Tujuan: Gambaran tigkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu
(periode) tertentu, mengacu pada karateristik, keunikan Satuan
Pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
BEBERAPA ISTILAH
(Sambungan)
Karakter: Kemampuan beradaptasi pada lingkungan yang dinamis
Kompetensi: Kemampuan memecahkan masalah kompleks.
Kompetensi abad 21, meliputi Creativity Thinking and innovation,
Critical Thinking and Problem Solving, Communication and
Collaboration, Information, Media and Technology Skills, Life and
Career Skills.
Literasi: Kemampuan membaca, kemampuan memahami konsep di
balik tulisan/ bahan bacaan dan kemampuan bernalar, menganalisis
suatu bacaan tersebut
Numerasi: kemampuan untuk mengaplikasikan konsep bilangan dan
keterampilan operasi hitung dalam memecahkan masalah praktis di
berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
4C/HOTS: kemampuan/ keterampilan berpikir tingkat tinggi yang
memuat Critical Thinking, Collaboration, Communication dan Creativity.
BEBERAPA ISTILAH
(Sambungan)
Visi: Cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga sekolah,
dirumuskan berdasarkan masukan seluruh warga sekolah.
Tujuan: Gambaran tigkat kualitas yang akan dicapai dalam kurun waktu
(periode) tertentu, mengacu pada karateristik, keunikan Satuan
Pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
HASIL BEBERAPA TES ANAK INDONESIA
Nasionalisme
Religius Integritas
KUALITAS KARAKTER
Gotong
Mandiri
Royong
Religiositas
Sikap dan perilaku yang
taat/patuh dalam menjalankan Relasi dengan Sang Pencipta
ajaran agama yang Beriman dan Bertaqwa
dipeluknya, bersikap toleran, Menjalankan segala perintah-Nya
Disiplin beribadah
mencintai alam dan selalu
menjalin kerukunan hidup Tuhan
antar sesama.
GERAKAN
LITERASI
NASIONAL
Gerakan Literasi Gerakan Literasi
Masyarakat Bahasa dan Sastra
Gerakan Literasi
Budaya
LITERASI
Literasi adalah kemampuan bernalar menggunakan bahasa. "Literasi
itu bukan hanya kemampuan membaca, literasi adalah kemampuan
menganalisis suatu bacaan serta kemampuan memahami konsep di
balik tulisan/ bacaan tersebut,"
Deklarasi Praha pada tahun 2003 menyebutkan bahwa literasi juga
mencakup bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat.
Literasi juga bermakna praktik dan hubungan sosial yang terkait
dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003).
Deklarasi UNESCO itu juga menyebutkan bahwa literasi informasi
terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan,
menemukan, mengevaluasi, menciptakan secara efektif dan
terorganisasi, mengguna kan dan mengomunikasikan informasi untuk
mengatasi berbagai persoalan
KOMPONEN LITERASI
Definisi Indikator
SEKOLAH
Melek pengetahuan dan kemampuan
- Skor PISA literasi membaca
membaca dan menulis, mencari,
- Skor PIRLS literasi membaca
menelusuri, mengolah dan memahami
- Rata-rata nilai UN Bahasa Indonesia
informasi untuk menganalisis,
- Rata-rata skor UKG Guru Bahasa Indonesia
menanggapi, dan menggunakan
bahasa dan sastra secara cendekia.
1.Literasi Baca
KELUARGA
dan Tulis Jumlah bahan bacaan literasi bahasa yang
dimiliki setiap keluarga
MASYARAKAT
- Angka melek aksara
- Publikasi buku per tahun
Definisi Indikator
• menggunakan berbagai macam SEKOLAH
angka dan simbol-simbol yang Jumlah kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan
terkait dengan matematika dasar numerasi berbasis proyek
untuk memecahkan masalah praktis Peningkatan kecakapan multiliterasi melalui numerasi
dalam berbagai macam konteks Tumbuhnya pandangan dan sikap positif terhadap
numerasi
kehidupan sehari-hari.
• menganalisis informasi dan mampu
mengolahnya ke dalam berbagai
KELUARGA
2.Literasi Numerasi macam bentuk presentasi numerasi Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang
(grafik, tabel, bagan, dsb.). dimiliki setiap keluarga.
• membangun interpretasi terhadap Peningkatan frekuensi pemanfaatn bahan bacaan
informasi angka dan simbol numerik numerasi
lainnya. Peningkatan frekuensi kesempatan anak
mengaplikasikan numerasi dalam kehidupan
sehari-hari
MASYARAKAT
Jumlah dan variasi bahan bacaan numerasi yang
dimiliki setiap desa
Peningkatan frekuensi pemanfaatan bahan bacaan
numerasi
Definisi Indikator
MASYARAKAT
Jumlah program yang berkaitan dengan lingkungan
dalam suatu daerah
Definisi Indikator
MASYARAKAT
− Jumlah penduduk yang mengakses internet berdasarkan
kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal & lama
waktu penggunaan / hari.
− Penurunan angka penduduk yang terjerat kasus
pelanggaran UU ITE menurut kelompok umur
Definisi Indikator
Kemampuan untuk
SEKOLAH
memahami, menghargai 1.Rata-rata nilai USBN - PKn
dan berpartisipasi secara
2.Jumlah sekolah yang memiliki aktivitas seni budaya
mahir dalam budaya.
& bahasa daerah (mulok, ekstrakulikuler)
Kemampuan untuk
berpartisipasi secara aktif
dan menginisiasi perubahan
KELUARGA
dalam komunitas dan
6.Literasi Budaya dan lingkungan sosial yang lebih Penggunaan bahasa daerah di lingkungan keluarga
Kewargaan besar. Penurunan angka kejahatan dan pelanggaran anak
di bawah umur
MASYARAKAT
Jumlah penduduk Indonesia yang menguasai
bahasa dan seni budaya daerah masing-masing
Angka partisipasi dalam pemilu
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS)
Tahap ke-3:
Pelaksanaan pembelajaran berbasis literasi
1. Strategi Implementasi pada Lingkungan Fisik dan Membangun Lingkungan Berkarya (Makerspace)
Pengembangan sarana penunjang dengan memanfaatkan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran
numerasi sehingga tercipta ekosistem yang kaya numerasi
Tampilan informasi yang memunculkan numerasi dalam berbagai konteks. Misalnya, di kamar kecil dapat
ditampilkan informasi mengenai berapa jumlah volume airyang diboroskan jika keran tidak tertutup
penuh dan masih meneteskan air selama satu hari, atau informasi mengenai bagaimana memperkirakan
waktu 20 detik untuk mencuci tangan dengan sabun sebagai protokol kesehatan.
Tampilan informasi yang biasanya hanya dalam bentuk teks, dapat diperkaya dengan unsur numerasi.
Misalnya, staf perpustakaan dapat menampilkan informasi mengenai jumlah peminjam buku (contoh:
berdasarkan genre, gender, dan sebagainya) setiap bulannya dengan menggunakan diagram lingkaran,
tabel, atau grafik.
Pemanfaatan fasilitas di sekolah untuk tampilan-tampilan numerasi, misalnya, alat pengukuran tinggi
badan, termometer suhu ruangan, dan nomor ruang kelas yang menarik.
Tersedianya fasilitas atau tampilan-tampilan numerasi di taman sekolah yang mendorong peserta didik
untuk bermain numerasi
Ketersediaan lingkungan atau ruang berkarya untuk numerasi yang memberikan kesempatan peserta didik
untuk berinteraksi melalui alat matematika dan permainan tradisional maupun permainan papan (board
games) yang membutuhkan dan melatih keterampilan numerasi.
Strategi Implementasi pada Lingkungan Sosial-Afektif
Pesan positif (growth mindset) bahwa semua peserta didik memiliki kapasitas dan kemampuan untuk
menjadi numerat (yaitu seorang yang dapat menggunakan fakta, konsep, keterampilan, dan alat
matematika untuk memecahkan masalah pada berbagai konteks).
Guru dan orang tua mengomunikasikan growth mindset kepada peserta didik secara konsisten, baik secara
lisan maupun melalui perlakuan kepada peserta didik. Adanya dialog antara guru dan orang tua untuk
membicarakan berbagai strategi yang dapat digunakan, serta proses tindak lanjut yang dilakukan.
Mengangkat topik mengenai pekerjaan di masa yang akan datang dan peran penting matematika.
Mengubah paradigma bahwa mengembangkan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik merupakan
tanggung jawab semua pihak (guru semua mata pelajaran, staf, orang tua, dan pemangku kepentingan
lainnya).
Strategi Implementasi pada Lingkungan Akademis
Penyediaan buku-buku yang berkaitan dengan numerasi, baik buku bacaan fiksi, nonfiksi, cara
mengajarkan numerasi, maupun cara membuat alat peraga numerasi di perpustakaan sekolah.
Sebagai contoh, berikut tautan sebuah buku yang dibuat sebagai hasil praktik baik dari guru dalam
pembuatan alat peraga matematika yang dapat digunakan di kelas
Program numerasi sekolah untuk mengaitkan matematika dengan kehidupan nyata, misalnya
berupa seri topik mengenai matematika dalam kehidupan di rumah, matematika dalam berbagai
pekerjaan yang ada saat ini, matematika dalam pekerjaan di masa depan, dan matematika di
kehidupan bermasyarakat.
Program membuat permainan numerasi yang mengundang peserta didik dan orang tua untuk
membuat dan memain_x0002_kan permainan numerasi sederhana yang dapat dibawa pulang un tuk
dimainkan di rumah
Strategi Implementasi pada LingkunganAkademis-Pembelajaran
Numerasi dalam Pembelajaran Matematika:
memberikan perhatian khusus pada guru yang bersangkutan bagaimana
matematika digunakan di luar kelas matematika.
memberikan perhatian pada konteks kehidupan nyata
penerapan pengetahuan matematika
penggunaan alat fisik, representasi dan digital
peningkatan sikap positif terhadap penggunaan matematika untuk memecahkan
masalah dalam kehidupan sehari-hari
Numerasi dalam Pembelajaran Non Matematika:
memberikan peran aktif pada guru mapel non matematika untuk
mengidentifikasi kesempatan numerasi di dalam mata pelajaran yang
diampunya dan menstimulasi diskusi mengenai numerasi dalam semua
kurikulum semua mata pelajaran atau menanamkan numerasi dalam mapel
yang mereka ajarkan tanpa kehilangan fokus pada mapel tersebut.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Landasan Hukum
BAB V PENUTUP
Lampiran