kebijakan Negara bahwa seseorang di suatu Negara berpengaruh pada kemajuan. Oleh karena itu, Negara akan membuat kebijakan agar para pribadi di Negara tersebut didorong untuk memiliki keinginan yang tinggi untuk berprestasi demi tercapainya kemajuan suatu Negara. Kebijakan- kebijakan yang dibuat oleh Negara misalnya melalui pendidikan, pelatihan dan penyuluhan. Kekurangan dari Teori 1. Teori ini tidak memberikan penjelasan bagaimana cara seseorang atau orang-orang di suatu Negara memiliki kebutuhan untuk berprestasi yang tinggi. Kita semua juga mungkin dapat juga mempunyai anggapan justru kebutuhan untuk berprestasi itu bukanlah merupakan prasyarat dari kemajuan tetapi juga merupakan hasil dari kemajuan suatu masyarakat atau Negara. Hal tersebut didasarkan pada kenyataan di masyarakat yang masih subsisten, dijumpai kenyataan mereka tidak mempunyai kebutuhan untuk berprestasi. 2. Teori ini tidak memperhatikan kesulitan-kesulitan yang seringkali dihadapai oleh masyarakat/ Negara yang meskipun sudah memiliki kebutuhan berprestasi yang tinggi tetapi tidak maju karena hambatan-hambatan struktural yang sering membelit mereka. Hambatan-hambatan stuktural tersebut sering kita lihat misalnya pada hambatan geografis, topografis bahkan idiologis. Orang-orang dengan kondisi stuktural yang ekstim tersebut sering kali tidak berdaya untuk berubah menjadi maju padahal mereka sudah memiliki keinginan yang tinggi untuk berprestasi dan melakukan banyak hal untuk menopang kemajuan. Menekankan pada aspek psikologi individu, lewat n-Ach (need for achievement) McClelland mengatakan bahwa : jika dalam suatu masyarakat ada banyak orang yang memiliki n-Ach tinggi, dapat diharapkan masyarakat tersebut akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jadi, bagi MCClelland, mendorong proses pembangunan berarti membentuk manusia wiraswasta dengan n-Ach yang tinggi. Adapun cara pembentukan n-Ach yang tinggi adalah melalui pendidikan individual ketika seseorang masih kanak-kanak dilingkungan keluarga.