DISUSUN OLEH
KELOMPOK I
HERAWATI (E711911013)
TRI SUCI RAMADHANI (E711911026)
ROMLI DARUSALAM
RMIK 4A
PROGRAM STUDI REKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN
POLITEKNIK TEDC BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................................ii
BAB I.....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. LatarBelakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................2
C. Tujuan Masalah......................................................................................................................2
BAB II.................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................................3
A. Pengertian Korelasi..........................................................................................................3
B. Arah Korelasi....................................................................................................................4
C. Jenis – Jenis Korelasi......................................................................................................5
D. Karakteristik Korelasi..................................................................................................14
BAB III..............................................................................................................................................15
PENUTUP.........................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN...............................................................................................................15
B. Saran....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Banyak analisis statistika bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan antara dua atau lebih peubah. Bila hubungan demikian ini dapat
dinyatakan dalam bentuk rumus matematik, maka kita akan dapat
menggunakannya untuk keperluan peramalan.
Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa inggris yaitu “ Correlation” yang
dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan atau saling hubung atau hubungan
timbale balik. Dalam dunia statistik pendidikan korelasi adalah hubungan
antara dua variable atau lebih yang sifatnnya kuantitatif. Lambang yang
digunakan korelasi adalah rxy artinnya korelasi antara variable X dan variable
Y. Nilai korelasi berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai
korelasi paling rendah adalah nol dan paling tinggi adalah 1.00.
Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah dan
hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah
diberi nama korelasi positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut
korelasi negative. Disebut korelasi positif, jika dua variable (atau
lebih) yang berkolerasi berjalan parallel, artinya bahwa hubungan antara dua
variable (atau lebih) itu menunjukan arah yang sama. Jadi apabila variable X
mengalami kenaikan atau pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan
atau pertambahan, akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan pada
variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada variable X akan
akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan pada variable Y.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan korelasi?
2. Bagaimaan Arah Korelasi ?
3. Apa-apa saja jenis-jenis korelasi?
4. Apa-apa saja karakteristik korelasi?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Apa yang dimaksud dengan kolerasi.
2. Untuk mengetahui Arah kolerasi.
3. Untuk mengetahui Jenis-jenis kolerasi.
4. Untuk mengetahui Karakteristik kolerasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korelasi
(Darwyan Syah: 91: 2007) Dalam kegiatan statistik khususnya
statistik inferensial, analisis korelasi merupakan hubungan antara dua
variabel atau lebih, yaitu antara variable bebas dan variable terikat.
Hubungan korelasi terdiri atas dua jenis yakni bivariate dan multivariate
correlation. Bevariated correlation yaitu analisis terhadap hubungan antara
dua variable, satu varaiabel bebas dengan satu variable terikat, sedangkan
multivariate correlation yaitu analisis hubungan antara lebih dua variable
bebas.
Variabel yang dikorelasikan dalam analisis korelasional adalah
hubungan antara dua variable yang terdiri dependend variable terikat atau
varaibel yang dipengaruhi dan independend vriabel yang mempengaruhi
atau disebut juga variable bebas.
(Moh Hariadi: 132: 2009) Kata “ Korelasi” berasal dari bahasa
inggris yaitu “ Correlation” yang dalam bahasa Indonesia artinnya hubungan
atau saling hubung atau hubungan timbale balik. Dalam dunia statistik
pendidikan korelasi adalah hubungan antara dua variable atau lebih yang
sifatnnya kuantitatif. Lambang yang digunakan korelasi adalah rxy artinnya
korelasi antara variable X dan variable Y. Nilai korelasi berkisar antara 0
(nol) sampai dengan 1.00 artinya nilai korelasi paling rendah adalah nol dan
paling tinggi adalah 1.00.
(Husaini Usman: 197: 2006) Korelasi adalah istilah statistic yang
menyatakan derajat hubungan linear antara dua variable atau lebih, yang
ditemukan oleh Karl Pearson pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan
sebutan korelasi pearson product moment (PPM) Korelasi adalah salah satu
teknik analisis statistic yang paling banyak digunakan oleh para peneliti,
karena peneliti pada umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya kita ingin
3
menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara umur dengan
tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau bekerja dan
seterusnya. Hubungan antara dua variable didalam teknik korelasi bukanlah
dalam arti hubungan sebab akibat melainkan hanya hubungan searah saja.
B. Arah Korelasi
(Anas Sudijono: 180: 2009) Hubungan antara variable itu jika ditilik
dari segi arahnya, dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang
sifatnya satu arah dan hubungan yang sifatnya berlawanan arah. Hubungan
yang sifatnya searah diberi nama korelasi positif, sedangkan yang
berlawanan arah disebut korelasi negative.
4
kita dapat mengatakan bahwa kedua variabel ini memiliki hubungan atau
korelasi. Jika data hasil pengamatan terdiri dari banyak variabel , ialah
beberapa kuat hubungan antara-antara variabel itu terjadi. Dalam kata-kata
lain perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang
membahas tentang derajat hubungan antara variabel- variabel dikenal dengan
nama korelasi. Ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan,
terutama untuk data kuantitatif dinamakan koefisien korelasi.
C. Jenis – Jenis Korelasi
1. Korelasi Linier
5
mendekati besarnya penurunan kuantitas dari variabel lain dalam
satuan SD, maka korelasi kedua variabel akan mendekati - 1.
1. Macam-macam Korelasi
6
e. Korelasi sempurna (perfect corelation) : Maksud dan pengertian
dari Korelasi sempurna antara 2 variabel, yaitu suatu kondisi bahwa
setiap nilai variabel bebas x akan terdapat pada setiap nilai variabel
tidak bebas y nya. Hal ini dapat diartikan pula, bahwa garis regresi
yang terbentuk dari data yang tersebar (terdistribusi) adalah
merupakan tempat kedudukan dari data – data dimaksud, sehingga
nilai r nya =1 atau r = -1
7
Angka korelasi berkisar antara -1 s/d +1. Semakin
mendekati 1 maka korelasi semakin mendekati sempurna.
Sementara nilai negative dan positif mengindikasikan arah
hubungan. Arah hubungan yang positif menandakan bahwa pola
hubungan searah atau semakin tinggi A menyebabkan kenaikan
pula B (A dan B ditempatkan sebagai variabel)
Interprestasi angka korelasi menurut Prof. Sugiyono (2007)
Pearson r correlation:
8
Contoh Soal:
Data Fiftive
NoBerat Badan / Tinggi Badan/
kg cm
1 64 130
2 65 148
3 71 180
4 67 175
5 63 120
6 62 127
7 67 141
8 64 118
965 120
1064 119
9
Nah, dari data diatas. Apakah dapat dibuktikan bahwa adakah korelasi antara
Berat Badan dengan Tinggi Badan.?
Hipotesis Penelitian
- Nilai R, Untuk df = n – 2 (df = 10 – 2 = 8 adalah 0,632. “lihat tabel r”)
b. Korelasi Tata Jenjang
10
c. Teori Korelasi
11
Dengan untuk mengidentifikasi hubungan kausalitas tidak dapat
begitu saja dilihat dengan kaca mata korelasi tetapi sebaiknya
menggunakan model-model yang lebih tepat, misalnya regresi, analisis
jalur atau structural equation model .
2. Korelasi dan Linieritas
Terdapat hubungan erat antara pengertian korelasi dan linieritas.
Korelasi Pearson, misalnya, menunjukkan adanya kekuatan hubungan
linier dalam dua variabel. Sekalipun demikian jika asumsi normalitas
salah maka nilai korelasi tidak akan memadai untuk membuktikan
adanya hubungan linieritas. Linieritas artinya asumsi adanya hubungan
dalam bentuk garis lurus antara variabel. Linearitas antara dua variabel
dapat dinilai melalui observasi Kami merasa pada makalah kami banyak
kekurangan, karena kurangnya referensi dan pengetahuan pada saat pembuatan
makalah ini, kami sebagai penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun pada pembaca agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik
lagi. Demikian makalah ini kami buat untuk menambah pengetahuan dan
informasi yang bener guna mendapatkan apresiasi yang bisa digunakan untuk
perbaikan demi kepentingan bersama, sekian dan terimah kasih scatterplots
bivariat. Jika kedua variabel berdistribusi normal dan behubungan
secara linier, maka scatterplot berbentuk oval; jika tidak berdistribusi
normal scatterplot tidak berbentuk oval.
Dalam praktinya kadang data yang digunakan akan
menghasilkan korelasi tinggi tetapi hubungan tidak linier; atau
sebaliknya korelasi rendah tetapi hubungan linier. Dengan demikian
agar linieritas hubungan dipenuhi, maka data yang digunakan harus
mempunyai distribusi normal. Dengan kata lain, koefesien korelasi
hanya merupakan statistik ringkasan sehingga tidak dapat digunakan
sebagai sarana untuk memeriksa data secara individual.
3. Asumsi
12
dengan lainnya. Tidak ada istilah variabel bebas dan variabel
tergantung.
13
membentuk garis lurus.
D. Karakteristik Korelasi
Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:
1. Kisaran Korelasi
Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi
dapat positif dan dapat pula negatif.
2. .Korelasi Sama Dengan Nol
Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara
dua variabel.
3. Korelasi Sama Dengan Satu
Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai
hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi
sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y
juga naik.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Korelasi adalah istilah statistic yang menyatakan derajat hubungan
linear antara dua variable atau lebih, yang ditemukan oleh Karl Pearson
pada awal 1900 oleh itu terkenal dengan sebutan korelasi pearson
product moment (PPM) Korelasi adalah salah satu teknik analisis
statistic yang paling banyak digunakan oleh para peneliti, karena
peneliti pada umumnya tertarik terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi dan mencoba untuk menghubungkannya. Misalnnya kita ingin
menghubungkan antara tinggi badan dan berat badan, antara umur
dengan tekanan darahnya, antara motivasi dengan prestasi belajar atau
bekerja dan seterusnya. Hubungan antara dua variable didalam teknik
korelasi bukanlah dalam arti hubungan sebab akibat melainkan hanya
hubungan searah saja.
2. Hubungan antara variable itu jika ditilik dari segi arahnya, dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu hubungan yang sifatnya satu arah
dan hubungan yang sifatnya
berlawanan arah. Hubungan yang sifatnya searah diberi nama korelasi
positif, sedangkan yang berlawanan arah disebut korelasi negative.
Disebut korelasi positif,
jika dua variable (atau lebih) yang berkolerasi berjalan parallel, artinya
bahwa hubungan antara dua variable (atau lebih) itu menunjukan arah
yang sama. Jadi apabila variable X mengalami kenaikan atau
pertambahan akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan,
akan diikuti pula dengan kenaikan atau pertambahan
3. pada variable Y atau sebaliknya, penurunan dan pengurangan pada
variable X akan akan diikuti pula dengan penurunan dan pengurangan
pada variable Y. Contoh: Makin meningkatnya kesadaran hokum
dikalangan masyarakat dikuti dengan makin menurunnya angka
kejahatan atau angka pelanggaran. Makin giatnya orang berlatih makin
15
sedikit pula kesalahan yang diperbuat oleh seseorang, makin
meningkatnya jumlah aseptor keluarga berencana diikuti dengan makin
menurunnya angka kelahiran atau sebaliknya, dalam dunia
pendidikan misalnya, makin kurang dihayati dan diamalkannya ajaran
agama islam oleh para remaja akan diikuti oleh makin meningkatnya
frekuensi kenakalan remaja atau sebaliknya.
B. Saran
Kami merasa pada makalah kami banyak kekurangan, karena kurangnya
referensi dan pengetahuan pada saat pembuatan makalah ini, kami sebagai penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun pada pembaca agar kami dapat
membuat makalah yang lebih baik lagi. Demikian makalah ini kami buat untuk
menambah pengetahuan dan informasi yang bener guna mendapatkan apresiasi yang
bisa digunakan untuk perbaikan demi kepentingan bersama, sekian dan terimah
kasih
16
DAFTAR PUSTAKA
17