(SIBERNETIK)
KELOMPOK VII
SYIFA FAUZIYAH (17707251023)
PUTRI DWI HUMAERAH (17707251032)
Page | i
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah berjudul “Teori
Pemrosesan Informasi (Sibernetik)”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu
tugas kuliah pada mata kuliah Teori Pembelajaran pada Jurusan Teknologi
Pembelajaran, Fakultas Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta.
Alhamdulillah penulis dapat menyusun makalah ini secara sistematik dan ringkas.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berpartisipasi dalam membantu dan memperlancar pembuatan makalah ini,
diantaranya:
1. Prof. Dr. C. Asri Budiningsih, selaku Pengampu dan Pembimbing pada mata
kuliah Teori Pembelajaran jenjang S2.
3. Dan semua pihak yang terlibat serta telah banyak membantu dan bekerja sama
selama penyelesaian makalah ini dari awal hingga akhir yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Dalam pembuatan makalah ini, tentu saja masih jauh dari sempurna seperti
yang diharapkan. Untuk itu, kritik dan saran dari berbagai pihak tetap senantiasa
penulis harapkan untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga segala bantuan dan
keterlibatan semua pihak menjadi amalan yang bermanfaat dan semoga pula
mendapatkan balasan yang lebih baik disisi Tuhan Yang Maha Esa. Akhirnya,
Semoga makalah ini dapat bermanfaat pada diri penulis khususnya dan semua orang
pada umumnya.
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini telah banyak berkembang berbagai teori-teori belajar. Sebut
saja teori belajar behavioristik, kognitif, dan konstruktivistik. Selain teori belajar
yang umum digunakan dalam proses pembelajaran tersebut, masih banyak lagi teori
lain yang masih kurang dikenal oleh umum. Salah satunya adalah teori belajar
pemrosesan informasi.
teori tersebut mementingkan proses belajar daripada hasil belajar. Dalam teori
belajar pemrosesan informasi proses belajar memang penting, akan tetapi yang
terpenting adalah sistem informasi yang diproses dan kemudian dipelajari siswa.
dikembangkan oleh beberapa tokoh diantaranya Gagne dan Berliner, Biehler dan
Snowman, Baine, Tennyson, Landa serta Pask dan Scott. Teori belajar pemrosesan
informasi mengasumsikan tidak ada proses belajar yang ideal untuk segala situasi
dan yang cocok untuk diterapkan kepada siswa. Cara belajar sangat ditentukan oleh
proses belajar yang berbeda-beda. Informasi yang diperoleh antar siswa bisa saja
sistem kerja otak sehingga dapat diterima oleh siswa. Dalam pandangan pakar
pelajar, dalam hal ini otak sebagai organ tubuh yang berkaitan dengan intelejensi,
menjadi sangat dominan sebagai pusat memori. Untuk mengetahui lebih dalam
mengenai teori pemrosesan informasi ini, maka akan dibahas lebih lanjut dalam
pembahasan.
B. Rumusan Masalah
berikut:
C. Tujuan
pembelajaran.
informasi.
PEMBAHASAN
terjadi pada peserta didik untuk mengolah informasi, memonitornya, dan menyusun
dalam memori siswa dengan tujuan menciptakan daya ingat yang kuat atas
yang diterimanya.
• Bahwa antara simulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan
tertentu.
(Yovan, 2008).
memori jangka panjang (long term memory). Adapun gambaran model memori
Atkinson-Shiffrin yaitu:
Memori Memori Memori jangka
Sensorik kerja panjang
Seleksi
Kata yang Sensasi kata Suara Pengorganisasian Model
diucapkan akustik dasar kata verbal
Pengetahuan
mengintegrasikan awal
Seleksi
Gambar/ Sensasi Gambar Pengorganisasian Piktorial
gambar
kata visual dasar dasar
tertulis gambar
Short-term Long-term
Memori memory memory
Informasi Reception
sensorik ---------- ----------
Working Storage
memory retrival
Kreativits Pengetahuan
Forgotten
Inform
Sensory Recptor (SR) adalah bentuk asli informasi atau tempat pertama
kali informasi diterima dari luar. Informasi hanya bertahan dalam waktu
detik apabila tanpa upaya pengulangan. (b) informasi bisa disandi dalam
bentuk berbeda.
yang telah dimiliki oleh individu, 2) memiliki kapasitas terbatas, dan 3) sekali
Model proses belajar yang dikembangkan oleh Gagne didasarkan pada teori
1. Rangsangan yang diterima panca indera akan disalurkan ke pusat syaraf dan
2. Informasi dipilih secara selektif, ada yang dibuang, ada yang disimpan dalam
memori jangka pendek, dan ada yang disimpan dalam memori jangka
panjang.
proses belajar algoritmik dan yang kedua adalah cara berfikir heuristik.
Proses ini memahami satu konsep dengan arti ganda. Contohnya pada
atau masalah yang akan dipecahkan diketahui ciri-cirinya. Materi pelajaran lebih
tepat disajikan dalam urutan teratur, linier, dan disajikan secara terbuka.
mungkin akan lebih efektif jika presentasi informasi tentang rumus ini disajikan
urutan tahap demi tahap yang sudah teratur dan mengarah kepada suatu target
tertentu.
Namun untuk memahami makna suatu konsep yang luas dan banyak
Pendekatan serial yang dirumuskan Pask dan Scott itu sama dengan
bergerak ke lebih khusus atau detail. Sedangkan siswa bertipe serial cenderung
Teori belajar menurut Pask dan Scott menuai kritik karena menekankan
pada sistem informasi yang akan dipelajari, sedangkan bagaimana proses belajar
informasi.
(synthesizing).
Kemudian bila isi materi ditata dengan urutan umum ke khusus, maka materi pada
materi yang lebih khusus. Hal ini sesuai dengan prinsp representasi informasi dalam
memori jangka panjang sehingga informasi dapat dengan mudah ditelusuri kembali
jika suatu saat diperlukan. Rangkuman terhadap materi berfungsi dalam proses
Namun sayangnya kapaitas memori kerja otak manusia mempunyai kapasitas yang
1. Kapabilitas Belajar
2. Fase/Peristiwa Belajar
3. Pengorganisasian/Urutan Pembelajaran
dalam hirarki belajar. Dilihat dari stuktur belajar, ketrampilan yang tinggi
bagian dibawah.
pemecahan masalah.
pembelajaran.
didapat (apakah satu tujuan yang akan dicapai atau beberapa tujuan yang
dicapai
4. Belajar pada teori ini adalah proses yang berlangsung pada diri seseorang
5. Isi proses belajar adalah sistem informasi yang diperoleh melalui pengalaman
akan suatu kejadian itertentu yang disusun sebagai suatu konsep, teori atau
informasi umum
6. Hasil proses teori belajar ini adalah adanya perubahan kemampuan pada
diantaranya:
penerapan
KESIMPULAN
Lamda serta Pask dan Scott. Teori belajar menurut Landa terdapat dua macam
proses berfikir yaitu proses belajar algoritmik, dan cara berfikir hueristik.
Sementara teori belajar menurut Pask dan Scott terdapat dua tipe siswa yaitu
dengan baik.
irama masing-masing individu. Hasil proses teori belajar ini adalah adanya
Suharno., dkk. (2000). Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.