Anda di halaman 1dari 19

ASESMEN DASAR

Pengertian, Validitas & Reliabilitas

Titisa Ballerina, S.Psi, M.Psi, Psikolog


ASESMEN
Asesmen pertama
Instrumen untuk
Psikodiagnostika  kali digunakan
memahami perilaku
klinis, diagnostik, untuk menyeleksi
manusia dalam
testing individu dengan
psikologi
tugas khusus

Asesmen  lebih Asesmen  dapat


menyeluruh, tidak kualitatif dan
hanya testing kuantitatif
PENGERTIAN
Kode Etik Psikologi Indonesia
Prosedur evaluasi secara sistematis, untuk
melakukan penilaian dan pemeriksaan
psikologis.
Asesmen melibatkan berbagai disiplin psikologi,
secara komprehensif untuk melakukan proses
evaluasi yang bertujuan untuk penilaian dan
pemeriksaan psikologis.
PENGERTIAN
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data-data
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan, mendapatkan
informasi yang jadi satu kesatuan yang utuh dan
digunakan untuk melakukan analisa psikologis serta
menarik kesimpulan sesuai tujuan.

Metode asesmen : observasi, wawancara, angket,


dokumentasi, alat tes
TUJUAN MELAKUKAN ASESMEN
 Menegakkan diagnosa/ kesimpulan kasus/
fenomena
 Bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan/tindak lanjut  intervensi atau
penanganan
 Faktor protektif dan risiko
Prognosis
Pengertian validitas

● Berasal dari kata “validity” yang ● Penggunaan alat ukur yang


mempunyai arti sejauh mana bertujuan untuk mengukur aspek
ketepatan atau kecermatan tertentu, akan tetapi tidak dapat
suatu alat ukur dalam fungsi memberikan hasil ukur yang
ukurnya cermat dan teliti akan
● Alat ukur dikatakan memiliki menimbulkan berbagai kesalahan
validitas yang tinggi apabila alat (varians eror) yang terlalu tinggi
tes tersebut menjalankan fungsi (over estimasi) atau yang trlalu
ukurnya, atau memberikan hasil rendah (underestimasi).
ukur yang sesuai dengan ● Validitas secara empirik oleh suatu
maksud dilakukannya koefisien, yaitu koefisien validitas
pengukuran tersebut yang berupa skor
Validitas fungsi

Apakah berhasil menjalankan fungsi ukurnya,


dikatakan demikian apabila menghasilkan ukuran
yang tepat sesuai dengan tujuan alat ukur
Tipe Validitas

1.Validitas isi (content validity)


2.Validitas konstrak (Construct validity)
3.Validitas berdasar kriteria (Criterion-related validity)
1.Validitas isi (content validity)
a. Validitas muka (face validity)
 Validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap isi tes dengan  Validitas yang lebih rendah signifikansinya krn
berdasarkan penilaian format pnampilan
analisis rasional (profesional (appearance)
judgment)  Apabila pnampilan tes telah meyakinkan dan
 Sejauh mana aitem-aitem dalam memberi kesan mampu mengungkap apa yang
hendak diukur maka validitas muka terpenuhi
tes mencakup keseluruhan
kawasan isi objek yang hendak b.Validitas logic (sampling validity)
diukur atau sejauh mana isi tes  Menunjukkan sejauhmana isi tes mewakili ciri-ciri
mencerminkan atribut yang atribut yang akan diukur
hendak diukur  Objek ukur yang diungkapharus dibatasi kawasan
 Alat ukur memuat isi yang relevan perilakunya secara seksama dan konkret
dan tidak keluar dari batasan  Menggunakan blue print yang mencakup isi dan
cakupan kompetensi yang diungkap
tujuan ukur.
 Pengujiannya tidak memakai
analisis statistik
Contoh Blue-print
NO Aspek Favorable Unfavorable TOTAL

1. A 1,3,5, 9,13,16 6
2. B 2,7,4 11,14,17 6
3. C 6,8,10 12,15,18 6
TOTAL 9 9 18
2. Validitas konstruk (Construct validity)
Menunjukkan sejauhmana suatu tes mengukur konstruk teoritik yang hendak diukur
Pengujian validitas konstruk menggunakan :
a. Multitrait-multimethod
apabila 2 trait atau lebih diukur oleh 2 macam metode atau lebih
misal : introversi-neurotisme diungkap dengan metode ya-tidak dan pilihan ganda
b. Analisis faktor
menganalisis saling hubungan antara variabel-variabel dan menjelaskan saling
hubungan tersebut dalam bentuk kelompok variabel yang terbatas yang disebut
faktor
misal :skala A,B,C,D mengungkap faktor yang sama
3.Validitas berdasar kriteria (Criterion-related
validity)
● Yaitu hubungan skor pada tes yang bersangkutan dengan skor suatu kriteria
● Diuji dengan analisis korelasional
Ada 2 :
a.Validitas prediktif
yaitu apabila tes dimasukkan sebagai prediktor bagi performansi di waktu yang akan
datang
Misal :skor tes sewaktu seleksi kerja dan setelah diterima kerja
b. Validitas konkuren
Apabila skor tes dan skor kriteria dapat diperoleh dalam waktu yang sama
Korelasi :koefisien validitas konkuren
Misal : skala analogi A dengan SPM
Koefisien Validitas

 -1< rxy < 1


 Interpretasi koefisien validitas bersifat relatif, tidak ada batasan
universal yang menunjuk kepada angka minimal yang harus
dipenuhi agar suatu tes dikatakan valid
 Syarat koefisien validitas yang baik rxy ≥ 0,3
 Standar minimal 0,25
Pengertian Reliabilitas
 Merupakan penerjemahan dari kata rely dan ability
 Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut pengukuran yang
reliabel
 Reliabilitas:keterpercayaan,keterandalan,keajegan,kestabilan, konsistensi
 Konsep reliabilitas: sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya
 Hasil ukur dapat dipercaya apabila sesuatu yang diukur hasilnya sama
sesuai dengan situasi dan kondisi
Beberapa cara untuk mengetahui
reliabilitas

1. Pendekatan tes ulang/test-retest


2. Pendekatan tes sejajar/pararel
3. Pendekatan konsistensi internal
1. Pendekatan tes ulang (test-retest)

 Memberikan alat ukur kepada subjek sebanyak 2 kali dengan


memberikan tenggang waktu tertentu
 Misal : koefisien korelasi product moment skor pertama dan skor
kedua , rx1x2 = rxx’
 Kelemahan : unsur familiaritas  menjawab dengan berusaha
mengingat jawaban yang sebelumnya
2.Pendekatan tes sejajar/paralel

 Membuat dua macam alat ukur yang pararel dan dikenakan


pada kelompok subjek atau sekelompok orang yang sama
 Tingkat kesulitan harus sama
 Kelemahan : tidak mudah membuat alat ukur pararel
 Misal :koefisien korelasi product moment skor bentuk I dan
bentuk II
3. Pendekatan konsistensi internal
• Menggunakan alat ukur dan digunakan c. Formulan Alpha (α)
sekali. Pembelahan tes tidak hanya terbatas pada
• Beberapa cara : pembagian item tes pada 2 belahan
a. Formula Spearman-Brown saja/lebih dari 2
Digunakan apabila jumlah item dalam Tes dibelah lebih dari 2 belahan yang
tes adalah genap, sehingga dapat masing-masing berisi sejumlah item dalam
diolah menjadi 2 bagian yang seimbang jumlah yang sama banyak

b.Formula rulon d. Formula Kuder-Richardson 20


Dikenakan pada data suatu skor pada Formula ini hanya dapat dikenakan data
tes yang dibelah menjadi 2 bagian yang skor dikotomi dari tes yang seolah-olah
seimbang dibagi menjadi belahan sebanyak itemnya
Koefisien reliabilitas

 0 < rxx < 1


 Syarat koefsien yang baik
 rxx ≥ 0,7
 Tuntutan ideal rxx ≥ 0,9

Anda mungkin juga menyukai