Anda di halaman 1dari 9

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM AKUNTANSI

MAK 205
Research Philosophy, Design, Focus and Frame
RINGKASAN MATA KULIAH

Oleh:

NI MADE ARYANTI SRIWAHYUNI


NIM: 2181611005

Disampaikan Kepada :

Dr. Drs. I Dewa Gede Dharma Suputra, M.Si., Ak

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2021
A. Filosofi Penelitian
1. Asumsi Filosofi
Terdapat lima asumsi filosofi yang merupakan pedoman dari sebuah penelitian
kualitatif yang baik. Kelima filosofi tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain
sebagai sebuah kerangka pemersatu bahkan suatu pandangan terpadu yang
mengarahkan kita kepada paradigma. Namun pada akhirnya, diantara kelima
asumsi tersebut, peneliti diharuskan untuk memilih salah satu yang dirasa sesuai
dengan penelitian yang dipilih. Asumsi filosofi tersebut terdiri dari :
a. Ontologi
Ontologi menyangkut ide-ide mengenai keberadaan dan hubungan antara
masyarakat. Ini berarti bahwa realitas dipahami berdasarkan persepsi dan
pengalaman yang berbeda untuk setiap orang tergantung waktu dan konteks.
Ketika mempertimbangkan perspektif ontologi, peneliti harus memikirkan
suatu sifat dasar dari terjadinya fenomena yang layak untuk dipelajari. Contoh:
sebuah motivasi dari sifat seorang manajer dalam bertindak yang mungkin
dipengaruhi oleh kepribadian biologis hingga kemampuan kognitifnya yang
tentunya sangat berbeda apabila dipandang oleh masing-masing realita yang
dipikirkan oleh seorang peneliti.
b. Epistemologi
Epistemologi memiliki pandangan subjektivitas dan objektivitas. Menurut
pandangan objektif, terdapat dunia eskternal dan teori yang netral. Menurut
pandangan subjektif, tidak terdapat akses maupun interpretasi di luar
pengamatan diluar kendali seorang aktor. Dalam epistemologi, terdapat
beberapa aliran pemikiran yang terkait dengan filosofis ilmu utama dalam ilmu
sosial, yakni empirisme dimana realitas berbentuk sesuatu yang dapat diamati,
subjektivisme dimana realitas dipandangan sebagai suatu bentuk konstruksi
sosial, dan substansialisme yang mengambil realitas sebagai suatu materi tetapi
mengakui bahwa seseorang akan menafsirkan hal tersebut secara berbeda
tergantung konteks dan waktu
c. Metodologi / Metode
Metodologi mengacu pada prinsip-prinsip pengorganisasian yang menyediakan
prosedur untuk memandu proses penelitian dan desain penelitian. Metodologi
difokuskan pada metode spesifik untuk mengenal dunia dengan lebih baik
seperti metode pengumpulan data dan metode analisis data.
d. Aksiologi
Aksiologi mengacu pada nilai terutama yang berkaitan dengan
mengklasifikasikan hal-hal apa yang baik dan seberapa baik mereka. Dalam
penelitian, aksiologi mengakui bahwa penelitian tersebut sarat akan nilai dan
bias yang merupakan suatu “hadiah” dalam penelitian. Contohnya sebuah
pertanyaan aksiologi tradisional mengenai apakah objek nilai adalah keadaan
psikologis subjektif atau keadaan objektif dunia.
e. Retrorika
Retrorika mengacu kepada bahasa penelitian yang mana dituliskan dengan
sebuah sastra, gaya peneliti sendiri, kegunaan pribadi atas istilah kualitatif yang
dianggap perlu, dan terbatas pada suatu definisi.
2. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan suatu istilah pandangan dunia atau sistem kepercayaan yang
memandu seorang peneliti dalam pekerjaannya. Terdapat empat paradigma yang
bermanfaat dalam mengidentifikasi dan membentuk sebuah penelitian kualitatif itu
sendiri, terdiri dari :
a. Positivisme dan Postpositivisme
Positivisme percaya pada empirisme yakni bahwa gagasan dari sebuah
pengamatan dan pengukuran adalah inti dari upaya ilmiah. Berdasarkan ide dari
eksperimen yang merupakan kunci dari metode ilmiah, hanya hal yang dapat
dikur yang empiris. Penelitian kualitatif dan positivisme berkaitan dengan
pengujian hipotesis yang akan dilakukan. Postpositivisme berpendapat bahwa
yang mengetahui dan diketahui tersebut tidak dapat dipisahkan. Oleh karena itu,
apabila manusia tidak memahami suatu realitas dengan sempurna, peneliti dapat
melakukan pendekatan dan analisis data yang ketat. Pemikiran postpositivis
berpengaruh dalam penelitian kualitatif karena mencakup posisi filosofis dan
metodologi yang berbeda seperti realisme ilmiah dan kritis.
b. Realisme Kritis
Realisme kritis akan menggabungkan beberapa ide dalam pemikiran positivis
dan konstruksionis berkaitan dengan struktur dunia. Realisme kritis
memungkinkan untuk menggunakan pendekatan multi-metodologis yang akan
meningkatan analisis secara lebih rinci dan akurat ketikan meneliti hubungan
kausalitas dalam pengembangan perusahaan.
c. Interpretivisme dan Konstruksionisme
Inti paradigma tersebut adalah makna subjektif dan makna bersama. Dalam
penelitian kualitatif yang berfokus pada pemahaman manusia, interpretasi
merupakan bagian penting dari setiap analisis serta konstruksi merupakan
hermeneutikan dan fenomenologi dari sebuah gagasan interaksi sosial atas
sebuah realitas. Vivien Burr (1995) mengidentifikasi empat asumsi dasar dari
posisi filosofis konstruksionis sosial. Pertama, dibutuhkan sikap kritis melalui
diskusi berdasarkan pengalaman manusia yang dimediasi oleh bahasa atas
pengetahuan yang secara umum terlah diterima di masyarakat, kedua, kategori-
kategori dalam bahasa yang digunakan untuk mengklasifikasikan hal-hal di
sekitar kita, ketiga, pengetahuan ditopang oleh proses sosial dan konvensi
komunikasi, dan keempat, pengetahuan dan tindakan sosial berjalan beriringan.
d. Hermeneutika
Hermeneutika mengacu pada konsep interpretasi dan pemahaman yang
diperlukan sebagai bagian dari proses penelitian. Dominan dari penelitian
kualitatif berfokus pada tindakan dan pemahaman manusia oleh karena itu
interpretasi merupakan bagian penting dari penelitian kualitatif.
e. Postmodernisme dan Poststrukturalisme
Postmodernisme menolak dasar positivis yakni bahwa pemikiran rasional dapat
digeneralisasi dalam sebuah penelitian ilmiah yang akan menjelaskan dunia dari
sudut pandang objektif. Poststrukturalisme merupakan penolakan paling
ekstrim dari positivis yang menyatakan tidak ada dasar kebenaran diluar teks.
3. Pendekatan Penelitian
a. Deduksi
Deduksi bersandar berdasarkan teori yang merupakan sumber pengetahuan.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti menyimpulkan satu atau lebih
hipotesis yang kemudian diuji dengan studi empiris. Namun model deduktif
yang ketat dianggap tidak cocok untuk sebagian besar penelitian kualitatif.
b. Induksi
Acuan dalam pendekatan penelitian ialah teori sebagai hasil penelitian empiris.
Teori juga dilihat sebagai mode korektif mengenai temuan atau bahkan
publikasi yang muncul selama proses penelitian. Apabila diambil hubungan
antar teori dan penelitian empiris sebagai induktif, logika berpikir yang terjadi
ialah melanjutkan penelitian empiris ke hasil teoritis.
c. Deduksi dan Induksi
Gabungan kedua pendekatan dapat dianggap sebagai logika analisis data
eksplorasi. Deduksi dapat digunakan untuk mengevaluasi hipotesis dan induksi
untuk membenarkannya dengan data empiris. Namun praktiknya, gabungan
kedua pendekatan tersebut berhubungan dengan intepretivisme yang mana dari
keseluruhan proses penelitian yang terjadi, proses penelitian yang dominan
adalah proses penelitian melalui bentuk penalaran.
B. Desain Penelitian Mengacu Kepada Proses Penelitian Kualitatif
1. Membetuk Konsep Masalah
Prinsip paduan utama untuk dapat diteliti ialah memikirkan apakah topik tersebut
dapat diteliti secara empiris atau tidak. Meskipun tidak semua penelitian berbentuk
empiris, terkadang kriteria yang sama pentingnya ialah memikirkan minat dan
prioritas mengenai ketulusan dalam topik tersebut. Kajian isu serta literatur terkini
juga akan membantu menemunakan konsep dan juga topik yang baik untuk diteliti.
2. Menulis Pertanyaan Penelitian
Mendefinisikan apa yang lebih tepatnya ingin diketahu peneliti. Pertanyaan
penelitian dapat dimulai dengan pertanyaan mengenai jenis penelitian apa yang
sedang dilakukan, mengapa hal tersebut layak untuk dilakukan, bagaimana peneliti
akan mengeksplorasi hal-hal tersebut. Pertanyaan-pertanyaan tersebut nantinya
akan diklasifikasikan diantara dua pilihan yakni deskriptif dan penjelas. Penting
untuk diketahui bahwa pembahasan ulag mengenai pertanyaan penelitian dapa
dilakukan dengan metode dan kerangka teoritis. Awal yang terpenting dari sebuah
penelitian ialah sebuah ide kasar atau topik penelitian yang nantinya diatur ulang
menjadi pertanyaan dibarengi dengan pembacaan literatur yang akan memperbaiki
dan membingkai ide asli dengan lebih baik.
3. Pemilihan Metode Penelitian yang Cocok
Metode penelitian yang dipilih harus relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian
yang telah dirumuskan pada slangkah sebelumnya. Prinsip metode adalah pencarian
ulang dan fokusnya terhadap penelitian dengan tetap mengacu kepada gagasan
teoritis penelitian. Menimbang beberapa fakta tersebut, hendaknya suatu metode
penelitian alternatif selalu dipersiapkan.
4. Pemilihan Teori yang Cocok
Berdasarkan beberapa langkah yang telah dilalui, ada baiknya untuk mulai
menuliskan mengenai kemungkinan keterkaitan teoritis yang dapat membantu
menjawab pertanyaan penelitian tersebut. Oleh karena itu, minat penelitian dan
pertanyaan penelitian akan menentukan metode yang akan dipilih.
5. Pengumpulan Data dan Analisisnya
Pengumpulan data dan analisisnya terdiri dari cara data tersebut dikumpulkan, cara
akses didapatkan atas data tersebut, cara pendokumentasian data tersebut, serta
merencanakan cara menganalisisnya
6. Proses Penentuan Sirkularitas
Peninjauan kembali rencana penelitian dan merumuskan kembali desain penelitian
adalah salah satu kekuatan penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif lebih condong
untuk berbentuk melingkar, dimana hapir seluruh prosesnya bergerak maju mundur
selama fase yang berbeda dengan banyaknya elemen maupun prinsip mulai dari
merumuskan bidang penelitian hingga menuliskan laporan penelitian.
7. Waktu dan Penulisan Laporan Penelitian
Penelitian yang efektif dirumuskan melalui desain penelitian dan rencana penelitian
yang memberikan indikasi waktu yang diperlukan untuk berbagai aktivitas. Waktu
penelitian terdiri dari waktu untuk membaca teori, waktu untuk menyusun desain
penelitian, waktu untuk mengumpulkan data, waktu untuk menganalisis data, waktu
untuk menulis laporan, dan waktu untuk mendeskripsikan kembali mengenai tujuan
awal penelitian dan hasil penelitian. Dalam tahap ini diperlukan sebuah sikap
realistis mengenai tujuan awal direncanakannya penelitian sehingga baik dari
manajemen waktu dan penulisan laporan penelitian akan berjalan sesuai desain
yang ditentukan.
C. Fokus Penelitian
1. Relevansi Pertanyaan Penelitian
Topik terkini dan relevansi pemecahan masalah tidak dapat digunakan sebagai
tujuan penelitian ilmiah. Penelitian ilmiah merupakan proses untuk menghasilkan
pengetahuan baru dang menghubungkannya dengan beberapa teori yang telah
dipelajari. Dalam penelitian kualitatif kunci kesuksesan adalah merumuskan
kembali pertanyaan penelitian tidak hanya di awal namun pada setiap langkah
penelitian.
2. Menyempurnakan Pertanyaan Penelitian
Proses penyempurnaan pertanyaan penelitian dilakukan dengan mulai
mengidentifikasi minat penelitian yang lebih luas dengan mengajukan beberapa
