KORELASI
Diajukan untuk
memenuhi salah satu
tugas makalah
Disusun Oleh
Ajeng Siti Sukmayannti
Agus Maftuh Jauhari
Hilmi Rifai
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan
antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat dinyatakan dalam
bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat menggunakannya untuk keperluan
peramalan. Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang
dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan
timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan antara
dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan
korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai
korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling
rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan hubungan yang
sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi
positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative. Disebut
korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel,
artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan arah
yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau pertambahan akan
diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan, akan diikuti pula dengan
kenaikan atau pertambahan pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan
pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan
pengurangan pada variable Y.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korelasi?
2. Bagaimana Arah Korelasi?
3. Bagaimana Teknik Korelasi?
4. Apa Saja Macam Macam Korelasi?
5. Apa Saja Jenis Jenis Korelasi?
6. Apa Saja Karakteristik Korelasi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui korelasi
2. Mengetahui Arah Korelasi
3. Mengetahui Teknik Korelasi Mengetahui
4. Mengetahui Macam Macam Korelasi
5. Mengetahui Jenis Jenis Korelasi
6. Mengetahui Karakteristik Korelasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Korelasi
(Darwyan Syah: 91: 2007) Dalam kegiatan statistik khususnya statistik
inferensial, analisis korelasi merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih,
yaitu antara variable bebas dan variable terikat. Hubungan korelasi terdiri atas dua
jenis yakni bivariate dan multivariate correlation. Bevariated correlation yaitu
analisis terhadap hubungan antara dua variable, satu varaiabel bebas dengan satu
variable terikat, sedangkan multivariate correlation yaitu analisis hubungan antara
lebih dua variable bebas. Variabel yang dikorelasikan dalam analisis korelasional
adalah hubungan antara dua variable yang terdiri dependend variable terikat atau
varaibel yang dipengaruhi dan independend vriabel yang mempengaruhi atau
disebut juga variable bebas. (Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “ Korelasi” berasal
dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya
hubungan atau saling hubung atau hubungan timbale balik. Dalam dunia statistik
pendidikan korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang sifatnnya
kuantitatif.
Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara
variable X dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan
1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
(Husaini Usman: 197: 2006) Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan
derajat hubungan linear antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl
Pearson pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson product
moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik analisis statistic yang paling
banyak digunakan oleh para peneliti, karena peneliti pada umumnya tertarik
terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya.
Misalnnya kita ingin menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara
umur dengan tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau
bekerja dan seterusnya. Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi
bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat melainkan hanya hubungan searah
saja
3
2.2 Arah Korelasi
(Anas Sudijono: 180: 2009) Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi
arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu
arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya
searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut
korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau lebih) yang
berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua variable (atau
lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X mengalami
kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan,
akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada variable Y atau
sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan akan diikuti pula
dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.
Korelasi Linear Positif :
Jika semua titik(X,Y) pada diagram pencar mendekati bentuk garis lurus dan Jika
arah perubahan kedua variabel sama => Jika X naik, Y juga naik.
Korelasi Non-linear:
Jika semua titik (X,Y) pada diagram pencar tidak membentuk garis lurus
Korelasi Negatif:
4
Jika jika arah perubahan kedua variabel tidak sama => Jika X naik, Y turun
Contoh: Makin meningkatnya kesadaran hukum dikalangan masyarakat dikuti
dengan makin menurunnya angka kejahatan atau angka pelanggaran. Makin
giatnya orang berlatih makin sedikit pula kesalahan yang diperbuat oleh
seseorang, makin meningkatnya jumlah aseptor keluarga berencana diikuti dengan
makin menurunnya angka kelahiran atau sebaliknya, dalam dunia pendidikan
misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya ajaran agama islam oleh para
remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya frekuensi kenakalan remaja atau
sebaliknya.
Arah korelasi ditunjukkan oleh suatu harga yang disebut koefisien
korelasi. Koefisien korelasi bergerak dari -1,0 sampai dengan +1,0. Kolerasi yang
memiliki koefisien -1,0 disebut korelasi negatif sempurna, demikian juga korelasi
+1,0 disebut korelasi positif.
5
sumbu ordinat. Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah
beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata lain
perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang membahas
tentang derajat hubungan antara variabel-variabel dikenal dengan nama korelasi.
Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama untuk data
kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
6
7. Korelasi yang mustahil (nonsense corelation): Korelasi antara dua variabel
yang seolaholah ada tetapi tidak ada.
7
b. Korelasi least square Koefisien korelasi linier dengan metode least
square dirumuskan:
Contoh soal : Berikut ini data persentase kenaikan biaya iklan (X) dan
persentase kenaikan hasil penjualan (Y). Hitunglah koefisien
korelasi.Berikut ini diberi hasil pengamatan pemupukan dan hasil panen
padi untuk 5 percobaan yang telah dilakukan.
x 1 2 4 5 7 9 10 12
y 2 4 5 7 8 10 12 14
a. tentukan koefisien korelasinya (r) dengan metode least square dan
metode product moment
b. sebutkan jenis korelasinya dan apa artinya
x y xy x² y²
1 2 2 1 4
2 4 8 4 16
4 5 20 16 25
5 7 35 25 49
7 8 56 49 64
9 10 90 81 100
10 12 120 100 144
12 14 168 144 196
50 62 499 420 598
8
jawab
a. Metode product moment
rxy=
∑ xy
√(∑ x 2) ¿ ¿¿
499
¿
√(420)(598)
499
¿
501.15
¿ 0,99
b. metode least square
n ∑ xy −∑ x . ∑ y
rxy=
√ ¿ ¿ ¿¿
( 8 ) ( 499 )−(50)(62)
¿
√[ ( 8 )( 420 )−(50)¿ ¿2]¿ ¿ ¿ ¿
rxy=0,99
2. Korelasi Rank
Koefisien korelasi rank adalah indeks angka-angka yang dipakai untuk
mengukur keertan (erat atau tidaknya) korelasi antara dua variabel yang
didasakan atas rangking (tingkatan). Koefisien korelasi rank dirumuskan :
6∑ d
2
ṙ = 2
n (n −1)
Keterangan:
r’ : koefisien korelasi rank
d : selisih dalam rangking
n : banyaknya pasangan rank
untuk menghitung koefisien korelasi rank dalam digunakan langkah-langkah
berikut :
1. Nilai pengamatan dari dua variabel yang akan diukur hubungannya diberi
rangking. Pemberian rangking dimulai dari data terbesat atau terkecil. Jika
rangking sama, diambil rata-rata.
2. Setiap pasang rangking dihitung perbedaanya
3. Perbedan setiap pasang rangking tersebut dikuardtkan dan dihitung
jumlahnya.
9
4. Nilai r’ dihitung dengan rumus diatas.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
file:///C:/Users/HP/Downloads/365432163-AYU-IRIANI-150523601840-
Makalah-Korelasi.pdf
file:///C:/Users/HP/Downloads/210114690-MAKALAH-KORELASI%20(1).pdf
12