Anda di halaman 1dari 26

Unsur-Unsur HOTS

Pengertian
Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau High Order
Thinking Skill (HOTS) adalah proses berfikir kompleks
dalam menguraikan materi, membuat kesimpulan,
membangun representasi, menganalisis, dan membangun
hubungan dengan melibatkan aktivitas mental yang
paling dasar. (Resnick: 987)
ASPEK KETERAMPILAN BERPIKIR
TINGKAT TINGGI (HOTS)
Keterampilan berpikir sesuai
dengan ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor yang menjadi
satu kesatuan dalam proses
Keterampilan yang memiliki belajar dan mengajar.
keinginan kuat untuk dapat
memecahkan masalah
muncul pada kehidupan
sehari-hari

Keterampilan yang dikerahkan dalam


memecahkan persamalahan yang muncul,
mengambil keputusan, menganalisis,
menginvestigasi, dan menyimpulkan
A. Transfer Knowledge
1. Faktual: aspek-aspek pengetahuan istilah, peristiwa, lokasi,
orang, tanggal, sumber informasi, simbol dan sebagainya.
2. Konseptual: mengklasifikasikan sesuatu objek itu contoh
atau bukan contoh, definisi, pengertian, meliputi prinsip
(kaidah), hukum, teorema, atau rumus.
3. Prosedural: pengetahuan tentang urutan langkah-langkah
dalam melakukan sesuatu, algoritma, pengetahuan metode,
teknik khusus dan pengetahuan kriteria untuk menentukan
penggunaan prosedur yang tepat.
4. Metakognitif: memaknai pengetahuan, menentukan
pengetahuan yang penting dan tidak penting (strategic
knowledge), memecahkan masalah menggunakan
pengetahuan yang dimiliki, pengetahuan yang sesuai dengan
konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge).
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Defenisi
Pengetahuan
Faktual pengetahuan tentang eleman-elemen terpisah dan memiliki cirinya
tersendiri, meliputi pengetahuan tentang terminology dan detail dan
elemen yang lebih spesifik.

Konseptual pengetahuan tentang bentuk yang lebih kompleks dan terorganisasi,


mencakup klasifikasi dan kategori, prinsip, model, dan struktur
Prosedural pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, mencakup
pengetahuan dalam hal keterampilan dan algoritmik, Teknik dan metode,
dan model dan struktur.

Metakoginitif kesadaran seseorang tentang bagaimana ia belajar, kemampuan untuk


menilai kesukaran sesuatu masalah, kemampuan untuk mengamati
tingkat pemahaman dirinya, kemampuan menggunakan berbagai
informasi untuk mencapai tujuan, dan kemampuan menilai kemajuan
belajar sendiri.
1. Proses Kognitif
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L Membangun arti dari proses pembelajaran,
C2 O Memahami
termasuk komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
S Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam
C3
Mengaplikasikan situasi yang tidak biasa
Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan
menentukan bagaimana bagian-bagian itu
C4 Menganalisis
terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau
H tujuan keseluruhan
O Menilai / Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau
C5
T Mengevaluasi standar
S Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama
Mengkreasi / untuk membentuk keseluruhan secara koheren
C6
Mencipta atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke
dalam pola atau struktur baru
Higher-Order Thinking Skills
Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi
yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi
menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

Contoh
Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan
ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu
kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang
lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang
memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan
keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa
yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran
pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur
berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya
Higher-Order Thinking Skills
Mengevaluasi
Kemampuan menilai suatu benda atau informasi
berdasarkan suatu kriteria (menilai suatu ide, kreasi, cara,
atau metode).

Contoh
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan
berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/
menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpangan dari
kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan
pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih
berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan
sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
Higher-Order Thinking Skills

Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada
sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan
berbeda dari komponen yang digunakan untuk
membentuknya

Contoh
Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan
yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu
benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas
lainnya.
Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta/
(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) Membuat
(C6)
Mengutip Memperkirakan Menugaskan Mengaudit Membandingkan Mengumpulkan
Mengurutkan Mengatur Mengabstraksi
Menyebutkan Menjelaskan Menyimpulkan
Menentukan Menganimasi Mengatur
Menjelaskan Menceritakan Menerapkan Mengumpulkan Menilai Menganimasi
Menggambar Mengkatagorikan Mengkalkulasi Memecahkan Mengarahkan Mengkatagorikan
Mencirikan Memodifikasi Menegaskan Membangun
Membilang Menghitung Menganalisis
Memprediksi Mengkreasikan
Merinci
Mengidentifikasi Membangun Menyeleksi Memperjelas Mengoreksi
Mengasosiasikan
Mendaftar Mencegah Merinci Menugaskan Merencanakan
Membandingkan Menentukan Menominasikan Memadukan
Menunjukkan Menghitung Menggambarkan Mendiagramkan
Menafsirkan Mendikte
Memberi label Mengkontraskan Menggunakan Mengkorelasikan Mempertahankan Membentuk
Memberi indeks Menilai Menguji Memerinci Meningkatkan
Menjalin
Melatih Mencerahkan Menanggulangi
Memasagkan Mendiskusikan Menggali Membagankan
Mengukur Menggeneralisasi
Membaca Mencontohkan Mengemukakan Menyimpulkan Merangkum Menggabungkan
Menamai Mengemukakan Mengadaptasi Menjelajah Membuktikan Merancang
Mempolakan Menyelidiki Memaksimalkan Membatas
Menandai Mempersoalkan Memerintahkan
Memvalidasi Mereparasi
Menghafal Memperluas Mengetes
Mengkonsepkan Mengaitkan Membuat
Menyimpulkan Melaksanakan Mentransfer Menyiapkan
Meniru Mendukung
Meramalkan Memproduksi Melatih Memproduksi
Mencatat Memproses Mengedit
Memilih Memperjelas
Merangkum
Mengulang Menjabarkan Mengaitkan Menemukan Memproyeksikan Merangkum
Mereproduksi Menyusun Menyeleksi Mengkritik Merekonstruksi
Menggali Memecahkan Mengoreksi Mengarang
Meninjau Mengubah Melakukan Mendeteksi
Mengarahkan Menyusun
Memilih Mempertahankan Mensimulasikan Menelaah Memutuskan Mengkode
Mentabulasi Mengartikan Mentabulasi Mengukur Memisahkan Mengkombinasikan
Memproses Membangunkan Memfasilitasi
Memberi kode Menerangkan menimbang
Membiasakan Merasionalkan Mengkonstruksi
Menulis Menafsirkan Mengklasifikasi Mendiagnosis Merumuskan
Menyatakan Memprediksi Menyesuaikan Memfokuskan Menghubungkan
Melaporkan Mengoperasikan Memadukan Menciptakan
Menelusuri Meramalkan Menampilkan
Membedakan
2. Ranah Afektif
Proses Afektif Definisi
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima
A1 Penerimaan rangsanagn atau stimulasi dari luar yang datang pada diri
peserta didik
suatu sikap yang menunjukkan adanya partisipasi aktif
A2 Menanggapi untuk mengikutsertakan dirinya dalam fenomena tertentu
dan membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara.
memberikan nilai, penghargaan dan kepercayaan terhadap
A3 Penilaian
suatu gejala atau stimulus tertentu.
konseptualisasi nilai-nilai menjadi sistem nilai, serta
A4 Mengelola
pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki.
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki
A5 Karakterisasi seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya.
Mengorganisai Karakterisasi
Menerima Merespon Menghargai
kan Menurut Nilai
(A1) (A2) (A3)
(A4) (A5)
Mengikuti Menyenangi Mengasumsika Mengubah Membiasakan
Menganut Mengompromik n Menata Mengubah
Mematuhi an Meyakini Membangun perilaku
Meminati Menyambut Meyakinkan Membentuk- Berakhlak mulia
Mendukung Memperjelas pendapat Melayani
Melaporkan Menekankan Memadukan Mempengaruhi
Memilih Memprakarsai Mengelola Mengkualifikasi
Memilah Menyumbang Merembuk Membuktikan
Menolak Mengimani Menegosiasi Memecahkan
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
3. Ranah Psikomotor
Proses Berfikir Makna
P1 Imitasi Imitasi berarti meniru tindakan seseorang
P2 Manipulasi Kategori manipulasi berarti melakukan keterampilan atau
menghasilkan produk dengan cara dengan mengikuti petunjuk
umum, bukan berdasarkan observasi. Pada kategori ini, siswa
dipandu melalui instruksi untuk melakukan keterampilan tertentu.
P3 Presisi Kategori presisi berarti secara independen melakukan keterampilan
atau menghasilkan produk dengan akurasi, proporsi, dan ketepatan.
Dalam bahasa sehari-hari, kategori ini dinyatakan sebagai “tingkat
mahir
P4 Artikulasi Kategori artikulasi artinya memodifikasi keterampilan atau produk
agar sesuai dengan situasi baru, atau menggabungkan lebih dari
satu keterampilan dalam urutan harmonis dan konsisten.
P5 Naturalisasi Kategori naturalisasi artinya menyelesaikan satu atau lebih
keterampilan dengan mudah dan membuat keterampilan otomatis
dengan tenaga fisik atau mental yang ada. Pada kategori ini, sifat
aktivitas telah otomatis, sadar penguasaan aktivitas, dan
penguasaan keterampilan terkait sudah pada tingkat strategis
(misalnya dapat menentukan langkah yang lebih efisien).
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
(P1) (P2) (P3) (P4) (P5)
Menyalin Kembali Menunjukkan Membangun Mendesain
Mengikuti membuat Melengkapi Mengatasi Menentukan
Mereplikasi Membangun Menyempurnak Menggabungkan Mengelola
Mengulangi Melakukan an koordinat Menciptakan
Mematuhi Melaksanakan Mengkalibrasi Mengintegrasikan
Mengaktifkan Menerapkan Mengendalikan Beradaptasi
Menyesuaikan Mengoreksi Mengalihkan Mengembangkan
Menggabungk Mendemonstrasi Menggantikan Merumuskan
an kan Memutar Memodifikasi
Mengatur Merancang Mengirim master
Mengumpulka Melatih Memproduksi Mensketsa
n Memperbaiki Mencampur
Menimbang Memanipulasi Mengemas
Memperkecil Mereparasi Menyajikan
Mengubah
Proyeksikan dalam sumbu simetri Kombinasi dimensi
pengetahuan dan proses berpikir. (LK-2d)
Matrik Sumbu Simetri Kombinasi
Tentang SKL Pendidikan Dasar dan
(Permendikbud No. 20 Tahun 2016

METAKOGNITI
F
DIMENSI PENGETAHUAN

Menangah)

PROSEDURAL

KONSEPTUAL

FAKTUAL

C3 C4 C5
C1 C2 C6
MENGAPLIKASI MENGANALI MENGEVALU
MENGINGAT MEMAHAMI MENCIPTA
KAN SIS ASI

DIMENSI PROSES BERFIKIR


Ranah Kognitif (C1 – C6) Taksonomi Bloom
1. Menganalisis KD yang dapat dibuatkan soal
HOTS.
 Kompetensi dasar (KD) merupakan kemampuan
dan materi pembelajaran minimal yang harus
dicapai peserta didik untuk suatu mata pelajaran
pada masing-masing satuan pendidikan yang
mengacu pada kompetensi inti;
 KD terdiri dari 2 komponen utama:
a. Kemampuan: C1, C2, C3, C4, C5, dan C6
b. Materi Pokok: faktual, konseptual, prosedural,
metakognitif.
Contoh:
3.1 Menganalisis kehidupan manusia purba dan asal-
usul nenek moyang bangsa Indonesia (melanesoid,
proto, dan deutero melayu)
Sumbu simetri Kombinasi dimensi pengetahuan dan proses berpikir
Metakognitif
Dimensi pengetahuan

Prosedural

Konseptual

Faktual

Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mencipta


(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)

Dimensi proses kognitif


Contoh:
KD 3.3 Menganalisis sistem produksi kerajinan dengan inspirasi budaya lokal non benda
dan material daerah sekitar berdasarkan daya dukung yang dimiliki oleh daerah setempat

Tuntutan KD: Dimensi Pengetahuan prosedural, dan proses kognitif menganalisis


B. Critical and Creative Thinking (CC)
KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Berfikir Kritis adalah berfikir yang memeriksa, menghubungkan, dan
mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah. Termasuk di dalamnya
mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa
informasi. Berfikir kritis termasuk kemampuan membaca dengan
pemahaman dan mengidentifikasi materi yang dibutuhkan dan tidak
dibutuhkan. Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang
diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan
dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berfikir
kritis. Dengan kata lain, berfikir kritis adalah analitis dan
refleksif.

Berfikir Kreatif yang sifatnya orisinil dan reflektif. Hasil dari


keterampilan berfikir ini adalah sesuatu yang kompleks. Kegiatan yang
dilakukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan
menentukan efektifitasnya. Berfikir kreatif meliputi juga kemampuan
menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang
baru.
1. Elemen dasar tahapan keterampilan berpikir kritis,
yaitu FRISCO.
ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah dengan baik
Alasan-alasan yang diberikan bersifat logis atau tidak
R Reason untuk disimpulkan seperti yang telah ditentukan
dalam permasalahan
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka
I Inference alasan tersebut harus cukup sampai pada kesimpulan
yang sebenarnya
S Situation Membandingkan dengan situasi yang sebenarnya
Harus ada kejelasan istilah maupun penjelasan yang
C Clarity digunakan pada argumen sehingga tidak terjadi
kesalahan dalam mengambil kesimpulan
Pengecekan terhadap sesuatu yang telah ditemukan,
O Overview
diputuskan, diperhatikan, dipelajari, dan disimpulkan.
2. Berpikir kreatif dapat berupa pemikiran imajinatif,
menghasilkan banyak kemungkinan solusi, berbeda, dan
bersifat lateral.
C. Problem Solving
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan
permasalahan, menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus
diketahui sebelum digunakan untuk mendefinisikan masalah sehingga
menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk menentukan hasil
pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan
dengan masalah, memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan
menyatakan hipotesis yang terkait dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk
memecahkan masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah,
memilih teori prinsip dan pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan
menentukan informasi untuk menemukan solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana
yang telah ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan
masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait
dengan solusi dibuat, memperkirakan hasil yang diperoleh ketika
mengimplementasikan solusi dan mengkomunikasikan solusi yang telah
dibuat.
LK-1a Format Kajian Unit Pembelajaran
Mata Pelajaran/Paket Keahlian/Layanan/Kelas :
Judul Unit Materi Pembelajaran :
KD Jenjang Kelas Semester Materi Sub Materi
KD Pengetahuan:

KD Keterampilan:
LK-1b Format Kajian Kegiatan Pembelajaran dalam
Unit/Materi Pembelajaran
Unsur HOTS pada Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
HOTS
KD IPK Materi
Critical thinking, Problem
Transfer Knowledge
Creativity Solving

Kegiatan Pembelajaran
Unsur
KD
Keterampilan
IPK
Abad 21
Materi
pada Kegiatan Pembelajaran
Keterampilan abad 21
PPK Literasi 4C

Kesesuaian Penilaian
Pengembangan Penilaian HOTS
IPK Materi
Penilaian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai