Anda di halaman 1dari 37

Kebijakan PPK

dan GLN
Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan melalui
Pendidikan dan Pelatihan Guru Tahun 2018
Tujuan
memahami kebijakan Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) dan
Gerakan Literasi Nasional (GLN)
Skenario
Diskusi Kelompok (30’)
• Contoh penerapan
Pengantar(10’) PPK (15’)
• Analisis contoh
kasus GLN (15’)

Hasil Brainstorming
ke tabel PPK dan
tabel GLN (5’)

Reviu hasil
brainstorming PPK Penguatan(15)
dan GLN (30’)
Bahan/media
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber
Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Post It
• Spidol warna
• Kertas Flipchart
• Tabel PPK dan Diagram Gerakan Literasi Nasional
(GLN)
Pengantar (10’)
Urgensi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Generasi
Pembangun
Menghadapi
Menghadapi
emas 2045
an SDM
kondisi
dinamika
yang
sebagai
degradasi
danberdaya
fondasi
akhlak,
tantangan
saing dan
pembangun
moral, dan
era global
berjiwa
an bangsa
budi pekerti
Pancasila
Penguatan 5 Nilai Utama
Karakter
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling enolong/menghormati
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan
bijak • Cinta damai
• Peduli sosial
Religio
• Kejujuran
• Keteladanan
sitas
• Tanggungjawab
• Antikorupsi •Cinta tanah air
• Komitmen moral •Semangat
kebangsaan
• Cinta pada Integri Nasiona •Menghargai
kebenaran
tas lisme
Nilai kebhinnekaan
•Demokratis
Utam •Rela berkorban
•Taat hukum
a
• Kerja sama •Kerja keras (etos kerja)
• Solidaritas
• Kekeluargaan Goton •Kreatif dan inovatif
•Disiplin
• Bersahabat/komunikatif
• Berorientasi pada
g Keman •Tangguh
dirian •Rasa ingin tahu dan
kemaslahatan bersama Royo menghargai prestasi
ng •Gemar membaca/pembelajar
sepanjang hayat
Gerakan Literasi Nasional (GLN)

Baca Tulis

/ Digital
Program Literasi
Kemendikbud Gerakan
Literasi
Keluarga Gerakan
Gerakan Literasi
Literasi Guru dan
Sekolah
Tendik
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan
Literasi Gerakan
Masyarakat Literasi Bahasa
dan Sastra
Gerakan
Literasi Budaya
Prinsip Gerakan

MILIK KOORDINASI
BERSAMA

GERAKAN
LITERASI
NASIONAL

KEBERLANJUTA
N KOMITMEN

KEMITRAAN
Brainstorming pengalaman individual pada
diskusi kelompok tentang PPK dan GLN
(35’)
• Peserta dalam kelompok brainstorming dan diskusi
untuk menuliskan sebuah pengalaman penerapan
kebijakan PPK di instansi masing-masing pada post
it yang telah disediakan (15’)
• Peserta dalam kelompok menganalisis contoh
penerapan GLN dari fasilitator dan menuangkannya
dalam post it
• Peserta menempelkan hasil brainstorming PPK ke
tabel PPK dan GLN ke Diagram GLN (5’)
Tabel PPK
Contoh Penerapan
Religiositas Nasionalis Kemandiri Gotong royong Integritas
PPK
Tabel GLN
Contoh Penerapan Baca Budaya dan
Numerasi Sains Digital Finansial
GLN Tulis kewarganegaraan
Reviu hasil brainstorming PPK dan GLN (30’)

Perwakilan peserta meriviu hasil brainstorming PPK


dan GLN
Penguatan (15’)
Strategi Implementasi PPK
PPK BERBASIS KELAS
1 • Integrasi dalam mata pelajaran
• Optimalisasi muatan lokal
• Manajemen kelas MENJADI BUDAYA

2 PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH


• Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian
1 MENJADI KARAKTER

sekolah MENJADI KEBIASAAN


• Branding sekolah DILATIH KONSISTEN
• Keteladanan pendidik
• Ekosistem sekolah DIBIASAKAN
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
DIAJARKAN
3 PPK BERBASIS MASYARAKAT
• Orang tua, Komite Sekolah
• Dunia usaha
• Akademisi
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
Perpres Nomor 87/2017
Penguatan
Ekosistem
Pendidikan

Revitalisasi peran
Pengaturan hari
Kepala Sekolah
Sekolah
sebagai manajer
Penguatan
Pendidikan
Karakter

Revitalisasi Revitalisasi Komite


kewajiban 8 jam Sekolah
guru di sekolah (PP (Permendikbud no.
no. 19/2017 75/2016 tentang
tentang guru) komite sekolah)
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan

PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter

PPK satuan pendidikan formal mengoptimalkan fungsi kemitraan tripusat pendidikan yaitu : sekolah, keluarg
masyarakat

Pendekatan PPK satuan pendidikan formal berbasis: kelas, budaya, sekolah dan masyarakat

PPK melalui Manajemen berbasis sekolah

PPK untuk pemenuhan beban kerja kepala sekolah dan guru

Dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 minggu


PP nomor 19 tahun 2017
Kondisi saat ini Beban Kerja Guru Memudahkan guru
Guru tidak dapat
a. Merencanakan memenuhi beban
pembelajaran atau kerja
memenuhi 24 jam pembimbingan
tatap muka
b. Melaksanakan • Guru tidak perlu lagi cari-
pembelajaran atau
pembimbingan cari jam tambahan
c. Menilai hasil mengajar di luar sekolahnya
Guru harus pembelajaran atau
mencari tambahan pembimbingan untuk memenuhi beban
jam di luar sekolah
d. Membimbing dan kerja mengajar.
melatih peserta
didik • Guru harus
e. Melaksanakan bertanggungjawab terhadap
Guru tidak dapat tugas tambahan
fokus menjalankan yang melekat perkembangan siswanya.
fungsinya
Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Keterampilan Abad 21
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa

1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks

• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital (teknologi • Kolaborasi
• Integritas informasi & komunikasi)
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan

“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)


Sumber: Kemendikbud 2016
Literasi Baca dan Tulis
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
- Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
 Melek pengetahuan dan - Rata-rata skor UKG Guru Bahasa
kemampuan membaca Indonesia
dan menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan KELUARGA
memahami informasi Jumlah bahan bacaan literasi
untuk menganalisis, bahasa yang dimiliki setiap
menanggapi, dan keluarga
menggunakan bahasa dan
MASYARAKAT
sastra secara cendekia. - Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Literasi Numerasi
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan
• menggunakan berbagai numerasi berbasis proyek
macam angka dan simbol- Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
simbol yang terkait dengan Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap
numerasi
matematika dasar untuk
memecahkan masalah praktis
dalam berbagai macam KELUARGA
konteks kehidupan sehari- Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang
hari. dimiliki setiap keluarga.
Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan
• menganalisis informasi dan
numerasi
mampu mengolahnya ke Peningkatan frekuensi kesempatan anak
dalam berbagai macam mengaplikasikan numerasi dalam kehidupan
bentuk presentasi numerasi sehari-hari
(grafik, tabel, bagan, dsb.).
• membangun interpretasi MASYARAKAT
terhadap informasi angka dan Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang
simbol numerik lainnya. dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan
numerasi
Literasi Sains
DEFINISI INDIKATOR

SEKOLAH
 Kemampuan untuk
− Skor PISA literasi sains
menggunakan pengetahuan − Skor TIMSS literasi sains
sains, mengidentifikasi − Rata-rata skor UKG Guru IPA
pertanyaan, menarik kesimpulan − Rata-rata nilai UN IPA
dalam rangka memahami serta
membuat keputusan yang
berkenaan dengan alam.
 Seseorang disebut literat
KELUARGA
terhadap sains, jika memiliki Jumlah bahan bacaan literasi sains
kompetensi untuk: yang dimiliki setiap keluarga
1. Menjelaskan fenomena sains
2. Mengevaluasi & mendesain
pengetahuan & keterampilan
sains secara mandiri MASYARAKAT
3. Menginterpretasi data & bukti Jumlah program yang berkaitan
sains dengan lingkungan dalam suatu
daerah
Literasi Digital
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
• Kecakapan (life skills)
yang tidak hanya
melibatkan kemampuan KELUARGA
penggunaan perangkat Jumlah penduduk yang menggunakan
komputer dan gawai berdasarkan
teknologi, informasi dan kelompok umur, jenis kelamin, tempat
komunikasi semata, tetapi tinggal, dan lama waktu penggunaan per
juga kemampuan hari.
bersosialisasi,
kemampuan dalam
pembelajaran, maupun MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses
memiliki sikap, berpikir internet berdasarkan kelompok umur,
kritis, kreatif, serta jenis kelamin, tempat tinggal & lama
inspiratif sebagai waktu penggunaan / hari.
kompetensi digital. − Penurunan angka penduduk yang terjerat
kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
Literasi Finansial
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
Jumlah siswa dan guru yang
 Kemampuan untuk memahami menggunakan produk layanan
bagaimana uang berpengaruh di tabungan dan koperasi
dunia (bagaimana seseorang
mengatur untuk menghasilkan KELUARGA
uang, mengelola uang,
menginvestasikan uang dan Penurunan tingkat kemiskinan
menyumbangkan uang untuk penduduk Indonesia
menolong sesama).
 Rangkaian proses atau aktivitas
untuk meningkatkan MASYARAKAT
Jumlah penduduk usia produktif yang
pengetahuan, keyakinan, dan
menggunakan produk layanan jasa
keterampilan konsumen dan keuangan (Tabungan, Asuransi, Saham,
masyarakat sehingga mereka Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun,
mampu mengelola keuangan Industri jasa keuangan syariah)
dengan baik. Jumlah uang kartal yang beredar
berkurang
Literasi
Budaya dan Kewargaan
DEFINISI INDIKATOR

SEKOLAH
 Kemampuan untuk 1.Rata-rata nilai USBN - PKn
memahami, 2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas
menghargai dan seni budaya & bahasa daerah (mulok,
ekstrakulikuler)
berpartisipasi secara
mahir dalam budaya.
 Kemampuan untuk KELUARGA
berpartisipasi secara Penggunaan bahasa daerah di
aktif dan lingkungan keluarga
menginisiasi Penurunan angka kejahatan dan
perubahan dalam pelanggaran anak di bawah umur
komunitas dan
lingkungan sosial MASYARAKAT
yang lebih besar. Jumlah penduduk Indonesia yang
menguasai bahasa dan seni budaya
daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Literasi Baru fase 1
Literasi Baru fase 2
Implementasi
Literasi di Sekolah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
(GLS)

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh


dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

TUJUAN UMUM GLS


Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
PRINSIP-PRINSIP LITERASI
SEKOLAH
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
A
berdasarkan karakteristiknya
Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam
B
teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
C
kurikulum

D Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan

E Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan

F Mempertimbangkan keberagaman
STRATEGI MEMBANGUN
LITERASI SEKOLAH

LINGKUNGAN FISIK LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi. afektif.

LINGKUNGAN AKADEMIK

Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Pelaksanaan Kegiatan
Literasi di Sekolah
Penumbuhan budaya literasi dan minat
baca di sekolah,
salah satunya melalui kegiatan 15 menit Pembelajaran
membaca sebelum pembelajaran
Pengembangan

Pembiasaan

Pengembangan kecakapan literasi


melalui
kegiatan nonakademik, misalnya
kegiatan ekstrakurikuler
dan kunjungan wajib ke Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran
perpustakaan Menggunakan strategi literasi
LITERASI DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI

• Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya.


• Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks.
• Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang
bermaka.
• Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan,
membaui, atau mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis.
• Memantau pemahaman secara mandiri.
• Mengevaluasi teks secara kritis.
• Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks.
• Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru.

(Moore dkk. 2003)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai