Nim : 21006053 Dosen : Dr. Nurfarhanah, S. Pd., M. Pd. Kons. Sesi : 202210060070 Matkul : Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
Proses Sosialisasi Melalui Layanan Bimbingan Dan Konseling Di
Sekolah, Keluarga, Dan Masyarakat A. Pengertian Sosialisasi (Sutaryo, 2004)Sosialisasi merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sebuah sistem pada seseorang dan bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi ditentukan oleh lingkungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dimana individu berada, selain itu juga ditentukan oleh interaksi pengalaman-pengalaman serta kepribadiannya. Pengertian sosialisasi menurut Charles R Wright adalah “Proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu norma-norma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain”(Sutaryo,2004).
B. Faktor-Faktor Penentu Sosialisasi
Individu akan berkembang menjadi makhluk sosial melalui proses sosialisasi. Dalam proses ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut F.G. Robbins (Ahmadi, 2004:158), ada lima faktor yaitu: Sifat dasar, yaitu merupakan keseluruhan potensi-potensi yang diwarisi oleh seseorang dari ayah dan ibunya. Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dalam kandungan ibu. Dalam periode ini individu mendapatkan pengaruh-pengaruh tidak langsung dari ibu, misal beberapa jenis penyakit (diabetes, kanker, siphilis) berpengaruh secara tidak langsung terhadap pertumbuhan mental, penglihatan, pendengaran anak dalam kandungan. Perbedaan individual, meliputi perbedaan dalam ciri-ciri fisik (bentuk badan, warna kulit, warna mata, dan lain-lain), ciri-ciri fisiologis (berfungsinya sistem endokrin), ciri-ciri mental dan emosional, ciri personal dan sosial. Lingkungan, meliputi lingkungan alam (keadaan tanah, iklim, flora dan fauna), kebudayaan, manusia lain dan masyarakat di sekitar individu. Motivasi, yaitu kekuatan-kekuatan dari dalam diri individu yang menggerakkan individu untuk berbuat. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses sosialisasi tersebut berasal dari luar dan dalam diri individu. Faktor yang berasal dari dalam diri individu yaitu sifat dasar, perbedaan individual, dan motivasi.Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu yaitu lingkungan prenatal, dan lingkungan sekitar.
C. Proses Sosialisaasi Melalui Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam melakukan proses sosialisasi pribadi seorang remaja. Keluarga memberikan pengaruh sekaligus membentuk watak dan kepribadian remaja, sehingga keluarga dikatakan sebagai unit sosial terkecil yang memberikan dasar bagi perkembangan remaja (Rohmat, 2010). Sebuah keluarga biasanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang memiliki peran dan fungsi masing-masing. Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, 2013) keluarga mempunyai delapan fungsi yaitu 1) fungsi keagamaan, fungsi sosial budaya, 2) fungsi cinta kasih, 3) fungsi melindungi, 4) fungsi reproduksi, 5) fungsi sosialisasi dan pendidikan, 6) fungsi ekonomi, dan 7) fungsi pembinaan lingkungan. Kedelapan fungsi keluarga mempunyai peran masing-masing dalam pembentukan karakter seorang remaja.
D. Proses Sosialisaasi Melalui Sekolah
(Elly&kolip, 2011)Sekolah merupakan salah sau lembaga pendidikan yang diciptakan oleh pemerintah untuk mendidik anak-anak sebagai langkah untuk mempersiapkan potensi anak dalam rangka membangun Negara. Dalam melaksanakan pembangunan itu diperlukan banyak keahlian tertentu yang hanya akan dapat diperoleh melalui lembaga pendidikan. Melalui lembaga pendidikan anak diasah kecerdasan dan keahliannya. Peranan sekolah sebagai lembaga yang membantu lingkungan keluarga, membuat sekolah mempunyai tugas mendidik dan mengajar serta memperbaiki dan memperhalus tingkah laku anak didik yang dibawa dari keluarganya. Selain itu dalam perkembangan kepribadian anak didik, peranan sekolah adalah melalui kurikulum, antara lain sebagai berikut:[10] Anak didik belajar bergaul sesama anak didik, antara guru dengan anak didik, dan antara anak didik dengan orang yang bukan guru (karyawan). Anak didik belajar mentaati peraturan-peraturan sekolah. Mempersiapkan anak didik untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi agama, bangsa dan negara. Sekolah merupakan media sosialisasi yang lebih luas dari keluarga. Sekolah mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan sikap dan perilaku seorang anak. Sekolah juga mempersiapkan penguasaan paranan-peranan baru untuk individu dikemudian hari agar dapat menjadi pribadi yang lebih mandiri. Berbeda dengan sosialisasi dalam keluarga di mana anak masih dapat mengharap bantuan dari orang tua dan bisa memperoleh perilaku khusus, di sekolah anak dituntut untuk bisa bersikap mandiri dan senantiasa memperoleh perlakuan yang tidak berbeda dari teman-temannya. Di sekolah anak juga banyak belajar untuk mencapai pretasi yang baik, maka yang diperlukan adalah kerja keras.
E. Proses Sosialisaasi Melalui Masyarakat
Dari lahir sampai mati manusia hidup sebagai anggota masyarakat. Hidup dalam masyarakat berarti adanya interaksi sosial dengan orang-orang disekitar dan dengan demikian mengalami pengaruh dan mempengaruhi orang lain. Seorang anak dikatakan telah melakukan sosialisasi dengan baik, apabila ia bukan hanya menampilkan kebutuhannya sendiri saja, tetapi juga memerhatikan kepentingan dan tuntutan orang lain. Selain keluarga, sekolah, kelompok bermain dan media massa, sosialisasi juga dilakukan oleh institusi agama, tetangga, organisasi rekreasional, masyarakat, dan lingkungan pekerjaan. Semuanya membantu seseorang membentuk pandangannya sendiri tentang dunianya dan membuat presepsi mengenai tindakan-tindakan yang pantas dan tidak pantas dilakukan (Normina, 2014).
F. Implikasi Terhadap Bimbingan Konseling
Program bimbingan konseling merupakan suatu rancangan kegiatan yang menjadi landasan atau pedoman guru pembimbing dalam melaksanakan kegiatan layanan gunanya untuk mempermudah guru pembimbing dalam memberikan bimbingan. Hal ini tampak bahwa sosialisasi merupakan proses belajar kepada seseorang agar dapat mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan masyarakat, agar nanti dapat hidup di masyarakat dengan lanyak. Sosialisasi merupakan proses membimbing individu ke dalam dunia sosial. Hubungan sekolah dengan masyarakat serta hubungan sekolah dengan orang tua siswa, pada hakikatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peran menentukan dalam usaha pembinaan, penumbuhan, dan pengembangan siswa-siswa di sekolah. Hubungan tersebut perlu dibina, dibangun dan dipelihara sebaik-baiknya karena merupakan satu jembatan saling pengertian sehingga mereka dapat berpartisifasi secara positif dan dapat memberikan dukungan moral dan materil secara ikhlas(Abdulsyani, 2007). Daftar pustaka:
Abdulsyani. 2007. Sosiologi Skema Teori dan Terapan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Elly M. Setiadi & Kolip U. 2011. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Kencana
Normina. 2014. Masyarakat dan Sosialisasi. ITTIHAD, 12(22), 107-115.
Offset,A. 1994. Sosiologi pendidikan. Yogyakarta: ST Vembrianto.