Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Aulia Putri Wijaya

NIM : 21006053
Dosen pengampu : Dr. Afdal, S.Pd., M.Pd.
Sesi : 202210060076

KAJIAN LITERATUR, HIPOTESIS DAN


PERTANYAAN PENELITIAN

1. Pengertian Kajian Literatur, Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian


Kajian Literatur
Salah satu langkah penting dalam metode ilmiah adalah melakukan kajian
literatur. Memperoleh informasi dari penelitian terdahulu harus dikerjakan tanpa
mempedulikan apakah penelitian tersebut menggunakan data primer atau data sekunder,
apakah penelitian tersebut merupakan penelitian lapangan atau penilitian dengan
menggunakan laboratorium. Menelusuri literatur dan menelaahnya dengan tekun
merupakan kerja kepustakaan yang sangat diperlukan dalam mengerjakan penelitian
Peneliti perlu menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang akan
ditelitinya, mencari metode serta teknik penelitian, metode dan teknik pengumpulan data
dan analisis data yang pernah digunakan oleh para peneliti terdahulu. Peneliti juga perlu
memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih dan
menghindarkan terjadinya duplikasi penelitian yang tidak diinginkan.
Kajian literatur juga diperlukan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang
berkaitan dengan penelitian telah berkembang, mengetahui simpulan dan generalisasi
yang telah pernah dibuat, mencari data sekunder yang akan mendukung penelitian
sehingga situasi yang diperlukan dapat diperoleh. Dengan mengadakan kajian literatur
yang telah ada, peneliti juga dapat belajar secara lebih sistematis tentang cara-cara
menulis karya ilmiah, cara mengungkapkan buah pikiran yang akan membuat peneliti
lebih kritis dan analitis dalam mengerjakan penelitiannya (Anshori & Iswati, 2009).
Hipotesis
Hipotesis berasal dari kata "hypo" yang berarti kurang dari, dan "thesis" berarti
pendapat. Jadi, hipotesis adalah pendapat atau kesimpulan yang belum final. Hipotesis
merupakan suatu pernyataan dalam bentuk sederhana dari dugaan relatif peneliti tentang
suatu hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Biasanya didasarkan pada suatu
teori atau model, tetapi kadang-kadang didasarkan pada adanya pertanyaan yang perlu
dijawab(Fitri&Haryati, 2020).
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
yang akan diteliti. Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian yang kebenarannya masih harus diuji secara empiris. Hipotesis
dikatakan sementara karena kebenarannya masih perlu diuji atau dites kebenarannya
dengan data yang asalnya dari lapangan. Hipotesis juga penting peranannya karena dapat
menunjukkan harapan dari peneliti yang direfleksikan dalam hubungan ubahan atau
variabel dalam permasalahan penelitian(Fitri&Haryati, 2020).
Pertanyaan Penelitian
(Hastuti, 2010) Peneliti juga harus merancang bentuk kuesionernya, yaitu
pertanyaan yang sifatnya terbuka atau tertutup. Pertanyaan terbuka memungkinkan
responden menjawab bebas dan seluas-luasnya terhadap pertanyaan namun dalam
pertanyaan tertutup, responden hanya diberi kesempatan memilih jawaban yang tersedia.
Pertanyaan tertutup akan mengurangi variabilitas tanggapan responden sehingga
memudahkan analisisnya. Pilihan jawaban yang diberikan dapat berupa pilihan dikotomis
sampai dengan pertanyaan pilihan ganda yang memungkinkan gradasi preferensi
responden.
Baik pertanyaan penelitian ataupun hipotesis merupakan pernyataan yang lebih
spesifik untuk mencapai tujuan penelitian. Berlandaskan teori yang dipilih,
dikembangkan kerangka konsep dan pertanyaan penelitian atau hipotesis. Pertanyaan
penelitian umumnya digunakan pada penelitian kualitatif, sedangkan hipotesis terdapat
pada penelitian kuantitatif, baik deskriptif, analitik ataupun eksperimental.

2. Hubungan Teori dengan Hipotesis Penelitian


Hipotesis adalah pernyataan yang belum terbukti, sedangkan Teori adalah
pernyataan yang terbukti dalam berbagai kondisi dan eksperimen. Hipotesis dapat
menyebabkan teori sedangkan Teori dapat dirumuskan melalui hipotesis.

3. Kriteria penyusunan hipotesis


(Margono, 2010) Di dalam hipotesis terkandung suatu ramalan. Ketetapan
ramalan itu tentu tergantung pada penguasaan peneliti itu atas ketetapan landasan teoritis
dan generalisasi yang telah dibacakan pada sumber-sumber acuan ketika melakukan
telaah pustaka.
Menggali dan merumuskan hipotesis mempunyai seni tersendiri. peneliti harus
sanggup memfokuskan permasalahan sehingga hubungan-hubungan yang terjadi dapat
diterka. Dalam menggali hipotesis, peneliti harus:
 Mempunyai banyak informasi tentang masalah yang ingin dipecahkan dengan
cara banyak membaca literature-literatur yang ada hubungannya dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan.
 Mempunyai kemampuan untuk memeriksa keterangan tentang tempat-tempat,
objek-objek, serta hal-hal yang berhubungan satu sama lain dalam masalah yang
sedang diselidiki.
 Mempunyai kemampuan untuk menghubungkan suatu keadaan dengan keadaan
lainnya yang sesuai dengan kerangka teori ilmu dan bidang yang bersangkutan.
4. Jenis hipotesis
(Nurul, 2009)Adapun jenis-jenis hipotesis, yaitu :
 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah hipotesis yang mengandung pernyataan mengenai
hubungan atau pengaruh, baik secara positif atau secara negatif antara dua variable
atau lebih sesuai dengan teori.
Dilihat dari sifat yang akan diuji, hipotesis penelitian dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu
 Hipotesis tentang hubungan
 Hipotesis tentang perbedaan.
 Hipotesis dilihat dari kategori rumusannya (Hipotesis Statistik) dibagi menjadi dua,
yaitu
 Hipotesis nihil (null hypotheses) yang biasa disingkat dengan Ho
 Hipotesis alternative (alternative hypotheses) yang biasa disingkat dengan Ha.
Hipotesis alternatif ada dua macam, yaitu
 Hipotesis terarah (directional hipotheses)
 Hipotesis tak terarah (non directional hipotheses)

 Jenis hipotesis yang dilihat dari keluasan atau lingkup variabel yang diuji
Ditinjau dari keluasan dan lingkupnya, dapat dibedakan menjadi:
 Hipotesis mayor
 Hipotesis minor.

Daftar pustaka

Fitri,A,Z.& Haryati,N. 2020. Meteodologi Penelitian Pendidikan. Malang: Madani Media.

Hastuti, S. 2010. Analisis Kualitatif dan Kuantitatif Formaldehid Pada Ikan Asin di Madura.
Jurnal Agrointek. 4(2):132-137.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anshori,M.& Iswati,S. 2009. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Edisi 1. Surabaya: Pusat


Penerbitan dan Percetakan UNAIR.

Nurul, Z. 2009. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai