Anda di halaman 1dari 25

Dinamika Perkembangan

Kurikulum 2013

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
3
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi

SKL Struktur Mata Pelajaran

Kompetensi Inti
Standar Isi & Standar
Kompetensi Dasar
Penilaian
RPP

Standar Proses Silabus

Standar Pendidik Standar Standar Standar


& Tenaga Sarana Pengelolaan Pembiayaan
Kependidikan Prasarana Pendidikan
Kompetensi
Kompetensi Abad 21:

Kemampuan
Literasi
Belajar dan Kecakapan Hidup
Digital
Berinovasi Konteks
Lingkungan
•Berpikir Kritis dan •Literasi •Fleksibilitas dan Adaptabilitas
Kualitas Hidup
Penyelesaian Informasi •Inisiatif dan Mandiri
HAM
Masalah •Literasi •Interaksi Lintas Sosial-Budaya
SDG
•Kreativitas dan Media •Produktivitas dan
Keberagaman
Inovasi •Literasi Akuntabilitas
Demokrasi
•Komunikasi Teknologi •Kepemimpinan dan
•Kolaborasi Tanggung Jawab NKRI

Seni Budaya &


Karakter

Keterampilan
Matematika
Bahasa

PJOK
• Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati

PA-BP
PPKn

IPS
IPA
keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa
hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati,
integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai
prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar
membaca, peduli lingkungan, peduli sosial,
Mata Pelajaran
tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli
dll.
Nilai Pancasila Menginspirasi Ide Dasar Kurikulum

Pancasila sebagai suatu Kurikulum membentuk manusia Indonesia yang: Kurikulum mengembangkan
filosofis kehidupan bangsa a. beragama dan menghormati agama lain sikap, pengetahuan, dan
senantiasa menginspirasi b. cinta bangsa, tanah air, dan negara keterampilan yang
ide dasar pengembangan c. memiliki kepedulian untuk mengembangkan menempatkan budaya
kurikulum. kehidupan kebangsaan, sosial dan ekonomi Indonesia sebagai dasar
yang berkeadilan pengembangan pendidikan
d. demokratis yang mampu menghargai Indonesia yang mampu dan
pluralisme sosial dan budaya bermanfaat untuk
e. mampu berkontribusi untuk mewujudkan mengembangkan kualitas
kehidupan umat manusia yang bermartabat manusia Indonesia
dan saling menghargai
f. membangun masyarakat yang berkeadilan
sosial
4
Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

Permasalahan Hasil Perbaikan


 Isu keselarasan antara KI-KD  Koherensi KI-KD dan
dengan silabus dan buku. penyelarasan dokumen.
 Kompleksitas pembelajaran dan  Penataan kompetensi Sikap
penilaian pada Sikap Spiritual dan Spiritual dan Sikap Sosial pada
Sikap Sosial. semua mata pelajaran.
 Pembatasan kemampuan siswa  Penataan kompetensi yang tidak
melalui pemenggalan taksonomi dibatasi oleh pemenggalan
proses berpikir antar jenjang taksonomi proses berpikir
(berpikir tingkat tinggi hanya (berpikir tingkat tinggi sejak SD).
untuk jenjang menengah).
 Penerapan proses berpikir 5M  Pemberian ruang kreatif kepada
sebagai metode pembelajaran guru dalam mengimplementasikan
yang bersifat prosedural dan kurikulum.
mekanistik.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

1. Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen 2. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial

Keselarasan antara dokumen KI-KD, Pada mata pelajaran Pendidikan


1 silabus, dan buku. 1 Agama-Budi Pekerti dan mata
pelajaran PPKn, pembelajaran sikap
spiritual dan sosial dilaksanakan melalui
Koherensi vertikal: Kesinambungan
2 cakupan (scope) dan urutan
pembelajaran langsung dan tidak
langsung.
(sequence) KD sejak kelas I s.d. XII.

Koherensi horizontal: Keselarasan


3 cakupan (scope) dan urutan 2 Pada mata pelajaran selain mata
pelajaran Pendidikan Agama-Budi
(sequence) KD antar mata Pekerti dan mata pelajaran PPKn,
pelajaran. pembelajaran sikap spiritual dan sosial
dilaksanakan melalui pembelajaran
tidak langsung.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial

Contoh Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial


Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD

Lama Baru Lama Baru


KI-1 KI-1 KI-2 KI-2
1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
2. Memiliki perilaku jujur,
mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran tanggung jawab, santun, peduli, disiplin, tanggung jawab,
agama yang dianutnya. agama yang dianutnya. dan percaya diri dalam santun, peduli, dan percaya
KD KD berinteraksi dengan keluarga, diri dalam berinteraksi
1.1 Menyadari adanya (KI-1 dicapai melalui teman, dan guru. dengan keluarga, teman,
keteraturan dari sifat pembelajaran tidak dan guru.
hidrokarbon, termokimia, langsung (indirect KD KD
laju reaksi, teaching) yaitu 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa (KI-2 dicapai melalui
kesetimbangan kimia, keteladanan, pembiasaan, ingin tahu terhadap pembelajaran tidak langsung
larutan dan koloid dan budaya sekolah, keberadaan wujud dan sifat (indirect teaching) yaitu
sebagai wujud kebesaran dengan memperhatikan benda melalui pemanfaatan keteladanan, pembiasaan,
Tuhan YME dan karakteristik mata Bahasa Indonesia dan/atau dan budaya sekolah, dengan
pengetahuan tentang pelajaran, serta kebutuhan bahasa daerah. memperhatikan karakteristik
adanya keteraturan dan kondisi peserta didik) 2.2 Memiliki rasa percaya diri mata pelajaran, serta
tersebut sebagai hasil terhadap keberadaan tubuh kebutuhan dan kondisi
pemikiran kreatif manusia melalui pemanfaatan Bahasa peserta didik.)
yang kebenarannya Indonesia dan/atau bahasa
bersifat tentatif. daerah.
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

3. Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir

Kerangka Penyusunan KD Kerangka Penyusunan KD


Lama Revisi
Dimensi Proses
Berpikir
SMA/SMK
Dimensi Proses Berpikir

Keluasan &
SMP Kedalaman

SD SMA/SMK

SMP

SD Faktual
Konseptual
Prosedural
Metakognitif

Dimensi Pengetahuan
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013

4. Pemberian Ruang Kreatif kepada Guru

Silabus yang disiapkan Pemerintah merupakan salah satu


1 model untuk memberi inspirasi. Guru dapat
mengembangkannya sesuai dengan konteks yang
relevan.
Dalam pembelajaran tematik (khusus jenjang SD), guru
2 dapat mengembangkan tema dan sub tema sesuai dengan
konteks yang relevan.

• 5M merupakan kemampuan proses berpikir yang perlu


3 dilatihkan secara terus menerus melalui pembelajaran agar
siswa terbiasa berpikir secara saintifik.
• 5M bukanlah prosedur atau langkah-langkah atau pendekatan
pembelajaran.
5
Penumbuhan/Pendidikan Karakter
Penumbuhan Karakter

Bahasa
Indonesia

1. Pembelajaran yang bermakna


Ekonomi,
Matematika,
Nilai-Nilai PPKn
2. Ekosistem dan budaya sekolah
dan lain-lain Karakter yang sehat
3. Guru sebagai panutan
4. Lingkungan keluarga dan
masyarakat yang memperkuat
penumbuhan nilai-nilai karakter
Pendidikan dan budi pekerti anak
Agama
dan Budi
Pekerti
…. Penumbuhan Nilai bukan sekedar Mata Pelajaran …

Explicit curriculum, melalui mata Buku teks dan buku bacaan


pelajaran (PPKn, Pendidikan pengayaan (baik isi
Agama & Budi Pekerti, Bahasa bacaannya maupun
Indonesia) atau melalui sebagian ilustrasinya).
kompetensi inti & kompetensi dasar
dalam mata pelajaran.

Ekosistem dan budaya sekolah: tata


Hidden curriculum: guru sebagai kelola yang akuntabel; hubungan
panutan dan teladan, antar warga sekolah yang
pembelajaran yang menekankan menjunjung tinggi kejujuran,
nilai-nilai (values), dll. harmonis & saling menghargai; dll.

Kokurikuler dan Ekstrakurikuler: Pendidikan di keluarga dan


kepramukaan, PMR, OSIS, masyarakat: keselarasan antara
olahraga, kesenian, dll. pendidikan di sekolah dan di
lingkungan keluarga dan masyarakat.
Tahapan Internalisasi Nilai-Nilai Karakter

Menjadi
Membiasakan Karakter
Melakukan

Menerima

Memahami

Mengetahui

Sumber Gambar: http://1.bp.blogspot.com/-


vFUWWOPnK4c/VPhd7c3cOJI/AAAAAAAADKI/i5F7mkg1fus/s1600/Affective+Domain-
+Bloom's+et.+al.+Taxonomy+of+Educational+Objectives.jpg
Beberapa Contoh Nilai-Nilai Karakter di Mata Pelajaran

Mata Pelajaran Mata Pelajaran


Bahasa Indonesia - Kelas II Matematika - Kelas VII

Kompetensi Nilai Pancasila Kompetensi Nilai Pancasila


3.6 Mencermati ungkapan permintaan • Ketuhanan 3.9 Mengenal dan menganalisis berbagai • Membangun
maaf dan tolong melalui teks • Kemanusiaan situasi terkait aritmetika sosial masyarakat yang
tentang budaya santun sebagai • Persatuan (penjualan, pembelian, potongan, berkeadilan sosial
gambaran sikap hidup rukun dalam • Tanggungjawab keuntungan, kerugian, bunga • Permusyawaratan
kemajemukan masyarakat • Peduli tunggal, persentase, bruto, neto, tara) • Jujur
Indonesia 4.9 Menyelesaikan masalah berkaitan • Tanggungjawab
4.6 Menyampaikan ungkapan- dengan aritmetika sosial (penjualan,
ungkapan santun (menggunakan pembelian, potongan, keuntungan,
kata “maaf”, “tolong”) untuk hidup kerugian, bunga tunggal, persentase,
rukun dalam kemajemukan bruto, neto, tara)
Pembiasaan & Peneladanan Kemudian Pembudayaan

Permendikbud No. 23
Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi
Pekerti
Contoh Kearifan Lokal
Gayo Toraja
Murip i kandung edet, mate i kandung bumi Agama leluhur Aluk Sanda Saratu’ (ritual
(hidup dikelilingi adat, kematian dikelilingi serba lengkap seratus) antara lain mengatur
tanah). Sebagaimana tanah mengelilingi hidup kemasyarakatan atau
tubuh yang sudah mati, adat membangun ketatanegaraan to madara takkun (yang
kepribadian seseorang dengan mengatur berdarah putih metah/suci), to ma’lite
tingkah laku bersih, dan menghindarkan diri bumbungan (yang bergetah susu). Wakatobi
dari berbagai godaan. Gau Satoto (politik jalan lurus; menyatunya
kata dengan perbuatan)
Lima prinsip nilai: tangguh, sabar, teguh,
berani, dan jujur

Jawa
Hamemayu Hayuning Buwana
Konsep jawa untuk memuliakan dunia dan
semesta. Untuk itu, diperlukan ketulusan dan
semangat untuk peduli dan berbagi yang Bali
dilandasi ketulusan, sehingga tidak akan ada Tri Hita Karana
pamrih atau kepentingan pribadi yang justru Kebahagiaan manusia hanya dapat dicapai
merugikan dan jauh dari semangat jika manusia mampu membangun hubungan
memuliakan dunia. harmonis dengan Tuhannya, dengan
Sumber:
lingkungan alamnya, serta dengan sesama
1. Stanislaus Sandarupa - Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Hasanuddin - http://nasional.kompas.com/read/2011/05/14/03510628/Kearifan.Lokal.Antikorupsi manusia yang lain.
2. Suyami, 2007:29 - http://www.academia.edu/17265124/Kearifan_Lokal_Masyrakat_Samin_Dalam_Pembudayaan_Nilai-Nilai_Anti_Korupsi_Di_Indonesia
3. Asrif & La Ode Usra, Gau Satoto: Kearifan Lokal Orang Wakatobi, 2015
Beberapa ilustrasi praktik baik

Menghargai keberagaman di sekolah Pramuka dapat mengajarkan dan Persatuan Indonesia dengan mencintai
(Yayasan Sultan Iskandar Muda, mengimplementasikan nilai-nilai dan menghormati keberagaman
Medan) Pancasila. budaya di Indonesia.

Upacara
bendera setiap
hari Senin di
sekolah menjadi
salah satu
aktualisasi nilai-
nilai Pancasila.

Foto: internet, Flickr I Gede L. Kantiana & awr05, Antara


Beberapa ilustrasi praktik baik

Kantin Kejujuran di SMK Negeri 9 Kota


Bandung
Siswa MIN Temanggung melaksanakan Permainan basket/olahraga lain dapat
tugas khusus sebagai petugas UKS untuk mendidik rasa jujur, disiplin, tanggungjawab,
mendidik rasa tanggung jawab dan kerja keras, dan berani
peduli

Kantin Kejujuran
Foto: ayogitabisa.com, laman http://mintemanggung.sch.id,
Mengerjakan ujian dengan jujur Siswa berani untuk bertanya atau
Wordpress, Teropongsenayan.com, Sinar Harapan
merupakan pengamalan nilai antikorupsi mengemukakan pendapat
6
Tahap Implementasi Kurikulum 2013
Tahap Implementasi Kurikulum 2013
7
Penutup
”The successful implementation of a
curriculum framework relies not simply on the
policy or regulatory practice, but also on
educators; their interpretation, knowledge
and understanding of the framework; and their
ability to apply it to their pedagogical practices.”
Marianne Knaus
Journal of Early Childhood Research, October 2015; vol. 13, 3: pp. 221-235., first
published on August 4, 2014
“Setiap orang adalah guru, setiap rumah adalah sekolah”
“Aku hanya orang biasa yang bekerja untuk bangsa Indonesia
dengan cara Indonesia. Namun yang penting untuk kalian yakini,
sesaat pun aku tak pernah mengkhianati tanah air dan bangsaku,
lahir maupun batin. Aku tak pernah mengkorup kekayaan negara”

- Ki Hadjar Dewantara

Terima kasih.

Badan Penelitian dan Pengembangan


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia
litbang.kemdikbud.go.id

Anda mungkin juga menyukai