Anda di halaman 1dari 6

KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) EDISI REVISI TEORI BLOOM

Oleh Aprianto
Widyaiswara BDK Padang

RANAH KOGNITIF
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)
1 2 3 4 5 6
Mengenali Menjelaskan Melaksanakan Mendiferensiasikan Mengcek Membangun
Mengingat kembali Mengartikan Mengimplementasikan Mengorganisasikan Mengkritik Merencanakan
Membaca Menginterpretasikan Menggunakan Mengatribusikan Membuktikan Memproduksi
Menyebutkan Menceritakan Mengonsepkan Mendiagnosis Mempertahankan Mengkombinasikan
Melafalkan/melafazkan Menampilkan Menentukan Memerinci Memvalidasi Merangcang
Menuliskan Memberi contoh Memproseskan Menelaah Mendukung Merekonstruksi
Menghafal Merangkum Mendeteksi Memproyeksikan Membuat
Menyimpulkan Mengaitkan Menciptakan
Membandingkan Memecahkan Mengabstraksi
Mengklasifikasikan Menguraikan
Menunjukkan
Menguraikan
Membedakan
Mengidentifikasikan

RANAH AFEKTIF
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisasikan Karakterisasi Menurut
(A1) (A2) (A3) (A4) Nilai (A5)
Mengikuti Mengompromikan Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Menyenangi Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Mengklasifikasikan Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Mengombinasikan Mempengaruhi
Menyetujui Memprakarsai Mempertahankan Mengkualifikasi
Menampilkan Mengimani Membangun Melayani
Melaporkan Menekankan Membentuk pendapat Membuktikan
Memilih Menyumbang Memadukan Memecahkan
Mengatakan Mengelola
Memilah Menegosiasi
Menolak Merembuk

RANAH PSIKOMOTOR
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan, Menunjukkan, Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan, Menyempurnakan Koordinat, Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengkalibrasi Mengintegrasikan
Mengendalikan Beradaptasi
Mengembangkan
Merumuskan,
Memodifikasi
Master

Pada ranah kognitif ini terdapat enam aspek atau jenjang proses dalam berfikir, mulai dari jenjang yang
terendah hingga dengan jenjang yang tertinggi. Keenam jenjang atau aspek yang dimaksud sebagai berikut:

1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

Merupakan kemampuan seseorang dalam mengingat-ingat kembali (recall) atau pun mengenali kembali
mengenai nama, istilah, ide, rumus-rumus, dan yang lainnya tanpa adanya rasa berharap kepada
kemampuan untuk menggunkannya.
2. Pemahaman (comprehension)

Merupakan kemampuan seseorang untuk digunakan dalam memahami sesuatu setelah sesuatu itu
diketahui dan juga diingat.

3. Penerapan (application)

Merupakan kesanggupan seseorang di dalam menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara,
metode, prinsip, rumus, teori dan yang lain sebagainya, dalam situasi yang baru serta kongkret.

4. Analisis (analysis)

Merupakan kemampuan seseorang untuk dalam merinci atau menguraikan suatu keadaan dengan membagi
bagian-bagian yang lebih kecil, kemudian mampu memahami hubungan antar bagian-bagian ataupun faktor-
faktor yang satu dengan lainnya.

5. Sintesis (syntesis)

Merupakan kemampuan berfikir yang menjadi kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis ini adalah
suatu proses yang memadukan anatar bagian-bagian atau unsur-unsur dengan logis, sehingga akan
menjadi suatu pola yang yang berstruktur.

6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Merupakan suatu jenjang berpikir yang tertinggi dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Maksu dari
Penilian/evaluasi disini merupakan kemampuan seseorang yang digunakan untuk membuat suatu
pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide.
Menurut Davc (1970) klasifikasi domain psikomotor terbagi menjadi lima kategori, diantaranya sebagai
berikut:

a. Peniruan

Terjadi saat siswa sedang mengamati suatu gerakan. Mulai memberi respons yang serupa dengan yang
diamati. Mengurangi suatukoordinasi serta kontrol otot-otot saraf. Peniruan ini pada biasanya dalam bentuk
global dan tidak sempurna.

b. Manipulasi

Menekankan perkembangan terhadap kemampuan yang mengikuti pengarahan, penampilan, serta gerakan-
gerakan pilihan yang bisa menetapkan suatu penampilan melalui latihan.

c. Ketetapan

Pada kategori ini memerlukan kecermatan, proporsi serta kepastian yang lebih tinggi di dalam penampilan.
Respon-respon akan lebih terkoreksi dan kesalahan-kesalahan akan dibatasi hingga kepada tingkat
minimum.

d. Artikulasi

Menekankan pada koordinasi dari suatu rangkaian gerakan dengan cara membuat urutan yang tepat dalam
mencapai yang diharapkan.

e. Pengalamiahan
Menurut tingkah laku yang telah ditampilkan mengeluarkan energi fisik dan juga psikis. Gerakannya
dilakukan dengan rutin. Pengalamiahan adalah tingkat kemampuan paling dalam domain psikomotorik

Menurut Krathwol (1964) klasifikasi dari tujuan domain afektif terbagi menjadi lima kategori,
diantaranya adalah sebgai berikut :

a. Penerimaan (recerving)

Hal ini mengacu kepada kemampuan dalam memperhatikan dan memberikan respon terhadap suatu
sitimulasi yang tepat.

b. Pemberian respon (responding)

Merupakan satu tingkat di atas penerimaan. Di dalam hal ini siswa menjadi lebih terlibat secara afektif,
menjadi peserta dan juga tertarik.

c. Penilaian atau penentuan sikap (valung)

Valung Mengacu kepada nilai dan pentingnya kita menterikatkan diri dengan objek ataupun suatu kejadian
tertentu dengan adanya reaksi-reaksi seperti menerima, menolak bahkan tidak menghiraukan.

d. Organisasi (organization)

Di katergori ini mengacu terhadap penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda yang telah membuat nya
menjadi lebih konsisten lagi, selain itu juga dapat menimbulkan konflik-konflik internal serta membentuk
suatu sistem nilai internal.
e. Karakterisasi (characterization by a value or value complex)

Mengacu kepada karakter serta daya hidup sesorang. Nilai-nilai ini sangat berkembang tingkah laku menjadi
lebih konsisten dan kita lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori karakterasasi ini ada
keterikatannya dengan keteraturan pribadi, sosial serta emosi jiwa

Anda mungkin juga menyukai