Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan manusia terdapat dua proses yang berjalan secara kontinyu, yaitu
pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang yang menggunakan istilah
“pertumbuhan” dan “perkembangan” seacara bergantian. Keedua proses ini
berlangsung secara interpedensi yaitu dimana saling bergantung satu sama lain. Kedua
proses ini tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi dalam bentuk – bentuk
yang secara pilah berdiri sendiri – sendiri,akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud
lebih memperjelas dalam penggunaannya. Dalam hal ini kedua proses tersebut memiliki
tahap – tahapan diantaranya tahap sensorik – motorik, emosional, moral spritual.
Banyak teori dari beberapa ahli yang banyak membahas mengenai pertumbuhan
dan perkembangan manusia yang memiliki karakteristik tersendiri dalam setiap
teorinya. Salah satunya yaitu teori konsep tumbuh kembang development task (Robert
Havighurst).

Oleh karena itu disini kami akan membahas lebih spesifik lagi mengenai teori
konsep tumbuh kembang development task (Robert Havighurst). Untuk itu Dalam
makalah ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah timbulnya teori konsep
tumbuh kembang development task (Robert Havighurst), serta Teori konsep tumbuh
kembang development task (Robert Havighurst).

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Bagaimana sejarah timbulnya teori konsep tumbuh kembang development task
(Robert Havighurst) ?
1.2.2 Bagaimana Teori konsep tumbuh kembang development task (Robert Havighurst) ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui dan memahami sejarah timbulnya teori konsep tumbuh kembang
development task (Robert Havighurst)

1
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami Teori konsep tumbuh kembang development task
(Robert Havighurst)

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Timbulnya Teori Konsep Tumbuh Kembang Development


Task (Robert Havighurst)

Robert Havighurst adalah seorang ahli psikologi Amerika Syarikat yang terkenal
dengan mengemukakan teori-teori tugas-tugas perkembangan manusia berlandaskan
sosiobudaya berkaitan dengan perkembangan jasmaninya. Beliau menghuraikan
perkembangan utama manusia sebagai satu-satu tugas, seperti,berjalan, berlari yang di
lahirkan di dalam kehidupan individu pada satu peringkat tertentu. Kejayaan inidividu
dalam perlaksanaan tugas tertentu akan menbawa kepuasan serta mengdorongkannya
mengulangi tugas tersebut. Kegagalan melaksanakan tugas pada kali pertama akan
membawa perasaan kecewa serta menghindarkannya melakukan tugas itu.

Beliau pula menegaskan bahawa perkembangan personaliti seseorang dipengaruhi


oleh nilai-nilai, norma-norma dan budaya masyarakat. Robert Havighurst dalam
bukunya Human Development And Education (1953) mengenai tugas-tugas
perkembangan kanak-kanak.

Havighurst mengatakan kanak-kanak dapat membedakan lelaki dan perempuan.


Mereka dapat membentuk konsep diri yang sihat kerana kanak-kanak tahu membuat

3
perbandingan. Selain itu juga, kanak-kanak dapat menguasai konsep-konsep moral,nilai
dan kemahiran hidup. Mereka biasanya dilatih untuk belajar berdikari kerana kanak-
kanak pada peringkat ini seharusnya digalakkan membuat kerja dengan usaha sendiri.
Mereka tidak boleh bergantung kepada orang sekeliling mereka kerana daripada usaha
mereka sendiri, kanak-kanak dapat membentuk sifat kebebasan peribadi. Guru-guru di
sekolah boleh mengajar kanak-kanak kemahiran membaca, menulis dan mengira kerana
perkembangan otak pada peringkat ini berlaku dengan sangat cepat.

Robert Havighurst berpendapat bahawa setiap individu mesti menyelesaikan


tugasan pada setiap peringkat perkembangan. Sekiranya tugasan tersebut dapat
dilaksanakan dengan jayanya,hasilnya akan membawa kebahagian kepada individu
tersebut. Jika tidak, individu itu akan mengalami masalah perkembangan pada
peringkat seterusnya. Havighurst mendefinisikan tugasan sebagai kemahiran, sikap,
kefahaman dan pencapaian sebagai ciri-ciri setiap peringkat perkembangan. Tugasan
atau perkembangan adalah satu set kemahiran atau kebolehan yang perlu dikuasai oleh
individu.

Sebagai contohnya, bayi perlu merangkak terlebih dahulu sebelum berjalan (lebih
rumit) di mana bayi perlu menyelesaikan masalah merangkak sebelum berjalan iaitu
kemahiran yang lebih tinggi. Oleh yang demikian, beliau juga percaya bahawa
perkembangan manusia dipengaruhi oleh persekitarannya, nilai-nilai, norma-norma dan
budaya masyarakat. Ini kerana perkembangan kanak-kanak sudah semestinya lebih
lancar sekiranya ibu bapa memahami keperluan pembelajaran anak mereka terutamanya
dlam proses ini. Perkembangan tugasan seseorang adalah mengikut peringkat umur
masing-masing.

2.2 Teori Konsep Tumbuh Kembang Development Task (Robert


Havighurst)

2.2.1 Teori Development Task

 Tugas - Tugas Perkembangan


Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul
dalam suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Tugas tersebut harus

4
dikuasai dan diselesaikan, sebab apabila dapat dikuasai dan diselesaikan dengan baik
akan memberikan kebahagiaan dan keberhasilan dalam perkembangan selanjutnya.
Apabila tidak bisa dikuasai dan diselesaikan, maka akan menimbulkan
ketidakbahagiaan, penolakan dari luar dan kesukaran dalam perkembangan
selanjutnya. Penyelesaian tugas-tugas perkembangan dalam suatu periode atau tahap
tertentu akan mempengaruhi penyelesaian tugas-tugas pada tahap berikutnya.
Kehidupan terdiri atas serangkaian tugas-tugas perkembangan yang harus
diselesaikan oleh individu.

Tugas-tugas perkembangan ini berkaitan dengan sikap, perilaku atau


keterampilan yang sekiranya dimiliki oleh individu, sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya.

Salah satu prinsip perkembangan bahwa setiap individu akan mengalami fase
perkembangan tertentu, yang merentang sepanjang hidupnya. Pada setiap fase
perkembangan ditandai dengan adanya sejumlah tugas-tugas perkembangan tertentu
yang seyogyanya dapat dituntaskan.

Tugas–tugas perkembangan ini berkenaan dengan sikap, perilaku dan


keterampilan yang sekiranya dikuasai sesuai dengan usia atau fase
perkembangannya. Perkembangan mencangkup seluruh aspek keperibadian, dan
satu aspek dengan yang lainnya saling berinterelasi. Sebagian besar dari
perkembangan aspek-aspek keperibadian terjadi melauli proses belajar, baik proses
belajar yang sederhana dan mudah maupun yang kompleks dan sukar. Suatu proses
perkembangan yang bersifat alami, yaitu yang berupa kematangan, berintegrasi
dengan proses penyesuaian diri dengan tuntutan dan tantangan dari luar, tetapi
keduanya masih dipengaruhi oleh kesediaan, kemauan, dan aspirasi individu untuk
berkembang. Ketiganya mempengaruhi penyelesaian tugas-tugas yang dihadapi
individu dalam perkembangannya.Robert J. Havighurst (1961) menyebutnya sebagai
tugas-tugas perkembangan.

2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan

Faktor – faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan antara lain :

5
a. Kematangan fisik, misalnya belajar berjalan karena kematangan otot-otot kaki,
belajar bertingkah laku, dan bergaul dengan jenis kelamin yang berbeda pada usia
remaja.
b. Tuntutan masyarakat secara kultural, misalnya belajar membaca, menulis, berhitung
dan berorganisasi.
c. Tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu, misalnya memilih pekerjaan atau
teman hidup.
d. Tuntutan norma agama, misalnya taat beribadah kepada Allah dan berbuat baik pada
sesama manusia.

2.2.3 Konsep tumbuh kembang development task

Pembagian tugas-tugas perkembangan untuk masing-masing fase dari sejak masa


bayi sampai usia lanjut dikemukakan oleh Havighurst sebagai berikut :

1. Tugas Perkembangan Masa Bayi dan Kanak-kanak awal (0-6 Tahun)

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa bayi dan kanak - kanak
adalah :

a. Belajar berjalan.
b. Belajar makan makanan yang padat.
c. Belajar berbicara/berkata-kata.
d. Belajar mengontrol buang air kecil dan buang air besar.
e. Belajar tentang perbedaan kelamin dan kesopanan/kelakuakuan yang sesuai dengan
jenis kelaminnya.
f. Mencapai stabilitas fisiologis/jasmaniah.
g. Pembentukan konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan kenyataan fisik.
h. Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua,
saudarasaudaranya, dan orang lain.
i. Belajar membedakan yang benar dan yang salah, dan pengembangan kesadaran
diri/kata hati.

6
2. Tugas Perkembangan Masa kanak – kanak madya (6-12 tahun)

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa sekolah ini adalah :

a. Mempelajari Keterampilan Fisik yang Diperlukan Untuk Melakukan Berbagai


Permainan

Pada periode ini pertumbuhan otot dan tulang berlangsung dengan cepat.Anak
belajar menggunakan otot-ototnya untuk mempelajari berbagai keterampilan.Oleh
karena itu kebutuhan untuk beraktivitas dan bermain sangatlah tinggi.Mereka
mampu melakukan permainan yang menuntut aturan yang harus dipatuhi.Makin
tinggi kelas anak, makin jelas ciri khas permainan mereka itu, yang pada periode
sebelumnya belum dapat mereka lakukan.

b. Membina Sikap Hidup yang Sehat terhadap Diri Sendiri, Sebagai Individu yang
Sedang Berkembang

Anak hendaknya mampu mengembangkan kebiasaan untuk hidup sehat dan


melakukan berbagai kebiasaan untuk memelihara keselamatan, kesehatan, dan
kebersihan diri sendiri. Anak hendaknya telah tahu budaya atau penderitaan yang
akan dialaminya, apabila ia bertingkah laku yang membahayakan keselamatan dan
kesehatan dirinya.

c. Belajar Bergaul dengan Teman Sebaya

Anak hendaknya telah mampumembina keakraban dengan orang lain di luar


lingkungan keluarga. Anak mampu belajar menguasai pola pergaulan yang penuh
kasih sayang, keramahan, dan memahami perasaan orang lain, khususnya teman
sebaya.Demikian juga dengan sifat suka menolong, bertenggang rasa dan jujur
perlu dipelajari anak.

Sekolah bertanggung jawab untuk membina sifat-sifat pribadi masing-masing anak,


sehingga ia memiliki hubungan sosial yang baik dan diterima dalam kelompok
teman sebaya.

d. Mulai Mengembangkan Peran Sesuai dengan Jenis Kelamin Secara Tepat

7
Menyadari peran sesuai dengan jenis kelaminny.Anak wanita harus menampilkan
tingkah laku-tingkah laku yang diharapkan masyarakat sebagai wanita, demikian
pula dengan anak pria.Walaupun pencapaian kemampuan berperan sebagai wanita
atau pria banyak dipengaruhi oleh pendidikan orang tua, namun sekolah
bertanggung jawab untuk membina anak agar dapat melaksanakan peranannya dan
merasa bangga dengan dirinya sebagai wanita atau pria.

e. Mengembangkan Keterampilan-keterampilan Dasar untuk Membaca, Menulis, dan


Berhitung

Karena perkembangan intelektual dan biologis sudah matang untuk bersekolah,


maka anak telah mampu belajar di sekolah.Anak dapat belajar membaca, menulis,
dan berhitung, karena kemampuan berfikirnya yang memungkinkannya memahami
konsep-konsep dan simbol-simbol. Kemampuan membaca dan menulis serta
menghitung, akan mencapai kesempurnaan setelah anak berada pada sekolah dasar.

Masyarakat memang menuntut anak untuk mampu menguasai ketiga bidang studi
dasar tersebut, agar ia menjadi anggota masyarakat yang baik, walaupun ini
merupakan keterampilan yang minimal. Sekolah hendaknya membina kesenangan
anak untuk belajar membaca, menulis, dan berhitung, sehingga anak memiliki
kesenangan untuk membaca, menulis, dan berhitung walaupun bukan di
sekolah.Pembentukan kesenangan membaca dan menulis khususnya, sangat
penting bagi anak yang hidup pada zaman informasi pesat sekarang ini.

f. Mengembangkan Konsep-konsep yang Diperlukan dalam Kehidupan Sehari-hari

Pada periode ini, anak hendaknya mempunyai berbagai konsep yang diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari. Inti dari tugas-tugas perkembangan pada saat ini
adalah mengenai konsep-konsep untuk memudahkan anak paham tentang
pekerjaan sehari-hari, kemasyarakatan, kewarganegaraan dan masalah-masalah
yang menyangkut sosial.

Tugas sekolah adalah mengajarkan konsep-konsep itu, karena ini sangat penting
untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. Dengan banyaknya konsep-konsep yang
dimiliki anak, akan memudahkan anak untuk berpikir, karena konsep-konsep
merupakan alat berpikir. Konsep-konsep yang diajarkan hendaklah yang ada dalam
kehidupan nyata anak.Makin kompleks suatu kehidupan, makin banyak dibutuhkan

8
oleh anak pengetahuan tentang konsep-konsep yang berguna dalam kehidupan
itu.Kurikulum haruslah berisikan pengalaman-pengalaman konkret bagi anak, yang
membantunya untuk mengembangkan konsep-konsep dasar dalam menghadapi
kehidupan sehari-hari.

g. Mengembangkan Kata Hati, Moral, dan Skala Nilai

Pada periode sekolah dasar anak hendaknya dapat mengontrol tingkah laku sesuai
dengan nilai dan norma yang berlaku. Kecintaan terhadap nilai dan norma
hendaknya dikembangkan dengan sebaik-baiknya. Patut disadari oleh pedidik,
bahwa kata hati itu dipelajari, bukan dibawa semenjak lahir. Mengajar anak untuk
bertingkah laku altruistik adalah cara yang penting dalam membentuk kata hati.
Tingkah laku altruistik dapat dilihat dari kesukaan untuk mengutamakan
kepentingan orang lain dari pada kepentingan diri sendiri. Menyayangi orang yang
lemah atau teraniaya atau binatang dapat juga disebut tingkah laku altruistik.

h. Mengembangkan Sikap Terhadap Kelompok dan Lembaga-Lembaga Sosial

Pada hakekatnya pengembangan sikap sosial merupakan dasar bagi kehidupan


masyarakat demokrasi Pancasila.Anak mampu belajar untuk menyadari
keanggotaannya sebagai masyarakat sekolah.Anak harus belajar mematuhi aturan-
aturan sekolah dan mampu menyeimbangkan antara keinginannya untuk
melakukan kebebasan dengan kepatuhan terhadap kekuasaan orang tua, guru,
maupun orang dewasa lainnya.Anakpun harus belajar untuk menyadari bahwa
dalam kehidupan bermasyarakat, baik masyarakat kecil (keluarga dan sekolah)
ataupun masyarakat yang lebih luas ada pembagian tugas seperti, tugas sebagai
orang tua, anak, guru, polisi, dokter, dan tugas dalam jabatan lainnya.Periode
sekolah dasar adalah merupakan saat-saat yang baik sekali untuk membentuk
sikap-sikap dasar anak terhadap kelompok sosial dan lembaga sosial seperti,
kelompok atau lembaga keagamaan, kelompok ekonami, politik, pemeliharaan
anak yatim, dan lain-lainnya.

i. Mencapai Kebebasan Pribadi

Hakekat tugas perkembangan pada periode ini adalah untuk membentuk pribadi
yang otonom, tanpa tergantung kepada orang lain dalam mengambil keputusan
yang menyangkut dirinya, maupun peristiwa lain dalam kehidupannya.

9
Pembentukan keperibadian yang otonom atau mandiri, sebenarnya tergantung
kepada pencapaian tugas-tugas perkembangan sebelumnya. Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Erikson, bahwa anak yang memiliki keyakinan dasar benar
terhadap dunia, pada periode bayi dan mencapai perkembangan otonom pada umur
dua tahun, mencapai perkembangan berinisiatif tinggi pada umur lima tahun, akan
cepat pula memiliki kemandirian bagi anak-anak yang pada periode-periode
perkembangan sebelumnya memiliki kesan-kesan psikologis sebagai anak yang
kurang kasih sayang, malu dan merasa bersalah, takut-takut dan kurang memiliki
keyakinan diri.

3. Tugas Perkembangan Masa Remaja (12-18 Tahun)

Remaja merupakan masa peralihan antara, masa anak dengan dewasa.Meskipun


perkembangan aspek-aspek keperibadian itu telah diawali pada masa-masa
sebelumnya, tetapi puncaknya boleh dikatakan terjadi pada masa ini, sebab setelah
melewati masa ini, remaja telah berubah menjadi seorang dewasa.Karena perannya
sebagai masa transisi antara masa anak dan dewasa, maka pada masa ini terjadi
berbagai gejolak atau kemelut. Gejolak atau kemelut ini terutama berkenaan dengan
segi afktif, sosial, intelektual juga moral. Hal ini terjadi terutama karena adanya
perubahan-perubahan baik fisik maupun psikis yang sangat cepat yang mengganggu
kestabilan keperibadian anak.

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa remaja adalah :

a. Mencapai hubungan yang baru dan lebih matang dengan teman sebaya dari kedua
jenis kelamin.
b. Mampu melakukan peran-peran sosial sebagai laki-laki dan wanita.
c. Menerima/menghargai kondisi tubuh sendiri dan menggunakannya secara efektif.
d. Mencapai kebebasan emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya.
e. Memperoleh jaminan kebebasan ekonomi.
f. Memilih dan mempersiapkandiri untuk suatu pekerjaan.
g. Mempersiapkan diri untuk pernikahan dan kehidupan berkeluarga.
h. Mengembangkan kecakapan intelektual dan konsep-konsep yang perlu
untuk menjadi warga negara yang cakap.
i. Mencapai tingkah laku yang bertangung jawab dalam masyarakat.

10
j. Menguasai seperangkat nilai dan sistem etik sebagai pedoman bertingkah laku.

4. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal (18-30 tahun)

Pada akhir masa remaja hampir keseluruhan aspek dari keperibadian individu telah
berkembang lengkap, dan telah siap untuk melaksanakan tugas-tugas sebagai orang
dewasa.

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa dewasa awal adalah :

a. Memilih jodoh/pasangan hidup.


b. Belajar hidup bersama dengan pasangan hidup (suami/isteri).
c. Memulai suatu keluarga.
d. Mengasuh anak.
e. Menyelenggarakan/mengelola rumah tangga.
f. Memulai meduduki suatu jabatan/pekerjaan.
g. Menerima tanggung jawab sebagai warga negara.
h. Mencari suatu perkumpulan sosial yang sesuai.

5. Tugas Perkembangan Masa Dewasa Lanjut (30-50 tahun)

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa dewasa lanjut adalah :

a. Mencapai tanggung jawab sosial dan warga negara.


b. Mencapai dan mempertahankan suatu tingkat kehidupan ekonomi
yang layak/mapan.
c. Membimbing anak dan remaja menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab dan
bahagia.
d. Mengembangkan kegiatan-kegiatan waktu senggang sebagai orang dewasa
e. Membina hubungan dengan pasangan-pasangan keluarga lain sebagai pribadi
f. Menerima dan menyesuaikan diri pada perubahan-perubahan fisiologis karena usia
g. Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai orang tua yang bertambah tua.

6. Tugas Perkembangan Masa Usia Lanjut (50 Tahun Lebih)

Beberapa tugas perkembangan yang muncul pada masa usia lanjut adalah :

11
a. Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan
b. Menyesuaikan diri pada situasi pensiun dan pendapatan yang berkurang.
c. Menyesuaikan diri terhadap kematian suami/isteri (menjanda/menduda).
d. Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut
e. Membangun kepuasan kehidupan
f. Kesiapan menghadapi kematian

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sejarah Timbulnya Teori Konsep Tumbuh Kembang Development Task (Robert


Havighurst) yaitu dimana Robert Havighurst adalah seorang ahli psikologi Amerika
Syarikat yang terkenal dengan mengemukakan teori-teori tugas-tugas perkembangan
manusia berlandaskan sosiobudaya berkaitan dengan perkembangan jasmaninya.
Robert Havighurst berpendapat bahawa setiap individu mesti menyelesaikan tugasan
pada setiap peringkat perkembangan. Kejayaan inidividu dalam perlaksanaan tugas
tertentu akan menbawa kepuasan serta mengdorongkannya mengulangi tugas tersebut.
Kegagalan melaksanakan tugas pada kali pertama akan membawa perasaan kecewa
serta menghindarkannya melakukan tugas itu.

Menurut Havighurst, tugas perkembangan adalah suatu tugas yang muncul dalam
suatu periode tertentu dalam kehidupan individu. Penyelesaian tugas-tugas
perkembangan dalam suatu periode atau tahap tertentu akan mempengaruhi
penyelesaian tugas-tugas pada tahap berikutnya. Kehidupan terdiri atas serangkaian
tugas-tugas perkembangan yang harus diselesaikan oleh individu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi tugas perkembangan antara lain : kematangan


fisik, tuntutan masyarakat secara kultural, tuntutan dari dorongan dan cita-cita individu
dan tuntutan norma agama.

Konsep tumbuh kembang development task dimana Tugas-tugas perkembangan ini


berkaitan dengan sikap, perilaku atau keterampilan yang sekiranya dimiliki oleh
individu, sesuai dengan usia atau fase perkembangannya.

3.2 Saran

Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai Teori Konsep Tumbuh
Kembang Development Task (Robert Havighurst). Semoga makalah ini berguna bagi
pembaca, khususnya bagi mahasiswa. Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih

13
terdapat kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami harapkan
untuk perbaikan makalah kami selanjutnya

14
DAFTAR PUSTAKA

Rogerd. J.J & Georgs. A.L, (1989), Development Task Theory, USA, Appleton & Lange

Syaifuddin. S.psi, (1997), Kehamilan, Perkembangan Development Task, Jakarta, UI Press

Mettew.M & Jame.S.L,(1998), Development Task, 1nd Ed,Philadelphia, JB Lippincot


Company

15

Anda mungkin juga menyukai