Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stres dalam arti secara umum adalah perasaan tertekan, cemas

dan tegang. Dalam bahasa sehari-hari stres dikenal sebagai stimulus

atau respon yang menuntut individu untuk melakukan penyesuaian.

Stres juga di artikan kondisi yang disebabkan oleh interaksi antara

individu dengan lingkungan, menimbulkan presepsi jarak antara

tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi yang bersumber pada sistem

biologis, psikologis dan sosial dari seseorang (Manurung, 2016).

Kondisi fisik lingkungan dan sosial yang merupakan penyebab

dari kondisi stres disebut dengan stressor. Stressor adalah faktor-faktor

dalam kehidupan manusia yang mengakibatkan terjadinya respon stres

yang berasal dari berbagai sumber, baik dri kondisi fisik, psikologis,

maupun sosial dan juga muncul pada situasi kerja, di rumah, dalam

kehidupan sosial, dan lingkungan lainnya (Manurung, 2016).

Stres dapat berpengaruh pada kesehatan dengan dua cara.

Pertama, perubahan yang diakibatkan oleh stres secara langsung

mempengaruhi fisik sistem tubuh yang dapat mempengaruhi

kesehatan. Kedua, secara tidak langsung stres mempengaruhi perilaku

individu sehingga menyebabkan timbulnya penyakit atau memperburuk

kondisi yang sudah ada. Kondisi dari stres memiliki dua aspek : fisik /

biologis (melibatkan materi atau tantangan yang menggunakan fisik)

1
dan psikologis (melibatkan bagaimana individu memandang situasi

dalam hidup mereka) (Manurung, 2016).

Pada aspek biologis ada beberapa gejala fisik yang dirasakan

ketika seseorang sedang mengalami stres, diantaranya adalah sakit

kepala yang berlebihan, tidur menjadi tidak nyenyak, gangguan

pencernaan, hilangnya nafsu makan, gangguan kulit, dan produksi

berlebihan di seluruh tubuh. Sedangkan pada aspek psikologis ada tiga

aspek yang dirasakan ketika seseorang sedang mengalami stres.

Ketika gejala tersebut adalah gejala kognisi (ganguan daya ingat),

gejala emosi, gejala tingkah laku (Manurung, 2016).

Peranan stres sebagai faktor penyebab hipertensi tidak dapat

diragukan lagi. Stres dapat meningkatkan tekanan darah dalam jangka

waktu yang pendek, dengan cara mengaktifkan otak dan sistem saraf

yang biasanya mengendalikan tekanan darah secara otomatis.

Tekanan darah tinggi dapat disebabkan oleh berbagai macam

faktor, salah satunya adalah stres.Stres merupakan suatu responnon

spesifik dari tubuh terhadap setiap tekanan atau tuntutan yang mungkin

muncul, baik dari kondisi yang menyenangkan maupun tidak. Pada

hipertensi jantung akan memompa darah keseluruh tubuh dengan

tekanan yang sangat tinggi, salah satu faktornya adalah karena stress.

Hubungan antara stres dan hipertensi primer diduga oleh aktivitas

saraf simpatik melalui (katekolamin, kortisol, vasopressin, endopresin,

endorphin dan aldosteron) yang dapat meningkatkan tekanan darah

2
yang intermittin. Apabila stress menjadi berkepanjangan dapat

berakibat tekanan darah menetap tinggi. Peningkatan tekanan darah

sering intermitten pada awal perjalanan penyakit, bahkan pada kasus

yang sudah tegak diagnosisnya sangat berfluktuasi sebagai akibat dari

respon terhadap stres emosional dan aktivitas fisik (Ramdani, Hasbi T

Dkk, 2017).

Hipertensi didefenisikan sebagai tekanan darah sistolik lebih

dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg

berdasarkan dua kali pengukuran atau lebih (Sylvia A, Price, 2015).

Terjadinya hipertensi pada lansia di sebakabkan oleh beberapa

perubahan di antaranya kehilangan elastisitas pembuluh darah yang di

akibatkan oleh kurangnya efektivitas pembuluh darah perifer untuk

oksigen, meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer, katub

jantung menebal dan menjadi kaku serta berkurangnya kemampuan

jantung memompa darah (Aspiani, 2014).

