Annida Solihah (20020002) Cindy Pratiwi (20020063) Dirgantara (20020048) Hesti Imel Lia Putri (20020051)
PENDIDIKAN GURU SEKOLOH DASAR
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN STKIP AL ISLAM TUNAS BANGSA BANDAR LAMPUNG TAHUN AKADEMIK 2021/2022 ORIENTASI BIMBINGAN DAN KONSELING A. Pengertian Bimbingan Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus–menerus dan sistematis dari pembimbing kepada terbimbing agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, pengarahan diri, dan perwujudan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang optimal dan penyesuaian diri dengan lingkungan. B. Hubungan Antara Bimbingan dan Konseling Konseling merupakan suatu proses pertemuan antara penyuluh (konselor) dengan klien di mana penyuluh (konselor) membantu dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku. Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku, sesuai pula dengan definisi yang dikemukakan oleh Rogers, yaitu “counseling is a series of direct contact with the individual which aims to affair him assistance in changing his attitudes and behavior” TUJUAN BIMBINGAN DAN KONSELING Bimbingan dan konseling bertujuan untuk membantu konseli agar dapat mencapai tugas–tugas perkembangannya yang meliputi aspek pribadi-sosial, belajar (akademik) dan karir. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang Terkait dengan Aspek Pribadi–Sosial Konseli adalah Sebagai Berikut: 1. Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai–nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, baik dalam kehidupan pribadi, keluarga, pergaulan dengan teman sebaya. Sekolah/Madrasah, tempat kerja, maupun masyarakat pada umumnya. 2. Memiliki sikap toleransi terhadap umat beragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan kewajibannya masing–masing. 3. Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan yang bersifat fluktuatif antara yang menyenangkan (anugerah) dan yang tidak menyenangkan (musibah), serta mampu mresponnya secara positif sesuai dengan ajaran agama yang dianut. Tujuan Bimbingan dan Konseling yang Terkait dengan Aspek Akademik (belajar) adalah Sebagai Berikut :
1. Memiliki kesadaran tentang potensi diri dalam
aspek belajar, dan memahami berbagai hambatan yang mungkin muncul dalam proses belajar yang dialaminya. 2. Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, seperti kebiasaan membaca buku, disiplin dalam belajar, mempunyai perhatian terhadap semua pelajaran, dan aktif mengikuti semua kegiatan belajar yang diprogramkan. 3. Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat. Tujuan Bimbingan Dan Konseling Yang Terkait Dengan Aspek Karir Adalah Sebagai Berikut : 1. Memiliki pemahaman diri (kemampuan, minat, dan kepribadian) yang terkait dengan pekerjaan. 2. Memiliki pengetahuan mengenai dunia kerja dan informasi karir yang menunjang kematangan kompetensi karir. 3. Memiliki sikap positif terhadap dunia kerja. Dalam arti mau bekerja dalam bidang pekerjaan apapun, tanpa merasa rendah diri, asal bermakna bagi dirinya, dan sesuai dengan norma agama. Jenis-Jenis Bimbingan dan Konseling
A. Jenis-Jenis Bimbingan dan Konseling
– Masalah pengajaran atau belajar – Masalah pendidikan – Masalah karir – Masalah pengguanaan waktu senggang – Masalah social – Masalah pribadi Jenis-jenis Bimbingan • Bimbingan pengajaran/belajar (instructional guidance) Bimbingan pengajaran ((instructional guidance) yang diberikan kepada murid meliputi hal-hal sebagai berikut : • Mendapatkan cara belajar yang efesien. • Menentukan pembagian waktu dan perencanaan belajar. • Membuat tugas-tugas sekolah dan mampu menyiapkan diri untuk ulangan (temtamen). • Menentukan cara mempelajari buku-buku pelajaran dan sebagainya. • Bimbingan pendidikan (educational guidance) Bimbingan pendidikan memberikan bantuan kepada murid-murid dalam hal-hal sebagai berikut: • Pengenalan terhadap studi lanjut. • Pengenalan terhadap situasi pendidikan yang dihadapi oleh murid-murid. • Perencanaan pendidikan.
• Bimbingan pekerjaan/jabatan (vocational
guidance) Bimbingan pekerjaan/jabatan bertujuan membantu murid-murid dalam mengatasi masalah- masalah yang berhubungan dengan pemilihan pekerjaan/jabatan. • Bimbingan social (social guidance) Bimbingan sosial adalah merupakan jenis bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan- kesulitan dalam masalah sosial. Kegiatan-kegiatan bimbingan sosial ini antara lain: • Membantu individu memperoleh kelompok belajar dan bermain yang sesuai. • Membantu dalam memperoleh cara-cara bekerja dan berperan dalam kehidupan kelompok. • Membantu memperoleh persahabatan yang sesuai. • Membantu memperoleh penyesuaian dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. • Bimbingan dalam menggunakan waktu senggang (leisere time guidance) Bimbingan ini bertujuan membantu murid- murid dalam menggunakan waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang membawa manfaat bagi dirinya maupun lingkungannya. Kegiatan jenis bimbingan ini antara lain membantu murid-murid dalam hal: • Menggunakan waktu senggang dengan kegiatan produktif. • Menyusun dan membagi waktu belajar dengan sebaik-baiknya. • Mengisi dan menggunakan waktu belajar pada jam-jam bebas, hari libur dan sebagainya. • Bimbingan pribadi (personal guidance) • Jenis bimbingan ini membantu individu untuk mengatasi masalah-masalah yang bersifat pribadi sebagai akibat kekurangmampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan aspek-aspek perkembangan, persahabatan, keluarga, cita-cita, seks, konflik pribadi, dan sebagainya. BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP SISWA BERKEBIASAAN BURUK
– Pengertian Murid Berkebiasaan Buruk dan Ciri-
Cirinya Kebiasaan (habits) dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan atau sifat yang secara konstan (tetap) terlihat dalam kelakuan seseorang, untuk bertindak dengan suatu cara tertentu. Adapun ciri-ciri murid yang termasuk dalam kategori kebiasaan buruk adalah: • Kebiasaan yang ada pada seorang murid terlihat dalam tindakan dan sikap yang dilakukan berulangkali karena bertentangan dengan norma yang dianut oleh kelompoknya. • Kebiasaan murid yang bertentangan dengan norma yang dianut dalam lingkungan masyarakatnya. Misalnya kebiasaan berdusta dan lain-lain. • Kebiasaan yang bertentangan dangan kesusilaan baik yang diharapkan orang tua lain maupun terhadap diri sendiri.misalnya tidak memperhatikan cara berpakaian yang sopan. • Murid yang memiliki sikap atau watak tertentu yang tidak baik. Mislanya berpakaian kurang sopan. • Murid yang memiliki sikap atau watak tertentu yang tidak baik. Misalnya pemarah. • Tindakan yang dilakukan murid sehingga dapat merugikan dirinya sendiri maupun lingkungannya. Misalnya berdusta dan lain-lain. • Tindakan yang menjadi problem dalam pengajaran yaitu problem kronis atau adanya gejala yang menunjukkan bahwa murid mengalami kesulitan hubungan sosial. • Jenis-Jenis Kebiasaan Buruk 1. Murid yang Agresif 2. Murid yang Menguasai Murid Lain 3. Murid Curang, Menipu, Mencuri dan Berdusta 4. Anak yang Iri Hati 5. Murid Pemalu, Sukar Bergaul dan Menyendiri 6. Murid yang Selalu Berusaha Menarik Perhatian 7. Murid Berkebiasaan Kurang Aturan, Kurang Sopan dan Kurang Tata Krama • Sebab-Sebab Murid Berkebiasaan Buruk Hampir semua kebiasaan buruk disebabkan penyesuaian sosial yang salah.Untuk melepaskan diri dari ketegangan itu ia akan memilih salah satu dari kemungkinan menyesuaikan diri yaitu: – Penyesuaian yang langsung dapat menyelesaikan masalah. – Penyesuaian sebagian dengan kelakuan mempertahankan diri. – Penyesuaian yang salah yang tidak membawa penyelesaian. • Langkah Bimbingan Yang Ditempuh • Usaha pencegahan Langkah-langkah pencegahan yang dapat ditempuh, yaitu: • Menciptakan lingkungan sekolah yang memungkinkan adanya pergaulan yang sehat. • Kurikulum dan bahan pengajaran modul disesuaikan pada kebutuhan murid. • Hubungan antara guru dengan murid yang akrab dengan memperhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma serta batas tanggung jawab yang jelas. • Usaha Referal (Penyerahan) Cara melaksanakan referal perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu: • Penyerahan hanya dilaksanakan untuk memberi pertolongan. • Penyerahan tidak dimaksudkan memperuncing masalah. • Penyerahan kasus dengan kehangatan dan keramahtamahan. – Usaha Konseling Kelompok • Adapun cara melaksanakannya adalah: • Kelompok ditunjuk oleh pembimbing dengan memperhatikan keseimbangan murid agresif dan murid pasif. • Kelompok berdiskusi sampai 3 kali seminggu. • Tujuannya adalah saling mengenal satu sama lain. • Konselor bertugas menciptakan suasana akrab. • Pembicaraan cenderung berkisar pada pengalaman masing- masing murid. • Menyelenggarakan Konseling Pribadi Dalam penyelenggaraan konseling perorangan, Priyatno, dkk.juga memberikan pedoman sebagai berikut : • Memberikan penjelasan dari contoh masalah-masalah yang dapat ditangani melalui konseling perorangan. • Menjelaskan dan memberikan contoh-contoh tentang tujuan dan kegunaan konseling perorangan. • Menerima klien dalam suasana yang hangat, akrab dan apa adanya. • Mengatur reformasi pelaksanaan konseling perorangan. • Memberikan penstrukturan dalam konseling perorangan. • Menerapkan asas-asas BK dalam konseling perorangan. • Menerapkan teknik-teknik dasar umum dalam konseling perorangan. • Menerapkan teknik-teknik khusus dalam konseling perorangan. • Menerapkan teknik-teknik pengubahan tingkah laku dalam konseling perorangan. • Mengevaluasi proses dan hasil konseling perorangan. • Membuat catatan dan menyusun laporan konseling perorangan sesuai dengan kode etik BK (kerahasiaan, keterbukaan, tanggung jawab). BIMBINGAN DAN KONSELING TERHADAP MURID YANG LAMBAT BELAJAR • Pengertian Murid Lambat Belajar dan Ciri-Cirinya Murid yang lambat belajar adalah sekelompok murid di sekolah yang perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman seusianya. Adapun ciri-ciri lambat belajar diidentifikasikan sebagai berikut : • Kemampuan kecerdasan rendah. • Perhatian dan konsentrasinya terbatas. • Terbatasnya kemampuan untuk menilai bahan-bahan pelajaran yang relevan. • Terbatasnya kemampuan mengabstraksi dan menggeneralisasi. • Lambat dalam melihat dan menciptakan hubungan antara kata dan pengertian. • Sering mengalami kegagalan dalam mengenal kembali hal-hal yang telah dipelajari. • Waktu untuk mempelajari dan menerangkan pelajaran cukup lama. • Kurang mempunyai inisiatif. • Tidak dapat menciptakan dan memiliki pedoman kerja sendiri. • Kurang mempunyai daya cipta. • Tidak mempunyai kesanggupan untuk menguraikan suatu persoalan. • Tidak mempunyai kesangupan untuk menggunakan proses mental tinggi. – Manifestasi dari Gejala-gejala Tingkah Laku Murid Lambat Belajar • Umumnya murid lambat belajar menunjukkan tingkah laku sebagai berikut: • Keterlambatan: lambat menerima pelajaran, lambat dalam mengelola pelajaran, lambat membaca dan sebagainya. • Kelainan tingkah laku, yaitu tingkah laku yang tidak produktif dan kebiasaan jelek. • Kurangnya kemampuan, yaitu kurangnya kemampuan konsentrasi, kemampuan membaca dan sebagainya. • Prestasi yang rendah. – Pemahaman Latar Belakang Tingkah Laku Lambat Belajar Dalam memahami latar belakang tingkah laku murid yang lambat belajar dapat dilakukan dengan: – Mempelajari catatan pribadi – Pengumpulan data baru – Menyimpulkan masalah
– Bantuan Terhadap Murid yang Lambat
Belajar • Pemberian informasi secara lisan • Bantuan penempatan • Pertemuan dengan orang tua • Sosiodrama • Usaha-Usaha Tindak Lanjut (Follow Up) Pada tahap ini biasanya dilakukan kegiatan-kegiatan seperti mengadakan wawancara dengan orang tua dan guru untuk men-cek apakah perubahan tingkah laku telah terjadi atau belum. Disamping itu perlu observasi langsung terhadap murid lambat belajar yang mendapat bantuan tersebut, terhadap bantuan yang belum berhasil, apabila masih berada dalam kemampuan konselor maka dapat diadakan usaha-usaha umpan balik, berupa: Pengumpulan data kembali untuk mendapatkan data yang lebuh lengkap atau men-cek data yang ada tentang latar belakang masalah. • Perumusan-perumusan kemungkinan masalah kembali, sebab mungkin perumusan masalah yang kurang tepat. • Pemilihan layanan bantuan bimbingan konseling yang lain. • Mengulang bantuan bimbingan dan konseling kepada murid yang lambat belajar tersebut. Langkah yang dapat dilakukan konselor dalam menghantarkan/ menyerahkan murid sebagai kasus kepada orang lain yang lebih berwenang adalah: • Menyerahkan kepada orang yang ahli tes diaknostik untuk pelajaran dasar dan pelajaran lainnya. • Menyerahkan kepada ahli pengajaran remedial dalam pengajaran dasar lainnya. • Bersama orang tua menyerahkan murid sebagai kasus kepada dokter atau psikolog. BIMBINGAN TERHADAP MURID CEPAT BELAJAR – Pengertian Murid Cepat Belajar Murid cepat belajar adalah murid yang cepat sekali dalam menerima, memahami, dan menguasai pelajaran yang diberikan kepadanya dengan prestasi yang baik sekali. – Perbedaan antara Murid Cepat Belajar dengan Murid Biasa (Normal) • Sebelum bersekolah: • Murid cepat belajar, ketika belajar berjalan lebih awal dari pada anak average. • Perkembangan bicaranya dimulai lebih awal dan berkembang lebih cepat. • Paling tidak 50% dari murid cepat belajar dapat membaca sebelum masuk sekolah. • Setelah masuk sekolah • Murid cepat belajar rajin ke sekolah, karena haus akan ilmu penegetahuan. • Murid cepat belajar senang mengikuti aktivitas- aktivitas ekstra kurikuler. • Jika ia diberi kesempatan memilih mata pelajaran, akan lebih senang memilih mata pelajaran yang berat-berat. • Kemampuan mentalnya yang superior ditunjukan pada kecakapannya dalam membaca, mampu menarik generalisasi-generalisasi, mengenal hubungan- hubungan, meng-komprehensifkan pengertian dan mampu berfikir logis. • Fisiknya dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. • Kurang sabar dengan prosedur-prosedur rutin, memerlukan metode belajar yang efisien tetapi mampu kerja dengan baik. • Kemungkinan Sebeb-Sebeb Timbulnya Masalah Murid Cepat Belajar Padahal dalam kenyatannya murid cepat belajar sering menghadapi hambatan-hambatan yang sulit dipecahkan sendiri tanpa bantuan orang lain. Hambatan-hambatan tersebut bersumber dari berbagai hal tetapi pada pokoknya adalah: • Kurang pengertian guru/pendidik kepada murid cepat belajar sehingga pendidik ragu-ragu untuk berbuat sesuatu kepadanya. • Perhatian pendidik pada umumnya ditujukan pada murid average atau pada murid yang terbelakang. • Pendidik beranggapan bahwa murid cepat belajar bisa menjaga, memelihara dan mengembangkan dirinya sendiri tanpa bantuan orang lain. • Kemungkinan Masalah Murid Cepat Belajar Masalah pendidikan dan jabatan: dalam hal ini kemungkinan murid akan: • Terlalu memforsir diri • Terlalu mementingkan intelek • Sulit menyesuaikan cita-cita orang tua dengan minat • Merasa lambat jalannya kurikulum sekolah • Sulit memilih jabatan • Kurang diperhatikan guru • Bingung mengisi waktu luang Masalah penyesuaian sosial: Dalam bidang ini murid mengalami berbagai kemungkinan yaitu: • Tidak disenagi teman • Tertekan oleh tuntutan orang tua • Kurang disenangi tau disisihkan saudaranya • Kurang stimulasi • Dieksplotasi keluarga, sekolah dan masyarakat
Masalah emosional: Dalam hal ini murid
memiliki kecendrungan mengalami kesulitan karena: • Dilingkari dengan pemuasan dorongan • Merasa sendiri • Merasa cemas Masalah ekonomi: dalam bidang ekonomi kemungkinan murid akan mengalami masalah dalam: • Mengatur uang jajan • Kurang biaya • Terlalu banyak tuntutan alam hal peralatan/perlengkapan
– Kemungkinan-Kemungkinan Reaksi Negatif Dari
Murid Cepat Belajar • Reaksi-reaksi itu dalah: • Pura-pura bodoh • Pelarian diri • Minta perhatian • Cara Membimbing Murid Cepat Belajar • Pelayanan Bimbingan dan Pendidikan • Menyediakan mata pelajaran pilihan • Pelayanan Bimbingan sosial • Pelayanan bimbingan ekonomi • Pelayanan bimbingan emosi KESIMPULAN • Murid yang berkebiasaan buruk adalah perbuatan atau sikap seorang murid yang berulangkali dilakukan dengan sengaja dan sifatnya bertentangan dengan perbuatan atau sikap sebagaimana diharapkan dari padanya oleh orang lain. • Murid yang lambat belajar adalah sekelompok murid di sekolah yang perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman seusianya. • Murid yang lambat belajar adalah sekelompok murid di sekolah yang perkembangan belajarnya lebih lambat dibandingkan dengan perkembangan rata-rata teman seusianya. TERIMAKASIH
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita