Anda di halaman 1dari 65

PENGUATAN

KONSEP LITERASI DAN INSPIRASINYA


DALAM PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
TUJUAN PENDAMPINGAN SESI LITERASI
Menguatkan
pemahaman tentang
konsep literasi
Menguatkan
1 pemahaman tentang
penerapan literasi
dalam penilaian pada
semua mata
Menguatkan pelajaran
pemahaman tentang 2 3
penerapan literasi
dalam pembelajaran
pada semua mata
pelajaran
Mengapa Perlu Penguatan
Kompetensi Literasi?
PP tentang SNP No. 57/2021
Pasal 6 ayat (1)
Standar kompetensi lulusan
Pasal 1 ayat (2) pada Satuan Pendidikan
Standar Nasional Pendidikan Jenjang Pendidikan dasar
adalah kriteria minimal difokuskan pada penanaman
tentang sistem pendidikan di karakter yang sesuai dengan
seluruh wilayah hukum nilai-nilai Pancasila serta
Negara Kesatuan Republik kompetensi literasi dan
Indonesia. numerasi peserta didik.
Pasal 46 ayat (3) Pasal 46 ayat (6) Pasal 46 ayat (7)
Profil pendidikan merupakan
Evaluasi sistem pendidikan Hasil dari evaluasi sistem laporan komprehensif tentang
dilaksanakan dalam bentuk: asesmen pendidikan menjadi dasar layanan pendidikan dasar dan
nasional; dan analisis data satuan bagi Menteri untuk menengah yang digunakan sebagai
pendidikan, pendidik, tenaga menetapkan: profil satuan landasan: peningkatan mutu
kependidikan, dan pemerintah pendidikan; profil program layanan pendidikan dasar dan
daerah. pendidikan kesetaraan; profil menengah; dan penetapan rapor
pendidikan daerah; dan profil pendidikan.
pendidikan nasional.
Setiap warga negara berhak mendapatkan layanan pendidikan yang berkualitas. Berkualitas dalam konteks
ini bermakna bahwa proses pendidikan harus mampu meningkatkan hasil belajar berupa kompetensi
kognitif maupun non kognitif. Kompetensi kognitif diukur dari kompetensi literasi dan numerasi yang
merupakan modal dasar individu untuk mengakses pendidikan dan memungkinkan untuk mengarungi kehidupan
sosial, ekonomi, bahkan politik. Kompetensi non kognitif diukur dari karakter atau perilaku, yatu perilaku
sesuai prinsip-prinsip Pancasila.

Kompetensi
Literasi
Kompetensi
Kognitif
Kompetensi
Pendidikan Meningkatkan Numerasi
Berkualitas Hasil Belajar

Kompetensi Karakter/
Nonkognitif Perilaku
PISA:
hasil belajar murid
pendidikan dasar
dan menengah
berada di bawah
kompetensi
minimum
LITERASI
Apa itu kompetensi literasi?
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan
berbagai jenis teks untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif
kepada masyarakat.
LITERASI DALAM PEMBELAJARAN

kemampuan untuk
menggunakan , kemampuan
mendengarkan,berbicara, berpikir kritis ketika
membaca, menulis, dan peserta didik menerima,
melihat untuk mendapatkan memproses, dan
informasi dalam disiplin menghasilkan informasi
tertentu (Vacca, Vacca, dan
Mraz, 2011)
Tujuan Penguatan Kompetensi Literasi

Melimpahnya informasi di era teknologi ini


menuntut peserta didik untuk menguasai beragam
informasi dan materi pengetahuan

Kompetensi literasi harus dikuasai peserta didik agar


mampu 1) memilah, 2) mengolah informasi pada teks, 3)
menyimpulkannya, 4) mengevaluasinya secara kritis, lalu
5) menggunakannya untuk mengambil keputusan dalam
kehidupan sehari-hari
Tuntutan kecakapan di abad XXI
 keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
pemecahan masalah
 kecakapan berkomunikasi
 kecakapan kreativitas dan inovasi
 kemampuan untuk berkolaborasi

Beragam strategi literasi dengan


menggunakan teks bacaan
Komponen Literasi dalam AKM

KONTEN
 Teks Informasi KONTEKS
 Personal
 Teks Fiksi
 Sosial Budaya
 Saintifik

PROSES KOGNITIF
 Menemukan informasi
 Menginterpretasi dan
mengintegrasi
 Evaluasi dan refleksi
Konten
1.Teks informasi, teks yang bertujuan untuk
memberikan fakta, data, dan informasi dalam
rangka pengembangan wawasan serta ilmu
pengetahuan yang bersifat ilmiah.
2.Teks fiksi, teks yang bertujuan untuk memberikan
pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati
cerita, dan melakukan perenungan kepada
pembaca.
DIGITAL NONDIGITAL

TEKS

Teks Tulis Nonverbal


(kinestetik)

Teks Lisan (Audio) Spasial

Audiovisual
Konteks
1.Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara
pribadi.
2.Sosial Budaya, berkaitan dengan kepentingan
antarindividu, budaya dan isu kemasyarakatan.
3.Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas, serta fakta
ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristik.
Teks Informasi dengan Konteks
Pribadi
Teks Informasi dengan Konteks
Sosial Budaya
Teks Informasi dengan Konteks
Saintifik
Teks Fiksi
dengan Konteks Pribadi
Teks Fiksi
dengan Konteks Sosial
Budaya
Teks Fiksi
dengan Konteks Saintifik
PROSES KOGNITIF

1. Menemukan 2. Menginterpretasi Mengevaluasi dan


informasi dan mengintegrasi merefleksi
Menilai
Mencari, Memahami kredibilitas,
mengakses informasi tersurat kesesuaian
serta maupun tersirat, maupun
menemukan memadukan keterpercayaan teks
informasi interpretasi antar serta mampu
bagian teks untuk mengaitkan isi teks
tersurat dari
menghasilkan dengan hal lain di
wacana inferensi luar teks
Proses kognitif
1. Menemukan informasi
Pada level kognitif ini siswa telah mampu menemukan, mengidentifikasi, dan mendeskripsikan
suatu ide atau informasi eksplisit dalam teks.
Kata kunci: menemukan,
2. Menginterpretasi mengidentifikasi, mendeskripsikan
dan mengintegrasi

Pada level kognitif ini siswa telah mampu membandingkan dan mengontraskan ide atau
informasi dalam atau antar teks, membuat kesimpulan, mengelompokkan, dan mengombinasikan
ide dan informasi dalam teks atau antar teks. Membuat kesimpulan dalam domain ini bermakna
lebih luas dari pada pada domain sebelumnya. Pada domain ini siswa telah mampu
menyimpulkan informasi implisit dalam atau antar teks.
3. Mengevaluasi dan merefleksi
Kata kunci: membandingkan, mengontraskan, mengelompokkan, mengombinasikan

Pada level kognitif ini siswa telah mampu menganalisis, memprediksi, dan menilai konten, bahasa,
dan unsur-unsur dalam teks.
Kata kunci: menilai, merefleksi
Menginterpretasi
dan Mengintegrasi

Menemukan Informasi
Mengevaluasi dan Merefleksi
Proses kognitif manakah yang
paling sulit untuk dibelajarkan
kepada peserta didik?
Karakteristik Pembelajaran yang Menerapkan Strategi
Literasi
(Beers, 2010; Pahl & Rowsell, 2005).
Melakukan analisis, sintesis, evaluasi
Memantau proses pemahaman 7
7
dan refleksi terhadap teks
teks pada tiga tahap dalam
pembelajaran (sebelum, ketika, 1 6

dan setelah membaca) 6 Membuat pertanyaan

Menggunakan teks
2 5 Mengembangkan
multimoda selama respon terhadap
pembelajaran berbagai jenis
pertanyaan

Memberikan instruksi
3 4 Menggunakan alat bantu
yang jelas dan eksplisit seperti pengatur grafis
dengan menggunakan
modelling
Strategi Literasi

KETIKA
MEMBACA

SEBELUM
MEMBACA SETELAH
MEMBACA
STRATEGI LITERASI
• Skimming dan scanning
(Membaca cepat)
TUJUAN
• Think aloud (berpikir nyaring)

Mengaktifkan • Mengeksplorasi teks


pengetahuan • Mengategorikan informasi SEBELUM
sebelumnya • Memprediksi
• Menggunakan pengatur grafis MEMBACA
• Mengajukan pertanyaan
• Mencari kata kunci/konsep
• Pratinjau dan analisis
• Tahu-Ingin-Pelajari (T-I-P)
STRATEGI LITERASI
• Memvisualisasikan informasi
• Menggunakan pengatur grafis
TUJUAN • Mencatat

• Memelajari • Mengajukan pertanyaan

informasi baru
• Berpikir nyaring
• Menggunakan petunjuk dalam konteks
KETIKA
• Memonitor
pemahaman sendiri
• Mencari kata kunci/konsep
• Mengidentifikasi bagian yang sulit atau
MEMBACA
• Mengingat membingungkan
• Meringkas
informasi yang
• Menceritakan kembali
sudah diketahui • Membaca kembali
• Memelajari kosa • Mencari informasi yang tersirat
(inferensi)
kata baru
• Membuat keterkaitan personal dengan teks
STRATEGI LITERASI

TUJUAN • Membaca kembali


• Mendorong • Berpikir nyaring

keterkaitan dengan • Mengkonfirmasi prediksi yang dilakukan di


awal pembelajaran
teks dan isu-isu
lain
• Mengajukan pertanyaan SETELAH
• Membuat keterkaitan antarteks, dengan diri
• Memperdalam
pemahaman siswa
sendiri, dengan isu-isu di masyarakat dan MEMBACA (1)
dunia
tentang materi • Memvisualisasi dan memberikan respon
dan pengalaman sensorik (dengan menggunakan panca
baru indera)
STRATEGI LITERASI
• Melakukan refleksi melalui berbicara, menulis, menggambar,
musik, dan gerak
• Mencatat
• Menggunakan pengatur grafis
• Mencari informasi yang tersirat (inferensi): perbandingan,
SETELAH
sebabakibat, gagasan utama MEMBACA (2)
• Membuat ringkasan
• Menceritakan kembali
• Membuat sintesa
• Mengevaluasi teks
• Melakukan evaluasi diri
Strategi literasi manakah yang
pernah Bapak/Ibu manfaatkan?
TEKS MULTIMODA
PENGATUR GRAFIS

Untuk memetakan proses


pemahaman mereka terhadap sebuah
bacaan/informasi
Dapat digunakan, baik sebelum, ketika,
maupun setelah membahas sebuah teks atau
materi pembelajaran
Dapat diadopsi, diadaptasi, dan dibuat pengatur
grafis sendiri sesuai
dengan kebutuhan pembelajaran di kelas
Dapat digunakan secara individu,
berpasangan, maupun berkelompok
CONTOH-CONTOH PENGATUR GRAFIS
NO PENGATUR GRAFIS KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Mengaktivasi Pengetahuan Menggali pengetahuan latar belakang untuk memahami teks nonfiksi.
Sebelumnya
2 Tabel Prediksi Membuat prediksi tentang teks nonfiksi.
3. Tahu-Ingin-Pelajari Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui (di awal pembelajaran) dan yang
telah dipelajari (di akhir pembelajaran)
4. Tahu-Ingin-Bagaimana Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui, dan bagaimana cara
mengetahuinya.
5. Tahu-Ingin-Bagaimana- Menuliskan hal yang sudah diketahui, yang ingin diketahui, bagaimana cara
Pelajari mengetahuinya (di awal pembelajaran) dan yang telah dipelajari (di akhir pembelajaran)
6. Rantai Peristiwa Mengurutkan kejadian dalam teks nonfliksi secara kronologis.
7. Siklus Mengurutkan siklus kejadian/peristiwa
8. Adik Simba Mengidentifikasi informasi penting dengan menggunakan kata tanya.
9. Berpikir-Berpasangan- Memikirkan sebuah pertanyaan/isu penting, bekerja berpasangan, dan membagikan hasil
Berbagi diskusi.
CONTOH-CONTOH PENGATUR GRAFIS
NO PENGATUR GRAFIS KEGIATAN PEMBELAJARAN
10. Diagram Venn Membandingkan antara 2 hal/fenomena/tokoh dll
11. Hubungan Tanya Jawab Membuat pertanyaan tentang fakta di dalam teks, informasi tersirat, keterkaitan
antara teks dengan diri, dan dengan penulis/dunia luar.
12. Tabel Fakta dan Opini Mengidentifikasi fakta dan opini dalam teks nonfiksi.
13. Tabel Lima Indra Mengidentifikasi lima indera dan bagaimana pengaruhnya terhadap pengalaman orang
dalam sebuah teks.
14. Caption Menulis caption untuk gambar/ilustrasi yang ada di dalam teks
15. Gambar dengan Caption Menggambar dan menulis caption baru berdasarkan informasi dalam teks.
16. Peta Gagasan Utama dan Mengidentifikasi gagasan utama dan gagasan penjelas dalam teks.
Penjelas
17. Sebab-Akibat Menentukan sebab dan akibat sebuah peristiwa dalam teks.
18. Masalah-Solusi Membuat ringkasan sebuah teks.
19. SQ3R (Survey, Question, Read, Mencatat informasi penting, membuat pertanyaan, jawaban, dan singkasan teks.
Recall dan Review)
Pengatur grafis yang manakah yang
sering Bapak/Ibu gunakan?
INSPIRASI PENGUATAN
KOMPETENSI LITERASI
DALAM PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
 Mata Pelajaran : IPS
 Kelas : VII
 Semester : Satu
 KD :
3.1. Memahami konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim,
bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna) dan interaksi
antarruang di Indonesia serta pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial, budaya
dan pendidikan
4.1. Menyajikan hasil telaah konsep ruang (lokasi, distribusi,
potensi, iklim, bentuk muka bumi, geologis, flora dan fauna)
dan interaksi antarruang di Indonesia serta pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia dalam aspek ekonomi, sosial,
budaya, dan pendidikan.
 IPK: (beberapa IPK yang diambil dari KD)
3.1.1. Menjelaskan konsep ruang (lokasi, distribusi, potensi, iklim, bentuk muka bumi,
geologis, flora dan fauna) di Indonesia.
3.1.2. Menjelaskan interaksi antarruang di Indonesia.
3.1.3. Menjelaskan pengaruh interaksi antarruang terhadap kehidupan manusia dalam aspek
ekonomi, sosial, budaya dan pendidikan.
4.1.1. Mempresentasikan gagasan pentingnya pengendalian jumlah penduduk.

 Tujuan Pembelajaran: (Beberapa tujuan pembelajaran dari konsep ruang (distribusi))


1. Melalui diskusi tentang infografis pola sebaran penduduk Indonesia, peserta didik dapat
merumuskan penyebab ketidakmerataan sebaran penduduk sesuai dengan data yang
disajikan.
2. Berdasarkan data BPS Provinsi Lampung, peserta didik dapat menentukan beban
ketergantungan Provinsi Lampung sesuai data hasil sensus yang disajikan.
3. Melalui diskusi kelompok tentang berita pengurangan daerah kumuh, peserta didik dapat
merumuskan hubungan antara pertumbuhan penduduk dengan anggaran pendapatan
daerah/nasional sesuai dengan argumentasi.
4. Berdasarkan hasil diskusi, peserta didik dapat membuat poster atau bentuk teks lain yang
memuat gagasan pentingnya pengendalian jumlah penduduk
KEGIATAN AWAL
Simak video pendek berikut.
KEGIATAN INTI
Cermati gambar berikut.

“Apakah jumlah
penduduk di
provinsi kita sama
dengan di provinsi
lain?”

1. Tulis penyebab ketidakmerataan sebaran penduduk di Indonesia!


KEGIATAN INTI
Amati data BPS Provinsi Lampung
berikut!

Bagaimana perbandingan
jumlah penduduk
berdasarkan usianya?

2. Buatlah piramida penduduk


berdasarkan data tersebut dan
sertai dengan penjelasan singkat!
KEGIATAN INTI
Akses dan cermati berita berikut! Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
berdiskusi bersama teman!

Apa topik berita tersebut?

1. Apa masalah penduduk yang dihadapi oleh Pemda dalam berita


tersebut?
2. Buat poster atau video tik tok yang memuat gagasan tentang pentingnya
menjaga pertumbuhan penduduk. Produk tersebut dapat diunggah untuk
mendapatkan respon.
KEGIATAN PENUTUP
Buat simpulan tentang masalah penduduk Indonesia!

Masalah
Penduduk
Berdasarkan pembelajaran
tersebut, kita tentukan aktivitas
belajar peserta didik mana yang
menguatkan literasi.
KEGIATAN AWAL
Simak video pendek berikut.
Kemukakan informasi dari video yang kalian
simak dengan mengisi tabel berikut!
Apa yang kalian ketahui tentang masalah Apa yang ingin kalian pelajari tentang isu
penduduk yang dalam video tersebut? tersebut?
KEGIATAN INTI
Cermati gambar berikut.

“Apakah jumlah
penduduk di
provinsi kita sama
dengan di provinsi
lain?”

1. Tulis penyebab ketidakmerataan sebaran penduduk di Indonesia!


Apa yang kalian pahami tentang masalah penduduk?
Gunakan tabel berikut untuk menjawab pertanyaan
tersebut!
DEFINISI CIRI-CIRI

MASALAH
CONTOH PENDUDUK BUKAN CONTOH
Kemukakan informasi dalam teks di atas dengan mengisi
tabel berikut ini!

Siapa? TOPIK Kapan?

Apa? Di mana?

Mengapa? Bagaimana?
KEGIATAN INTI
Amati data BPS Provinsi Lampung
berikut!

Bagaimana perbandingan
jumlah penduduk
berdasarkan usianya?

2. Buatlah piramida penduduk


berdasarkan data tersebut dan
sertai dengan penjelasan singkat!
Kemukakan informasi teks dengan membuat
pertanyaan dan jawaban!
Pertanyaan Jawaban

Kesimpulan
KEGIATAN INTI
Akses dan cermati berita berikut! Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dengan
berdiskusi bersama teman!

Apa topik berita tersebut?

1. Apa masalah penduduk yang dihadapi oleh Pemda dalam berita


tersebut?
2. Buat poster atau video tik tok yang memuat gagasan tentang pentingnya
menjaga pertumbuhan penduduk. Produk tersebut dapat diunggah untuk
mendapatkan respon.
Apakah sebaran penduduk berdasarkan teks tersebut menjadi masalah?
Bagaimana solusinya? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, isi tabel
berikut dengan jawaban/pernyataan yang sesuai!
Pertanyaan Jawaban
Masalah apa yang dibahas?
Masalah Berapa perbandingan banyaknya penduduk antarpulau?
Pulau apa yang penduduknya paling banyak?
Mengapa di pulau tersebut jumlah penduduknya banyak?
Alternatif Solusi Hasil

Solusi

Hasil Akhir
KEGIATAN PENUTUP
Buat simpulan tentang masalah penduduk Indonesia!

Masalah
Penduduk
PENILAIAN
1. Berdasarkan data hasil sensus penduduk
di atas, manakah pernyataan berikut
yang benar ?

 Banyaknya penduduk yang tersebar di


luar pulau jawa adalah 118.617.800
jiwa.
 Banyaknya penduduk lansia di tahun
2020 adalah 20.508.180 jiwa.
 Banyaknya penduduk yang tersebar di
pulau jawa adalah 151.582.200 jiwa
 Pertambahan penduduk setiap tahun
dari 2010 – 2020 adalah 3.300.000 jiwa
 Banyaknya penduduk usia produktif
191.085.440 jiwa
2. Perhatikan infografis berikut.

a. Berdasarkan informasi di
samping, bagaimanakah
keberhasilan progam
penekanan angka
kelahiran nasional?
b. Jika dalam kondisi normal,
berapa banyak anak usia
20 tahun pada tahun
2022?
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan perekonomian Indonesia 2019
diukur berdasarkan (PDB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp15.883,9 triliun. Dia
menuturkan pertumbuhan ekonomi pada 2019, didorong beberapa faktor dari sisi
pengeluaran. Faktor-faktor tersebut yaitu pertumbuhan konsumsi rumah tangga 5,04
persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi 4,45 persen, konsumsi
pemerintah 3,25 persen, dan konsumsi Lembaga Non Profit yang melayani Rumah Tangga
(LNPRT) sebesar 10,62 persen.  Kinerja ekspor dan impor tahun lalu masih mengalami
kontraksi dengan capaian masing-masing [minus] 0,87 persen dan [minus] 7,69 persen.
(Sumber: https://ekonomi.bisnis.com/read/20200205/9/1197600/tokcer-pdb-per-kapita-indonesia-2019-naik-jadi-rp591-juta)

Diketahui pula, jumlah penduduk di pulau-pulau besar di Indonesia


ditunjukkan pada gambar berikut:
JUMLAH PENDUDUK SETIAP PULAU DI INDONESIA

Sumber: https://yuksinau.co.id/wp-content/uploads/2019/10/Peta-Persebaran-Penduduk-di-Indonesia.jpg
3. Kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2019 adalah pulau
….
A. Sumatera
B. Jawa
C. Sulawesi
D. Papua
REFERENSI
Bahan penyusunan materi dan materi yang
disajikan dapat diunduh pada laman
http://ditsmp.kemdikbud.go.id
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai