RANAH KOGNITIF
TAKSONOMI BLOOM
Ketegori Deskripsi
Mengingat Kemampuan untuk memanggil kembali pengetahuan yang telah dimiliki
Memahami Kemampuan untuk memahami arti dan menjelaskan
Aplikasi Kemampuan untuk menggunakan hal-hal yang dipelajari di dalam situasi yang baru
Analisis Kemampuan untuk memisahkan hal-hal yang telah dipelajari ke dalam komponen yang lebih kecil dan menunjukkan
hubungan antar bagian-bagian tersebut
Evaluasi Kemampuan untuk melakukan penilaian, evaluasi terhadap suatu pengetahuan atau materi dibanding kriteria yang
ada
Mencipta Kemampuan untuk menyatukan kembali ide-ide atau pengetahuan-pengetahuan yang terpisah menjadi satu
kesatuan yang utuh dan baru atau memperlihatkan hubungan yang baru
*beberapa orang sering menyatukan analisis dengan sintesis dan menganggap “evaluasi” sebagai suatu proses “problem solving”
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks berbentuk klasifikasi, kategori, prinsip dan generalisasi.
Contohnya fungsi kunci kontak pada Engine mobil, prinsip kerja starter, prinsip kerja lampu, prinsip kerja rem. Contoh lain: Pengertian Arsip
dan dokumen, Fungsi Arsip dan dokumen
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan bagaimana melakukan sesuatu termasuk pengetahuan keterampilan, algoritma (urutan
langkah-langkah logis pada penyelesaian masalah yang disusun secara sistematis), teknik, dan metoda seperti langkah-langkah membongkar
engine, langkah-langkah mengganti lampu, langkah-langkah mengganti sepatu rem. Contoh lain: Langkah-langkah menyusun arsip sistem
alphabet dan geografik.
Pengetahuan metakognitif yaitu pengetahuan tentang kognisi (mengetahui dan memahami) yang merupakan tindakan atas dasar suatu
pemahaman meliputi kesadaran dan pengendalian berpikir, serta penetapan keputusan tentang sesuatu. Sebagai contoh memperbaiki
engine yang rusak, membuat instalasi kelistrikan lampu, mengapa terjadi rem blong. Contoh lain: Apa yang terjadi jika penyimpanan arsip
tidak tepat?
RANAH AFEKTIF/SIKAP
6 Karakter Pancasila
Bernalar kritis
Mandiri
Kreatif
Bergotongroyong
Berkebhinekaan global
DYERS
RINCIAN GRADASI SIKAP, PENGETAHUAN,
DAN KETERAMPILAN
Keterampilan
Sikap Pengetahuan
Abstrak Kongkret
Persepsi,
Menerima Mengingat Mengamati
Kesiapan,
Meniru
merespon Memahami Menanya Imitasi
Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan
yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati
Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual,
prosedural, dan hipotetik)
Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang
informasi/mencoba/ dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data.
mengolah
Menalar/mengasosiasi/ Mengembangkan interpretasi, argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan informasi dari dua
mengolah informasi fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua
fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis fakta-
fakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi, dan kesimpulan
yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan;
mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang
berbeda dari berbagai jenis sumber.
Mengomunikasikan/ Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalam bentuk tulisan, grafis, media elektronik,
menyaji multi media dan lain-lain.
3. Mahir (complex or Melakukan gerakan kompleks Presisi Melakukan suatu tugas atau aktivitas dengan
overt response) dan termodifikasi. keahlian dan kualitas yang tinggi dengan unjuk
kerja yang cepat, halus, dan akurat serta efisien
tanpa bantuan atau instruksi.
4. Menjadi gerakan Menjadi gerakan alami yang Artikulasi Keterampilan berkembang dengan baik sehingga
alami (adaptation) diciptakan sendiri atas dasar seseorang dapat mengubah pola gerakan sesuai
gerakan yang sudah dikuasai dengan persyaratan khusus untuk dapat
sebelumnya. digunakan mengatasi situasi problem yang tidak
sesuai SOP.
5. Menjadi tindakan Menjadi gerakan baru yang Naturalisasi Melakukan unjuk kerja level tinggi secara
orisinal (origination) orisinal dan sukar ditiru oleh alamiah, tanpa perlu berpikir lama dengan
orang lain dan menjadi ciri mengkreasi langkah kerja baru.
khasnya.
KD-4 (KETERAMPILAN):
Jenis keterampilannya abstrak dan konkret.
Jika keterampilan abstrak, maka merujuk ke dimensi proses kognitif (C-5 sampai C-6)
Jika keterampilan konkret kelas X jenjang MENIRU, kelas XI jenjang MEMANIPULASI, dan kelas XII jenjang PRESISI
RANAH KETERAMPILAN ABSTRAK (Dyers)
K1 – MENGAMATI
K2 – MENANYA
K3 – MENCOBA
KELAS X
K 4 – MENALAR
dan XI
K 5 – MENYAJI KELAS XII
K 6 – MENCIPTA
Membuktikan Memadukan
Membangun
Memilih Membatas
Memisahkan Membentuk
Memonitor Membuat
Membuat rancangan
Memperjelas Memfasilitasi
Mempertahankan Memperjelas
Mempresiksi Memproduksi
Memunculkan
Memproyeksikan Menampilkan
Memutuskan Menanggulangi
Memvalidasi Menciptakan
Mendikte
Menafsirkan Menemukan
Mendukung Mengabstraksi
Mengarahkan Menganimasi
Mengarang
Mengecek Mengatur
Mengetes Menggabungkan
Mengkoordinasikan Menggeneralisasi
Menghasilkan karya
Mengkritik Menghubungkan
Mengkritisi Mengingatkan
Menguji Mengkategorikan
Mengkode
Mengukur Mengkombinasikan
Menilai Mengkreasikan
Menimbang Mengoreksi
Mengumpulkan
Menugaskan Mengusulkan hipotesis
Merinci Menyiapkan
Membenarkan Menyusun
Merancang
Menyalahkan Merekonstruksi
Merencanakan
Mereparasi
Merumuskan
Memperbaharui
Menyempurnakan
Memperkuat
Memperindah
Mengubah
KATA KERJA OPERASIONAL (KKO) EDISI REVISI TEORI BLOOM
RANAH KOGNITIF
Mengetahui ...... Misalnya: Menterjemahkan, Memecahkan masalah, Mengenali kesalahan Menilai berdasarkan Menghasilkan ...
istilah, fakta, aturan, urutan, Menafsirkan, Membuat bagan/grafik, Memberikan .... norma internal .... misalnya: klasifikasi,
metoda Memperkirakan, Menggunakan .. misalnya: misalnya: fakta-fakta, misalnya: hasil karya, karangan, teori
Menentukan ... Misalnya: metoda, prosedur, konsep, Menganalisis ... mutu karangan, dll.
metode, prosedur kaidah, prinsip misalnya: struktur, Menyusun .... misalnya:
bagian, hubungan laporan, rencana,
Memahami .... misalnya: skema, program,
konsep, kaidah, prinsip, proposal
kaitan antara, fakta, isi
pokok. Mengartikan
Menginterpretasikan ...
misalnya: tabel, grafik,
bagan
1 2 3 4 5 6
Dll.
RANAH AFEKTIF
A1 A2 A3 A4 A5
Mengkoordinir
Merangkai
Dll.
RANAH PSIKOMOTOR
Menafsirkan rangsangan Menyiapkan diri secara fisik Berkonsentrasi untuk Mengkaikan berbagai Menghasilkan karya cipta.
(stimulus). Kepekaan terhadap menghasilkan ketepatan ketrampilan. Bekerja Melakukan sesuatu dengan
rangsangan berdasarkan pola ketepatan tinggi
P1 P2 P3 P4 P5
Mengatasi
Menyelesaikan \dll.
a. Pengetahuan dan Pemahaman (Level 1) Level kognitif pengetahuan dan pemahaman mencakup dimensi proses berpikir mengetahui (C1)
dan memahami (C2). Ciri-ciri soal pada level 1 adalah mengukur pengetahuan faktual, konsep, dan prosedural. Bisa jadi soalsoal pada level
1 merupakan soal kategori sukar, karena untuk menjawab soal tersebut peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa,
menghafal definisi, atau menyebutkan langkah-langkah (prosedur) melakukan sesuatu. Namun soal-soal pada level 1 bukanlah merupakan
soal-soal HOTS.
b. Aplikasi (Level 2) Soal-soal pada level kognitif aplikasi membutuhkan kemampuan yang lebih tinggi daripada level pengetahuan dan
pemahaman. Level kognitif aplikasi mencakup dimensi proses berpikir menerapkan atau mengaplikasikan (C3). Ciri-ciri soal pada level 2
adalah mengukur kemampuan: a) menggunakan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu pada konsep lain dalam mapel
yang sama atau mapel lainnya; atau b) menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural tertentu untuk menyelesaikan masalah
kontekstual (situasi lain). Bisa jadi soal-soal pada level 2 merupakan soal kategori sedang atau sukar, karena untuk menjawab soal tersebut
peserta didik harus dapat mengingat beberapa rumus atau peristiwa, menghafal definisi/konsep, atau menyebutkan langkah-langkah
(prosedur) melakukan sesuatu. Selanjutnya pengetahuan tersebut digunakan pada konsep lain atau untuk menyelesaikan permasalahan
kontekstual. Namun soal-soal pada level 2 bukanlah merupakan soal-soal HOTS. Contoh KKO yang sering digunakan adalah: menerapkan,
menggunakan, menentukan, menghitung, membuktikan, dan lain-lain.
c. Penalaran (Level 3) Level penalaran merupakan level kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS), karena untuk menjawab soal-soal pada
level 3 peserta didik harus mampu mengingat, memahami, dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural serta memiliki
logika dan penalaran yang tinggi untuk memecahkan masalah-masalah kontekstual (situasi nyata yang tidak rutin). Level penalaran
mencakup dimensi proses berpikir menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mengkreasi (C6). Pada dimensi proses berpikir menganalisis
(C4) menuntut kemampuan peserta didik untuk menspesifikasi aspek-aspek/elemen, menguraikan, mengorganisir, membandingkan, dan
menemukan makna tersirat. Pada dimensi proses berpikir mengevaluasi (C5) menuntut kemampuan peserta didik untuk menyusun hipotesis,
mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, membenarkan atau menyalahkan. Sedangkan pada dimensi proses berpikir mengkreasi (C6)
menuntut kemampuan peserta didik untuk merancang, membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui,
menyempurnakan, memperkuat, memperindah, menggubah. Soal-soal pada level penalaran tidak selalu merupakan soal-soal sulit. Ciri-ciri
soal pada level 3 adalah menuntut kemampuan menggunakan penalaran dan logika untuk mengambil keputusan (evaluasi), memprediksi &
merefleksi, serta kemampuan menyusun strategi baru untuk memecahkan masalah kontesktual yang tidak rutin. Kemampuan
menginterpretasi, mencari hubungan antar konsep, dan kemampuan mentransfer konsep satu ke konsep lain, merupakan kemampuan yang
sangat penting untuk menyelesaiakan soalsoal level 3 (penalaran). Kata kerja operasional (KKO) yang sering digunakan antara lain:
menguraikan, mengorganisir, membandingkan, menyusun hipotesis, mengkritik, memprediksi, menilai, menguji, menyimpulkan, merancang,
membangun, merencanakan, memproduksi, menemukan, memperbaharui, menyempurnakan, memperkuat, memperindah, dan menggubah.