSI DASAR (KD) _ KBK
• Pengetahuan > domain cognitive – kognitif: C1,2,3,4,5,6
• Keterampilan > domain psychomotor – psikomotor:
P1,2,3,4,5
• Sikap > domain affective – afektif : A1,2,3,4,5
• Civic knowledge
• Civic skills
• Civic disposition

Page 6
TUJUAN PENDIDIKAN DAN
KOMPETENSI PEMBELAJARAN
• Tujuan Pendidikan Nasional > BSNP (SNP) > 8 Standar (SKL, SI,
Sproses, Spenilaian, Ssarpras, S Kualifikasi Pendidik, S Pengelolaan,
S Pembiayaan) > Satuan Pendidikan > Tujuan Mata Pelajaran (KI-KD)
• Satuan Pendidikan (Kep Sekolah dan Guru) > SKL, SI/KI dan KD/
Standar Proses, Standar penilaian. > RPP
• Melihat / Memilih KI dan KD
• 1, Sikap spiritual 1.1; 1.2 , dst
• 2, Sikap social 2.1; 2.2; 2.3, dst
• 3, Pengetahuan 3.1; 3.2; 3.3, dst
• 4. Keterampilan 4.1; 4.2; 4.3 dst
• Merumuskan Indikator > KD menjadi indicator > KKO > taksonomi

Page 7
PENGANTAR
• Pengetian Taksonomi
Bahasa Yunani: tassein  untuk mengklasifikasi dan nomos 
yang berarti aturan.
Taksonomi : klasifikasi hierarkis dari sesuatu atau prinsip yang
mendasari klasifikasi.
• Taksonomi Bloom, taksonomi yang dibuat untuk tujuan
pendidikan, yang dikembangkan oleh Bloom dan kawan-kawan
mulai tahun 1950-an.
• Tujuan pendidikan , dibagi menjadi beberapa domain (ranah,
kawasan) dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam
bagian-bagian yang lebih rinci yang hierarkis.

Page 8
TAKSONOMI
TUJUAN PENDIDIKAN
Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang
berisi perilaku-perilaku yang menekankan
aspek intelektual, seperti pengetahuan,
pengertian, dan keterampilan berpikir.

Affective Domain (Ranah Afektif) berisi


perilaku-perilaku yang menekankan aspek
perasaan dan emosi, seperti minat, sikap,
apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

Psychomotor Domain (Ranah


Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang
menekankan aspek keterampilan motorik
seperti tulisan tangan, mengetik,
berenang, dan mengoperasikan mesin.
Page 9
DOMAIN
KOGNITIF

Synthesis / Evaluation/
Evaluation(C5) Creation) (C6)
Analysis (C4)
Application (C3)
Comprehension
(C2)
Knowledge (C1)
(Recalling) Tim Pengembang Kur UPI, 2020
Page 10
HOTS & 21ST CENTURY SKILLS

• COGNITIVE:
• Knowledge – Recalling – mengingat C1
• C1,2,3: Low Order Thinking Skills (LOTS)
• C4,5,6: High Order Thinking Skills (HOTS)
• Tuntutan pembelajaran abad 21: 4C
• Creative & innovative skills
• Critical & problem solving skills
• Communicative skills
• Collaborative skills
Page 11
KATA KERJA OPERASIONAL (KKO)U
NTUK PERUMUSAN TUJUAN
KOGNITIF

Page 12
• Domain Taksonomi >
• Merencanakan pembelajaran > RPP
• Standar Proses
• 1. KI/KD No. …. Indikator pembelajaran KD 3….
(Pengetahuan)

