budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak”. Adapun berkarakter, adalah
Membangun karakter yang terdiri dari 2 suku kata yaitu MEMBANGUN (to build) dan karakter
(character) artinya membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan
KARAKTER adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain.
Dalam konteks pendidikan (Modul Diklat LAN RI) pengertian Membangun Karekter (character
building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau
membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan manusia (masyarakat) sehingga
menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik berlandaskan nilai-nilai pancasila.
Bac
k
Pendidikan karakter pada intinya bertujuan membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,
dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa
Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya
adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Sedangkan negara tetangga ialah Brunei Darussalam,
Australia, dan Malaysia. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi
pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis.
C. Dimensi –dimensi Karakter yang Baik
1. Karakter Mulia
2. Nilai Karakter
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal)
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
d. Nilai karakter dalam hubungannya dengan lingkungan
Bac
k
1. Karakter Mulia
yang ditandai dengan nilai-nilai seperti : reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis,
analitis, kreatif dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar,
berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menempati janji, adil,
rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun,
pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan (estetis, sportif, tabah, terbuka, tertib.
2. Nilai Karakter
a. Nilai karakter dalam hubungannya dengan Tuhan Yaitu religius : pikiran,
perkataan dan tindakan seseorang yang diupayakan selalu berdasarkan pada nilai-nilai
ketuhanan dan/atau ajaran agamanya
b. Nilai karakter dalam hubungannya dengan diri sendiri (personal)
1. Jujur 6. Percaya Diri
2. Bertanggung Jawab 7. Berjiwa Wiurausaha
3. Bergaya hidup Sehat 8. Berfikir Logis
4. Disiplin 9. Mandiri
5. Kerja Keras 10. Ingin Tahu
11. Cinta Ilmu
Nex
t
Lanjutan
c. Nilai karakter dalam hubungannya dengan sesama
2) Sikap tahu dan mengerti serta melaksanakan apa yang menjadi miliki/hak diri sendiri dan orang lain serta
4) Sikap menurut dan taat terhadap aturan-aturan berkenaan dengan masyarakat dan kepertingan umum.
6) Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat
7) Santun
8) Sifat yang halus dan baik dari sudut pandang tata bahasa maupun tata perilakunya ke semua orang.
9) Demokratis
Nex
Cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain. t
Bac
k
Lanjutan
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia
Pelajar Indonesia yang berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Pelajar Pancasila memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia adalah akhlak beragama, akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, dan
akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan kebudayaan luhur, lokalitas, dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka
dalam berinteraksi dengan budaya lain. Perilaku pelajar Pancasila ini menumbuhkan rasa saling menghargai
dan memungkinkan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
Elemen kunci berkebinekaan global adalah mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi
interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3. Gotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan gotong royong, yaitu kemampuan pelajar Pancasila untuk
melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat
berjalan lancar, mudah dan ringan.
Elemen kunci gotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
4. Mandiri
Pelajar Indonesia adalah pelajar mandiri, yaitu pelajar Pancasila yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya.
Elemen kunci mandiri adalah kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi dan regulasi diri.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses
informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan
mengambil keputusan.
5. Bernalar Kritis
Pelajar yang bernalar kritis adalah pelajar Pancasila yang mampu secara objektif memproses
informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi, dan menyimpulkannya.
Elemen kunci bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan
mengambil keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif adalah pelajar Pancasila yang mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu
yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak.
Elemen kunci kreatif adalah menghasilkan gagasan yang orisinal dan menghasilkan karya serta
tindakan yang orisinal.