pertanyaan spesifik. Gagasan untuk bidang minat yang lebih luas dapat diperoleh
dari media; literatur bisnis praktis dan akademis; lingkungan pribadi Anda;
pembimbing, mahasiswa dan teman-teman; dan proyek penelitian yang dibuat oleh
peneliti lain.
3. Variasi Jenis Pertanyaan Penelitian
Kata awal dari sebuah kalimat tanya merupakan bekal awal dari variasi jenis
pertanyaan penelitian. Pertanyaan dengan kata awal “apa” akan berfokus pada
eksplorasi dan mendeskripsikan keadaan, situasi, dan proses. Kata awal
“bagaimana” dan mengapa akan berfokus pada penyebab dan konsukuensi dengan
kata lain pertanyaan tersebut bertujuan untuk menjawab sesuatu secara kualitatif.
4. Penggunaan Teori dan Konsep Teoritis
Penggunaan teori dan konsep teoritis berkaitan erat dengan penelitian yang
berkualitas yang berfokus pada isu-isu praktis yang mengandalkan dan
menggabungkan beberapa ide dan konsep teori dalam sebuah proses penelitian.
Salah satu cara yang paling membantu dalam perumusan teori adalah
pengidentifikasian teori penelitian terdahulu serta penggunaan grand theory atau
pengarahan penelitian pada dua pandangan yang berbeda mengenai posisi peran dan
teori dalam penelitian bisnis. Grand theory itu sendiri merupakan teori agung yang
sangat konsisten dan stabil dengan melakukan pengujian berupa proses konfirmasi
dan pendefinisan ulang salah satunya dengan pengaturan dari hipotesis penelitian
itu tersendiri.
D. Bingkai Penelitian Melalui Literatur
1. Relevansi Penelaahan Literatur
Dalam menghasilkan, mengembangkan, dan menyempurnakan ide penelitian,
peneliti perlu untuk mengetahui apa yang telah ditulis peneliti lain tentang topik
penelitian yang sedang peneliti teliti. Selain itu, untuk dapat melakukan penelitian
yang baik, peneliti harus mengetahui pengetahuan terkini di bidang topik tersebut.
Seringkali, peneliti juga diminta untuk menunjukkan kemampuan untuk
mengevaluasi pendekatan teoritis dan studi empiris secara kritis. Ini berarti peneliti
diharuskan mencari dan membaca sejumlah literatur penelitian ulang selama proses
penelitian yang berlaku untuk semua penelitian bisnis kualitatif.
2. Tujuan Penelahaan Literatur.
Tujuan dari penulisan tinjauan pustaka ialah mengeksplorasi, meringkas,
membandingkan, dan menganalisis secara kritis mengenai gagasan teoritis yang
berkaitan dengan penelitian sehingga terbentuk pendekatan ataupun sudut pandang
yang diadopsi serta kekuatan maupun kelemahan dari penelitian tersebut.
3. Sumber Penelahaan Literatur.
Jurnal yang dicantumkan pada suatu penelitian merupakan suatu peer review
mengenai kualitas dan kesesuaian penelitian tersebut sehingga jurnal juga dapat
dikatakan sebagai sumber informasi yang relatif sangat baik untuk sesuatu yang
baru dalam penelitian.
4. Mengidentifikasi Kata Kunci
Untuk mencari literatur yang sesuai, peneliti perlu menghasilakn suatu kata kunci
yang erat dengan topik penelitian yang dilakukan serta pertanyaan penelitian yang
dijadikan pedoman.
5. Melakukan Pencarian literatur
Terdapat dua cara yang efektif guna melakukan pencarian literatur yakni meringkas
beberapa topik yang kemudian diambil kata kuncinya dan mencari kutipan-kutipan
pada penelitian terdahulu.
6. Dua Cara Dalam Melakukan Penelahaan Literatur
Cara yang pertama ialah teliti dalam menganalisis khususnya memilih isu-isu
dimana penelitian berada dalam ketidaksepakatan atau menyajikan hasil yang
bertentangan. Di sisi lain, cara kedua adalah menggambar studi sebagai pedomana
dan mencoba mengidentifikasi kesenjangan dalam pendekatan dan pertanyaan
penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

Eriksson, Paivi & Kovalainen, Anne. (2015). Qualitative Methods in Business Research: A
Practical Guide to Social Research Introducing Qualitative Methods series. Finland:
SAGE

Anda mungkin juga menyukai