0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
220 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum hutang piutang dalam hukum adat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum hutang piutang dalam hukum adat mengatur hak-hak anggota masyarakat atas benda-benda selain tanah, meliputi hak atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak, barang, serta konsep sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong, panjer,
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum hutang piutang dalam hukum adat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum hutang piutang dalam hukum adat mengatur hak-hak anggota masyarakat atas benda-benda selain tanah, meliputi hak atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak, barang, serta konsep sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong, panjer,
Dokumen tersebut membahas mengenai hukum hutang piutang dalam hukum adat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa hukum hutang piutang dalam hukum adat mengatur hak-hak anggota masyarakat atas benda-benda selain tanah, meliputi hak atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak, barang, serta konsep sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong, panjer,
2. M. Rizki Fahri R 185010013 hukum adat 3. Amara Azka .k 185010015 4. Irzam Gustira 185010034 Ringkasan Dalam suasana hukum adat, hukum hutang piutang atau hukum perutangan merupakan kaidah-kaidah atau norma-norma yang mengatur hak-hak anggota- anggota persekutuan atas benda-benda yang bukan tanah. Hak-hak tersebut ditandaskan dalam hukum perseorangan sebagai hak milik. Pada umumnya persekutuan tidak dapat menghalangi hak-hak perseorangan sepanjang hak-hak tersebut mengenai benda-benda yang bukan tanah. Isi Materi
1. Hak atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak dan barang
2. Sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong 3. Panjer (tanda yang kelihatan) 4. Kredit perseorangan Pertama-tama Harus ditegaskan bahwa perbedaan Prinsipil antara hak ini dengan hak-hak atas tanah adalah Hak atas perumahan, bahwa terhadap hak ini berlaku tumbuh-tumbuhan, terutama hak milik perseorangan nya, sedangkan ternak dan barang pada hak atas tanah adalah hak persekutuan yang lebih diutamakan Terhadap prinsip ini terdapat pengecualian-pengecualian sebagai berikut : Dalam transaksi transaksi tentang pekarangan termasuk praktis selalu rumah dan tumbuh- tumbuhan yang ada di situ. objek transaksi (transaksi jual)Dalam hal ini jadinya pekarangan, rumah dan tumbuhan-tumbuhan . Transaksi demikian itu dinamakan ADOL NGEBREGI. Kadang-kadang hak milik atas tumbuhan-tumbuhan membawa hak milik atas tanahnya. Hak milik atas tanah terikat oleh hak milik atas rumah tembok yang ada di situ, satu dan lain karena rumah tembok itu tidak mudah dipindahkan tidak seperti rumah yang terbuat dari bambu atau kayu. a. Hak Milik Atas Tumbuh-Tumbuhan Hak milik atas tumbuh-tumbuhan dapat pula digadaikan ( Misalnya Pohon JERUK dan lain-lain pohon Buah-Buahan). Apabila pohon-pohon buah-buahan itu digadaikan maka si pemegang gadai memiliki kuasa atau hak penuh untuk memetik buah-buahan dari pohon-pohon tersebut untuk dimilikinya. b. Hak Milik Atas Ternak Hak milik atas ternak kadang-kadang terikat oleh aturan-aturan khusus tentang memotongnya dan menjualnya tetapi dengan ikatan yang sedemikian ini tidaklah berarti bahwa hak milik atas ternak itu tidak ada. khusus di Tapanuli terdapat Apa yang disebut milik sebagian dari pada ternak misalnya memiliki seperempat kerbau ini disebabkan karena di daerah tersebut ada kebiasaan ternak disuruh untuk memelihara kepada orang lain dengan perjanjian kelak apabila sudah dijual hasil penjualannya akan dibagi. c. Hak Milik Atas Barang Peralihan hak milik atas barang-barang yang mempunyai kekuatan magis (barang barang pusaka seperti keris dan lain sebagainya) hanya dapat dilakukan dengan transaksi jual barang-barang dapat juga digadaikan barang pindah tangan kepada yang memberi uang kalau pinjaman pada waktunya Tidak dilunasi maka barang-barang yang digadaikan itu dapat dijual oleh yang memberi uang dimana uang dari hasil penjualan barang itu uang pinjaman diperhitungkan atau barang itu menjadi miliknya yang memberi hutang uang. d. Tentang Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak tanah, adalah barang yang Pasti tidak bergerak ternak dan barang-barang lain adalah benda yang pasti dapat bergerak rumah dan Tumbuh-tumbuhan adalah benda yang kepastiannya termasuk bergerak atau tidak, untuk ini wajib dilihat keadaannya. ( rumah dari bambu yang mudah dipindahkan adalah benda bergerak sedangkan rumah tembok atau batu yang sukar dipindahkan adalah benda tidak bergerak). Tolong menolong yang kita jumpai didalam adat ternyata
Sumbang yang mempunyai dasar gotong
royong artinya “tidak ada menyumbang, pikiran supaya dikemudian Sambat Sinambat, hari dapat menerima balasan Tolong menolong pertolongan apabila sekarang memberikan suatu pertolongan” Dasar gotong royong ini lazimnya terdapat pada kerjasama untuk mencapai suatu maksud ataupun tujuan bersama contohnya Dalam suatu desa misalnya harus dibangun sebuah balai desa atau pun langgar dalam hal ini setiap warga desa merasa berkewajiban untuk menyumbangkan tenaga atau material Suatu desa membuka hutan untuk dijadikan tanah pertanian. Juga untuk perkerjaan ini semua warga desa merasa wajib untuk menyumbangkan tenaganya Pak lurah membetulkan rumahnya, maka warga desa merasa berkewajiban memberi bantuan. Hal ini disebut pancen (dijawa), resayo (diminangkabau), kwarto (diambon) Panjer (Tanda yang Kelihatan) a) Perbedaan antara Perjanjian dengan Panjer dan perbuatan kontakan Perjanjian dengan panjer mengandung janji untuk melaksanakan apa yang telah disepakati bersama kemudian hari sedangkan perjanjian perbuatan kontan prestasi (perbuatan dilaksanakn pada saat permufakatan terjadi) Perbedaan antara Perjanjian dengan Panjer perbuatan hutang Perjanjian dengan panjer mengandung perjanjian untuk dilaksanakn apa yang telah disepakati bersama dari kedua belah pihak,sedangkan Perbuatan utang pelaksanaan telah tiba dari satu pihak yaitu yang memberi pinjaman uang,sedangkan prestasi pihak yang baru berhutang dilaksankaan kemudian hari sesuai dengan apa yang telah dimufakati bersama. Perjanjian dengan panjer itu lazim mengandung janji untuk mengadakan perbuatan kontan,misalnya: Berjanji akan membeli sebidang tanah milik B,sedangkan Berjanji akan menjadi tanahnya itu. Bila telah terjadi suatu pemanfaatan permufakatan dimana A memberikan uang panjer (tanda pengikat yang kelihatan) kepada B misalnya Rp.25.000,00. (dua puluh liam juta ribu rupiah). Setelah panjer diterima oleh B kedua belah pihak telah merasakan terikat. Kalu A tidak menepati janjinya maka panjernya hilang sedangkan kalua B yang tidak menepati janjinya wajib mengembalikan panjernya. Utang atau pinjaman yang adalah merupakan perbuatan normal dalam masyarakat Indonesia baik pinjaman memakai maupun tanpa memakai bunga, meskipun memungut bunga Kredit menurut agama islam tidak
Perseorangan dibenarkan, akan tetapi dalam
kenyataanya banyak orang atau perkumpulan juga yang melakukan pinjaman dengan bunga. Pada pada suku BATAK adalah istilah MANGANAHI untung dengan bunga Hal-hal yang berhubungan dengan KREDIT PERSEORANGAN Tanggung menanggung Borg atau Jaminan Kempitan Ngeber Ijoan atau ijon Ngaranan atau Mangga anak Makidihang raga Simpulan Hukum perutangan menurut hukum adat ialah keseluruhan peraturan hukum yang menguasai hak-hak atas benda-benda selain tanah dan perpindahan hak-hak itu, serta hukum mengenai jasa-jasa. Jadi bukan hukum hutang piutang seperti yang diatur dalam BW. Dalam hukum adat hutang piutang tidak hanya meliputi ataupun mengatur perbuatan-perbuatan hukum yang menyangkut masalah kredit perseorangan saja, tetapi juga masalah-masalah yang menyangkut ha atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak an barang, sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong, panjer dan kredit perseorangan. Terimakasih