Page 13
PROSES KOGNITIF
PROSES KOGNITIF
DEFINISI

C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan


L Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
C3
Mengaplikasikan situasi yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
C4 Menganalisis
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan
H keseluruhan
O Menilai / Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
C5
T Mengevaluasi standar
S Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
Mengkreasi / untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
C6
Mencipta fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam
pola atau struktur baru
Page 14
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengatur Menyimpulkan Mengabstraksi
Menjelaskan Menceritakan Menentukan Menganimasi Menilai Mengatur
Menerapkan Mengumpulkan Mengarahkan Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan
Mengkalkulasi Memecahkan Memprediksi Mengkatagorikan
Membilang Mencirikan
Memodifikasi Menegaskan Memperjelas Membangun
Mengidentifikasi Merinci
Menghitung Menganalisis Menugaskan Mengkreasikan
Mendaftar Mengasosiasikan Membangun Menyeleksi Menafsirkan Mengoreksi
Menunjukkan Membandingkan Mencegah Merinci Mempertahankan Merencanakan
Memberi label Menghitung Menentukan Menominasikan Memerinci Memadukan
Memberi indeks Mengkontraskan Menggambarkan Mendiagramkan Mengukur Mendikte
Memasangkan Menjalin Menggunakan Mengkorelasikan Merangkum Membentuk
Membaca Mendiskusikan Menilai Menguji Membuktikan Meningkatkan
Menamai Mencontohkan Melatih Mencerahkan Memvalidasi Menanggulangi
Menggali Membagankan Mengetes Menggeneralisasi
Menandai Mengemukakan
Mengemukakan Menyimpulkan Mendukung Menggabungkan
Menghafal Mempolakan
Mengadaptasi Menjelajah Memilih Merancang
Meniru Memperluas
Menyelidiki Memaksimalkan Memproyeksikan Membatas
Mencatat Menyimpulkan Mempersoalkan Memerintahkan Mengkritik Mereparasi
Mengulang Meramalkan Mengkonsepkan Mengaitkan Mengarahkan Membuat
Mereproduksi Merangkum Melaksanakan Mentransfer Memutuskan Menyiapkan
Meninjau Menjabarkan Memproduksi Melatih Memisahkan Memproduksi
Memilih Menggali Memproses Mengedit Menimbang Memperjelas
Mentabulasi Mengubah Mengaitkan Menemukan Merangkum
Memberi kode Mempertahankan Menyusun Menyeleksi Merekonstruksi
Menulis Mengartikan Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Melakukan Mendeteksi Menyusun
Menyatakan Menerangkan
Mensimulasikan Menelaah Mengkode
Menelusuri Menafsirkan
Mentabulasi Mengukur Mengkombinasikan
Memprediksi Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Melaporkan Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Membedakan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Mengoperasikan Memadukan Page 15
Menciptakan
Meramalkan Menampilkan
RUMUSAN UNTUK EVALUASI
Kritiklah X berdasarkan

PENILAIAN
kriteria Y....
Evaluasi X sesuai dengan
persfektif.....

TUJUAN SINTESIS
Rangkaikan ....
Buatlah karangan...
Pertahankanlah .....

Kombinasikanlah....
Simpulkan......
ANALISIS
Jabarkan ....
Uraikan.....
Tunjukkan
hubungan .....
Identifikasi ....
APLIKASI
Terapkan....
Demontrasikan...
Hitunglah.......
PEMAHAMAN
Jelaskan...
Bagaimana...
Nyatakan ....
INGATAN
Terjemahkan
Apa ....
Siapa...
Dimana...
Kapan....
Sebutkan ....

Page 16
DOMAIN
AFEKTIF

Page 17
KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK P
ERUMUSAN TUJUAN
AFEKTIF

Page 18
RANAH AFEKTIF
Proses Afektif Definisi
penerimaan adalah semacam kepekaan dalam
A1 Penerimaan menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang
datang pada diri peserta didik
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi
aktif untuk mengikutsertakan dirinya dalam
A2 Menanggapi
fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya
dengan salah satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan
A3 Penilaian
terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
A4 Mengelola
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
Karakterisas
A5 seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian
i
dan tingkah lakunya. Page 19
Mengorganisaik Karakterisasi
Menerima Merespon Menghargai
an Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3)
(A4) (A5)

Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan


Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun perilaku
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk- Berakhlak
Melaporkan Menekankan pendapat mulia
Memilih Memprakarsai Memadukan Melayani
Memilah Menyumbang Mengelola Mempengaruhi
Menolak Mengimani Merembuk Mengkualifikas
Menampilkan Menegosiasi i
Menyetujui Membuktikan
Mengatakan Memecahkan

Page 20
DOMAIN
PSIKOMOTOR

Page 21
KATA KERJA OPERASIONAL UNTUK P
ERUMUSAN TUJUAN
PSIKOMOTOR

Page 22
Proses Psikomotor

Proses Berpikir Makna


P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan
berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi
untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir”
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar
sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu
keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih
keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis
dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat
aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan penguasaan
keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis (misalnya dapat
menentukan langkah yang lebih efisien).

Page 23
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)

Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain


Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungkan Merancang Memutar Merumuskan
Mengatur Melatih Mengirim Memodifikasi
Mengumpulkan Memperbaiki Memproduksi master
Menimbang Memanipulasi Mencampur Mensketsa
Memperkecil Mereparasi Mengemas
Mengubah Menyajikan

Page 24
OPERASIONALISASI KD NO.3. …

• INDIKATOR PEMBELAJARAN KHUSUS


• (1 KD > 2 INDIKATOR) > 2 UNSUR: (1) KKO; (2)
SUBSTANSI
• TUJUAN PEMBELAJARAN
• (2 TUJUAN PEMBELAJARAN) > A,B,C,D

Page 25
KRITERIA
MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS

• Menggunakan kata kerja operasional.


Contoh: mahasiswa mampu menerapkan rumus, bukan mahasiswa dapat memahami
• Harus dalam bentuk hasil belajar, bukan apa yang dipelajari.
Contoh: Mahasiswa dapat menjelaskan .........., bukan Mahasiswa dapat mengetahui
cara-cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif.
• Harus berbentuk tingkah laku mahasiswa, bukan tingkah laku dosen.
Contoh: mahasiswa dapat ..........., bukan Dosen dapat menjelaskan
..............
• Hanya meliputi satu jenis kemampuan, agar mudah dalam menilai pencapaian tujuan.

Page 26
MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS
• Model empat komponen:
ABCD: A = Audience,
B = Behavior,
C = Condition. dan
D = Degree
(Baker, 1971).

• Model lima komponen:


Who (siapa; siswa/ anak didik),
Behavior (tingkah laku),
What (tentang apa, apa yang dipelajari),
Criterion (kriteria ketercapaian tujuan), dan
Condition (dalam kondisi pembelajaran yang bagaimana).
Lee (1973)

Page 27
RUMUSAN BAKER

• A= Audience; siapa yang belajar. Dirumuskan secara spesifik agar jelas untuk
siapa tujuan belajar itu diarahkan.
Contohnya; Mahasiswa Prodi ...... semester 1 dsb.
• B= Behavior; perilaku spesifik yang diharapkan terbentuk setelah KBM.
Rumusan perilaku ini mencakup kata kerja aktif transitif (KK+Objek).
Contoh: menyebutkan bagian-bagian daun.
• C= Condition; keadaan/ syarat yang harus dipenuhi dalam melakukan/unjuk
kemampuan.
Contoh: secara berkelompok, tanpa membaca kamus, dsb.
• D= Degree; batas minimal tingkat keberhasilan terendah yang harus dipenuhi
dalam mencapai perilaku yang diharapkan.
Contoh: paling sedikit tiga buah, paling lambat satu minggu, minimal 80%, dsb..

Page 28
CONTOH
RUMUSAN TUJUAN KHUSUS

”Setelah membaca wacana yang diberikan Dosen, (A) Mahasiswa


(B) mampu memberikan contoh penggunaan gaya bahasa
sarkasme (C) secara tertulis (D) paling sedikit tiga buah.”

Note:
1. Unsur A biasanya hanya ditulis satu kali di awal
penulisan tujuan.
2. Unsur C, sering kali tidak disebutkan bila memang tidak
menekankan pada suatu kondisi pembelajaran yang khusus.

Page 29
KEGUNAAN TAKSONOMI

1. Membantu mengelompokkan tujuan-tujuan sehingga


bisa mengurangi beban kerja yang harus dilakukan
dalam mendesain sistem instruksional.
2. Membantu dalam menentukan pengurutan (sequence)
dan pembagian (segment) pembelajaran.
3. Berguna untuk membuat perencanaan kondisi internal
dan eksternal belajar yang diperlukan untuk terjadinya
belajar secara sukses. (Gagne,et.al., 1992:51)

Page 30
ADA PERTANYAAN?

Page 31
TERIMA KASIH

Page 32
RUJUKAN:

Bloom, B., Englehart, M. Furst, E., Hill, W., & Krathwohl, D. (1956).
Taxonomy of educational objectives: The classification of
educational goals. Handbook I: Cognitive Domain. New York, Toronto:
Longmans, Green.

Krathwohl, D., Bloom, B., & Masia, B. (1956). Taxonomy of educational


objectives. Handbook II: Affective Domain. New York: David McKay.
RUDI SUSILANA
Harrow, A. (1972). A Taxonomy of the Psychomotor Domain: A guide
for developing behavioral objectives. New York: David McKay.

DISAJIKAN
Anderson, L. W., & Krathwohl, D. (Eds.). (2001). A Taxonomy for
Learning, Teaching, and Assessing: A revision of Bloom's taxonomy
of educational objectives. New York: Longman.

Page 33

Anda mungkin juga menyukai