Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

ASPEK HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF, AFEKTIF dan


PSIKOMOTORIK
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
Dosen Pengampu : Azizah Thalib,S.Pd.Si.,M.Pd.

Disusun oleh
APRILIA PUTRIYANI (11320001)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PPROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS DARUL ULUM ISLAMIC CENTRE SUDIRMAN GUPPI
(UNDARIS)
2013
ASPEK HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF, AFEKTIF dan PSIKOMOTORIK
beserta KATA KERJA (Bloom, C1 – C6)
A. Ranah Kognitif
Ranah Kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Menurut Bloom,
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah
kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan kemampuan
mengevaluasi. Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang proses berfikir,
mulai dari jenjang terendah sampai dengan jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau
aspek yang dimaksud adalah
Penilaian (Evaluation)
Sintesis (Syntesis)
Analisis (Analysis)
Penerapan (Aplikation)
Pemahaman (Comprehensi)
Pengetahuan (Knowledge)
GAMBAR 1. Enam jenjang berpikir pada ranah kognitif

Aspek kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir termasuk di dalamnya


kemampuan memahami, menghafal, mengaplikasi, menganalisis, mensistesis dan
kemampuan mengevaluasi. Menurut Taksonomi Bloom (Sax 1980), kemampuan kognitif
adalah kemampuan berfikir secara hirarki yang terdiri dari pengetahuan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.
Pada tingkat pengetahuan, peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan hafalan saja.
Pada tingkat pemahaman peserta didik dituntut juntuk menyatakan masalah dengan kata-
katanya sendiri, memberi contoh suatu konsep atau prinsip. Pada tingkat aplikasi, peserta
didik dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam situasi yang baru. Pada tingkat
analisis, peserta didik diminta untuk untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian,
menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat serta menemukan hubungan sebab—
akibat. Pada tingkat sintesis, peserta didik dituntut untuk menghasilkan suatu cerita,
komposisi, hipotesis atau teorinya sendiri dan mensintesiskan pengetahuannya. Pada tingkat
evaluasi, peserta didik mengevaluasi informasi seperti bukti, sejarah, editorial, teori-teori
yang termasuk di dalamnya judgement terhadap hasil analisis untuk membuat kebijakan.
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup kemampuan
intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada kemampuan memecahkan
masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide,
gagasan, metode atau prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan demikian aspek kognitif adalah sub-taksonomi yang mengungkapkan tentang
kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke tingkat yang paling
tinggi yaitu evaluasi. Aspek kognitif terdiri atas enam tingkatan dengan aspek belajar yang
berbeda-beda. Keenam tingkat tersebut yaitu:
1. Tingkat pengetahuan (knowledge), pada tahap ini menuntut siswa untuk mampu
mengingat (recall) berbagai informasi yang telah diterima sebelumnya, misalnya
fakta, rumus, terminologi strategi problem solving dan lain sebagianya.
2. Tingkat pemahaman (comprehension), pada tahap ini kategori pemahaman
dihubungkan dengan kemampuan untuk menjelaskan
pengetahuan, informasi yang telah diketahui dengan kata-kata sendiri. Pada tahap ini
peserta didik diharapkan menerjemahkan atau menyebutkan kembali yang telah
didengar dengan kata-kata sendiri.
3. Tingkat penerapan (application), penerapan merupakan kemampuan untuk
menggunakan atau menerapkan informasi yang telah dipelajari kedalam situasi yang
baru, serta memecahlcan berbagai masalah yang timbuldalam kehidupan sehari-hari.
4. Tingkat analisis (analysis), analisis merupakan kemampuan
mengidentifikasi, memisahkan dan membedakan komponen-komponen atau elemen
suatu fakta, konsep, pendapat, asumsi, hipotesa atau kesimpulan, dan memeriksa
setiap komponen tersebut untuk melihat ada atau tidaknya kontradiksi. Dalam tingkat
ini peserta didik diharapkan menunjukkan hubungan di antara berbagai gagasan
dengan cara membandingkan gagasan tersebut dengan standar, prinsip atau prosedur
yang telah dipelajari.
5. Tingkat sintesis (synthesis), sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan yang ada
sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh.
6. Tingkat evaluasi (evaluation), evaluasi merupakan level tertinggi yang mengharapkan
peserta didik mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu gagasan,
metode, produk atau benda dengan menggunakan kriteria tertentu.
Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek kognitif
No Tingkatan Deskripsi
1 Pengetahuan (C1) Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama,
peristiwa, tahun, daftar, teori, prosedur,dll.
Contoh kegiatan belajar:
 Mengemukakan arti
 Menentukan lokasi
 Mendriskripsikan sesuatu
 Menceritakan apa yang terjadi
 Menguraikan apa yang terjadi

2 Pemahaman (C2) Arti:pengertian terhadap hubungan antar-faktor, antar konsep,


dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan
Contoh kegiatan belajar:
 Mengungkapakan gagasan dan pendapat dengan kata-
kata sendiri
 Membedakan atau membandingkan
 Mengintepretasi data
 Mendriskripsikan dengan kata-kata sendiri
 Menjelaskan gagasan pokok
 Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri

3 Aplikasi Arti: Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah


atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
Contoh kegiatan:
 Menghitung kebutuhan
 Melakukan percobaan
 Membuat peta
 Membuat model
 Merancang strategi

4 Analisis Artinya: menentukan bagian-bagian dari suatu masalah,


penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar
bagian tersebut
Contoh kegiatan belajar:
 Mengidentifikasi faktor penyebab
 Merumuskan masalah
 Mengajukan pertanyaan untuk mencari informasi
 Membuat grafik
 Mengkaji ulang

5 Sintesis Artinya: menggabungkan berbagai informasi menjadi satu


kesimpulan/konsepatau meramu/merangkai berbagai gagasan
menjadi suatu hal yang baru
Contoh kegiatan belajar:
 Membuat desain
 Menemukan solusi masalah
 Menciptakan produksi baru,dst.

6 Evaluasi Arti: mempertimbangkan dan menilai benar-salah, baik-buruk,


bermanfaat-tidak bermanfaat
Contoh kegiatan belajar:

 Mempertahankan pendapat

 Membahas suatu kasus

 Memilih solusi yang lebih baik

 Menulis laporan,dst.

Daftar contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah Kognitif
Ingatan (C1) Pemahaman (C2) Aplikasi (C3) Analisis (C4) Sintesis (C5) Evaluasi (6)

Mengutip Memperkirakan Menugaskan Menganalisis Mengabstraksi Membandin


Menyebutkan Menjelaskan Mengurutkan Mengaudit Mengatur Menyimpulk
Menjelaskan Mengkategorikan Menentukan Memecahkan Menganimasi Menilai
Menggambar Mencirikan Menerapkan Menegaskan Mengumpulkan Mengarahka
Membilang Merinci Menyesuaikan Mendeteksi Mengkategorikan Mengkritik
Mengidentifikasi Mengasosiasikan Mengkalkulasi Mendiagnosis Mengkode Menimbang
Mendaftar Membandingkan Memodifikasi Menyeleksi Mengkombinasikan Memutuska
Menunjukkan Menghitung Mengklasifiksi Memerinci Menyusun Memisahkan
Memberi label Mengkontraskan Menghitung Menominasikan Mengarang Memprediks
Memberi indeks Mengubah Membangun Mendiagramkan Membangun Memperjela
Memasangkan Mempertahankan Mengurutkan Mengkorelasikan Menanggulangi Menugaskan
Menamai Menguraikan Membiasakan Merasionalkan Menghubungkan Menafsirkan
Manandai Menjalin Mencegah Menguji Menciptakan Mempertaha
Membaca Membedakan Menggambarkan Mencerahkan Mengkreasikan Memerinci
Menyadari Mendiskusikan Menggunakan Menjelajah Mengoreksi Mengukur
Menghafal Menggali Menilai Membagankan Merancang Merangkum
Meniru Mencontohkan Melatih Menyimpulkan Merencanakan Membuktika
Mencatat Menerangkan Menggali Menemukan Mendikte Memvalidas
Mengulang Mengemukakan Mengemukakan Menelaah Meningkatkan Mengetes
Mereproduksi Mempolakan Mengadaptasi Memaksimalkan Memperjelas Mendukung
Meninjau Memperluas Menyelidiki Memerintahkan Memfasilitasi Memilih
Memilih Menyimpulkan Mengoperasikan Mengedit Membentuk Memproyek
Menyatakan Meramalkan Mempersoalkan Mengaitkan Merumuskan
Mempelajari Merangkum Mengkonsepkan Memilih Menggeneralisasi
Mentabulasi Menjabarkan Melaksanakan Mengukur Menggabungkan
Memberi kode Meramalkan Melatih Memadukan
Menelusuri Memproduksi Mentransfer Membatas
Menulis Memproses Mereparasi
Mengaitkan Menampilkan
Menyusun Menyiapkan
Mensimulasikan Memproduksi
Memecahkan Merangkum
Melakukan Merekonstruksi
Mentabulasi
(Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003)
Pengukuran hasil belajar ranah kognitif dilakukan dengan tes tertulis. Bentuk tes kognitif
diantaranya; (1) tes atau pertanyaan lisan di kelas, (2) pilihan ganda, (3) uraian obyektif, (4)
uraian non obyektif atau uraian bebas, (5) jawaban atau isian singkat, (6) menjodohkan, (7)
portopolio dan (8) performans.
Cakupan yang diukur dalam ranah Kognitif adalah:
a. Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat. Ditandai dengan kemampuan
menyebutkan simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan, metode.
b. Pemahaman (C2) yaitu kemampuan seseorang untuk memahami tentang sesuatu hal.
Ditandai dengan kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan,
menginterprestasikan.
c. Penerapan (C3), yaitu kemampuan berpikir untuk menjaring & menerapkan dengan tepat
tentang teori, prinsip, simbol pada situasi baru/nyata. Ditandai dengan kemampuan
menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menggunakan,
menerapkan, mengklasifikasikan, mengubah struktur.
d. Analisis (C4), Kemampuan berfikir secara logis dalam meninjau suatu fakta/ objek
menjadi lebih rinci. Ditandai dengan kemampuan membandingkan, menganalisis,
menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan.
e. Sintesis (C5), Kemampuan berpikir untuk memadukan konsep-konsep secara logis
sehingga menjadi suatu pola yang baru. Ditandai dengan kemampuan mensintesiskan,
menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.
f. Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap sustu
situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur
tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan kemampuan menilai, menafsirkan,
mempertimbangkan dan menentukan.

B. Ranah Afektif
Ranah afektif berkenaan dengan sikap (attitude), apresiasi (appreciation), dan motivasi
(motivation) siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Kartwohl & Bloom membagi ranah
afektif menjadi lima aspek, yaitu: (1) Penerimaan, (2) Tanggapan, (3) Penilaian, (4)
Pengelolaan, dan (5) Penghayatan (karakterisasi).
1. Penerimaan (Receiving)
Meliputi penerimaan secara pasif terhadap suatu masalah, situasi,gejala, nilai, dan
keyakinan. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur
aspek penerimaan adalah memilih, mengikuti, meminati, memberi, dan sebagainya.
2. Tanggapan (Responding)
Berkenaan dengan jawaban dan kesenangan menanggapi atau merealisasikan sesuatu
yang sesuai dengan nilai-nilai yang dianut masyarakat. Contoh kata kerja operasional
yang biasa digunakan untuk mengukur aspek tanggapan adalah mengajukan,
melaporkan, menampilkan, mendukung, dan sebagainya.
3. Penilaian (Valuing)
Berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tertentu.
Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek penilaian
adalah meyakini, mengusulkan, menekankan, meyakinkan, dan sebagainya.
4. Pengelolaan (Organization)
Meliputi konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai. Contoh kata kerja
operasional yang biasa digunakan untuk mengukur aspek pengelolaan adalah
mempertahankan, mengubah, memadukan, membentuk pendapat, dan sebagainya.
5. Penghayatan (Characterization)
Keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi
pola kepribadian dan tingkah lakunya. Contoh kata kerja operasional yang biasa
digunakan untuk mengukur aspek penghayatan adalah mendengarkan, memecahkan,
mempengaruhi, dan sebagainya.

Contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah afektif

Menerima (A1) Menanggapi Menilai (A3) Mengelola (A4) Menghayati


(A2) (A5)
Memilih Menjawab Mengasumsikan Menganut Mengubah
Mempertanyakan Membantu Meyakini Mengubah perilaku
Mengikuti Mengajukan Melengkapi Menata Berakhlak
Memberi Mengompromi Meyakinkan Mengklasifikasikan mulia
Menganut Menyenangi Memperjelas Mengombinasi Mempengaruhi
Mematuhi Menyambut Memprakarsai Mempertahankan Mendengarkan
Meminati Mendukung Mengimani Membangun Mengkualifikasi
Menyetujui Mengundang Membentuk Melayani
Menampilkan Menggabungkan pendapat Menunjukkan
Melaporkan Memperjelas Memadukan Membuktikan
Memilih Mengusulkan Mengelola Memecahkan
Mengatakan Menekankan Menegosiasikan
Memilah Menyumbang Merembuk
Menolak

(Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003)

Tabel Kaitan antara kegiatan pembelajaran dengan domain tingkatan aspek Afektif
Tingkat Contoh kegiatan pembelajaran
Penerimaan Arti : Kepekaan (keinginan menerima/memperhatikan) terhadap
(Receiving) fenomena/stimult menunjukkan perhatian terkontrol dan terseleksi
Contoh kegiatan belajar :

 sering mendengarkan musik

 senang membaca puisi

 senang mengerjakan soal matematik

 ingin menonton sesuatu

 - senang menyanyikan lagu


Responsi Arti : menunjukkan perhatian aktif melakukan sesuatu dengan/tentang
(Responding) fenomena setuju, ingin, puas meresponsi (mendengar)
Contoh kegiatan belajar :
 mentaati aturan
 mengerjakan tugas
 mengungkapkan perasaan
 menanggapi pendapat
 meminta maaf atas kesalahan
 mendamaikan orang yang bertengkar
 menunjukkan empati
 menulis puisi
 melakukan renungan
 melakukan introspeksi
Acuan Nilai Arti : Menunjukkan konsistensi perilaku yang mengandung nilai,
( Valuing) termotivasi berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang pasti
Tingkatan : menerima, lebih menyukai, dan menunjukkan komitmen
terhadap suatu nilai
Contoh Kegiatan Belajar :
 mengapresiasi seni
 menghargai peran
 menunjukkan perhatian
 menunjukkan alasan
 mengoleksi kaset lagu, novel, atau barang antik
 menunjukkan simpati kepada korban pelanggaran HAM
 menjelaskan alasan senang membaca novel
Arti : mengorganisasi nilai-nilai yang relevan ke dalam suatu sistem
menentukan saling hubungan antar nilai memantapkan suatu nilai yang
Organisasi dominan dan diterima di mana-mana memantapkan suatu nilaimyang
dominan dan diterima di mana-mana
Tingkatan : konseptualisasi suatu nilai, organisasi suatu sistem nilai
Contoh kegiatan belajar :
 rajin, tepat waktu
 berdisiplin diri mandiri dalam bekerja secara independen
 objektif dalam memecahkan masalah
 mempertahankan pola hidup sehat
 menilai masih pada fasilitas umum dan mengajukan saran
perbaikan
 menyarankan pemecahan masalah HAM
 menilai kebiasaan konsumsi
 mendiskusikan cara-cara menyelesaikan konflik antar- teman
C. Kawasan Psikomotorik
Selain ranah kognitif dan ranah afektif, ranah psikomotorik termasuk ke dalam
taksonomi tujuan pembelajaran menurut Bloom, seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya. Taksonomi pembelajaran terhadap ranah psikomotorik secara garis besar
dibedakan kedalam 4 tahap, yaitu:

1. Meniru
(Imitation)
Merupakan
kemampuan
untuk
melakukan
sesuatu
sesuai
dengan
contoh yang
diamatinya
walaupun
belum
mengerti
makna atau
hakikat dari
keterampilan itu. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk
mengukur aspek ini adalah mengkonstruksi, menggabungkan, mengatur,
mnyesuaikan, dan sebagainya.
2. Memanipulasi (Manipulation) merupakan kemampuan dalam melakukan suatu
tindakan seperti yang diajarkan, dalam arti mampu memilih yang diperlukan. Kata
kerja yang sering digunakan dalam mengukur aspek ini adalah menempatkan,
membuat, memanipulasi, merancang, dan sebagainya.
3. Ketelitian (Precision) melakukan tugas atau kegiatan dengan keahlian dan berkualitas
tinggi tanpa bantuan atau instruksi, dapat menunjukkan aktivitas untuk pelajar lain
4. Artikulasi (Articulation) merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan
suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan
interpretatif. Contoh kata kerja operasional yang biasa digunakan untuk mengukur
aspek ini adalah menggunakan, mensketsa, menimbang, menjeniskan, dan sebagainya.
5. Pengalamiahan (Naturalisation) merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal-
hal yang diajarkan (sebagai contoh) telah menjadi suatu kebiasaan dan gerakan-
gerakan yang ditampilkan lebih meyakinkan. Contoh kata kerja operasional yang
biasa digunakan untuk mengukur aspek ini diantaranya adalah memutar,
memindahkan, menarik, mendorong, dan sebagainya.

Menirukan (P1) Memanipulasi (P2) Ketepatan (P3) Artikulasi Pengalamiahan


(P4) (P5)
Mengaktifkan Mengoreksi Mendemonstrasikan Mengalihkan Mengalihkan
Menyesuaikan Mendemonstrasikan Menunjukkan Mempertajam Mengantikan
Menggabungkan Merancang Melengkapkan Membentuk Memutar
Melamar Memilah Menyempurnakan Memadankan Mengirim
Mengatur Melatih Mengkalibrasi Menggunakan Memindahkan
Mengumpulkan Memperbaiki Mengkontrol, Memulai Mendorong
Menimbang Mengidentifikasikan Menyetir Menarik
Memperkecil Mengisi Menjeniskan Memproduksi
Membangun Menempatkan Menempel Mencampur
Mengubah Membuat Mensketsa Mengoperasikan
Membersihkan Memanipulasi Melonggarkan Mengemas
Memposisikan Mereparasi Menimbang Membungkus
Mengonstruksi Mencampur

Contoh kata kerja operasional yang dapat dipakai untuk ranah psikomotor

(Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, 2003 ditambah Kolom Ketepatan oleh Mutadi)

Anda mungkin juga menyukai