Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana perbandingan hasil belajar siswa,
keefektifan pembelajaran serta respon siswa antara kelas yang pembelajarannya menggunakan
MPL dan multimedia dengan MPL tanpa multimedia pada materi larutan penyangga.Sampel dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA4 (N1=30) dan XI IPA3 (N2=33) di SMAN 9 Kendari.
Metode penelitian yang digunakan yaitu Quasi Eksperiment Design dengan Nonequivalent Control
Grup Design. Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan: (1) pada kelas kontrol XI IPA 4
untuk rata-rata nilai posttest mencapai 62.00, sedangkan pada kelas eksperimen XI IPA3 untuk
rata-rata nilai posttest mencapai 79.85; (2) NGain siswa setelah pembelajaran dengan MPL tanpa
Multimedia sebesar 0,48 (kategori sedang) lebih rendah dibandingkan Ngain pembelajaran
menggunakan MPL dan multimedia sebesar 0,72 (kategori tinggi); (3) respon siswa untuk kelas
kontrol sebesar 75.1% lebih rendah dari pada respon siswa pada kelas eksperimen sebesar 81.7%.
Abstract
The purpose of this research is to determine how the comparison of student learning outcomes, the
effectiveness of learning and student responses on buffers topic between the class which learn
using MPL with Multimedia and the class which learn using MPL without Multimedia. The
sample of this research are students in class XI IPA4 (N1=30) and XI IPA3 (N2=33) of SMAN 9
Kendari. The method used in this research is Quasi Experiment Design with Nonequivalent
Control Group Design. Based on the analysis of the result data, we concluded: (1) the control
class, XI IPA4, reached posttest average value of 62.00, whereas the experimental class, XI IPA 3,
reached posttest average value of 79.85; (2) the N-Gain with learning using MPL without
Multimedia of 0.48 (medium category) is lower than learning using MPL with Multimedia of 0.72
(high category); (3) the responses of students in the control class of 75.1% is lower than the
experimental class of 81.7%.
Putri Dwi Humaerah, Hp.: 085298278709
Email: putrihumaerah@gmail.com
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia
kimia yang menuntut siswa dapat yang biasa diharapkan oleh siswa
diskusi dan tanya jawab yang dinilai dianggap efektif untuk membangun
Slavin (dalam Moalosi, 2013) kontrol oleh guru yang sangat besar
yang akan dipelajari oleh siswa, (2) tanpa dukungan media yang
kurang dikemas secara baik akan efisien dan efektif. Menurut Haryadi
aktivitas siswa selama proses belajar dipusatkan pada cara belajar siswa
(Apriani et al, 2012). Karena itu, dengan langkah yang sistematis yaitu
siswa agar aktif sesuai dengan gaya belajar melalui mendengar sesuatu,
belajarnya. Salah satunya dengan dan belajar melalui aktivitas fisik dan
9 Kendari pada siswa kelas XI IPA respon siswa. selanjutnya data dari
3.2.1. Nilai Rata-rata Hasil Belajar pada posttest, hal ini menunjukkan
Siswa
adanya siswa yang belum memahami
Hasil belajar siswa pada kelas
materi yang diberikan, terdapat juga
kontrol dan eksperimen disajikan
siswa yang hanya menebaknebak
dalam bentuk grafik (Gambar 1).
jawaban. Hal tersebut dimungkinkan
Dari nilai pretest tersebut diketahui
terjadi karena kelemahan soal pilihan
bahwa perbedaan pengetahuan awal
ganda yaitu: (1) lebih bersifat
siswa pada kedua kelas terhadap
bersifat tebak-tebakan; (2) tidak
materi larutan penyangga tidak jauh
dapat mengetahui proses atau
berbeda dan masih sangat rendah.
langkah-langkah siswa dalam
Hal ini menunjukkan bahwa
menyelesaikan soal; (3)
pengetahuan siswa mengenai materi
memungkinkan jawab spekulasi
larutan penyangga yang akan
(Hamzah, 2015).
dipelajari, masih sangat kurang
Data nilai posttest pada
karena tidak adanya persiapan dari
Gambar 1, menunjukkan bahwa rata-
siswa untuk belajar tentang materi
rata nilai posttest kelas eksperimen
larutan penyangga, meskipun telah
lebih besar daripada kelas kontrol
diinformasikan pada pertemuan
meskipun perbedaan nilai yang
sebelumnya.
didapatkan tidak terlalu jauh. Selisih
Setelah analisis hasil pretest
rata-rata nilai posttest antara kedua
dan posttest, ditemukan beberapa
kelas adalah sebesar 17.85.
siswa memberikan jawaban benar
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia
Nilai hasil belajar pada kedua seluruh jumlah siswa dalam kelas
nilai KKM yaitu 74, yang datanya adanya pengaruh penerapan MPL
siswa pada kelas kontrol berbanding bahwa soal pada sub materi
telah berada pada kategori baik. Dari setengah jumlah siswa pada kelas
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia
persentase N-Gain yang lebih besar untuk belajar, proses tanya jawab
daripada kelas kontrol untuk kategori dalam kelas serta kegiatan latihan
sedang dan tinggi. Begitupula untuk menyelesaikan soal. Hal ini yang
lebih besar daripada kelas kontrol. posttest pada kelas tersebut karena
oleh guru menjadi lebih menarik dan multimedia telah berada pada
serta latihan soal pada LKS sangat kategori positif, meskipun persentase
rumus uji-t polled varian karena data (dengan uji normalitas Chi kuadrat
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia
(10,17) lebih besar daripada ttabel kesimpulan: (1) Rata-rata nilai hasil
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. 79.85, lebih besar dari pada kelas
Hal ini berarti bahwa rata-rata hasil kontrol yaitu 62.00, (2) Penerapan
besar dari pada dengan MPL tanpa belajar kimia siswa pada Materi
(8,48) lebih besar daripada ttabel (1,67 Gain pada kelas XI IPA3 yaitu 0.72
H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini pada kelas XI IPA4 yaitu 0.48
hasil belajar siswa dalam ranah 75.1%, serta respon siswa Kelas XI
81.7%.
Jurnal Kimia & Pendidikan Kimia