Pengertian
Merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh perubahan perilaku
yang dapat diukur. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa,
mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam
kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Fungsi
● Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran
● Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran
● Pedoman dalam mengembangkan
bahan ajar
● Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian
hasil belajar
Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang
dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan
mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi
dan kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat
dan lingkungan/daerah.
Langkah-langkah Perumusan
Indikator
Keterangan:
UKRK dapat dijadikan kiteria dalam memilih dan memilah
ketepatan indikator penting atau indikator penunjang.
Urgensi adalah tingkat kepentingannya. Maka urgensi
dimaknai bahwa indikator tersebut penting dikuasai oleh
peserta didik.
Kontinuitas adalah berkelanjutan, menjadi dasar bagi
indikator selanjutnya atau mempunyai hubungan dengan
indikator pada tingkat lanjut.
Relevansi bermakna bahwa indikator tersebut
mempunyai hubungan dengan mata pelajaran lain serta
memiliki nilai yang aplikatif dalam kehidupan
bermasyarakat.
TAXONOMI BLOOM
Benjamin S. Bloom, dkk. menyatakan bahwa
pengelompokan tujuan pendidikan harus senantiasa
mengacu kepada tiga jenis domain / ranah yang melekat
pada diri peserta didik , yaitu :
a.Ranah proses berfikir ( Cognitive Domain )
Mengutip Memperkirakan Menjelaskan Menceritakan Menugaskan Mengurutkan Menentukan Mengaudit Mengatur Menganimasi Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengumpulkan Mengabstraksi
Menyebutkan Mengkategorikan Mencirikan Merinci Menerapkan Mengalkulasi Memodifikasi Mengumpulkan Memecahkan Mengarahkan Memprediksi Memperjelas Mengatur Menganimasi
Menjelaskan Mengasosiasikan Membandingkan Menghitung Membangun Mencegah Menegaskan Menganalisis Menyeleksi Menugaskan Menafsirkan Mengategorikan Membangun
Menggambar Menghitung Merinci Mempertahankan Mengkreasikan Mengoreksi
Membilang Merencanakan
Mengidentifikasi
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks Memasangkan Membaca Mengontraskan Menjalin Mendiskusikan Menentukan Menggambarkan Menggunakan Menominasikan Mendiagramkan Memerinci Mengukur Merangkum Memadukan Mendikte Membentuk
Menamai Menandai Menghafal Meniru Mencatat Mencontohkan Mengemukakan Menilai Mengorelasikan Menguji Mencerahkan Membuktikan Memvalidasi Mengetes Meningkatkan Menanggulangi
Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Melatih Menggali Mengemukakan Membagankan Menyimpulkan Mendukung Memilih Memproyeksikan Menggeneralisasi Menggabungkan
Menabulasi Memberi kode Menulis Menyatakan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Mengadaptasi Menyelidiki Mempersoalkan Menjelajah Memaksimalkan Mengkritik Mengarahkan Memutuskan Merancang Membatas Mereparasi
Menelusuri Menggali Mengubah Mempertahankan Mengonsep Melaksanakan Memproduksi Memerintahkan Mengaitkan Mentransfer Memisahkan Menimbang Membuat Menyiapkan Memproduksi
Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memproses Mengaitkan Menyusun Melatih Mengedit Menemukan Memperjelas Merangkum
Memprediksi Melaporkan Membedakan Memecahkan Melakukan Menyimulasikan Menyeleksi Mengoreksi Mendeteksi Merekonstruksi Mengarang
Menabulasi Memproses Membiasakan Menelaah Mengukur Membangunkan Menyusun Mengkode
Mengklasifikasi Menyesuaikan Merasionalkan Mendiagnosis Mengombinasikan Memfasilitasi
Mengoperasikan Meramalkan Memfokuskan Memadukan Mengkonstruksi Merumuskan
Menghubungkan Menciptakan
Menampilkan
Tabel berikut mengklasifikasikan kata kerja operasional pada proses berpikir dalam Taksonomi Bloom
Pengetahuan Pemahaman Aplikasi Analisis Sintesis Evaluasi
♣ MENGGUNAKAN STIMULUS
♣ MENGGUNAKAN KONTEKS BARU
♣ MEMBEDAKAN TINGKAT KESULITAN DAN
KOMPLEKSITAS PROSES BERPIKIR
LANGKAH LANGKAH PENYUSUNAN
SOAL HOTS
1. MENENTUKAN & MENGANALISIS KD (Proses kognitif,
dimensi pengetahuan, materi pada KD)
2. MENYUSUN KISI KISI (KD, lingkup materi & materi, indikator
soal, no soal, level kog, bentuk soal)
3. MEMILIH STIMULUS YANG TEPAT DAN KONTEKSTUAL
4. MENULIS BUTIR PERTANYAAN SESUAI KISI KISI
5. MEMBUAT KUNCI JAWABAN DAN PEDOMAN
PENSEKORAN (RUBRIK)
MENGINGAT :
-Apa nama benda ini ?
-Apa kegunaannya?
MEMAHAMI :
-Berapa banyak macam-macam lampu?
-Mengapa lampu dapat menyala?
-Apa yang diperlukan agar lampu dapat
menyala?
MENERAPKAN /APLIKASI :
-Bagaimana cara menyalakan lampu
listrik?
-Bagaimana cara menyalakan lampu
senter?
MENGANALISIS:
-Mengapa jika bohlam yang dipasang
dayanya kecil , lampu lebih redup?
-Mengapa jika baterai dipasang terbalik
lampu senter tidak menyala??
EVALUASI :
-Supaya cahaya lampu tidak menyilaukan,
apa yang harus dilakukan?
KREASI
-Lampu warna apa yang disukai nyamuk?
Bentuk Soal HOT
Ujian yang difokuskan pada ‘higher-order
thinking’ meliputi:
• Pertanyaan dan jawaban
menginterpretasi
Bentuk Soal HOT
HOT dapat diukur dengan soal dalam
bentuk :
● Pilihan ganda
● Pilihan ganda kompleks
● Uraian Tertutup
● Uraian
BAGAIMANA MENYUSUN SOAL
Higher Order Thinking
HOT memberi penekanan lebih pada proses:
• Mentransfer fakta dari satu konteks ke konteks lain.
• Memilih, memproses, dan menerapkan informasi.
• Melihat keterkaitan antara beberapa informasi yang berbeda.
• Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah.
• Menguji informasi dan gagasan secara kritis.
Soal HOT pada Bentuk Pilihan Ganda / Uraian
☻ Diberikan stimulus , dapat ☻ Stimulus sangat dianjurkan
berupa wacana, ilustrasi, diambil dari konteks dunia
gambar, tabel data, grafik, nyata / kehidupan sehari-hari
informasi, diagram dan lain-
lain
Kelas/Kurikulum IV / 2013
Kompetensi Dasar 3.7 Menerapkan sifat-sifat cahaya dan keterkaitannya
dengan indera penglihatan
Manakah gambar bayang-bayang pohon cemara yang tepat saat matahari telah berpindah posisinya?
A. B.
C. D.
PENJELASAN
● Soal ini singkat dan sederhana namun termasuk soal HOTS. Sebagai informasi awal, diberikan
stimulus yang sering dijumpai di kehidupan sehari-hari berupa gambar benda dengan bayang-
bayangnya. Kemudian peserta didik diminta menentukan gambar yang tepat ketika posisi matahari
berpindah. Untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus menguasai kemampuan memahami
konsep sifat cahaya merambat lurus ,sifat cahaya tidak tembus benda gelap sehingga timbul bayang-
bayang, serta pengaruh letak sumber cahaya terhadap bayang-bayang yang terjadi. Dengan
menganalisis informasi bagaimana perubahan perlakuan terhadap letak dan ketinggian matahari
mempengaruhi
arah serta tinggi bayang-bayang, maka peserta didik dapat menyimpulkan gambar arah dan tinggi
bayang-bayang yang benar dan paling tepat sesuai dengan posisi matahari yang baru.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Kurikulum VI / 2013
Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis perubahan sosial budaya dalam rangka modernisasi
bangsa Indonesia
Materi Modernisasi
Indikator Soal Disajikan gambar moda transportasi, peserta didik dapat menyimpulkan
moda transportasi yang paling diminati beserta alasannya.
(1) (2)
Penjelasan:
Soal ini merupakan soal HOTs karena
peserta didik dituntut untuk menganalisis
hubungan perubahan teknologi dengan
keadaan transportasi di masa yang akan
datang.
Selain itu, peserta didik diminta
menentukan alasan yang logis.
Terimakasih !!
Salam Sehat
Sukses Selalu