Kini hipertensi menjadi masalah global, tidak hanya di negara

barat tetapi juga di Indonesia. Badan penelitian kesehatan dunia WHO

tahun 2012 menunjukkan diseluruh dunia sekitar 982 juta orang atau

26,4% penghuni bumi mengidap hipertensi dengan perbandingan

26,6% pria dan wanita 26,1% wanita. Hipertensi juga menyebabkan 1,5

juta kematian pertahun di Wilayah Asia Tenggara. Bahkan, diperkirakan

jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 miliyar atau

29,2% menjelang tahun 2025 (Aini, Dwi Nur Dkk, 2017).

3
Penyakit terbanyak pada usia lanjut berdasarkan Riset

Kesehatan Dasar tahun 2018 adalah hipertensi, dengan prevalensi

55,23% pada usia 55-64 tahun, 63,22% pada usia 65-74 tahun dan

69,53 pada usia ≥ 75 tahun (Riskesdas Kemenkes RI,2018).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,

jumlah kasus hipertensi tahun 2015 sebanyak 39.977 kasus dengan

prevalensi (1.59%), tahun 2016 sebanyak 37.036 kasus dengan

prevalensi (1,60%), tahun 2017 sebanyak 54.127 (Dinkes Provinsi

Sultra 2017).

Lansia dengan hipertensi rata-rata mengalami stres,sehingga

hipertensi perlu mendapatkan terapi yang dikelompokkan dalam terapi

farmakologi dan terapi nonfarmakologi. Terapi farmakologis yaitu terapi

dengan menggunakan obat-obat antihipertensi. Ada beberapa golongan

obat antihipertensi diantaranya Diuretic, Penghambat Adrenergik,

Vasodilator langsung, Antagonis kalsium dan Penghambat renin-

angiotensin, namun terapi ini memiliki efek samping yang berbeda-beda

pada setiap golongannya (Widyastuti, W, I. 2015).

Untuk terapi nonfarmakologi bisa dilakukan dengan cara

mengurangi asupan garam, meningkatkan konsumsi buah dan

sayur,mengurangi lemak jenuh dengan mengkonsumsi susu rendah

lemak, menurunkan berat badan berlebih, olahraga secara teratur, hindari

mengkonsumsi alkohol serta berhenti merokok. Selain upaya tersebut,

ada suatu upaya pengobatan yang termasuk dalam terapi non

farmakologi yaitu terapi musik Murottal Surah Ar-Rahman yang dapat

4
menurunkan tingkat stres dan tekanan darah pada pasien hipertensi.

Dimana terapi ini juga merupakan terapi tanpa efek samping yang

aman dan mudah dilakukan pada pasien yang beragama muslim serta

bertujuan pula untuk mendekat diri kepada sang pencipta

(Widyastuti, W, I.dan Dkk. 2015.)

Dalam Al-Quran juga di jelaskan bahwa sanya Al-Quran memiliki

manfaat dapat menenangkan jiwa, hati, dan pikiran. Serta dapat

sebagai obat atau penawar pada semua penyakit baik jasmani maupun

rohani.

ً‫سودنسنززدل إمسن اًؤلقدؤرآْإن سماَ دهسو إشسفاَةء سوسرؤحسمةة لإؤلدمؤؤإمإنيِسن َ سوسل سيِإزيِدد اًللظاَلإإميِسن إإلل سخسساَررا‬

“Dan Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Qur’an itu tidaklah

menambah kepada orang-orang yang dhalim selain kerugian.” (QS. Al-

Israa’: 82)

‫ا ستؤطسمإئنن اًؤلقددلو د‬
١٣:٢٨ ‫ب‬ ‫ا ِهَّلل أسسل إبإذؤكإر ل إ‬
‫اًللإذيِسن آْسمدنواً سوستؤطسمإئنن قددلودبدهمُ إبإذؤكإر ل إ‬

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati-hati mereka menjadi

tenteram dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah. Ingatlah, hanya

dengan berdzikir (mengingat) kepada Allah-lah, hati akan menjadi

tenteram”. [ar Ra’d / 13 : 28].

Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Faradina (2017)

didapatkan hasil bahwa terdapat perubahan tingkat stres setelah

dilakukan perlakuan atau tindakan sehingga, dapat disimpulkan ada

5
pengaruh terapi relaksasi audio murottal Al-quran terhadap perubahan

tingkat stres pada lansia (Faridina Arum, 2017).

Serta penelitian yang dilakukan oleh Ernawati (2013) bahwa di

dapatnya hasil nilai yang siginfikan terhadap tekanan darah sistol dan

diastol setelah diberi perlakuan sehingga dapat disimpulkan bahwa,

mendengarkan murottal Ar rahman berpengaruh terhadap pola tekanan

darah pada pasien hipertensi.

Hasil studi pendahuluan yang telah di lakukan oleh penulis pada

tanggal 17 Januari 2019 di Panti Sosial Tresna Werda Minaula

Kendari, didapatkan bahwa jumlah lansia sebanyak 83 orang. Dimana

jumlah penderita hipertensi meningkat pada 3 tahun terakhir yaitu pada

tahun 2017 penderita hipertensi sebanyak 22 orang, serta meningkat

pada tahun 2018 dan 2019 menjadi 33 orang. Dari hasil wawancara

pada beberapa lansia, mereka menyatakan banyak pikiran, tidak

tenang, susah tidur, sering merasakan pusing, sakit kepala, tegang

ditengkuk. Dan juga ditanyai mengenai penanganan menghilangkan

perasaan stres dan penurunan tekanan darah dengan menggunakan

teknik murottal Al-Qur’an, mereka mengatakan belum pernah

melakukannya serta mereka tidak tahu bahwa manfaat dari murottal Al-

Qur’an dapat menghilangkan stres bahkan menurunkan tekanan darah.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas peneliti melakukan

penelitian dengan judul ”Pengaruh Terapi Murottal Al-Quran Terhadap

6
Penurunan Stres Pada Lansia Penderita Hipertensi Di Panti Sosial

Tresna Werda Minaula Kendari”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah ‘’apakah ada pengaruh terapi murottal Al-Quran

terhadap penurunan stres pada lansia penderita hipertensi di Panti

Sosial Tresna Werda Minaula Kendari” ?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh terapi murottal Al-Quran terhadap

penurunan stres pada lansia penderita hipertensi di Panti Sosial

Tresna Werda Minaula Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui stres lansia hipertensi sebelum dilakukan

perlakuan di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari.

b. Untuk mengetahui stres pada lansia hipertensi setelah dilakukan

perlakuan di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan konstribusi terhadap pengembangan keilmuan

keperawatan terkait dengan kebutahan.

7
b. Memberikan informasi ilmiah bagi kalangan akademik baik tim

pengajar maupun mahasiswa keperawatan untuk pengembangan

proses berpikir khususnya dalam memahami diagnosa

keperawatan hipertensi pada lansia serta mengetahui intervensi

mandiri keperawatannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, menambah wawasan dan kemampuan untuk berfikir

kritis dalam menghadapi berbagai persoalan secara professional

baik yang berkaitan dengan murottal Al-Quran, maupun masalah

keperawatan atau kesehatan pada umumnya.

b. Bagi PSTW, hasil Penelitian ini diharapkan dapat digunakan

sebagai masukan bagi tempat penelitian tentang manfaat morottal

Al-Quran bagi penurunan stress pada penderita hipertensi.

E. Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Desain Hasil Perbedaan


Penelitian dengan
dan Variabel Penelitian
Penelitian Sebelumny
a
1 Faradina, Pengaruh Desain Ada Desain
Arum. terapi Penelitian: Pengaruh Penelitian:
2017 relaksasi Quasi terapi pree
audio: eksperimen. relaksasi experimen
murottal Al- audio:
quran Dependen: murottal Al-Dependen:
terhadap tingkat Quran tingkat
perubahan stressstres terhadap stress
tingkat strespada pasien perubahan pada
pada pasiendi ruang ICU tingkat strespenderita
di ruang ICU pada pasienhipertensi

8
RS PKUIndependen: di ruang ICU
Muhammadiy terapi RS PKUIndependen:
ah Gombong relaksasi MuhammadiyTerapi
audio: ah Gombong Murottal
murottal Al- Al-Quran
quran surah surah
ar-rahman ar-rahman

Insturmen Insturmen
pengukuran: pengukuran
Menggunakan :
Lembar Lembar
koesioner koesioner
DASS 42 menggunaka
n DASS 42
2 Septining Pengaruh Desain Ada Desain
grum, Senam Penelitian: pengaruh Penelitian:
Gunadiah ErgonomikD True senam pree
A. 2017 engan Musik eksperimen. oergonommi experimen
Asmaul k dengan
Husna Dependen: musik Dependen:
Terhadap Lansia asmaul tingkat
Tekanan Penderita husna stress
Darah Pada Hipertensi terhadap pada
Lansia Di tekanan penderita
Penderita Posyandu darah padahipertensi
Hipertensi Di Lansia lansia
Posyandu penderita Independen:
Lansia Adji Independen: hipertensi diTerapi
Yuswo Senam Posyandu Murottal
Taman Ergonomik Lansia AdjiAl-Quran
TirtoKasihan Dengn MusikYuswoTman surah
Bantul Asmaul Tirto Kasihanar-rahman
Husna Bantul
Insturmen
Insturmen pengukuran
pengukuran: :
menggunaka menggunaka
n Lembar n lembar
koesioner kesioner

9
dengan alat DASS 42
stigmomano
meter dan
Stetoskop

3 Ramdani, Hubungan Deskriptif Ada Desain


Hasbi T tingkat analitik hubungan Penelitian:
Dkk. 2017 stress degan yang Pree
pendekatan
dengan bermakna experimen
cross
kejadian sectional antara
hipertensi tingkat stresDependen:
pada Dependen: dengan tingkat
penderita penderita kejadian stress
hipertensi hipertensi hipertensi pada
pada penderita
Independen: penderita hipertensi
Tingkat hipertensi.
stress Independen:
Terapi
Insturmen Murottal
pengukuran: Al-Quran
menggunak surah
an lembar
ar-rahman
kesioner
DASS 42
Insturmen
pengukuran
:
mengguna
kan lembar
kesioner
DASS 42
4 WidyastutiPengaruhTer kuantitatif Adapengaru Desain

10
, W,I.danapiMurottalS denganmetod hterapimurot Penelitian:
Dkk. 2015 urahAr- e quasi- talsurahAr- Pree
RahmanTerh eksperimental Rahman experimen
adapPeruba terhadap
hanTekanan tekanan Dependen:
DarahpadaL Dependen: darah Tingkat
anjutUsia(La PenderitaHip sebelum stress
ertensi dan setelah pada
nsia)Penderit
aHipertensi diPosyanduL diberikan penderita
ansia intervensi
diPosyanduL hipertensi
pada lansia
ansiaKenang di PSTW
Independen: penderita
aWilayah hipertensi
kerja Upt Terapi Independen:
Puskesmas morottal Al- Terapi
Siantan Hulu Quran Surah MurottalAl-
Kecamatan Ar-Rahman Quran
Pontianak. Surah
Insturmen Ar-Rahman
pengukuran:
menggunaka Insturmen
n Lembar pengukuran
koesioner :
dengan alat mengguna
stigmomano kan lembar
meter dan kesioner
Stetoskop DASS 42
5 Yudistiro, Pengaruh Desain terdapat Desain
E,R.2017 TerapiSuara Penelitian: pengaruh Penelitian:
Terhadap TrueExperim yang Pree
TekananDar ental signifikan experimen
ahPenderita Design pada
HipertensiDi kelompok Dependen:
PosyanduLa Dependen: eksperimen tingkat
nsia Sedap Penderita yang stress
MalamPadu HipertensiDi mendapatk pada
kuhanGand PosyanduLa anperlakua penderita
ok nsia n terapi hipertensi
SlemanD.I. suara di PSTW
Yogyakarta Independen: terhadap
Terapi suara tekanan Independen:

11
darah Terapi
Insturmen penderita MurottalAl-
pengukuran: hipertensi Quran
menggunaka diPosyandu Surah
n Lembar Lansia Ar-Rahman
koesioner Sedap
dengan alat Malam Insturmen
stigmomano Padukuhan pengukuran
meter dan Gandok :
Stetoskop mengguna
kan lembar
kesioner
DASS 42
6. Abdulians Analisis Desain Adanya Desain
yah, M. RPraktik Klinik Penelitian: pengaruh Penelitian:
2018 Keperawatan Experimental footmassage pree
Pada Pasien Design kombinasiter experimen
Hipertensi apimurottals
Primer Dependen: urahAr- Dependen:
Dengan Pasien Rahman tingkat
Intervensi Hipertensi terhadap stress
Inovi Terapi Primer penurunan pada
Kombinasi Di Ruang tekanan penderita
Foot Massage IGD Rsud sebelum hipertensi
Dan Terapi abdul wahab diberikan di PSTW
Murottal sjahranie intervensi Kendari
Surah Ar- dan sesudah
Rahman Independen: diberikan Independen:
Terhadap Terapi intervensi. Terapi
Penurunan Kombinasi Murottal
Tekanan Foot Massage Al-Quran
Darah Di Dan Terapi surah
Ruang Murottal ar-rahman
InstalansiGaw Surah Ar- tanpa foot
atDarurat Rahman. massage
Rsud abdul
wahab Insturmen Insturmen
sjahranie pengukuran: pengukuran
menggunaka :
n Lembar menggunaka

12
koesioner n lembar
dengan alat kesioner
stigmomano DASS 42
meter dan
Stetoskop
7. Aini,N,D. Pengaruh Desain Adapengaru Desain
Dkk 2011. Terapi Penelitian: hterapimurott Penelitian:
MurottalAl- Quasi alAl-Qur’an pree
Qur’anTerha Experimental terhadap experimen
dap tekanan
Tekanandara Dependen: darah pada Dependen:
hPadaPasien Tekanandara pasien tingkat
Hipertensidi hPadaPasien hipertensi stress
RuangCemp Hipertensidi diruang pada
akaRsudDH. RuangCemp cempaka penderita
SoewondoK akaRsudDH. RSUD dr.H. hipertensi
endal SoewondoK Soewondo di PSTW
endal Kendal. Kendari

Independen: Independen:
Terapi Terapi
MurottalAl- Murottal
Qur’an Al-Quran
surah
Insturmen ar-rahman
pengukuran:
menggunaka Insturmen
n Lembar pengukuran
koesioner :
dengan alat menggunaka
stigmomano n lembar
meter dan kesioner
Stetoskop DASS 42
8. Annisa Pengaruh Quasy Ada Desain
thahirah. Mendengark expeimen Pengaruh Penelitian:
2017. an Dan Mendengar pree
Membaca Dependen: kan Dan experimen
Alquran Tekanan Membaca
Terhadap Darah Lansia Alquran Dependen:
Penurunan Hipertensi Terhadap tingkat

13
Tekanan Dip Anti Penuruna n stress
Darah Social Tekanan pada
Lansia Tresna Darah penderita
Hipertensi Werda Lansia hipertensi
Dip Anti Mabaji Hipertensi di PSTW
Social Gowa. Dip Anti kendari
Tresna Social
Werda Independen: Tresna Independen:
Mabaji Mendengark Werda Terapi
Gowa. an Dan Mabaji Murottal
Membaca Gowa. Al-Quran
Alquran. surah
ar-rahman
Insturmen tanpa
pengukuran: membaca Al-
menggunaka Quran.
n Lembar
koesioner Insturmen
dengan alat pengukuran
stigmomano :
meter dan menggunaka
Stetoskop n lembar
kesioner
DASS 42
9. Islami Hubungan Semu Terdapat Desain
katerin Antara experiment Hubungan Penelitian:
indah, Stress Antara pree
Dkk.2015 Dengan Dependen : Stress experimen
Hipertensi Hipertensi Dengan
Pada Pasien Pada Pasien Hipertensi Dependen:
Rawat Jalan Rawat Jalan Pada tingkat
Di DiPuskesma Pasien stress
Puskesmas s Rapak Rawat Jalan pada
Rapak Mahang. Di penderita
Mahang Puskesmas hipertensi
KabupatenK Independen : Rapak di PSTW
utaiKartane Hubungan Mahang Kendari
garaprovinsi Antara Kabupaten
KalimantanT Stress Kutai Independen:
imur Kartanegara Terapi

14
Insturmen provinsi Murottal
pengukuran: Kalimantan Al-Quran
menggunaka Timur surah
n lembar ar-rahman
kesioner
DASS 42 Insturmen
pengukuran
:
menggunaka
n lembar
kesioner
DASS 42
10. Tama Pengaruh Desain Ada Desain
RomaVitr Terapi Penelitian: Pengaruh Penelitian:
a .2016. Mendengark quasy Terapi pree
an Ayat Suci experimen Mendengar experimen
Al Quran kan Ayat
Surat Ar Dependen : Suci Al Dependen:
Rahman Tingkat Stres Quran Surat tingkat
Terhadap Pada Lansia Ar Rahman stress
Tingkat DiRw1Kelura Terhadap pada
Stres Pada hanBlotonga Tingkat penderita
Lansia nKotaSalatig Stres Pada hipertensi
DiRw1Kelur a. Lansia Di di PSTW
ahanBlotong Rw 1 Kendari.
anKotaSalati Independen: Kelurahan
ga Terapi Blotongan Independen:
Mendengark Kota Terapi
an Ayat Suci Salatiga Murottal
Al Quran Al-Quran
Surat Ar surah
Rahman ar-rahman

Insturmen Insturmen
pengukuran: pengukuran:
menggunakan menggunaka
lembar n lembar
kesioner kesioner
DASS 42 DASS 42

15
16

Anda mungkin juga menyukai