Anda di halaman 1dari 35

PENGEMBANGAN

PEMBELAJARAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui Pendidikan dan
Pelatihan Guru Tahun 2018
Pengantar (10’)
Tujuan

menjelaskan pengembangan pembelajaran


berorientasi keterampilan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking Skills)
Skenario

Paparan Desain Kegiatan


Pengembangan
Pembelajaran
Pengantar(10’) Pembelajaran
Berorientasi Berorientasi
HOTS(45’) HOTS (90’)

Simluasi Kegiatan
Pembelajaran
Penguatan (35’)
Berorientasi
HOTS (90’)
Bahan/media
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Lembar Kerja
Konsep Dasar (45’)
Pengertian

Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order Thinking


Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks dalam
menguraikan materi, membuat kesimpulan, membangun
representasi, mengnalisis, dan membangun hubungan dengan
melibatkan aktivitas mental yang paling dasar. (Resnick:987)
ASPEK KETERAMPILAN BERFIKIR
TINGKAT TINGGI
Sebagai
Transfer Keterampilan berpikir sesuai dengan
Knowledg ranah kognitif, afektif, dan psikomotor
e yang menjadi satu kesatuan dalam proses
belajar dan mengajar.

Keterampilan yang memiliki Keterampilan yang dikerahkan dalam


keinginan kuat untuk dapat memecahkan persamalahan yang muncul,
memecahkan masalah muncul pada Keterampilan mengambil keputusan, menganalisis,
kehidupan sehari-hari Berikir menginvestigasi, dan menyimpulkan
Tingkat TInggi

Sebagai Sebagai
Critical and
Problem Creative
Solving Thinking
Peta kompetensi keterampilan 4Cs sesuai dengan
P21
Framework 21st
Kompetensi Berpikir P21
Century Skills

Peserta didik dapat menghasilkan, mengembangkan, dan


Creativity Thinking and
mengimplementasikan ide-ide mereka secara kreatif baik secara mandiri
innovation
maupun berkelompok.

Peserta didik dapat mengidentifikasi, menganalisis,


Critical Thinking and menginterpretasikan, dan mengevaluasi bukti-bukti, argumentasi, klaim
Problem Solving dan data-data yang tersaji secara luas melalui pengakajian secara
mendalam, serta merefleksikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik dapat mengkomunikasikan ide-ide dan gagasan secara


Communication
efektif menggunakan media lisan, tertulis, maupun teknologi.
Peserta didik dapat bekerja sama dalam sebuah kelompok dalam
Collaboration
memecahkan permsalahan yang ditemukan
Information, Media and Peserta didik dapat mengakses informasi dari berbagai sumber, menilai
Technology Skills informasi secara akurat, dan menggunakan informasi secara relevan.
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan

Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya


tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan
elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi,


mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur

Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup


pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode,
dan model dan struktur.

Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk


menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati
tingkat pemahaman dirinya, kemampuan meng- gunakan berbagai
informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan
belajar sendiri.
Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF
DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L Membangun arti dari proses pembelajaran,
C2 O Memahami
termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
C3
Mengaplikasikan situasi yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
C4 Menganalisis
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau
tujuan keseluruhan
H
O Menilai / Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
C5
T Mengevaluasi standar
S Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
Mengkreasi / untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau
C6
Mencipta fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke
dalam pola atau struktur baru
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengatur Menyimpulkan Mengabstraksi
Menceritakan Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menilai
Mengkatagorikan Menerapkan Mengumpulkan Menganimasi
Menggambar Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Membilang Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Memprediksi Membangun
Mengidentifikasi Merinci Menghitung Menganalisis Memperjelas Mengkreasikan
Mendaftar Mengasosiasikan Membangun Menyeleksi Menugaskan Mengoreksi
Menunjukkan Membandingkan Mencegah Merinci Menafsirkan Merencanakan
Menghitung Menentukan Menominasikan Memadukan
Memberi label Mempertahankan
Mengkontraskan Menggambarkan Mendiagramkan Mendikte
Memberi indeks Menjalin Menggunakan Mengkorelasikan Memerinci Membentuk
Memasagkan Mendiskusikan Menilai Menguji Mengukur Meningkatkan
Membaca Mencontohkan Melatih Mencerahkan Merangkum Menanggulangi
Menamai Mengemukakan Menggali Membagankan Membuktikan Menggeneralisasi
Menandai Mengemukakan Menyimpulkan Memvalidasi Menggabungkan
Mempolakan Mengadaptasi Menjelajah Merancang
Menghafal Memperluas Menyelidiki Memaksimalkan
Mengetes Membatas
Meniru Menyimpulkan Mempersoalkan Memerintahkan Mendukung Mereparasi
Mencatat Meramalkan Mengkonsepkan Mengaitkan Memilih Membuat
Mengulang Merangkum Melaksanakan Mentransfer Memproyeksikan Menyiapkan
Mereproduksi Menjabarkan Memproduksi Melatih Mengkritik Memproduksi
Meninjau Menggali Memproses Mengedit Mengarahkan Memperjelas
Mengubah Mengaitkan Menemukan Merangkum
Memilih Menyusun Menyeleksi
Memutuskan Merekonstruksi
Mentabulasi Mempertahankan Memisahkan
Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Memberi kode Mengartikan Melakukan Mendeteksi menimbang Menyusun
Menulis Menerangkan Mensimulasikan Menelaah Mengkode
Menyatakan Menafsirkan Mentabulasi Mengukur Mengkombinasikan
Memprediksi Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Menelusuri
Melaporkan Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Membedakan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Meramalkan Menampilkan
Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam
A1 Penerimaan menerima rangsanagn atau stimulasi dari luar yang
datang pada diri peserta didik
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif
untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena
A2 Menanggapi
tertentu dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah
satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan
A3 Penilaian
terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
A4 Mengelola
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
A5 Karakterisasi seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.
Menerim Mengorganisaik Karakterisasi
Merespon Menghargai
a an Menurut Nilai
(A2) (A3)
(A1) (A4) (A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsikan Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromikan Meyakini Menata Mengubah perilaku
Mematuhi Menyambut Meyakinkan Membangun Berakhlak mulia
Meminati Mendukung Memperjelas Membentuk- Melayani
Melaporkan Menekankan pendapat Mempengaruhi
Memilih Memprakarsai Memadukan Mengkualifikasi
Memilah Menyumbang Mengelola Membuktikan
Menolak Mengimani Merembuk Memecahkan
Menampilkan Menegosiasi
Menyetujui
Mengatakan
Proses Psikomotor
Proses Berfikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau menghasilkan
produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk umum, bukan berdasarkan
observasi. Pada kategori ini, siswa dipandu melalui instruksi untuk
melakukan keterampilan tertentu.
P3 Persisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan. Dalam
bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat mahir

P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk agar


sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari satu
keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.

P5 Naturalisasi
Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih keterampilan
dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis dengan tenaga fisik
atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat aktivitas telah otomatis, sadar
penguasaan aktivitas, dan penguasaan keterampilan terkait sudah pada
tingkat strategis (misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali membuat Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti Membangun Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Melakukan Menyempurnakan Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melaksanakan Mengkalibrasi koordinat Menciptakan
Mematuhi Menerapkan Mengendalikan Mengintegrasikan
Mengaktifkan Mengoreksi Mengalihkan Beradaptasi
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menggantikan Mengembangkan
Menggabungka Merancang Memutar Merumuskan
n Melatih Mengirim Memodifikasi
Mengatur Memperbaiki Memproduksi master
Mengumpulkan Memanipulasi Mencampur Mensketsa
Menimbang Mereparasi Mengemas
Memperkecil Menyajikan
Mengubah
MENGAMATI

MENGOMUNIKA
MENANYA
PROSES SAINTIFIK SIKAN

DALAM MODEL PROSES


PEMBELAJARAN SAINTIFIK

MENGUMPULKAN
MENALAR INFORMASI
Model-Model Pembelajaran

1. Model Penemuan/Penyingkapan
a. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.

Sintak model Discovery Learning:


1) Pemberian rangsangan (Stimulation);
2)Pernyataan/Identifikasi masalah (Problem Statement);
3)Pengumpulan data (Data Collection);
4)Pengolahan data (Data Processing);
5)Pembuktian (Verification), dan
6)Menarik simpulan/generalisasi (Generalization).
Model-Model Pembelajaran (2)

b. Inquiry Learning
Model pembelajaran yang dirancang membawa peserta didik dalam proses
penelitian melalui penyelidikan dan penjelasan dalam setting waktu yang singkat.

Sintak/tahap model inkuiri meliputi:


1) Orientasi masalah;
2) Pengumpulan data dan verifikasi;
3) Pengumpulan data melalui eksperimen;
4) Pengorganisasian dan formulasi eksplanasi, dan
5) Analisis proses inkuiri.
Model-Model Pembelajaran (3)

2. Problem Based Learning (PBL)


Model pembelajaran berbasis masalah merupakan pembelajaran yang menggunakan berbagai
kemampuan berpikir dari peserta didik secara individu maupun kelompok serta lingkungan
nyata untuk mengatasi permasalahan sehingga bermakna, relevan, dan kontekstual
Sintak model Problem Based Learning :
1) Orientasi peserta didik pada masalah
2) Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
3) Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Model-Model Pembelajaran (4)

3. Project Based Learning


Model Project Based Learning adalah Model pembelajaran yang
melibatkan keaktifan siswa dalam memecahkan masalah, dilakukan
secara berkelompok/ mandiri melalui tahapan ilmiah dengan batasan
waktu tertentu yang dituangkan dalam sebuah produk untuk
selanjutnya dipresentasikan kepada orang lain.
Sintak PJBL:
1) Pertanyaan mendasar
2) Mendesain perencanaan produk
3) Menyusun jadwal pembuatan
4) Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek
5) Menguji hasil
6) Evaluasi penglaman belajar
Langkah Desain Pembelajaran

1. Menentukan dan menganalisis kompetensi dasar yang sesuai dengan


tuntutan Permendikbud nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi
Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan dicapai sesuai
Kompetensi Dasar. Sesuai dengan format dibawah.

Format pasangan KD pengetahuan dan keterampilan

Kompetensi Dasar Pengetahuan Kompetensi Dasar Keterampilan


<Nomor KD> <KD Pengetahuan> <Nomor KD> <KD Pengetahuan>
2. Tentukan target yang akan dicapai sesuai dengan Kompetensi
Dasar, sesuai dengan format dibawah, dengan cara memisahkan
target kompetensi dengan materi yang terdapat pada KD.

Format Penetapan Target KD


NO KOMPETENSI TARGET KD
DASAR
KD PENGETAHUAN
<KD Pengetahuan> <Target pengetahuan yang diamanatkan oleh KD>

KD KETERAMPILAN
<KD Keterampilan> <Target keterampilan yang diamanatkan oleh KD>
3. Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi pengathuan
dan proses berpikir.
Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
METAKOGNITIF

PROSEDURA
L
2016 Tentang SKL Pendidikan Dasar dan Menangah)

KONSEPTUA
L
IMENSI PENGETAHUAN
4. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi dapat dilakukan dengan mengikuti
langkah sebagai berikut.

a. Perhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang menjadi


target yang harus dicapai peserta didik.

b. Tentukan KD yang akan diturunkan menjadi IPK


c. Menggunakan Kata Kerja Operasional yang sesuai untuk perumusan IPK agar
konsep materi dapat tersampaikan secara efektif. Gradasi IPK di Identifikasi dari
Low Order Thinking Skill (LOTS) menuju High Order Thinking Skill (HOTS)
d. Merumuskan IPK penunjang dan IPK kunci, sedangkan IPK pengayaan
dirumuskan apabila kompetensi minimal KD sudah dipenuhi oleh peserta didik.
Format Perumusan IPK
INDIKATO
R
PROSES MATERI
TINGKAT PENCAPAI
KD BERIFIKIR DAN SUB
KOMPETENSI KD AN
(C1-C6) MATERI
KOMPETE
NSI
KD Pengetahuan
Dimensi Pengetahuan: Proses Berpikir IPK
dan dimensi Penunjang:
Proses Berpikir: pengetahuan:
<Gradasi dimensi IPK Kunci:
proses berfikir>
IPK
Pengayaan :
KD Keterampilan

Tingkat Proses Langkah Proses IPK


Keterampilan: Keterampilan: Penunjang:
<Gradasi dimensi
Keterampilan> IPK Kunci:

IPK
Pengayaan:
5. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan kognitif,
psikomotor atau afektif. Perumusan tujuan pembelajaran harus jelas
dalam menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.
Tujuan pembelajaran mengisyaratkan bahwa ada beberapa karakter
kecakapan yang akan dikembangkan guru dalam pembelajaran.
Selain itu, tujuan pembelajaran ini juga bertujuan untuk
menguatkan pilar pendidikan.
6. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran berdasarkan model pembelajaran:
a. Pahami KD yang sudah dianalisis
b. Pahami IPK dan materi pembelajaran yang telah dikembangkan
c. Pahami sintak-sintak yang ada pada model pembelajaran, rumuskan kegiatan pendahuluan yang meliputi
Orientasi, Motivasi, dan Apersepsi
d. Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
• IPK
• Karakteristik peserta didik
• Pendekatan saintifik
• 4C (creativity, critical thinking, communication, collaboration)
• PPK dan literasi
e. Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan refleksi baik individual maupun kelompok.
• memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
• melakukan kegiatan tindak lanjut
• menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
• Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir sesuai KD bersangkutan
f. Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan pembelajaran
g. Rumusan penilaian (formatif dan sumatif) untuk pembelajaran yang mengaju kepada IPK
Format Desain Pembelajaran berdasarkan Model Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran:<diisi dengan tujuan pembelajaran seperti point 5>

IPK IPK SUMBER


PENILAI
PENGETAHU KETERAMPIL KEGIATAN PEMBELAJARAN BELAJAR/ME
AN
AN AN DIA
Pendahuluan
<isi dengan aktivitas detail>

Inti
<isi dengan aktivitas detail>

Penutup
<isi dengan aktivitas detail>
Desain Pengembangan
Pembelajaran Berorientasi HOTS
(90’)
Kerjakan dengan LK

LK 1 a : Format pasangan KD pengetahuan dan keterampilan


LK 1 b : Format Penetapan Target KD
LK 1 c : Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
LK 1 d : Format Perumusan IPK
LK 1 e : Format Desain Pembelajaran berdasarkan Model Pembelajaran
Praktik Pembelajaran Berorientasi HOTS
(90’)
1. Pilihlah salah satu model untuk dilakukan praktik mengajar selama
30 menit berdasarkan pada LK 1e yang telah disusun.
2. Peserta yang tidak terlibat di dalam simulasi pembelajaran,
mengamati proses pembelajaran dengan memperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. IPK dengan kegiatan pembelajaran
b. Aktivitas Pembelajaran:
• Proses Belajar (C4 sd C6)
• Problem Solving
• Kecakapan Abad 21
3. Lakukanlah refleksi setelah praktik mengajar selesai
Simulasi pembelajaran berorientasi HOTS
(90’)
Penguatan (35’)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai