Anda di halaman 1dari 39

PENULISAN DAN

PENGEMBANGAN SOAL HOTS

Cyta Paramartha, S.Pd.SD.


ANALISIS SKL, KI, KD, dan
PERUMUSAN INDIKATOR SERTA
KETERKAITANNYA
SKL
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria
Pengertian mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai


acuan utama pengembangan standar isi, standar
Tujuan proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana
dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar
pembiayaan.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Inti Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SD/MI pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia
tertentu
Melalui Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi
Dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu
sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar pada mata pelajaran
yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Kompetensi Dasar merupakan kemampuan dan materi
pembelajaran minimal yang harus dicapai peserta didik untuk suatu
mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti
Kompetensi dasar pada kurikulum 2013 berisi kemampuan dan
materi pembelajaran untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan yang mengacu pada kompetensi inti
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Pengertian
Merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

Fungsi
● Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
● Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
● Pedoman dalam mengembangkan
bahan ajar
● Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian
hasil belajar
Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang
dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan
mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi
dan kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat
dan lingkungan/daerah.
Langkah-langkah Perumusan
Indikator

A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD


 Menganalisis KKO

B. Menganalisis Indikator berdasarkan tingkat UKRK (Urgensi,


Kontinuitas, Relevansi, Keterpakaian
Analisis Tingkat UKRK pada KD

Berdasar UKRK (Urgensi, Kontinuitas, Relevansi,


Keterpakaian):
Indikator sangat penting,
Indikator penunjang.

Keterangan:
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah
ketepatan indikator penting atau indikator penunjang.
Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka urgensi
dimaknai bahwa indikator tersebut penting dikuasai oleh
peserta didik.
Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi
indikator selanjutnya atau mempunyai hubungan dengan
indikator pada tingkat lanjut.
Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut
mempunyai hubungan dengan mata pelajaran lain serta
memiliki nilai yang aplikatif dalam kehidupan
bermasyarakat.
TAXONOMI BLOOM
Benjamin S. Bloom, dkk. menyatakan bahwa
pengelompokan tujuan pendidikan harus senantiasa
mengacu kepada tiga jenis domain / ranah yang melekat
pada diri peserta didik , yaitu :
a.Ranah proses berfikir ( Cognitive Domain )

b.Ranah nilai atau sikap ( Affective Domain )

c.Ranah keterampilan ( Psycomotor Domain )


13
Dimensi Proses Kognitif
Level kognitif Definisi
Level 1 Mengingat C1 Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan jangka
Pemahaman (Remember) panjang.

Mengerti C2 (Understand) Mengambil arti/makna dari instruksi yang diberikan,


termasuk komunikasi secara oral/lisan, tulisan dan grafik.

Level 2 Menerapkan C3 (Apply) Mengikuti atau menggunakan prosedur di situasi yang


Penerapan berbeda/tidak lazim.

Level 3 Menganalisis C4 Memisahkan bahan menjadi bagian-bagian dan menentukan


Penalaran (HOTS) (Analise) bagaimana tiap bagian tersebut saling berhubungan satu
sama lain dan terhadap suatu struktur atau fungsi secara
keseluruhan.

Mengevaluasi C5 Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar.


(Evaluate)
Mengkreasi C6 (Create) Menyatukan elemen-elemen agar membentuk sebuah
kesatuan yang logis atau fungsional; menyusun kembali
elemen-elemen menjadi sebuah pola atau struktur baru.
Tingkatan KOGNITIF
HOTS
Mengingat Memahami Menerapkan
Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
(C1) (C2) (C3)
(C4) (C5) (C6)
LOTS
Mengenali Menjelaskan Melaksanakan Mendiferensiasikan Mengcek Membangun
Mengingat kembali Mengartikan Mengimplementasikan Mengorganisasikan Mengkritik Merencanakan
Membaca Menginterpretasikan Menggunakan Mengatribusikan Membuktikan Memproduksi
Menyebutkan Menceritakan Mengonsepkan Mendiagnosis Mempertahankan Mengkombinasikan
Melafalkan/melafazkan Menampilkan Menentukan Memerinci Memvalidasi Merangcang
Menuliskan Memberi contoh Memproseskan Menelaah Mendukung Merekonstruksi
Menghafal Merangkum Mendeteksi Memproyeksikan Membuat
Menyimpulkan Mengaitkan Menciptakan
Membandingkan Memecahkan Mengabstraksi
Mengklasifikasikan Menguraikan
Menunjukkan
Menguraikan
Membedakan
Mengidentifikasikan

Mengutip Memperkirakan Menjelaskan Menceritakan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Mengaudit Mengatur Menganimasi Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengumpulkan Mengabstraksi
Menyebutkan Mengkategorikan Mencirikan Merinci Menerapkan Mengalkulasi Memodifikasi Mengumpulkan Memecahkan Mengarahkan Memprediksi Memperjelas Mengatur Menganimasi
Menjelaskan Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Membangun Mencegah Menegaskan Menganalisis Menyeleksi Menugaskan Menafsirkan Mengategorikan Membangun
Menggambar Menghitung Merinci Mempertahankan Mengkreasikan Mengoreksi
Membilang Merencanakan
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks Memasangkan Membaca Mengontraskan Menjalin Mendiskusikan Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menominasikan Mendiagramkan Memerinci Mengukur Merangkum Memadukan Mendikte Membentuk
Menamai Menandai Menghafal Meniru Mencatat Mencontohkan Mengemukakan Menilai Mengorelasikan Menguji Mencerahkan Membuktikan Memvalidasi Mengetes Meningkatkan Menanggulangi
Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Melatih Menggali Mengemukakan Membagankan Menyimpulkan Mendukung Memilih Memproyeksikan Menggeneralisasi Menggabungkan
Menabulasi Memberi kode Menulis Menyatakan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Mengadaptasi Menyelidiki Mempersoalkan Menjelajah Memaksimalkan Mengkritik Mengarahkan Memutuskan Merancang Membatas Mereparasi
Menelusuri Menggali Mengubah Mempertahankan Mengonsep Melaksanakan Memproduksi Memerintahkan Mengaitkan Mentransfer Memisahkan Menimbang Membuat Menyiapkan Memproduksi
Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memproses Mengaitkan Menyusun Melatih Mengedit Menemukan Memperjelas Merangkum
Memprediksi Melaporkan Membedakan Memecahkan Melakukan Menyimulasikan Menyeleksi Mengoreksi Mendeteksi Merekonstruksi Mengarang
Menabulasi Memproses Membiasakan Menelaah Mengukur Membangunkan Menyusun Mengkode
Mengklasifikasi Menyesuaikan Merasionalkan Mendiagnosis Mengombinasikan Memfasilitasi
Mengoperasikan Meramalkan Memfokuskan Memadukan Mengkonstruksi Merumuskan
Menghubungkan Menciptakan
Menampilkan
Tabel berikut mengklasifikasikan kata kerja operasional pada proses berpikir dalam Taksonomi Bloom
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi

Mendefinisikan Memberi contoh Menerapkan Menganalisa Menyusun Menilai


Mengidentifikasi Mendeskripsikan Mendemonstrasikan Menilai Menggabungkan (+pertimbangan)
Membuat daftar Menentukan Melakukan/Mengerjakan Mengkalkulasi Mengumpulkan Menguji
Menyebutkan Menjelaskan Mengeneralisasikan Mengkategorikan Membuat Memilih
Mengingat Mengekspresikan Mengilustrasikan Membandingkan Membangun Mengkritik
Mengenal Menggunakan kata sendiri Mengoperasikan Menyimpulkan Mendesain Mengevaluasi
Merekam Mengidentifikasi Mengoperasionalkan Mengkontraskan Mengembangkan Memutuskan
Menghubungkan Menunjukkan Menggunakan Mendeduksi Memformulasikan Meratingkan
Mengulang Menyatakan Memanfaatkan Membedakan Mengelola Memberi nilai
Menggarisbawah Menyeleksi/memilih Memisahkan Memodifikasi
Mengatakan Mengambil/Membuat Mengatur/Menata
Mengartikan simpulan Menghasilkan
Menginterpretasi Membangun ulang
Menguji Membuat (set-up)
Merumuskan Mensintesis
Memprediksi
PRINSIP PENILAIAN SECARA UMUM

1. Menentukan secara jelas apa yang akan dinilai


2. Menyususn tugas/soal tes yang harus dikerjakan
3. Menentukan kriteria penguasaan hal yang dinilai dari
hasil pelaksanaan tugas atau tes
PRINSIP PENYUSUNAN INSTRUMEN
PENILAIAN HOTS

♣ MENGGUNAKAN STIMULUS
♣ MENGGUNAKAN KONTEKS BARU
♣ MEMBEDAKAN TINGKAT KESULITAN DAN
KOMPLEKSITAS PROSES BERPIKIR
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN
SOAL HOTS
1. MENENTUKAN & MENGANALISIS KD (Proses kognitif,
dimensi pengetahuan, materi pada KD)
2. MENYUSUN KISI KISI (KD, lingkup materi & materi, indikator
soal, no soal, level kog, bentuk soal)
3. MEMILIH STIMULUS YANG TEPAT DAN KONTEKSTUAL
4. MENULIS BUTIR PERTANYAAN SESUAI KISI KISI
5. MEMBUAT KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN
PENSEKORAN (RUBRIK)
MENGINGAT :
-Apa nama benda ini ?
-Apa kegunaannya?
MEMAHAMI :
-Berapa banyak macam-macam lampu?
-Mengapa lampu dapat menyala?
-Apa yang diperlukan agar lampu dapat
menyala?
MENERAPKAN /APLIKASI :
-Bagaimana cara menyalakan lampu
listrik?
-Bagaimana cara menyalakan lampu
senter?
MENGANALISIS:
-Mengapa jika bohlam yang dipasang
dayanya kecil , lampu lebih redup?
-Mengapa jika baterai dipasang terbalik
lampu senter tidak menyala??
EVALUASI :
-Supaya cahaya lampu tidak menyilaukan,
apa yang harus dilakukan?
KREASI
-Lampu warna apa yang disukai nyamuk?
Bentuk Soal HOT
Ujian yang difokuskan pada ‘higher-order
thinking’ meliputi:
• Pertanyaan dan jawaban

• Eksplorasi dan analisis


• Penalaran informasi bukan ingatan

• Menilai, mengkritisi, dan

menginterpretasi
Bentuk Soal HOT
HOT dapat diukur dengan soal dalam
bentuk :

● Pilihan ganda
● Pilihan ganda kompleks
● Uraian Tertutup
● Uraian
BAGAIMANA MENYUSUN SOAL
Higher Order Thinking
HOT memberi penekanan lebih pada proses:
• Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
• Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
• Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
• Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
• Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
Soal HOT pada Bentuk Pilihan Ganda / Uraian
☻ Diberikan stimulus , dapat ☻ Stimulus sangat dianjurkan
berupa wacana, ilustrasi, diambil dari konteks dunia
gambar, tabel data, grafik, nyata / kehidupan sehari-hari
informasi, diagram dan lain-
lain

☻ Pertanyaan yang ☻ Tetap berlaku kaidah-kaidah


diberikan menuntut proses penulisan soal Pilihan Ganda /
berpikir secara kritis, logis, Uraian
metakognisi, dan kreatif.
Ruang lingkup stimulus/konteks:
personal, sosial, nasional, dan
global, seperti:
Sesuai dengan  kesehatan
situasi nyata dalam  pendidikan/moral
kehidupan sehari-  pekerjaan
hari (Autentik).
 sumber daya alam
 lingkungan hidup
 bencana alam
 pemanfaatan sains dan
teknologi
Soal HOTS
tidak berarti soal lebih sulit !!!
HAL PENTING YANG HARUS
DIHINDARI untuk stimulus !!
 Gambar, kalimat atau slogan jangan mengandung unsur
iklan

 Soal berupa cerita atau kalimat jangan mengandung


unsur kekerasan, pornografi, SARA, atau politik

 Gambar, teks atau kutipan sebaiknya dituliskan sumber


asalnya
CONTOH SOAL HOTS

Mata Pelajaran/ IPA/ SD-MI


Jenjang

Kelas/Kurikulum IV / 2013
Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya
dengan indera penglihatan

Materi Sifat cahaya


Indikator Soal Disajikan gambar benda dengan bayang-bayangnya dan
posisi matahari yang menyebabkan bayang-bayang tersebut terjadi, peserta
didik dapat menentukan gambar yang tepat jika posisi matahari berpindah

Level Kognitif Penalaran (L3)


Bentuk Soal Pilihan Ganda
Rumusan Butir Soal
Perhatikan gambar pohon cemara dan bayang-bayangnya berikut ini!

Manakah gambar bayang-bayang pohon cemara yang tepat saat matahari telah berpindah posisinya?

A. B.

C. D.
PENJELASAN
● Soal ini singkat dan sederhana namun termasuk soal HOTS. Sebagai informasi awal, diberikan
stimulus yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari berupa gambar benda dengan bayang-
bayangnya. Kemudian peserta didik diminta menentukan gambar yang tepat ketika posisi matahari
berpindah. Untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus menguasai kemampuan memahami
konsep sifat cahaya merambat lurus ,sifat cahaya tidak tembus benda gelap sehingga timbul bayang-
bayang, serta pengaruh letak sumber cahaya terhadap bayang-bayang yang terjadi. Dengan
menganalisis informasi bagaimana perubahan perlakuan terhadap letak dan ketinggian matahari
mempengaruhi
arah serta tinggi bayang-bayang, maka peserta didik dapat menyimpulkan gambar arah dan tinggi
bayang-bayang yang benar dan paling tepat sesuai dengan posisi matahari yang baru.
Ilmu Pengetahuan Sosial

Mata Pelajaran/ IPS/ SD-MI


Jenjang

Kelas/Kurikulum VI / 2013
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia

Materi Modernisasi

Indikator Soal Disajikan gambar moda transportasi, peserta didik dapat menyimpulkan
moda transportasi yang paling diminati beserta alasannya.

Level Kognitif Penalaran (L3)


Bentuk Soal Pilihan Ganda
Rumusan Butir Soal
Perhatikan gambar tersebut!

(1) (2)

Sesuai dengan perkembangan teknologi transportasi,


jenis transportasi yang paling
diminati masyarakat perkotaan adalah ….
A. (1) karena lebih banyak penumpang yang dapat diangkut
B. (1) karena tarif relatif terjangkau
C. (2) karena lebih cepat sampai tujuan
D. (2) karena lebih aman bagi penumpang
Kunci : C

Penjelasan:
Soal ini merupakan soal HOTs karena
peserta didik dituntut untuk menganalisis
hubungan perubahan teknologi dengan
keadaan transportasi di masa yang akan
datang.
Selain itu, peserta didik diminta
menentukan alasan yang logis.
Terimakasih !!

Salam Sehat
Sukses Selalu

Anda mungkin juga menyukai