Anggota
Sri Yanuarti
(06121408009)
HAKIKAT EVALUASI
A. Pengertian Evaluasi
Menurut pengertian bahasa kata evalusi berasal dari bahasa
inggris evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Jonh M.
Echlos dan Hasan Shadily, 1983:220). Sedangkan menurut
pengertian istilah evaluasi merupakan kegiatan yang terencana
untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan
instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk
memperoleh kesimpulan.
Anne Anastasi mengartikan evaluasi sebagai A systematic
process of determining the extent to wich instructional objectives
are achieved by pupils (Anne Anastasi, 1978: 6). Evaluasi bukan
sekedar menilai suatu aktivitas secara spontan dan insidental,
melainkan merupakan kegiatan untuk menilai sesuatu secara
terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan atas tujuan yang
jelas. (Chabib Thoha, 2001 : 1)
Adapun dari segi istilah, sebagaimana dikemukakan oleh
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to the
act or process to determining the value of something. Menurut
definisi ini, maka istilah evaluasi itu menunjuk kepada atau
mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai dari sesuatu. Berbicara tentang pengertian istilah
evaluasi pendidikan, di tanah air kita, lembaga administrasi negara
mengemukakan batasan mengenai evaluasi pendidikan adalah:
(1)Proses atau kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan,
dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan;
(2)Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed
back) bagi penyempurnaan pendidikan. (Anas Sudijono, 2011 : 12)
B. Hubungan antara Penilaian (Evaluation) dengan Pengukuran
Pengukuran dalam bahasa inggris dikenal dengan measurement
dan dalam bahasa arab adalah muqayasah, dapat diartikan sebagai
kegiatan yang dilakukan untuk mengukur sesuatu. Mengukur pada
hakikatnya adalah membandingkan sesuatu dengan atau atas dasar
ukuran tertentu. Contohnya : dari 100 butir soal yang diajukan
dalam tes Ahmad menjawab betul sebanyak 80 butir soal. Dari
contoh tersebut dapat dipahami bahwa pengukuran itu bersifat
kuantitatif, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
(1)Pengukuran yang dilakukan bukan untuk menguju sesuatu
(2)Pengukuran yang dilakukan untuk menguji sesuatu
Jenis indikator
Dasar berpijaknya
Tujuannya
Temanya
Penilaian
(evaluatioan)
Senantiasa
mendasarkan diri pada
suatu kriteria (tolak
ukur)
Bukan
untuk
menemukan dalil atau
teori, atau menarik
kesimpulan
yang
sifatnya berlaku umum
(generalisasi),
melainkan
bertujuan
untuk
menentukan
nilai dari sesuatu , atas
dasar kriteria (tolak
ukur)
yang
telah
ditentukan.
Tema dari penilaian
adalah
melakukan
pengukuran
untuk
memperoleh data yang
akan
dibandingkan
dengan kriteria yang
ada.
Memberikan
interpretasi
terhadap
data hasil pengukuran
apakah sesuai ataukah
menyimpang
dari
kriteria
yang
ada.
Menentukan pendapat
(judgment),
dan
mengambil keputusan
Penelitian (research)
Belum
tentu
mendasarkan diri pada
suatu kriteria
Bertujuan
untuk
menemukan dalil atau
teori,
atau
menarik
kesimpulan
yang
bersifatnya
berlaku
umum(generalisasi)
Temanya:
melakukan
pengukuran
dalam
rangka
menemukan
dalil,
atau
menarik
kesimpulan
yang
bersifat
umum.
Memberikan interpretasi
terhadap
data
hasil
pengukuran.
Menarik
kesimpulan (conclusion)
hasil
penelitian
dan
membuat prediksi. Jadi,
penelitian berorientasi
kepada penyimpulan.
sebagai
tindakan
langsung
hasil
penilaian. Jadi, evaluasi
itu berorientasi kepada
pengambilan
keputusan
(decision
oriented).
(Anas Sudijono, 2011 : 7-8)
D. Fungsi dan Tujuan dalam Pendidikan
Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses
setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok yaitu:
(1)Mengukur kemajuan
(2)Menunjang pengukuran rencana
(3)Memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.
setidak-
7. Kurikulum,
8. Penilaian kelembagaan
Menurut Suryabrata, Ph. D, tujuan evaluasi pendidikan dapat
dikelompokkan dalam tiga klasifikasi, yaitu:
1. Klasifikasi berdasarkan fungsinya evaluasi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan psikologik, didaktik/instruksional, dan
administrative/manajerial.
2. Klasifikasi berdasarkan keputusan pendidikan, tujuan
evaluasi dapat digunakan untuk mengambil keputusan
individual, keputusan institutional, keputusan didaktik
instruksional, dan keputusan-keputusan penelitian.
3. Klasifikasi formatif dan sumatif
(Chabib Thoha, 2001: 6-10)
E. Kegunaan Evaluasi
Kegunaan yang dapat dipetik dari kegiatan evaluasi dalam
bidang pendidikan adalah:
1. Terbukanya kemungkinan bagi evaluator guna memperoleh
informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam
rangka pelaksanaan program pendidikan.
2. Terbukanya kemungkinan untuk dapat diketahuinya
relevansi
antara
program
pendidikan
yang
telah
dirumuskan, dengan tujuan yang hendak dicapai.
3. Terbukanya kemungkinan untuk dapat dilakukannya usaha
perbaikan, penyesuian, dan penyempurnaan program
pendidikan yang dapat dipandang lebih berdaya guna dan
berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakn, akan
dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya. (Anas
Sudijono, 2011: 17)
F. Ciri-ciri Evaluasi
Ciri-ciri pokok evaluasi pendidikan, dijelaskan oleh H.G. Shane
(1958: 55-57) maupun Suharsimi Arikunto (1981:9), sebagai
berikut:
1. Penilaian dalam pendidikan itu dilakukan secara tidak
langsung.
2. Penggunaan ukuran kuantitatif
3. Penilaian pendidikan itu menggunakan unit satuan yang
tetap
4. Penilaian pendidikan bersifat relatif
5. Penilaian pendidikan tidak mungkin terhindar dari
kesalahan. (Chabib Thoha, 2001: 11-12)
G. Obyek (sasaran) Evaluasi Pendidikan
dari
tiga
segi
tiga
Ketiga langkah tersebut dapat dijabarkan dalam langkahlangkah yang lebih operasional meliputi:
a. Perencanaan dan perumusan kriterium,
b. Pengumpulan data,
c. Pesifikasi data,
d. Pengolahan data, dan
e. Penafsiran data. (Chabib Thoha, 2001: 18)
DAFTAR PUSTAKA
Thoha, M. Chabib. (2001). Teknik evaluasi pendidikan.Jakarta:PT Raja Grafindo
Persada.
Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Rajawali Pers