MODEL ASSURE
Pendekatan lain yang dapat digunakan dalam mengembangkan bahan ajar selain
pendekatan ADDIE adalah pendekatan yang dikemukakan oleh Heinich dan kawan-kawan
(2005) yang dinamakan model ASSURE. Pendekatan ini terdiri dari enam langkah sistematik
dan sistematik yang diperlukan untuk mendesain dan menciptakan sebuah bahan ajar yang
efektif, efisien, dan menarik, yaitu :
1. Mengenal karakteristik calon pengguna bahan ajar
2. menentukan kompetensi atau tujuan pembelajaran yang perlu dimiliki oleh peserta didik
setelah menggunakan bahan ajar.
3. Mendesain bahan ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
4. Memproduksi bahan ajar sesuai dengan desain yang telah dibuat
5. Melibatkan peserta didik dalam menggunakan bahan ajar
6. Melakukan evaluasi dan revisi terhadap bahan ajar yang telah dikembangkan.
Peserta didik yang memiliki gaya belajar auditif akan muda melakukan proses
belajar dengan memanfaatkan indra pendengaran. Peserta didik yang memiliki karakteristik
seperti ini dapat dengan muda mempelajari materi pelajaran yang disampaikan melalui
unsur verbal dan suara. Peserta didik akan lebih mudah dalam memahami penjelasan-
penjelasan tentang konsep yang disampaikan baik secara verbal maupun lisan.
Peserta didik yang memiliki gaya belajas visual akan lebih muda dalam mempelajari
informasi dan pengetahuan yang dikomunikasikan melalui indra pengelihatan. Peserta didik
dengan karakteristik seperti ini akan lebih cepat dalam mempelajari informasi yang
ditayangkan melalui unsur gambar atau visual. Peserta didik dengan gaya belajar visual dan
pengetahuan pada umumnya lebih cepat dalam mempelajari tabel, bagan, diagram, dan
grafik.
Peserta didik yang tergolong memiliki gaya belajar kinestik akan cenderung
melakukan proses belajar yang melibatkan aktivitas fisik di dalamnya. Peserta didik dengan
gaya belajar kinestik dapat dengan mudah menyerap materi pelajaran yang melibatkan
aktivitas dirinya dalam sebuah proses pembelajaran. Pembelajaran yang menerapkan
metode simulasi dengan menggunakan simulator akan membantu peserta didik yang
memiliki gaya belajar kinestik belajar secara lebih efektif dan efisien.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pendidik, intrustuk dan pelatih dalam
mengenal karakteristik peserta didik. Sebagai contoh, instrumen observasi, per-tes dan
penilaian dapat digunakan oleh pendidik untuk mengetahui kemampuan-kemampuan yang
sudah dimiliki oleh peserta didik sebelum mengikuti sebuah program pembelajaran. Pada
hakikatnya seorang pendidik perlu memperhatikan karakteristik peserta didik dalam
mengembangkan sebuah bahan ajar.
Tabel 1.2
Tujuan Pembelajaran Aspek Kognitif
Agar dapat memahami tujuan pembelajaran kemampuan – kemampuan pada aspek kognitif,
deskripsi, dan kata kerja operasionalnya secara komprehensif perhatikan gambar berikut.
Tabel 1.3
Tujuan pembelajaran aspek afektif
Agar dapat memahami tujuan pembelajaran yang berisi kemampuan-kemampuan pada aspek
afektif dan deskripsi dari kemampuan – kemampuan tersebut secara komprehensif perhatikan
gambar berikut
Tabel 1.4
Deskripsi tujuan pembelajaran pada aspek psikomotor
Rumusan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang perlu dimiliki oleh peserta didik
selain menjadi arah bagi peserta didik untuk melakukan proses belajar juga akan membantu
pendidik untuk melakukan evaluasi atau penilaian terhadap hasil belajar yang dicapai oleh
peserta didik. Efektivitas dan efisiensi penggunaan bahan ajar dapat dinilai dengan
menggunakan indikator kemampuan bahan ajar yang dikembangkan dalam memfasilitasi
proses belajar peserta didik. Apakah bahan ajar yang dikembangkan mampu membantu peserta
didik dalam mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi yang telah ditetapkan ? pertanyaan
seperti ini sangat penting untuk dicari jawabnnya oleh pengembang dan prosedur bahan ajar.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam mendesain bahan ajar adalah faktor
penggunaan. Jika sasaran pemirsa kita berada di wilayah terpencil yang tidak terjangkau aliran
listrik maka penggunaan bahan ajar elektronik dan jaringan tidak dapat berfungsi dengan baik.
Faktor lokasi dan setting penggunaan bahan ajar oleh karenanya perlu juga dipertimbangkan
dalam mengembangkan sebuah bahan ajar.
Tabel 1.5
Kesesuaian Penggunaan Metode Pembelajaran
Metode PEMANFAATAN
Presentasi Menyajikan informasi dan pengetahuan yang
perlu diketahui oleh pemirsa cenderung
berupa proses komunikasi satu arah
Latihan berulang Melatih seorang agar piawai dalam
melakukan suatu jenis keterampilan atau
tugas.
Demonstrasi Mendukung aktivitas belajar dan
pembelajaran yang menuntut keterampilan
dan kemampuan peserta didik dalam
melakukan suatu proses atau prosedur
Simulasi Untuk mendukung kegiatan belajar yang
mengharuskan peserta didik melakukan
peran tertentu dalam sebuah situasi yang
menyerupai situasi sebenarnya
Pemecahan masalah Melatih peserta didik mencari solusi terhadap
problem atau masalah yang dihadapi
Permainan Menantang peserta didik untuk mencoba
situasi atau pengalaman yang baru