Anda di halaman 1dari 12

Amanat Presiden Soekarno Pada Penutupan Seminar Pancasila

Di Gedung Negara Yogyakarta


20 Februari 1959
 Muka Politik
→Mencapai satu Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berwilayah kekuasaan dari Sabang sampai
Merauke dan berdaulat penuh.

 Muka Sosial
→Mengadakan satu masyarakat yang adil dan
makmur di dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
 Memberikan pimpinan politik kepada rakyat.

 Syarat mutlak untuk memperbaiki keadaan


kita yang telah dirusak oleh imperialisme dan
kolonialisme hanyalah Indonesia Merdeka
secara penuh.

 Politieke leiderschap ini diterima oleh rakyat


dan mampu membakar semangat rakyat
untuk berjuang secara massal dan
revolusioner.
 Dengan politieke leiderschap dan perjuangan
rakyat, pada 17 Agustus 1945 kita dapat
memproklamasikan kemerdekaan.

 Setelah merdeka, mutlak diperlukan suatu


alat atau cara untuk melaksanakan
masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita
revolusi Indonesia. → Demokrasi Terpimpin.
 Memberi pimpinan ekonomi kepada rakyat.

 Penyusunan blue print penyelenggaraan


masyarakat adil dan makmur (dilakukan oleh
Dewan Perencanaan Nasional yang
memperoleh amanat dari presiden).

 Pola pembangunan, blue print tersebut


dijalankan oleh segenap rakyat dengan alat
demokrasi terpimpin.
 Kepada Sidang Pleno Dewan Konstituante:
→Kembali ke UUD 1945.

 Kepada Dewan Perwakilan Rakyat:


→Penyelesaian Rancangan Undang Undang (RUU)
Penyederhanaan Partai Politik.
→Penyelesaian RUU yang merubah UU Pemilihan
Umum tahun 1953.
 Revolusi Indonesia berjalan baik karena revolusi
ini membawa UUD 1945.

 Republik yang diproklamirkan pada 17 Agustus


1945 sudah membawa serta satu UUD, yaitu UUD
1945.

 Dewan Konstituante tidak perlu membuat UUD


baru yang berarti seperti membuat negara baru,
cukup kembali ke UUD 1945.

 UUD 1945 adalah tempat terbaik sebagai dasar


penyelenggaraan demokrasi terpimpin.
 Dalam UUD 1945 terdapat 3 badan yang harus
ada:
1. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
3. Dewan Pertimbangan Agung (DPA).

 Golongan fungsional dapat masuk ke dalam 3


badan tersebut.

 Dengan UUD 1945 golongan fungsional bisa


mendapat tempat sebaik-baiknya (lebih dari 50%
anggota DPR berasal dari golongan fungsional).
 Terlalu banyak partai politik di Indonesia
(multy party system).

 Pembubaran partai politik jelas tidak


memungkinkan.

 Terdapat persoalan das sollen (cita-cita,


keinginan) dan das sein (kenyataan).

 Jumlah partai yang terlalu banyak harus


disederhanakan menjadi sekecil-kecilnya.

Anda mungkin juga menyukai