NPM : 18.11.1001.3408.001
Tugas : Karakteristik Laporan Keuangan Akuntansi Keuangan Menengah II
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam periode
akuntansi yang berguna untuk mengetahui kinerja suatu perusahaan tersebut. Informasi ini
bisa diguanakan bagi pihak internal seperti manajemen, karyawan dan juga pihak eksternal
seperti investor, kreditor, maupun pemerintah. Selain untuk mengetahui kinerja perusahaan di
masa lalu, laporan keuangan juga dijadikan dasar untuk pengambilan berbagai keputusan di
masa depan. Karena laporan keuangan adalah hal yang sangat penting maka dalam
pembuatannya harus memenuhi karakteristik laporan keuangan yang telah ditentukan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia yaitu, dapat dipahami, relevan keandalan dan dapat
diperbandingkan (IAI, 2002, hal.7-12)
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh
pembacanya. Begitu juga dengan laporan keuangan juga harus disajikan dengan baik dan
sesuai standart agar pemakai informasi laporan keuangan tersebut bisa dengan mudah
memahami laporan keuangan tersebut.
Walaupun demikian, kesulitan pemakai untuk memahami informasi tertentu tidak bisa
dijadikan alasan untuk tidak memasukan informasi itu ke dalam laporan keuangan, karena
laporan keuangan harus transparan.
2. Relevan (Relevance)
Prediksi posisi keuangan dan kinerja di masa depan serta hal lainnya seringkali
didasarkan pada informasi posisi keungan dan kinerja di masa lalu, inilah yang dimaksud
dengan relevan. Oleh karena itu dengan laporan keuangan yang relevan akan
menjadikan pemakai informasi laporan keuangan sehingga dapat mendukung atau
mengubah suatu keputusan yang akan diambil nantinya.
3. Keandalan (Reliability)
Informasi yang baik harus and (reliable). Informasi memiliki keandalan jika tidak
memiliki atau bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan
penyajiannya dengan tulus atau jujur (Faithful Representation).
Keandalan informasi juga akan mempengaruhi relevansi, karena jika informasi yang
disajikan andal maka akan semakin relevan. Begitu juga jika informasi tersebut tidak
andal maka akan berpotensi besar untuk menyesatkan pemakai informasinya.
4. Dapat Dibandingkan
Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian, transaksi yang sama harus dilakukan secara
konsisten. Daya banding yang dimaksud adalah bukan berarti semuanya harus sama,
melainkan harus berpegang pada standar akuntansi.