AKUNTANSI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
PERIODE 2021 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas segala rahmat dan
hidayahnya Makalah ini dapat selesai pada tepat waktunya. Makalah ini penulis buat sebagai
tugas makalah pada mata kuliah pemeriksaan akuntansi 1. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW menjadi tauladan bagi kita semua. Dalam
pembahasan ini tertulis fokus menelaah tentang Kerangka dan hipotesis penelitian sebagai
bantuan para pembaca untuk memudahkan melihat sumber informasi yang dibutuhkan.
Dalam pembahasan ini penulis tidak secara langsung dari materi ini tetapi mendapat
pengakuan dari buku artikel-artikel dan internet maka dari itu apa yang penulis sajikan ini
dapat diterima dan dipahami oleh pembaca karena penulis merasa isi dari makalah ini jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan penyusun makalah yang akan datang.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting. Kerangka berpikir yang baik akan menjelaskan teoritis pertautan antar variabel
yang akan diteliti. Jadi, secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independen dan dependen. Pertautan antar variabel tersebut, selanjutnya dirumuskan ke
dalam bentuk paradigma penelitian.
Seorang peneliti harus mengusai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang memudahkan hipotesis.
Kerangka berpikir yang baik, memuat hal-hal sebagai berikut:1
1. Variabel-variabel yang akan diteliti harus dijelaskan.
2. Diskusi dalam kerangka berpikir harus dapat menunjukkan dan menjelaskan
pertautan/hubungan antar variabel yang diteliti, dan ada teori yang mendasari.
3. Diskusi juga harus dapat menunjukkan dan menjelaskan apakah hubungan antar
variabel itu positif atau negatif.
4. Kerangka berpikir tersebut selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram
(paradigm penelitian), sehingga pihak lain dapat memahami kerangka berpikir
yang dikemukakan dalam penelitian.
Kerangka berpikir dalam suatu penelitian perlu di kemukakan apabila dalam
penelitian tersebut berkenaan dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membaca
sebuah variabel atau lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti di samping
mengemukakan deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi
terhadap variasi besar variabel yang diteliti.
Penelitian yang berkenaan dengan dua variabel atau lebih, biasanya dirumuskan
hipotesis yang berbentuk komparasi maupun hubungan. Oleh karena itu dalam rangka
menyusun hipotesis penelitian yang berbentuk hubungan maupun komparasi, maka perlu
dikemukakan kerangka berpikir. Langkah-langkah dalam menyusun kerangka pemikiran
yang selanjutnya membuahkan hipotensi ditunjukkan pada gambar 3.1
1
Moh, Sidik Priadana, Saludin Muis. 2016. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis (Dilengkapi Alat Bantu
Minitab untuk Pengolahan Data), Edisi 2, Jakarta: EKUILIBRIA, hlm. 61
Seorang peneliti harus menguasai teori-teori ilmiah sebagai dasar bagi argumentasi
dalam menyusun kerangka pemikiran yang membutuhkan hipotesis. Kerangka pemikiran
ini merupakan penjelasan sementara terhadap gejala-gejala yang menjadi objek
permasalahan. Kriteria utama Agar suatu kerangka pemikiran bisa meyakinkan sesama
ilmuwan, adalah alur-alur pikiran yang logis dalam membangun suatu kerangka berpikir
yang membuahkan kesimpulan yang berupa hipotesis.
Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antara variabel yang disusun
dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah
dideskripsikan tersebut selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga
menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang
hubungan variabel tersebut saja yang digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Variabel X Variabel Y
Kerangka Berpikir
Perumusan
Hipotesis
3
Ibid., hlm 74
Hipotesis Nol: Ho: X= 600 jam, daya Tahan Lampu Pijar Merk X= 600 Jam .
Hipotesis alternatif: Ha: X ≠ 600 jam tidak sama dengan, bisa lebih besar dan
bisa lebih kecil dari 600 jam.
c. Hipotesis Statistik (hanya ada bila berdasarkan data stempel)
Ho: µ = 600
Ha: µ ≠ 600
Catatan: µ adalah nilai rata rata populasi yang di hipotesiskan atau ditaksir
melalui sampel4
2) Hipotesis Komparatif
F. Kerangka Berpikir
4
Ibid., 75
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA