“Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata Kuliah Kodifikasi terkait sistem
Genitourinari dan Reproduksi (A-F)”
Disusun Oleh :
NIM : E711911003
Kelas : RMIK-4A
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Kelainan pada Sistem Genitourinari” ini dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata Kuliah
Kodifikasi terkait sistem Genitourinari dan Reproduksi (A-F). Makalah ini
ditulis dari hasil penyusunan data-data yang kami peroleh dari beberapa buku
dan situs blog di internet. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Kodifikasi terkait sistem Genitourinari dan Reproduksi (A-F)
atas bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat
diselesaikan dengan semestinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................15
B. Saran..................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
Tujuan saya membuat makalah ini adalah:
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
kongenital tersebut juga dapat disebabkan oleh kelainan kromosom
khususnya kromosom seks dan gangguan hormonal.
Sistem urinaria atau saluran kemih terdiri dari ginjal, kandung kemih,
ureter, dan juga uretra (saluran kencing). Setiap bagian dalam sistem
urinaria memiliki fungsi dan peranannya masing-masing. Melalui saluran
kemih, urine yang membawa limbah dan racun akan dikeluarkan dari
dalam tubuh.
1. Menstruasi
4. Vulvovaginitis
5. Kanker ovarium
7. Infertilitas wanita
9. Menopause
10. Myoma
Ini adalah tumor jinak yang tumbuh pada leher rahim dan korpus
uterus. Myoma ini merupakan tumor yang paling umum yang sering
terjadi pada wanita. Uterus Leiomioma biasanya terjadi pada wanita di
atas usia 35 tahun. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi tingkat yang
berlebihan dari estrogen dan hormon pertumbuhan
manusia mungkin memengaruhi pembentukan tumor dan lebih rentan
11. Menorrhagia
6
Menorrhagia adalah pendarahan berat yang membutuhkan
pembalut atau tampon yang lebih banyak dan sering daripada periode
menstruasi pada umumnya. Kadang-kadang perdarahan mungkin begitu
berat sehingga tidak dapat dikendalikan oleh pembalut atau tampon.
Menorrhagia mungkin berhubungan dengan nyeri menyeret di perut
bagian bawah. Menstruasi juga mungkin tidak teratur, sekitar 1 dari 20
wanita memiliki menorrhagia teratur. Hal ini lebih sering terjadi pada
wanita menjelang menopause.
13. Bartholinitis
15. Keputihan
1. VULVA
A. Himen Imperforata
Himen imperforate adalah selaput dara (hymen)
yang tidak mempunyai hiatus himenalis (lubang hymen).
Kelainan ini tidak nampak sebelum menarche. Penderita
akan mengeluh molimina menstrualia tiap bulan, tetapi
tidak diikuti menstruasi. Darah akan terkumpul di vagina
dan rongga rahim. Tampak hymen kebiruan karena
jendalan darah dan tampak menonjol. Penanganan
dengan melakukan himenektomi dan pemberian
8
dapat terjadi. Saat persalinan memerlukan sayatan kecil
untuk melahirkan kepala bayi. Pada umumnya bedah
rekonstruksi sederhana dapat menyelesaikan masalah ini.
D. Duplikasi vulva
Sangat jarang ditemukan, bila terjadi biasanya
diikuti dengan kelainan congenital yang lain dan
seringkali bersifat lethal.
E. Hipoplasi vulva
Bila kelainan ini terjadinya, seringkali disertai
dengan tidak berkembangnya organ reproduksi yang lain.
Tanda seksual sekunder juga tidak nampak.
F. Kelainan perineum
Bila septum urogenitalis tidak terbentuk, maka
bayi tidak memiliki lubang anus atau anus bermuara
dalam sinus urogenital sehingga terdapat lubang untuk
keluar feces dan urine secara bersama-sama.
2. VAGINA
A. Septum vagina
Septum sagital dapat ditemukan sehingga
membagi vagina seakan menjadi 2 ruangan kanan-
kiri. Seringkali hal ini ditemukan juga dengan kelainan
pada uterus karena adanya gangguan fusi pada duktus
mulleri. Kelainan ini biasanya tidak menimbulkan
keluhan, menstruasi dapat terjadi normal. Saat hubungan
9
seksual dapat terjadi dyspareuni. Masalah dapat terjadi
saat persalinan, karena septum tersebut dapat
menghambat penurunan kepala. Tindakan septektomi
dapat mengatasi masalah tersebut.
C. Kista vagina
Terdapat dua macam kista kongenital yaitu kista dari sisa
epitel duktus mulleri dan kista dari sisa duktus gardner
(kista Gardner) yang terletak pada bagian anterolateral
vagina. TIndakan yang dapat dilakukan adalah ekstirpasi
kista.
A. Gagal pembentukan
Bila satu duktus tidak terbentuk,akan terjadi uterus
unikornis dengan satu tuba, satu ovarium dan satu ginjal
10
sedangkan vagina san serviks normal.
B. Gangguan fungsi
i. Uterus dengan 2 bagian simetris
c. Uterus arkuatus
Terdapat sekungan pada pundus dengan
subseptus.
4. OVARIUM
12
keadaan yang sangat jarang ditemui.
3. Inkontinensia urine
13
namun tidak menutup kemungkinan orang yang lebih muda juga
mengalaminya
4. Uretritis
adalah peradangan pada uretra. Kondisi ini sering kali
disebabkan oleh infeksi bakteri di saluran kemih. Uretritis dapat
menyebabkan rasa nyeri dan dorongan untuk lebih sering buang air
kecil
5. Sindrom nefrotik
adalah kelainan ginjal yang menyebabkan kadar protein di
dalam urine meningkat. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh
kerusakan pada pembuluh darah kecil di ginjal yang berfungsi
untuk menyaring limbah dan kelebihan air dari darah. Sindrom
nefrotik dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya riwayat
infeksi dan peradangan.
Sindrom nefrotik dapat menyebabkan gejala seperti urine berbusa,
kelelahan, tidak nafsu makan, serta pembengkakan di kaki, wajah,
dan berbagai bagian tubuh, seperti wajah dan sekitar mata.
6. Sindrom nefritik
adalah pembengkakan atau peradangan pada ginjal. Kondisi
ini dapat menyebabkan nyeri panggul, buang air kecil lebih sering
dan terasa nyeri, urine tampak keruh atau kemerahan, sakit
pinggang atau perut, serta pembengkakan di wajah dan kaki. Jika
tidak segera diobati, sindrom nefritik dapat menyebabkan gagal
ginjal.
7. Gagal ginjal
Gagal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu menyaring
darah dan membuang cairan serta zat limbah tubuh.
Kerusakan ginjal yang menyebabkan gagal ginjal dapat disebabkan
oleh berbagai hal, mulai dari efek samping obat-obatan, cedera
berat pada ginjal, dehidrasi, hingga penyakit tertentu, seperti
hipertensi dan diabetes menahun yang tidak ditangani dengan baik.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sistem urinaria adalah sistem organ yang berfungsi untuk
menyaring dan membuang zat limbah dengan cara menghasilkan urine.
Jika fungsi sistem ini terganggu, limbah dan racun bisa menumpuk di
dalam tubuh dan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.
B. SARAN
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi
pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kekurangan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini
15
Saya berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran
yang membangun kepada Saya demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan penulis
khususnya dan pembaca umumnya mengenai kelainan pada sistem
Genitourinari.
DAFTAR PUSTAKA
16