Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

KORELASI

Diajukan untuk
memenuhi salah satu
tugas makalah

Dosen pengampu: Yayu Siti Fauziah,S.Pd.I.,M.Pd.I

Disusun Oleh
Ajeng Siti Sukmayannti
Agus Maftuh Jauhari
Hilmi Rifai

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Jl. Umar Soleh Imbanagara Raya Kec. Ciamis Kab. Ciamis


Jawa Barat
Telp. (0265) 772589 Ciamis
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Robbil 'Alamin, Segala puji bagi Allah SWT Tuhan


Semesta Alam. Atas segala karunia nikmat-Nya, sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “korelasi” disusun
dalam rangka memenuhi salah satu tugas.
Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan
dari berbagai pihak. Untuk itu kami terima kasih banyak atas segala partisipasinya
dalam menyelesaikan makalah ini.
Meski demikian, kami menyadari masih banyak sekali kekurangan dan
kesalahan dalam penulisan makalah ini, baik dari tanda baca, tata bahasa, maupun
isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif dari
pembaca.
Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2

2.1 Pengertian Korelasi.....................................................................................2

2.2 Arah Korelasi...............................................................................................2

2.3 Teknik Korelasi...........................................................................................4

2.4 Macam-Macam Korelasi............................................................................5

2.5 Jenis – Jenis Korelasi..................................................................................6

2.6 Karakteristik Korelasi................................................................................9

BAB III PENUTUP...............................................................................................9

3.1 Kesimpulan..................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam
bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan
peramalan. Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang
dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan
timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan antara
dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan
korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai
korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling
rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan hubungan yang
sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi
positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative. Disebut
korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel,
artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan arah
yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahan akan
diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan
kenaikan atau pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan
pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan
pengurangan pada variable Y.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korelasi?
2. Bagaimana Arah Korelasi?
3. Bagaimana Teknik Korelasi?
4. Apa Saja Macam Macam Korelasi?
5. Apa Saja Jenis Jenis Korelasi?
6. Apa Saja Karakteristik Korelasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui korelasi
2. Mengetahui Arah Korelasi
3. Mengetahui Teknik Korelasi Mengetahui
4. Mengetahui Macam Macam Korelasi
5. Mengetahui Jenis Jenis Korelasi
6. Mengetahui Karakteristik Korelasi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Korelasi
(Darwyan Syah: 91: 2007) Dalam kegiatan statistik khususnya statistik
inferensial, analisis korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu antara variable bebas dan variable terikat. Hubungan korelasi terdiri atas dua
jenis yakni bivariate dan multivariate correlation. Bevariated correlation yaitu
analisis terhadap hubungan antara dua variable, satu varaiabel bebas dengan satu
variable terikat, sedangkan multivariate correlation yaitu analisis hubungan antara
lebih dua variable bebas. Variabel yang dikorelasikan dalam analisis korelasional
adalah hubungan antara dua variable yang terdiri dependend variable terikat atau
varaibel yang dipengaruhi dan independend vriabel yang mempengaruhi atau
disebut juga variable bebas. (Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “ Korelasi” berasal
dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya
hubungan atau saling hubung atau hubungan timbale balik. Dalam dunia statistik
pendidikan korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnnya
kuantitatif.
Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara
variable X dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan
1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
(Husaini Usman: 197: 2006) Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan
derajat hubungan linear antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl
Pearson pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product
moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistic yang paling
banyak digunakan oleh para peneliti, karena peneliti pada umumnya tertarik
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya.
Misalnnya kita ingin menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara
umur dengan tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau
bekerja dan seterusnya. Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi
bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat melainkan hanya hubungan searah
saja

3
2.2 Arah Korelasi
(Anas Sudijono: 180: 2009) Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi
arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu
arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya
searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut
korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang
berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau
lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X mengalami
kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan,
akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variable Y atau
sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula
dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.
Korelasi Linear Positif :

Jika semua titik(X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus dan Jika
arah perubahan kedua variabel sama => Jika X naik, Y juga naik.
Korelasi Non-linear:

Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus
Korelasi Negatif:

4
Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama => Jika X naik, Y turun
Contoh: Makin meningkatnya kesadaran hukum dikalangan masyarakat dikuti
dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran. Makin
giatnya orang berlatih makin sedikit pula kesalahan yang diperbuat oleh
seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor keluarga berencana diikuti dengan
makin menurunnya angka kelahiran atau sebaliknya, dalam dunia pendidikan
misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya ajaran agama islam oleh para
remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja atau
sebaliknya.
Arah korelasi ditunjukkan oleh suatu harga yang disebut koefisien
korelasi. Koefisien korelasi bergerak dari -1,0 sampai dengan +1,0. Kolerasi yang
memiliki koefisien -1,0 disebut korelasi negatif sempurna, demikian juga korelasi
+1,0 disebut korelasi positif.

2.3 Teknik Korelasi


Teknik korelasi merupakan teknik analisis yang melihat kecenderungan
pola dalam satu variabel berdasarkan kecenderungan pola dalam variabel yang
lain. Maksudnya, ketika satu variabel memiliki kecenderungan untuk naik maka
kita melihat kecenderungan dalam variabel yang lain apakah juga naik atau turun
atau tidak menentu. Jika kecenderungan dalam satu variabel selalu diikuti oleh
kecenderungan dalam variabel lain, kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel
ini memiliki hubungan atau korelasi. Jika koefisien korelasi bernilai 0,00 maka
mengindikasikan tidak ada hubungan antara kedua variabel tersebut.
Semakin koefisien korelasi mendekati nilai -1 atau +1, maka hubungan
antara dua variabel akan semakin mendekati garis lurus bila digambarkan dalam

5
sumbu ordinat. Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah
beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain
perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas
tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi.
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data
kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.

2.4 Macam-Macam Korelasi


1. Korelasi positip : Korelasi positif adalah tingkat hubungan antara dua variabel
yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x (variabel
bebas x) diikuti oleh perubahan variable dependent y (variabel tidak bebas y)
secara “searah.”.
2. Korelasi negatip: Korelasi negatif adalah tingkat hubungan antara dua variabel
yang mempunyai ciri, bahwa perubahan variabel independent x (variabel
bebas x) diikuti oleh perubahan variabel dependent y (variabel tidak bebas y)
secara “Berlawanan”.
3. Korelasi sederhana (simple corelation) : Adalah tingkat hubungan yang terjadi
antara 2 (dua) variabel saja.
4. Korelasi Multiple (Multiple Corelation) : Yaitu tingkat hubungan yang tejadi
antara 2 (dua) variable atau lebih. Misalkan pada model regrsi linier multiple (
y = a0 + a1x1 + a2x2 + e ), maka maksud dan pengertian dari pernyataan di
atas adalah: Tingkat hubungan antara y dengan x1 atau tingkat hubungan
antara y dengan x2 atau tingkat hubungan antara x1 dan x2.
5. Korelasi sempurna (perfect corelation) : Maksud dan pengertian dari Korelasi
sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi bahwa setiap nilai variabel
bebas x akan terdapat pada setiap nilai variabel tidak bebas y nya. Hal ini
dapat diartikan pula, bahwa garis regresi yang terbentuk dari data yang
tersebar (terdistribusi) adalah merupakan tempat kedudukan dari data – data
dimaksud, sehingga nilai r nya =1 atau r = -1
6. Korelasi Tidak Sempurna (Imperfect Corelation) : Korelasi antara 2 (dua)
variabel dikatakan tidak sempurna, jika titik–titik yang tersebar tidak
terdistribusi tepat pada satu garis lurus.

6
7. Korelasi yang mustahil (nonsense corelation): Korelasi antara dua variabel
yang seolaholah ada tetapi tidak ada.

2.5 Jenis – Jenis Korelasi


Korelasi yang menyatakan tingkat hubungan variabel bebas dan variabel
terikat dapat dibedakan berdasarkan banyaknya variabel bebas yang
mempengaruhi nilai dari variabel terikat.
1. Korelasi Linier Korelasi liner adalah indeks atau angka yang digunakan
untuk mengukur keeratan hubungan antara dua variabel yang sifatnya
linier. Koefisien korelasi liner dapat diitung dengan menggunakan metode
least square dan metode product moment.
a. Korelasi Product Moment (Tulus Winarsunu: 68: 2009) Korelasi
Product Moment ditemukan oleh Karl Pearson digunakan untuk
melukiskan hubungan antara dua buah variable yang sama–sama
berjenis interval atau rasio. Analisis korelasi digunakan untuk
menjelaskan kekuatan dan arah hubungan antara dua variabel.
Korelasi bersifat undirectional yang artinya tidak ada yang
ditempatkan sebagai predictor dan respon (IV dan DV). Angka
korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin mendekati 1 maka
korelasi semakin mendekati sempurna. Sementara nilai negative
dan positif mengindikasikan arah hubungan. Arah hubungan yang
positif menandakan bahwa pola hubungan searah atau semakin
tinggi A menyebabkan kenaikan pula B (A dan B ditempatkan
sebagai variabel) Interprestasi angka korelasi menurut Prof.
Sugiyono (2007)
0 - 0,199 : Sangat lemah
0,20 - 0,399 : Lemah
0,40 - 0,599 : Sedang
0,60 - 0,799 : Kuat
0,80 - 1,0 : Sangat kuat

