Nim : 21006053
Dosen : Dr. Nurfarhanah, S. Pd., M. Pd. Kons.
Sesi : 202210060070
Matkul : Sosiologi dan Antropologi Pendidikan
A. Organisasi Sosial
Organisasi sosial secara mendasar tersusun dari kata organisasi dan sosial. Kata
organisasi merujuk pada makna sebagai persataun, perkumpulan individu- individu yang
saling berinteraksi dalam lingkup kelompok. Pengertian organisasi sosial dikelompokkan
ke dalam 2 pendekatan disiplin ilmu, yaitu :
1. Pendekatan Antropologi Sosial
WHR Rivers mengemukakan bahwa organisasi sosial adalah suatu proses
yang menyebabkan individu disosialisasikan dalam kelompok. Ruang
lingkup penyelidikan tentang organisasi sosial meliputi struktur dan fungsi
dari suatu kelompok sosial.
Raymond Firth menyatakan bahwa yang dimaksud organisasi adalah suatu
proses social dan pengaturan aksi berturut-turut menyesuaikan diri dengan
tujuan yang dipilih. Organisasi sosial adalah penyusunan dari hubungan
interaksi sosial yang dilakukan dengan jalan pemilihan dan penetapan.
2. Pendekatan Sosiologi
Alvin L.Bertran mengemukakan pengertian organisasi social dalam arti
luas adalah tingkah laku manusia yang berpola kompleks sertaluas ruang
lingkupnya di dalam setiap masyarakat.
Soerjono Soekanto mengemukakan organisasi social adalahkesatuan-
kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama denganorganisasi yang
tetap sebagai sebuah asosiasi.
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa organisasi sosial
berdasarkan pendekatan sosiologi adalah organisasi sosial sebagai sebuah asosiasi, yaitu
sekelompok manusia yang mempunyai tujuan, kepentingan, kegemaran, minat yang sama
dan membentuk sebuah organisasi yang tetap. Suatu aspek yang menarik dari kelompok
sosial tersebut adalah bagaimana caranya mengendalikan anggota-anggotanya.
Persahabatan
Ekonomis
Teknologi & ilmu pengetahuan
Agama
Kesenian
Pendidikan
Olahraga
Politik
Hobi
Amal
Profesi
Pemerintahan
B. Sistem Kekerabatan
Sistem kekerabatan merupakan hubungan kekeluargaan melalui perkawinan.
Keluarga adalah kelompok yang terdiri atas seorang ibu,anak-anak yang masih
tergantung kepadanya, dan bapak yang diikat oleh perkawinan atau adanya hubungan
darah. Dalam antropologi sistem kekerabatan termasuk keturunan dan pernikahan
(melalui hubungan darah atau dengan melalui hubungan status perkawinan). Pengertian
bahwa seseorang dinyatakan sebagai kerabat bila ia memiliki pertalian atau ikatan darah
dengan seseorang lainnya, contoh kongkrit dari hubungan darah ialah kakak-adik
sekandung.
Indoneasia memiliki dan mengenal tiga bentuk sistem kekerabatan, yaitu :
Sistem kekerabatan matrilineal menarik garis keturunan dari pihak
perempuan(ibu). Misalnya suku Minangkabau.
Sistem kekerabatan Patrilineal menarik garis keturunan dari pihak laki-laki(ayah),
misalnya dari suku Batak.
Sistem Bilateral menarik garius keturunan dari pihak , ayah, dan
ibu, misalnya dari suku Jawa.
A. Havilan, William. 1985. Antropologi-jilid II. Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama.
Aidil,M. 2019. Implikasi Sistem Kekerabatan Dalam Proses Pembelajaran di SMP Negri 3
Baraka Kabupaten Enrekan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Makasar: Makasar.
Ariani,W. 2003. Manajemen Kualitas Pendekatan sisi Kualitatif. Ghalian Indonesia: Jakarta.