Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PEMBELAJARAN TERPADU MODEL THREADED

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pembelajaran IPA Terpadu

Oleh Kelompok 5

1. Desi Wulansari (P2A517018)

2. Mardesta Fazania (P2A517007)

3. Renny Firdawati (P2A517026)

Magister Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

UNIVERSITAS JAMBI

2017

i
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa atas rahmat dan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Pembelajaran Terpadu Model Threaded ini tepat pada waktunya. Selain itu
juga kami ucapkan terima kasih kepada:
1. Yang terhormat Bapak Drs. Maison, M.Si., Ph.D selaku Dosen Pembimbing
Mata kuliah IPA Terpadu.
2. Teman-teman seperjuangan khususnya MPIPA angkatan 2017 yang tidak bisa
kami sebutkan satu persatu yang telah memberikan saran dan masukan untuk
kesempurnaan makalah ini.
Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan yang terdapat pada
makalah ini sebagai akibat dari keterbatasan dari pengetahuan kami. Sehubungan
dengan hal tersebut, kami akan selalu membuka diri untuk menerima segala kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Jambi, 5 November 2017

Penulis

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ditinjau dari cara memadukan konsep, keterampilan, topik, dan unit


tematisnya, menurut Robin Fogarty (2009) terdapat sepuluh cara atau model
dalam merencanakan pembelajaran terpadu. Kesepuluh cara atau model tersebut
adalah: (1) fragmented, (2) connected, (3) nested, (4) sequenced, (5) shared, (6)
webbed, (7) threaded, (8) integrated, (9) immersed, dan (10) networked. Dalam
makalah ini akan dibahas mengenai pembelajaran terpadu model threaded
merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada metakurikulum yang
menggantikan atau yang berpotongan dengan inti materi subjek. Misalnya untuk
melatih keterampilan berfikir (problem solving) dari beberapa mata pelajaran
dicari materi yang merupakan bagian dari problem solving. Seperti komponen
memprediksi, meramalkan kejadian yang sedang berlangsung, mengantisipasi
sebuag bacaan, hipotesis laboratorium dan sebagainya. Keterampilan-
keterampilan ini merupakan dasar yang saling berkaitan. Keterampilan yang
digunakan dalam model ini disesuaikan pula dengan perkembangan usia siswa
sehingga tidak tumpang tindih
.Dalam makalah ini, kami menyampaikan tentang pembelajaran terpadu,
model threaded (beruntaian) . Penerapan pembelajaran terpadu tidak cukup hanya
dengan mengetahui secara teori. Penerapan perlu diikuti dengan pengkajian
pembelajaran agar ketercapaian kompetensi mata pelajaran oleh siswa dapat
terlaksana.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah
sebagai berikut:
1) Apa yang dimaksud dengan model pembelajaran Threaded? 
2) Apa saja kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded?
3) Apa fungsi pembelajaran model Threaded?
4) Bagaimana langkah-langkah mengintegrasi model Thread?

1
5) Bagaimana penerapan pembelajaran model Threaded pada pembelajaran
IPA SMP.
1.3 Tujuan Penulisan
1) Menjelaskan pengertian model pembelajaran Threaded
2) Mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model
Threaded
3) Mendeskripsikan fungsi pembelajaran model Threaded
4) Menjelaskan langkah-langkah mengintegrasi model Threaded
5) Mengetahui cara penerapan pembelajaran model Threaded pada
pembelajaran IPA SMP.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model Pembelajaran Threaded

Ketrampilan berpikir (thinking skills), ketrampilan sosial (social skills),


ketrampilan belajar, grafis organizer, teknologi, dan kecerdasan ganda (multiple
intelligence skills) yang terdapat dalam semua disiplin ilmu dapat dilakukan
dengan pendekatan untaian. Model Threaded adalah model bersambungan atau
model integrasi yang memfokus pada metakurikulum yang merupakan inti dari
semua pokok bahasan. Misalnya, perkiraan (prediction) adalah suatu ketrampilan
yang digunakan untuk memperkirakan sesuatu yang ada pada bidang ilmu
matematika, memperkirakan peristiwa masa sekarang, atau mengantisipasi
peristiwa yang ada dalam sebuah novel, dan proses membuat berbagai macam
dugaan di laboratorium. Strategi mencari kesepakatan juga digunakan untuk
menyelesaikan konflik dalam segala situasi permasalahan. Ketrampilan ini pada
intinya akan dihubungkan melalui isi standar kurikulum yang ada.
Gambar 2.1 Model Threaded

Dengan menggunakan ide yang ada dalam metakurikulum dapat


ditargetkan serangkaian ketrampilan berpikir tertentu untuk memasukkan prioritas
isi pembelajaran yang ada. Misalnya dengan akan menggunakan kurikulum
berkelompok (cluster curriculum), pengajar (tim) mungkin akan memilih
kelompok ketrampilan analysis untuk memasukkan esensi ketrampilan berpikir
dari masing-masing kemampuan yang ada: IPA (pengelompokkan/classify), IPS
(perbandingan dan pembedaan/ compare and contrast), bahasa dan seni

3
(menunjukkan/attribute), matematika (mengurutkan/sequence). Demikian juga
ketrampilan social (social skills) dan kecerdasan ganda (multiple intelligence)
lainnya akan disambungkan melalui berbagai macam disiplin ilmu.

Tabel 2.1 Contoh ketrampilan berpikir (Thinking Skills)

Keterampilan berpikir kritis Makroproses Keterampilan Berpikir Kreatif

Untaian tanggapan(Perception
Untaian penunjukan(Atribute Cluster) Pemecahan masalah  cluster)
Penggolongan  Pengambilan keputusan Meramalkan
Membandingkan dan
membedakan  Ide kreatif Penemuan
Pengurutan Hipotesa
Memprioritaskan Grapis organizer Membayangkan
Analogi pemecahan Jaringan Melihat kembali
  Peta  
Untaian kesimpulan (Inference
Untaian analisa(Analysis Cluster) Diagram alir Cluster)
Menganalisa kesalahan Matrik Meramalkan
Menganalisa pendapat Tulang ikan Menyimpulkan
Membuat keputusan KWL Menyatakan
  PMI Memberlakukan
Untaian evaluasi(Evaluation Cluster) Kerangka berpikir Hipotesa
Evaluasi Rantai perisiwa  
Untaian pengungkapan(Brainstrom
Analogi pemecahan cluster)
Menganalisa pendapat Perwujudkan
Menganalisa kesalahan Pengungkapan
Kritis Menciptakan
  Visualisasi
Untaian urutan(Squence Cluster) Menghubungkan
Urutan Membedakan pola
Memprioritaskan  
Sebab dan akibat  
Menarik kesimpulan  
     

4
Gambar 2.2 Contoh ketrampilan sosial (Social Skills)

Komunikasi Kepercayaan Kepemimpinan Resolusi konflik


 Menggunakan  Membuka  Tolong  Menyetujui
suara pikiran menolong gagasan orang
 Menghargai
 Mendengarka pendapat orang  Bertanggung  Mencari
n tetangga lain jawab kesepakatan
 Menerima
pendapat orang  Meliputi semua  Menghasilkan
 Memperjelas lain agota alternatif
 Mendengar  Menyumbang  Mengambil
 Menguraikan dengan fous gagasan kesepakatan
 Semua
 Memberikan  Mengembangka berkesempatan  Membenarkan
contoh n ide partisipasi gagasan
 Nada  Mendorong  Memeriksa
perasaan org lain perbedaan
 Menguraikan  Memasukkan
gagasan semua anggota  
 Memperjelas      

Gambar 2.3 Contoh kecerdasan ganda(Multiple Intelegences)

Kecerdasan ganda Penjelasan

Linguistik-verbal Kemampaun dalam membaca, menulis, berbicara dan mendengar


Ruang - Visual Kemampuan dalan seni visual,arsitektur, dan desain
Matematis-logis Kemampuan penggunaan bilangan, logika, danpenalaran
Musik-berirama Kemampuan dalam menilai,menciptakan, dan pertunjukan musik
Interpersonal-sosial Kemampan menghubungkan diri sendri dengan sosial
Intrapersonal-intropeksi Kemampuan untuk memahami diri sendiri,untuk memotivasi
  dan untuk mengenal diri sendiri
Jasmani-kinestetik kemapuan kesadaran menjsgs tubuh, menggerakkan otot
  dan kegesitan dalam berolahraga
Kemampuan dalam memahami,menceritakan, dan memahami
lingkungan-fisik alam

Dalam model Threaded, ketrampilan berpikir atau ketrampilan sosial akan


digiring kearah bagian isi, dan guru akan memberikan beberapa pertanyaan:
“Bagaimana menurutmu hal itu?”, “Ketrampilan berpikir yang bagaimanakah
yang menurut anda paling berguna?”, “Seberapa baikkah kerja kelompokmu hari
ini?“, “Sudahkan kamu menggunakan kemampuan bakat musikmu hari ini?”.

5
Beberapa pertanyaan biasanya sangat berlawanan dengan pertanyaann kognitif
lainnya seperti, “Jawaban apa yang anda dapatkan?”, dan “Berapa banyak yang
setuju?” (Kadangkala beberapa pertanyaan tadi layaknya pertanyaan begitu saja
diajukan ke anak-anak dan seolah guru sedang “membuang waktu”. Maka
siswapun akan mengatakan: “Baiklah, sesungguhnya apa yang harus kami
lakukan?”).
Siswa akan memperoleleh pengetahuan dan keterampilan yaitu:
1) Identifikasi masalah dan unsur mereka
2) Berbicara dan menulis Bahasa Ingris standar
3) Membenarkan keputusan suara
4) Memahami prinsip demokrasi
5) Pertunjukan dan menciptakan hasil seni
6) Menghitung angka
7) Mengatur data dalam bentuk yang bermanfaat
8) Menggunakan prinsip gerak
9) Menemukan dan mngevaluasi

2.2 Kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran model Threaded

Manfaat dari model Threaded ini akan berjalan seiring dengan manfaat


adanya metakurikulum. Metakurikulum adalah semacam kesadaran dan kontrol
atas ketrampilan dan strategi pemikiran, serta pembelajaran yang melebihi bahan
pembahasan. Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif
sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar. Dengan
membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka lakukan maka
transfer masa depan akan mudah dilakukan. Yang paling utama untuk diingat
bahwa model integrasi yang ada tak akan berdiri sendiri sebagai satu disiplin ilmu
murni, tetapi siswa akan belajar mendapatkan manfaat dari jenis pemikiran hebat
yang intinya adalah pemindahan ketrampilan hidup.
Kekurangan atau kelemahan model Threaded ini masih diperlukan adanya
tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi atau makna dalam lintas bidang
studi sama sekali tidak ditujukan dengan jelas atau gamblang. Permukaan
metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis. Hubungan antara dan diantara

6
berbagai pokok kajian materi sama sekali tidak ditekankan. Juga, dalam rangka
menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru memerlukan suatu
pemahaman ketrampilan dan strateginya.

2.3 Fungsi pembelajaran model Threaded

Model threaded digunakan untuk mengintegrasikan kurikulum ketika


metakurikulum menjadi fokusnya. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu
langkah alternatif menuju integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini
sangat sesuai jika digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan
pokok bahasan. Oleh karena itu model Threaded ini merupakan model yang utama
digunakan oleh guru jika ingin memasukkan pemikiran, kerjasama, dan berbagai
macam kecerdasan dalam isi pembelajaran.

2.4 Langkah-langkah mengintegrasi model Threaded

Bekerja sebagai tim lintas disipln disekolah dasar, sekolah menegah aa


sekol menengah atas. Para guru bertemu untuk menghasilkan daftar ketrampilan
hidup yang diharapn siswuntuk mengembangkan dan digunakan dibiyak bidang
ilmu. Ini adalah daftar ketramplan paling umum yang dihadapi dalam berbagai
disiplin ilmu.dalam pertemuan tersebut para guru memutuskan perhatian pada
berbagai jenis ketrampilan yang dibutuhkan sepanjang hidup: berpikir
(memprediksi), social ( mencapai kesepakatan), teknologi (spreadsheet),
organisasi (menguraikan), dan kebiasaan pikiran (ketekunan) & strategi
( pemecahan masalah, membuat keputusan).
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah
pembelajaran terpadu modelThreaded yakni :
1. Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran
ketrampilan
2. Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model ini
3. Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat
diuntaikan
4. Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5. Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan.

7
2.5 Penerapan pembelajaran model Threaded pada pembelajaran IPA SMP

Contoh cara mengintegrasikan model threaded pada Sekolah Menegah Pertama.

Keterampilan berfikir : Penyebab dan pengaruh

Penyebab dan
pengaruh

Ekologi
 Peyebab
polusi
 Pgaruh
polusi
 solusi

IPA

Buku anne Frank


Efek langsung
pada keluarga
dan orang lain
diluar keluarga

SASTRA

Kodisi saat ini Penyebab


perang di
Afganistan
Pengaruh- US
Pengaruh-Dunia

IPS
Statistik
Penyebab
dan
pengaruh
variabel

MTK

Penyebab dan
pengaruh

8
Keterapilan:
1) Kepmimpnan
2) Membandingkan dan membedakan
3) Visual spatial
Game

1) Ketua
kelompok
2) C/C aturan dan
stategi
3) Gambar
percakapan
B.Inggris

PENJASKES
Pemahaman

1) Kemempuan
erbicara
2) C/C keterampian
memdakan
Q/meringkas
3) Gambar
percakapan
B.Inggris
B.INGGRIS
Peragkat

1) Pembelajaran
kooperativ
2) C/C berbeda
jens perangkat
3) Grapik vs
presentasi
angka
Pemecahan IPA
masalah

1) Latihan
kelompok
2) C/C Berbeda
p.s strategi
3) Model MTK
metode

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Model Threaded adalah model bersambungan atau model integrasi yang


memfokus pada metakurikulum yang merupakan inti dari semua pokok
bahasan.
2. Model ini cocok digunakan sebagai salah satu langkah alternatif menuju
integrasi mata pelajaran yang lebih intensif. Model ini sangat sesuai jika
digunakan sebagai salah satu alternatif untuk menuju penyatuan pokok
bahasan.
3. Kelebihan dari model pembelajaran ini antara lain.
1) Para guru akan lebih menekankan pada aspek perilaku metakognitif
sehingga siswa akan belajar bagaimana seharusnya mereka belajar.
2) Dengan membuat siswa sadar akan proses pembelajaran yang mereka
lakukan maka transfer masa depan akan mudah dilakukan.
3) Siswa akan belajar mendapatkan manfaat dan jenis pemikiran hebat yang
intinya adalah pemindahan keterampilan dan strateginya.
Kekurangannya antara lain :
1) Masih diperlukan adanya tambahan kurikulum “lainnya”. Hubungan isi
atau makna dalam lintas bidang studi sama sekali tak ditujukan dengan
jelas.
2) Permukaan metakurikulum tetapi mata pelajaran tetap statis.
3) Hubungan antara dan diantara berbagai pokok kajian materi sama sekali
tidak ditekankan.
4) Dalam rangka menyusupkan metakurikulum melalui isi, semua guru
memerlukan suatu pemahaman ketrampilan dan strateginya.
4. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam menyusun langkah-langkah pembelajaran
terpadu modelThreaded yakni :
1) Menetapkan keterampilan yang diuntaikan dalam pembelajaran
ketrampilan
2)  Memilih mata pelajaran yang cocok untuk dipadukan dengan model
ini

10
3)  Mencocokkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dapat
diuntaikan
4) Merumuskan indikator pembelajaran secara terpadu
5) Menetapkan ketrampilan berpikir yang akan diuntaikan

3.2 Saran

Demikian makalah ini kami sajikan, apabila ada kekurangan, maka kami
mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga dengan
makalah ini kita sebagai calon guru dapat memahami dengan baik tugas kita
sebagai seorang guru yang professional.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fogarty, Robin. 2009. How To Integrate The Curricula. Amerika Serikat: Carwin

12
LAMPIRAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Kelas / Semester : VII/Genap
Materi Pembelajaran : Pencemaran Lingkungan
Alokasi Waktu : 2 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaanTuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem dan peranan dalam
pengamalan ajaran agama yang dianut
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingintahu, objektif, jujur,
teliti, cermat, tekun, hati-hati, bertanggungjawab, terbuka, kritis, kreatif,
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktifitas sehari-hari.
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktifitas sehari-hari
sebagai wujud dimplementasi melakukan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan.
3.9 Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi mahluk hidup

13
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa
1.1.2. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
2.1.1 Aktif bertanya ketika pembelajaran
2.1.2 Mengambil dan membuang sampah yang mengotori lingkungan pada
tempatnya
2.3.1 Menghargai setiap kinerja yang dilakukan dalam pembelajaran
3.9.1 Menjelaskan mengenai pencemaran udara pada lingkungan
3.9.2 menyebutkan faktor-faktor penyebab terjadinya pencemaran udara
3.9.3 menjelaskan dampak pencemaran bagi mahluk hidup dan ekosistem
3.9.4 mengidentifikasi upaya pengurangan dampak pencemaran terhadap
lingkungan

D. Materi Pembelajaran
Pencemaran udara
- Penyebab pencemaran udara
- Dampak pencemaran udara bagi kehidupan dan ekosistem

E. Metode dan Sumber Belajar


a) Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Inquiry
Pendekatan : saintifik
Metode : Diskusi, tanya jawab, presentasi

b) Media Pembelajaran
1. Proyektor
2. Laptop/HP

c) Sumber Pembelajaran
1. Buku reverensi yang relevan
2. Internet

F. KegiatanPembelajaran
1. Pertemuan Pertama : (2 JP)
a. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
 Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan berdoa

14
 Guru mendata kehadiran Peserta didik, mengkondisikan Peserta didik
agar kondusif.
 Guru memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan:
 Aktifitas apa saja yang dapat menyebabkan pencemaran udara?
 Guru menyampaikan garis besar materi pelajaran, tujuan
pembelajaran, dan tehnik penilaian yang akan dilakukan.
 Guru membagi kelompok heterogen 4-5 orang
b. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati :
 Guru menyajikan video tentang sampah yang menggunung di
beberapa tempat, asap yang menggumpal dari pabrik”, sepeda
motor, dan pembakaran hutan.
( Thingking skills)
Menanya :
Guru mengarahkan siswa untuk dapat merumuskan pertanyaan
berdasarkan isi video tersebut, misalnya:
 Apa yang dapat kalian ceritakan dari video itu?
 Apa penyebab pencamaran tersebut?
 Apa dampak dari pencemaran terhadap kehidupan mahluk hidup
dan keseimbangan ekosistem? (Thingking skills)
 Bagaimana solusi nya? ( Multiple Intelegences)
Mengumpulkan data/informasi :
 Guru membagikan lembar kerja siswa pencemaran udara pada
siswa
 Perserta didik mengumpulkan informasi dari buku pelajaran dan
berbagai sumber lainnya yang relevan ( Thingking skills :
membedakan, membandingkan)
 Guru membimbing siswa untuk menyelesaikan LKS dan
memfasilitasi siswa bekerja secara berkelompok dalam membuat
laporan hasil belajar berupa poster.

15
Menalar/Mengasosiasi
 Peserta didik mendiskusikan penyebab terjadinya pencemaran dan
dampak pencemaran terhadap mahluk hidup ( Thingking skills,
social skills)
 Peserta didik melakukan verifikasi terhadap penyebab pencemaran
yang terjadi disekitar ( Social skills : lingkungan-fisik)
 Peserta didik mendiskusikan solusi terbsik untuk menyelesaikan
masalah (thingking skills, multiple intelegences)
Mengkomunikasikan
 Guru meminta beberapa kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dan siswa yang lain memberikan tanggapan.
 Peserta didik melakukan analisis terhadap kelompok yang
mempresentasikan hasil diskusinya berupa LKS dan Poster (
Multiple intelegences)
 Guru memberikan penguatan pada siswa mengenai konsep yang
dipelajari dan apabila ada konsep yang kurang tepat guru
melakukan pembenaran.
c. Penutup (10 menit)
 Siswa dan guru mereview hasil kegiatan pembelajaran
 Peserta didik diminta menyimpulkan pembelajaran dengan
bimbingan guru

 Siswa dan guru merefleksikan hasil kegiatan.


 Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang berkinerja
baik.
 Pemberian tugas untuk mengetahui daya serap materi siswa.

Mengetahui, Jambi, ............


2017
Ka. SMP………………….. Guru
Bid.Studi

16

Anda mungkin juga menyukai