Anda di halaman 1dari 36

In 1 Kegiatan 2

Integrasi PPK dan GLN dalam Pembelajaran


Berbasis HOTS
Waktu: 1 JP

Bimbingan Teknis Guru Sasaran


Pengantar (5’)
Tujuan
Menerangkan Keterampilan Berpikir Tingkat inggi
(HOTS), Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan
Gerakan Literasi Nasional (GLN)
Bahan
• Buku Pegangan Pembekalan Narasumber Nasional/Instruktur Nasional
• Bahan Presentasi
• Kertas post it
• Kertas plano
Skenario
Menempelkan dan
Brainstorming contoh mengkatogorikan post it
Pengantar dan pembagian
penerapan PPK dan GLN contoh penerapan PPK
4 kelompok besar (5’)
di Post it (10’) dan GLN di kelompok
(10’)

Peserta melakukan
Penguatan (10’) wolking galerry ke
kelompok lain (10’)
Pembagian Kelompok Besar
• Kelas dibagi menjadi 4 kelompok besar
• Setiap kelompok dipimpin oleh ketua kelompok
Brainstorming contoh penerapan PPK dan GLN (10’)
• Setiap peserta menuliskan contoh penerapan PPK dan GLN di kertas post it
Penjelasan Contoh Penerapan PPK dan GLN (10’)
• Ketua kelompok memfasilitasi setiap anggota untuk menempelkan dan
mengkategorikan post-it contoh penerapan PPK dan GLN pada kertas plano
yang ditentukan fasilitator.
walking gallery (10’)
• Peserta melakukan walking gallery ke kelompok lain
Kategori contoh penerapan PPK dan GLN (10’)
• Ketua dan anggota kelompok mengkategorikan contoh penerapan PPK dan
GLN
Penguatan (10’)
Urgensi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Menghadapi Generasi
Pembangunan
kondisi Menghadapi emas 2045
SDM sebagai
degradasi dinamika dan yang berdaya
fondasi
akhlak, moral, tantangan era saing dan
pembangunan
dan budi global berjiwa
bangsa
pekerti Pancasila
Penguatan 5 Nilai Utama Karakter
• Beriman dan Bertaqwa • Bersih • Toleransi
• Menjalankan segala perintah-Nya • Peduli lingkungan lingkungan • Saling enolong/menghormati
• Disiplin beribadah • Memanfaatkan lingkungan dengan • Cinta damai
bijak • Peduli sosial

• Kejujuran
• Keteladanan Religiositas
• Tanggungjawab
• Antikorupsi • Cinta tanah air
• Komitmen moral • Semangat kebangsaan
• Cinta pada kebenaran • Menghargai kebhinnekaan
• Demokratis
Integritas Nasionalisme • Rela berkorban
• Taat hukum

Nilai Utama
• Kerja sama • Kerja keras (etos kerja)
• Solidaritas • Kreatif dan inovatif
• Kekeluargaan • Disiplin
• Bersahabat/komunikatif •
• Berorientasi pada kemaslahatan bersama Gotong Kemandirian •
Tangguh
Rasa ingin tahu dan menghargai prestasi
Royong • Gemar membaca/pembelajar sepanjang hayat
Strategi Implementasi PPK
PPK BERBASIS KELAS
1 • Integrasi dalam mata pelajaran
• Optimalisasi muatan lokal
• Manajemen kelas

PPK BERBASIS BUDAYA SEKOLAH MENJADI BUDAYA


2 • Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah
1 MENJADI KARAKTER
• Branding sekolah
• Keteladanan pendidik MENJADI KEBIASAAN
• Ekosistem sekolah
• Norma, peraturan, dan tradisi sekolah DILATIH KONSISTEN
DIBIASAKAN
3 PPK BERBASIS MASYARAKAT
• Orang tua, Komite Sekolah DIAJARKAN
• Dunia usaha
• Akademisi
• pegiat pendidikan
• Pelaku Seni, Budaya, Bahasa & Sastra
• Pemerintah & Pemda
Perpres Nomor 87/2017
Penguatan Ekosistem
Pendidikan

Revitalisasi peran Kepala Pengaturan hari Sekolah


Sekolah sebagai manajer Penguatan
Pendidikan
Karakter

Revitalisasi Komite Sekolah


Revitalisasi kewajiban 8 jam
guru di sekolah (PP no. (Permendikbud no.
19/2017 tentang guru) 75/2016 tentang komite
sekolah)
Permendikbud Nomor 20 Tahun 2018
PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan

PPK dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter

PPK satuan pendidikan formal mengoptimalkan fungsi kemitraan tripusat pendidikan yaitu : sekolah,
keluarga dan masyarakat

Pendekatan PPK satuan pendidikan formal berbasis: kelas, budaya, sekolah dan masyarakat

PPK melalui Manajemen berbasis sekolah

PPK untuk pemenuhan beban kerja kepala sekolah dan guru

Dilaksanakan selama 6 (enam) atau 5 (lima) hari sekolah dalam 1 minggu


PP nomor 19 tahun 2017
Kondisi saat ini
Beban Kerja Guru Memudahkan guru
Guru tidak dapat
a. Merencanakan memenuhi beban
memenuhi 24 jam pembelajaran atau kerja
tatap muka pembimbingan
• Guru tidak perlu lagi cari-
b. Melaksanakan
pembelajaran atau cari jam tambahan
pembimbingan
mengajar di luar sekolahnya
Guru harus c. Menilai hasil
pembelajaran atau untuk memenuhi beban
mencari tambahan
jam di luar sekolah pembimbingan kerja mengajar.
d. Membimbing dan
melatih peserta • Guru harus
didik bertanggungjawab
e. Melaksanakan terhadap perkembangan
Guru tidak dapat tugas tambahan
fokus menjalankan yang melekat siswanya.
fungsinya
Membangun Generasi Emas 2045 yang dibekali
Keterampilan Abad 21
Keterampilan abad 21 yang dibutuhkan setiap siswa

1 2 3
Kualitas Karakter Literasi Dasar Kompetensi
Bagaimana siswa beradaptasi Bagaimana siswa menerapkan Bagaimana siswa memecahkan
pada lingkungan yang dinamis. keterampilan dasar sehari-hari. masalah kompleks

• Religiositas • Literasi bahasa • Berpikir kritis


• Nasionalisme • Literasi numerasi • Kreativitas
• Kemandirian • Literasi sains • Komunikasi
• Gotong royong • Literasi digital (teknologi • Kolaborasi
informasi & komunikasi)
• Integritas
• Literasi finansial
• Literasi budaya dan
kewargaan
“Culture, Value, Imagination, Creativity, and Team Work” (Jack Ma)

Sumber: Kemendikbud 2016


Gerakan Literasi Nasional (GLN)

Baca Tulis

Digital
Program Literasi Kemendikbud
Gerakan
Literasi
Keluarga Gerakan
Gerakan Literasi
Literasi Guru dan
Sekolah
Tendik
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan
Literasi Gerakan
Masyarakat Literasi Bahasa
dan Sastra
Gerakan
Literasi Budaya
Prinsip Gerakan

KOORDINASI

MILIK
KOMITMEN
BERSAMA
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL

KEBERLANJUTAN KEMITRAAN
Literasi Baca dan Tulis
INDIKATOR
SEKOLAH
- Skor PISA literasi membaca
- Skor PIRLS literasi membaca
DEFINISI - Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia

 Melek pengetahuan dan kemampuan


membaca dan menulis, mencari,
menelusuri, mengolah dan memahami KELUARGA
informasi untuk menganalisis, Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang
menanggapi, dan menggunakan dimiliki setiap keluarga
bahasa dan sastra secara cendekia.

MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Literasi Numerasi
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
• menggunakan berbagai macam angka dan Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan numerasi berbasis
simbol-simbol yang terkait dengan matematika proyek
dasar untuk memecahkan masalah praktis Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap numerasi
dalam berbagai macam konteks kehidupan
sehari-hari.
• menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai macam KELUARGA
bentuk presentasi numerasi (grafik, tabel, Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap
bagan, dsb.). keluarga.
• membangun interpretasi terhadap informasi Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan numerasi
angka dan simbol numerik lainnya. Peningkatan frekuensi kesempatan anak mengaplikasikan numerasi
dalam kehidupan sehari-hari

MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan numerasi
Literasi Sains
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
 Kemampuan untuk menggunakan − Skor PISA literasi sains
pengetahuan sains, mengidentifikasi − Skor TIMSS literasi sains
pertanyaan, menarik kesimpulan dalam − Rata-rata skor UKG Guru IPA
rangka memahami serta membuat − Rata-rata nilai UN IPA
keputusan yang berkenaan dengan alam.
 Seseorang disebut literat terhadap sains,
jika memiliki kompetensi untuk:
1. Menjelaskan fenomena sains KELUARGA
2. Mengevaluasi & mendesain Jumlah bahan bacaan literasi sains yang dimiliki
pengetahuan & keterampilan sains setiap keluarga
secara mandiri
3. Menginterpretasi data & bukti sains

MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
Literasi Digital
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
− Ketersediaan akses internet di sekolah
− Bahan literasi digital yang ada di sekolah
• Kecakapan (life skills) yang tidak
hanya melibatkan kemampuan
penggunaan perangkat teknologi,
KELUARGA
informasi dan komunikasi semata,
Jumlah penduduk yang menggunakan komputer dan gawai
tetapi juga kemampuan
berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal,
bersosialisasi, kemampuan dalam
dan lama waktu penggunaan per hari.
pembelajaran, maupun memiliki
sikap, berpikir kritis, kreatif, serta
inspiratif sebagai kompetensi
digital.
MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses
internet berdasarkan kelompok umur,
jenis kelamin, tempat tinggal & lama
waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat
kasus pelanggaran UU ITE menurut
kelompok umur
Literasi Finansial
INDIKATOR
DEFINISI
SEKOLAH
Jumlah siswa dan guru yang menggunakan produk
 Kemampuan untuk memahami bagaimana
uang berpengaruh di dunia (bagaimana layanan tabungan dan koperasi
seseorang mengatur untuk menghasilkan
uang, mengelola uang, menginvestasikan
uang dan menyumbangkan uang untuk KELUARGA
menolong sesama).
 Rangkaian proses atau aktivitas untuk Penurunan tingkat kemiskinan penduduk
meningkatkan pengetahuan, keyakinan, dan Indonesia
keterampilan konsumen dan masyarakat
sehingga mereka mampu mengelola
keuangan dengan baik.

MASYARAKAT
Jumlah penduduk usia produktif yang menggunakan
produk layanan jasa keuangan (Tabungan, Asuransi,
Saham, Lembaga Pendanaan, Dana Pensiun, Industri jasa
keuangan syariah)
Jumlah uang kartal yang beredar berkurang
Literasi
Budaya dan Kewargaan
INDIKATOR
DEFINISI SEKOLAH
1.Rata-rata nilai USBN - PKn
 Kemampuan untuk memahami, 2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya &
menghargai dan berpartisipasi bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
secara mahir dalam budaya.
 Kemampuan untuk berpartisipasi
secara aktif dan menginisiasi KELUARGA
perubahan dalam komunitas dan
Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
lingkungan sosial yang lebih
besar. Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak
di bawah umur

MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai bahasa
dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
Implementasi
Literasi di Sekolah
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)

Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh


dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah
sebagai organisasi pembelajaran yang warganya
literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik.

TUJUAN UMUM GLS


Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui
pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
TUJUAN KHUSUS GLS
PRINSIP-PRINSIP LITERASI SEKOLAH
Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik
A
berdasarkan karakteristiknya
Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam
B
teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik
Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area
C
kurikulum

D Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan

E Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan

F Mempertimbangkan keberagaman
STRATEGI MEMBANGUN
LITERASI SEKOLAH

LINGKUNGAN FISIK LINGKUNGAN SOSIAL DAN AFEKTIF

Mengkondisikan Mengupayakan
lingkungan fisik ramah lingkungan sosial dan
literasi. afektif.

LINGKUNGAN AKADEMIK

Mengupayakan sekolah
sebagai lingkungan
akademik yang literat.
Pelaksanaan Kegiatan
Literasi di Sekolah

Penumbuhan budaya literasi dan minat


baca di sekolah,
salah satunya melalui kegiatan 15 menit Pembelajaran
membaca sebelum pembelajaran
Pengembangan

Pembiasaan

Pengembangan kecakapan literasi


melalui
kegiatan nonakademik, misalnya
kegiatan ekstrakurikuler
dan kunjungan wajib ke Kegiatan intrakurikuler/pembelajaran
perpustakaan Menggunakan strategi literasi
LITERASI DAN KETERAMPILAN
BERPIKIR TINGKAT TINGGI (HOTS)

• Menghubungkan pengetahuan dengan pengalaman sebelumnya.


• Melakukan preview dan prediksi untuk meningkatkan pemahaman teks.
• Mengelola informasi dan menerapkan kerangka dan kategori yang bermaka.
• Mampu menggunakan pancaindra (melihat, mendengar, merasakan, membaui, atau
mengecap) gambaran yang disampaikan dalam teks tulis.
• Memantau pemahaman secara mandiri.
• Mengevaluasi teks secara kritis.
• Memberikan penilaian terhadap bentuk dan/atau isi teks.
• Menerapkan pengetahuan yang diperoleh dari teks untuk situasi baru.

(Moore dkk. 2003)


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai