Anda di halaman 1dari 19

HUKUM ADAT

KELOMPOK 8
kelompok 8

Hutang piutang dalam 1. Ajeng Marliani 185010002


2. M. Rizki Fahri R 185010013
hukum adat 3. Amara Azka .k 185010015
4. Irzam Gustira 185010034
Ringkasan
Dalam suasana hukum adat, hukum hutang piutang atau hukum perutangan
merupakan kaidah-kaidah atau norma-norma yang mengatur hak-hak anggota-
anggota persekutuan atas benda-benda yang bukan tanah. Hak-hak tersebut
ditandaskan dalam hukum perseorangan sebagai hak milik. Pada umumnya
persekutuan tidak dapat menghalangi hak-hak perseorangan sepanjang hak-hak
tersebut mengenai benda-benda yang bukan tanah.
Isi Materi

1. Hak atas perumahan, tumbuh-tumbuhan, ternak dan barang


2. Sumbang menyumbang, sambat sinambat, tolong menolong
3. Panjer (tanda yang kelihatan)
4. Kredit perseorangan
Pertama-tama Harus
ditegaskan bahwa perbedaan
Prinsipil antara hak ini dengan
hak-hak atas tanah adalah
Hak atas perumahan,
bahwa terhadap hak ini berlaku
tumbuh-tumbuhan, terutama hak milik
perseorangan nya, sedangkan
ternak dan barang
pada hak atas tanah adalah hak
persekutuan yang lebih
diutamakan
Terhadap prinsip ini terdapat pengecualian-pengecualian sebagai
berikut :
Dalam transaksi transaksi tentang pekarangan termasuk praktis selalu rumah dan tumbuh-
tumbuhan yang ada di situ. objek transaksi (transaksi jual)Dalam hal ini jadinya pekarangan,
rumah dan tumbuhan-tumbuhan . Transaksi demikian itu dinamakan ADOL NGEBREGI.
Kadang-kadang hak milik atas tumbuhan-tumbuhan membawa hak milik atas tanahnya.
Hak milik atas tanah terikat oleh hak milik atas rumah tembok yang ada di situ, satu dan lain
karena rumah tembok itu tidak mudah dipindahkan tidak seperti rumah yang terbuat dari bambu
atau kayu.
a. Hak Milik Atas Tumbuh-Tumbuhan
Hak milik atas tumbuh-tumbuhan dapat pula digadaikan
( Misalnya Pohon JERUK dan lain-lain pohon Buah-Buahan).
Apabila pohon-pohon buah-buahan itu digadaikan maka si pemegang
gadai memiliki kuasa atau hak penuh untuk memetik buah-buahan
dari pohon-pohon tersebut untuk dimilikinya.
b. Hak Milik Atas Ternak
Hak milik atas ternak kadang-kadang terikat oleh aturan-aturan khusus tentang
memotongnya dan menjualnya tetapi dengan ikatan yang sedemikian ini tidaklah
berarti bahwa hak milik atas ternak itu tidak ada. khusus di Tapanuli terdapat Apa yang
disebut milik sebagian dari pada ternak misalnya memiliki seperempat kerbau ini
disebabkan karena di daerah tersebut ada kebiasaan ternak disuruh untuk memelihara
kepada orang lain dengan perjanjian kelak apabila sudah dijual hasil penjualannya akan
dibagi.
c. Hak Milik Atas Barang
Peralihan hak milik atas barang-barang yang mempunyai kekuatan magis (barang
barang pusaka seperti keris dan lain sebagainya) hanya dapat dilakukan dengan
transaksi jual barang-barang dapat juga digadaikan barang pindah tangan kepada yang
memberi uang kalau pinjaman pada waktunya Tidak dilunasi maka barang-barang yang
digadaikan itu dapat dijual oleh yang memberi uang dimana uang dari hasil penjualan
barang itu uang pinjaman diperhitungkan atau barang itu menjadi miliknya yang
memberi hutang uang.
d. Tentang Benda Bergerak dan Benda Tidak Bergerak
tanah, adalah barang yang Pasti tidak bergerak
ternak dan barang-barang lain adalah benda yang pasti dapat bergerak
rumah dan Tumbuh-tumbuhan adalah benda yang kepastiannya termasuk bergerak
atau tidak, untuk ini wajib dilihat keadaannya.
( rumah dari bambu yang mudah dipindahkan adalah benda bergerak sedangkan rumah
tembok atau batu yang sukar dipindahkan adalah benda tidak bergerak).
Tolong menolong yang kita
jumpai didalam adat ternyata

Sumbang yang mempunyai dasar gotong


royong artinya “tidak ada
menyumbang,
pikiran supaya dikemudian
Sambat Sinambat, hari dapat menerima balasan
Tolong menolong pertolongan apabila sekarang
memberikan suatu
pertolongan”
Dasar gotong royong ini lazimnya terdapat pada kerjasama untuk
mencapai suatu maksud ataupun tujuan bersama contohnya
Dalam suatu desa misalnya harus dibangun sebuah balai desa atau pun
langgar dalam hal ini setiap warga desa merasa berkewajiban untuk
menyumbangkan tenaga atau material
Suatu desa membuka hutan untuk dijadikan tanah pertanian. Juga untuk
perkerjaan ini semua warga desa merasa wajib untuk menyumbangkan
tenaganya
Pak lurah membetulkan rumahnya, maka warga desa merasa berkewajiban
memberi bantuan. Hal ini disebut pancen (dijawa), resayo (diminangkabau),
kwarto (diambon)
Panjer
(Tanda yang
Kelihatan)
a) Perbedaan antara Perjanjian dengan Panjer dan perbuatan kontakan
Perjanjian dengan panjer mengandung janji untuk melaksanakan apa yang telah
disepakati bersama kemudian hari sedangkan perjanjian perbuatan kontan prestasi
(perbuatan dilaksanakn pada saat permufakatan terjadi)
Perbedaan antara Perjanjian dengan Panjer perbuatan hutang
Perjanjian dengan panjer mengandung perjanjian untuk dilaksanakn apa yang telah
disepakati bersama dari kedua belah pihak,sedangkan Perbuatan utang pelaksanaan
telah tiba dari satu pihak yaitu yang memberi pinjaman uang,sedangkan prestasi
pihak yang baru berhutang dilaksankaan kemudian hari sesuai dengan apa yang
telah dimufakati bersama.
Perjanjian dengan panjer itu lazim mengandung janji untuk mengadakan perbuatan
kontan,misalnya:
Berjanji akan membeli sebidang tanah milik B,sedangkan
Berjanji akan menjadi tanahnya itu. Bila telah terjadi suatu pemanfaatan permufakatan
dimana A memberikan uang panjer (tanda pengikat yang kelihatan) kepada B misalnya
Rp.25.000,00.
(dua puluh liam juta ribu rupiah). Setelah panjer diterima oleh B kedua belah pihak telah
merasakan terikat. Kalu A tidak menepati janjinya maka panjernya hilang sedangkan kalua B
yang tidak menepati janjinya wajib mengembalikan panjernya.
Utang atau pinjaman yang adalah
merupakan perbuatan normal dalam
masyarakat Indonesia baik pinjaman
memakai maupun tanpa memakai
bunga, meskipun memungut bunga
Kredit
menurut agama islam tidak

Perseorangan dibenarkan, akan tetapi dalam


kenyataanya banyak orang atau
perkumpulan juga yang melakukan
pinjaman dengan bunga. Pada pada
suku BATAK adalah istilah
MANGANAHI untung dengan bunga
Hal-hal yang berhubungan dengan KREDIT PERSEORANGAN
Tanggung menanggung
Borg atau Jaminan
Kempitan
Ngeber
Ijoan atau ijon
Ngaranan atau Mangga anak
Makidihang raga
Simpulan
Hukum perutangan menurut hukum adat ialah keseluruhan peraturan hukum
yang menguasai hak-hak atas benda-benda selain tanah dan perpindahan
hak-hak itu, serta hukum mengenai jasa-jasa. Jadi bukan hukum hutang
piutang seperti yang diatur dalam BW.
Dalam hukum adat hutang piutang tidak hanya meliputi ataupun mengatur
perbuatan-perbuatan hukum yang menyangkut masalah kredit perseorangan
saja, tetapi juga masalah-masalah yang menyangkut ha atas perumahan,
tumbuh-tumbuhan, ternak an barang, sumbang menyumbang, sambat
sinambat, tolong menolong, panjer dan kredit perseorangan.
Terimakasih

Asalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai