Anda di halaman 1dari 9

VARIABEL PENELITIAN

Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam

waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

yang berlaku. Agar proses penelitian berjalan lancar, dan dapat berhasil dengan baik

maka peneliti ditekankan untuk membuat rancangan penelitian. Dalam menentukan

rancangan penelitian, hal yang perlu untuk diingat adalah seluruh komponen

penelitian itu harus terjalin secara serasi dan tertib. Salah satu komponen penelitian

yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan proses studi secara

komprehensif adalah variabel penelitian. Variabel merupakan atribut sekaligus

objek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Komponen dimaksud penting

dalam menarik kesimpulan.

A. Pengertian Variabel Penelitian

1. Suatu yang bervariasi

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta. Hal 38
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertetu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono. 2014

Variabel secara teoritis adalah atribut seseorang atau obyek, yang memiliki

variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek

yang lain.

Kerlinger. 1973 dalam Sugiyono. 2014


Variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari.

Variable dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai

yang berbeda (different values).

Kidder. 1981 dalam Sugiyono. 2014

Variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan

menarik kesimpulan darinya.

Contoh:

variabel atribut fisik seseorang (berat badan, karena berat badan

sekelompok orang itu bervariasi antara sati orang dengan yang lainnya)

Variabel atribut pikiran seseorang (motivasi dan persepsi setiap orang

berbeda-beda)

Variabel bidang kegiatan dan keilmuan (kepemimpinan, koordinasi,

mekanisme kerja, dll).

Setiap variabel memberikan nilai yang berbeda dari obyek satu dengan yang

lainnya.

2. Suatu yang dapat diukur

I Ketut Swarjana. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (edisi revisi).

Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 42-43

Variabel adalah sebuah konsep yang dioperasionalkan. Variabel adalah

bagian dari sebuah objek yang dapat diukur agar dapat menghasilkan data.

Variabel dapat berupa fisik (tekanan darah) atau bisa berupa pikiran atau

feeling (kecemasan) atau kejadian dalam kehidupan individu (jumlah

kunjungan pelayanan kesehatan).


Contoh:

Berat → → → 0,7 kg

concept → property → operationalization → variable

Weight → book → scales → 0,7 Kg

Dari konsep hingga variabel (Corbetta, 2003)

B. Jenis variabel penelitian

1. Berdasarkan hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya

(Sugiyono, 2014:39-41):

a) Variabel independen

Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus,

predictor, antecedent, atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut

sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas menyebabkan

adanya suatu perubahan terhadap variabel yang lain.

b) Variabel dependen

Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

konsekuen atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai

variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel ini berubah akibat dari perubahan variabel lain atau

mengalami perubahan dipengaruhi oleh variabel lain.


Komitmen kerja Produktivitas kerja
(variabel Independen) (variabel dependen)

Contoh hubungan variabel independen-dependen

c) Variabel moderator

Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi

(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel

independen dengan dependen. Variabel ini disebut juga sebagai

variabel independen ke dua.

Peran pemimpin
menciptakan iklim kerja
(variabel moderator)

Motivasi kerja Produktivitas kerja


(variabel (variabel
Independen) dependen)

Contoh kepemimpinan sebagai variabel moderator dapat

meningkatkan atau menurunkan produktivitas kerja

d) Variabel intervening/intermediate

Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan

dependen namun menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak

dapat diamati atau diukur.variabel ini bertindak sebagai penyela

antara variabel independen dan dependen, sehingga variabel

independen secara tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau

timbulnya variabel dependen.


Budaya lingkungan
tempat tinggal
(variabel moderator)

Penghasilan Gaya hidup Harapan hidup


(variabel (variabel (variabel
Independen) Intervening) dependen)

Contoh gaya hidup sebagai variabel intervening

e) Variabel kontrol

Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan (tidak berubah) sehingga pengaruh variabel independen

terhadap dependen tidak dipengaruhi faktor luar yang tidak diteliti

(variabel pengganggu). Variabel ini sering digunakan untuk

penelitian membandingkan. Variabel kontrol berfungsi untuk

mengontrol atau mengendalikan variabel pengganggu.

Variabel pengganggu adalah variabel lainnya yang tidak masuk

dalam penelitian namun memiliki kemungkinan akan berpengaruh

terhadap perbedaan atau bahkan hubungan antara variabel yang satu

dengan yang lainnya.

Naskah, tempat, mesin


ketik sama
(variabel kontrol)

Pendidikan SMA/SMK Keterampilan mengetik


(variabel Independen) (variabel dependen)

Contoh hubungan variabel independen, dependen dan kontrol


2. Variabel umum lainnya yang dikenal dalam penelitian

W. Gulo. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. Hal. 102

I Ketut Swarjana. 2015. Metodologi Penelitian Kesehatan (edisi revisi).

Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 44

C. R. Kothari. 2009. Research Methodology: Methods & Techniques (Second

Revised Edition). New Delhi: New Age International Publishers. Hal.153

a) Variabel Kontinu dan Diskrit

Variabel kontinu adalah variabel yang apabila dilakukan

pengukuran akan menghasilkan data berupa angka dan akan selalu

ada angka diantara 2 angka atau bahkan diantara 2 nilai desimal akan

selalu menghasilkan angka. Apabila yang dihasilkan hanya angka

dengan bilangan bulat, maka variabel tersebut dinamakan variabel

diskrit (kothari, 2009).

Contoh:

Kontinu. Berat badan (BB). Milalnya BB pasien A adalah 62 kg

sedangkan pasien B adalah 63 kg. diantara kedua variabel tersebut

terdapat kemungkinan variabel lainnya yaitu 62,1 kg; 62,2 kg, 62,3

kg dst serta 62,11 kg; 62,12 kg; 62,13 dst.

Diskrit. Jumlah pasien hipertensi disebuah rumah sakit. Jumlah

pasien selalu menghasilkan bilangan bulat, contohnya jumlah pasien

bulan juni adalah 50 orang pasien dan bulan agustur adalah 60 orang

pasien. Tidak mungkin terdapat jumlah pasien pada suatu rumah

sakit sebanyak 50,5 orang pasien.


b) Variabel kategorikal

Variabel kategorikal adalah variabel yang apabila dilakukan

pengukuran akan menghasilkan data yang bersifat kategori (Gulo,

2002).

Contoh: golongan darah (O, B, A, dan AB), jenis pekerjaan (petani,

dokter, guru, pengusaha, dll).

(Swarjana, 2015) Variabel yang jika dikategorikan akan

menghasilkan 2 nilai disebut variabel dikotomi (dichotomous

variabels). Contoh: perilaku merokok (merokok-tidak merokok),

status kesehatan (sakit-sehat), perilaku masyarakat (perilaku sehat-

perilaku tidak sehat).

C. Kegunaan variabel

Ahmad Dahlan. 2015. Pengertian dan Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian dan

Evaluasi. Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan.

http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/pengertian-dan-jenis-jenis-variabel-

penelitian-evaluasi.html. Diakses tanggal 12 Oktober 2017.

1. Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data Untuk

mempersiapkan metode analisis/pengolahan data

2. Untuk pengujuian hipotesis

3. Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan

D. Kriteria Variabel yang baik

Ahmad Dahlan. 2015. Pengertian dan Jenis-Jenis Variabel dalam Penelitian dan

Evaluasi. Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan.


http://www.eurekapendidikan.com/2015/09/pengertian-dan-jenis-jenis-variabel-

penelitian-evaluasi.html. Diakses tanggal 12 Oktober 2017.

1. Relevan dengan tujuan penelitian

2. Dapat diamati dan dapat diukur

3. Dalam suatu penelitian, variabel perlu diidentifikasi, diklasifikasi, dan

didefenisikan secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak

menimbulkan kesalahan dalam pengumpulan dan pengolahan data serta

dalam pengujian hipotesis.

E. Menentukan Variabel Penelitian

Untuk dapat menentukan kedudukan suatu variabel, sebelumnya harus

melihat konteks penelitian yang dilandasi konsep teoritis yang mendasari meupun

hasil dari pengamatan empiris. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabel apa

yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis dan melakukan studi pendahuluan

terlebih dahulu pada objek penelitian. Setelah masalah pada objek penelitian

dipahami dengan jelas dan telah dikaji secara teoritis, amak peneliti dapat

menentukan variabel-variabel penelitiannya.

Kenyataannya, berbagai macam variabel yang dijelaskan diatas memiliki

keterkaiatan satu sama lain sehingga sebuah penelitian yang baik akan

memperhitungkan atau mengemati keseluruhan variabel tersebut. Namun dalam

penelitian kerap terjadi adanya keterbatasan dalam hal tertentu, maka penelitian

sering hanya memfokuskan pada beberapa variabel untuk digunakan. Umumnya

yang digunakan adalah variabel independen dan dependen.

Anda mungkin juga menyukai