Koefisien korelsi (r) dengan metode product moment dirumuskan:

7
b. Korelasi least square Koefisien korelasi linier dengan metode least
square dirumuskan:

Dimana: r = koefisien korelasi


X = deviasi rata-rata variabel X = ( x - 𝑥̅)
Y = deviasi rata-rata variabel y = ( y - 𝑦̅ )

Contoh soal : Berikut ini data persentase kenaikan biaya iklan (X) dan
persentase kenaikan hasil penjualan (Y). Hitunglah koefisien
korelasi.Berikut ini diberi hasil pengamatan pemupukan dan hasil panen
padi untuk 5 percobaan yang telah dilakukan.
x 1 2 4 5 7 9 10 12
y 2 4 5 7 8 10 12 14
a. tentukan koefisien korelasinya (r) dengan metode least square dan
metode product moment
b. sebutkan jenis korelasinya dan apa artinya

x y xy x² y²
1 2 2 1 4
2 4 8 4 16
4 5 20 16 25
5 7 35 25 49
7 8 56 49 64
9 10 90 81 100
10 12 120 100 144
12 14 168 144 196
50 62 499 420 598

8
jawab
a. Metode product moment

rxy=
∑ xy
√(∑ x 2) ¿ ¿¿
499
¿
√(420)(598)
499
¿
501.15
¿ 0,99
b. metode least square
n ∑ xy −∑ x . ∑ y
rxy=
√ ¿ ¿ ¿¿

( 8 ) ( 499 )−(50)(62)
¿
√[ ( 8 )( 420 )−(50)¿ ¿2]¿ ¿ ¿ ¿

rxy=0,99
2. Korelasi Rank
Koefisien korelasi rank adalah indeks angka-angka yang dipakai untuk
mengukur keertan (erat atau tidaknya) korelasi antara dua variabel yang
didasakan atas rangking (tingkatan). Koefisien korelasi rank dirumuskan :
6∑ d
2
ṙ = 2
n (n −1)

Keterangan:
r’ : koefisien korelasi rank
d : selisih dalam rangking
n : banyaknya pasangan rank
untuk menghitung koefisien korelasi rank dalam digunakan langkah-langkah
berikut :
1. Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan diukur hubungannya diberi
rangking. Pemberian rangking dimulai dari data terbesat atau terkecil. Jika
rangking sama, diambil rata-rata.
2. Setiap pasang rangking dihitung perbedaanya
3. Perbedan setiap pasang rangking tersebut dikuardtkan dan dihitung
jumlahnya.

9
4. Nilai r’ dihitung dengan rumus diatas.

2.6 Karakteristik Korelasi


Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
a. Kisaran Korelasi
Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat
positif dan dapat pula negatif.
b. Korelasi sama dengan nol
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua
variabel.
c. Korelasi sama dengan satu
Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan
linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna
seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik.
Pedoman memilih teknik korelasi
Jenis Korelasi Jenis Data Teknik korelasi Keterangan
Bivariat Interval dan rasio Product Moment Parametic
Parsial Ganda
Ordinal Spearman tau Nonparametic
kendall
Mulrivariat Nominal Phi koef.
Konttngensi
Interval/rasio Korelasi Parametic
ganda/passial

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan derajat hubungan linear


antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900
oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product moment (PPM)
Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistic yang paling banyak digunakan
oleh para peneliti, karena peneliti pada umumnya tertarik terhadap peristiwa-
peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya kita
ingin menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara umur dengan
tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan
seterusnya. Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah dalam
arti hubungan sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan
hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi
nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative.
Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan
parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan
arah yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahan
akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan
kenaikan atau pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan
pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan
pengurangan pada variable Y.

11
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/HP/Downloads/365432163-AYU-IRIANI-150523601840-
Makalah-Korelasi.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/210114690-MAKALAH-KORELASI%20(1).pdf

12

Anda mungkin juga menyukai