Anda di halaman 1dari 20

5

Tahap kedua dari proses penelitian(kuantitatif) adalah


mencari teori-teori, konsep-konsep dan generalisasi-
generalisasi hasil penelitian (landasan teoritis)

• Setiap penelitian ilmiah selalu menggunakan unsur-unsur


ilmu pengetahuan, seperti : konsep, preposisi, teori,
variabel, hipotesa maupun definisi, agar dapat melakukan
proses penelitian dengan baik.
• Unsur-unsur tersebut diperlukan baik pada proses
teorisasi maupun proses empirisasi
Hubungan diantara unsur-unsur tersebut dapat
digambark
preposisi
• KONSEP ---------------------------------------------- KONSEP

Hipotesa
• VARIABEL -------------------------------------------
VARIABEL

Hip. Statistik
• DEFINISI OP.---------------------------------------- DEFINISI OP
Kajian Pustaka (lanj)
Konsep : merupakan ide-ide, benda-benda, maupun gejala
sosial yang dinyatakan dalam istilah atau kata.
• Konsep terbentuk dengan jalan abstraksi dari generalisasi
• Konsep, ada yang kongkret dan abstrak
• Dalam ilmu sosial, istilah bisa sama namun makna berbeda
• Konsep harus dijabarkan/didefinisikan
Variabel : konsep yang diberi variasi nilai
• Jenis-jenis variabel, menurut hubungannya:
• Variabel independen/stimulus/antecedent/bebas
• Variabel dependen/kriteria/terikat
• Variabel Moderator, yang memperkuat atau memperlemah
hubungan antara variabel bebas dan terikat
• Variabel intervening , secara teoritis mempengaruhi, tetapi
tidak dapat diamati
• Variabel kontrol
Kajian pustaka (kanj)
• Teori adalah: alur berfikir atau penalaran, yg merupakan
seperangkat konsep, definisi dan preposisi yg disusun
secara sistematis. (lihat unsur-unsur penelitian)
• Secara umum teori mempunyai tiga fungsi :
menjelaskan (explanation); meramalkan (prediction) dan
pengendalian (control)
– Dalam kaitannya dengan penelitian,maka fungsi teori
yang pertama digunakan untuk
mempertajam/memperjelas ruang lingkup variabel
yang akan diteliti
– Fungsi Teori yang kedua digunakan untuk
merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen
penelitian
– Fungsi teori yang ketiga digunakan untuk
mencandra/membahas hasil penelitian, dan
selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam
upaya pemecahan masalah
• Merupakan uraian sistematis tentang teori (bukan
sekedar pendapat ahli) dan hasil-hasil penelitian.
• Deskripsi teori tergantung pada : luasnya permasalahan
yg diteliti dan banyaknya variabel diteliti
• Deskripsi teori berisi penjelasan terhadap variabel-
variabel yg diteiliti melalui definisi dan uraian lengkap
dan mendalam dari berbagai referensi
• Deskripsi teori berasal dari sumber-sumber bacaan
(buku-buku teks, kamus, ensiklopedia, jurnal ilmiah dan
hasil-hasil penelitian)
• Sumber bacaan yg baik mengandung 3 kriteria :
relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran)
Langkah-langkah dalam mendeskripsi teori :

• Tetapkan nama variabel dan jumlah variabelnya


• cari sumber-sumber bacaan yg sebanyak-banyaknya (yg
relevan)
• lihat daftar isi buku dan pilih topik yg sesuai dengan
variabel. Bila Laporan penelitian lihat judul pen.,
permasalahan, teori yg digunakan dan metode pen.
serta kesimpulan dan saran
• cari definisi setiap variabel dalam setiap sumber dan
bandingkan , kemudian pilih definisi yg sesuai dengan
pen. yg dilakukan
• Baca seluruh isi topik, lakukan analisa, renungkan dan
buatlah rumusan dengan bahasa sendiri tentang isi
setiap sumber data yang dibaca
• Deskripsikan teori yg telah dibaca dengan bahasa
sendiri, cantumkan sumber bacaan yang dikutip.
• Merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasi
sebagai masalah yg penting.
• Dalam kerangka berfikir menjelaskan secara teoritis
pertautan variabel-variabel yg akan diteliti (semua
jenis variabel)
• Kerangka berfikir perlu dikemukakan kalau berkenaan
dua variabel atau lebih yang berhubungan (asosiatif atau
komparatif).
• Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara
teoritis pertautan antar variabel yg akan diteliti, jadi
secara teoritis perlu dijelaskan hubungan antar variabel
independent dan dependent
• Hasil analisis kritis dan sistematis di atas dapat
menghasilkan sintesa tentang hubungan yg dapat
dipakai merumuskan hipotesis
Kerangka Berfikir(lanj)
Ada 5 faktor/ciri dasar yang harus ada dlm sebuah
kerangka berfikir yaitu:
 Variabel yg relevan dlm studi harus jelas
diidentifikasi dan diberikan nama
 Harus diberikan penjelasan bagaimana 2 atau
lebih variabel berhubungan satu dgn yg lainnya
 Jika sifat dan arah hubungan dapat diterima
secara teoritis yg didasarkan atas hasil
penelitian sebelumnya, maka harus ada
penjelasan apakah hubungan tsb positif/negatif
 Harus ada uraian secara jelas kenapa peneliti
mengharapkan hubungan tsb tetap ada
 Skema dari kerangka berfikir harus dpt dibuat
Langkah-langkah Penyusunan
Kerangka Berfikir
Variabel X Variabel Y

Membaca buku dan HP Membaca buku dan HP

Deskripsi Teori dan HP Deskripsi Teori dan HP

Analisis Kritis thd teori dan HP Analisis Kritis thd teori dan HP

Sintesa/simpulan Sintesa/simpulan

Kerangka berfikir

Hipotesis
• Hip. Merupakan jawaban sementara dari suatu
masalah penelitian
• Penggunaan hipotesis didasarkan pada
permasalahan dan tujuan penelitian.
• Hipotesis : kesimpulan sementara atau preposisi
tentatif tentang hub. Dua variabel atau lebih
(Kerlinger)
• (Balley), mengatakan suatu hip. Merupakan
suatu preposisi yang dinyatakan dalam bentuk
yang dapat diuji dan meramalkan suatu
hubungan tertentu antara dua variabel atau
lebih.
Hipotesis (lanj)
Kegunaan Hipotesis :
• memberi batasan serta memperkecil jangkauan
penelitian
• mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta
• sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta
Ciri-ciri Hipotesa yang baik :
• Harus menyatakan hubungan
• Harus sesuai dengan fakta
• Berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh
dengan ilmu pengetahuan
• Harus dapat diuji
• Dirumuskan dengan sederhana
Jenis-jenis hipotesis
Hipotesis Penelitian Vs Hip. Statistik
• Dalam penelitian, bila yang diteliti seluruh
populasi, tidak ada hip. Statistik, hanya hip.
Penelitian. Sebaliknya bekerja dengan sampel,
muncul hipotesis Statistik.
Hipotesa nol dan hipotesa alternatif(Hip.Kerja)
• Dalam Hip. Statistik; Hip. Yang akan diuji
dinamakan hip. Kerja, yang didasarkan pada
teori-teori yang handal, sedangkan lawan dari
hip. Kerja adalah hip. Nol (nihil), dirumuskan
karena teori yang digunakan masih diragukan
kebenarannya
Hipotesis (lanj)
• Contoh Hip. nol
 Korelasi antara 2 variabel sama dengan nol
• Tidak ada hubungan (signifikan) antara
variabel X dengan Y (Ho: ρ = 0)
 Perbedaan rata-rata antara 2 kelompok sama dgn 0
• Tidak ada perbedaan (signifikan) rata-rata
produktivitas laki-laki dengan perempuan
(Ho : ρl = ρ2)
• Hip Alternatif dari Contoh di atas :
• Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel
X dengan Y ( Ha : ρ ≠ 0)
• Terdapat perbedaan rata-rata produktivitas laki-laki
dengan perempuan (Ha ; ρl ≠ ρ2)
Contoh Rumusan Ho dan Ha
Ho : µ1 = µ2 Ho : ρ = 0
Ha : µ1 ≠ µ2 Ha : ρ ≠ 0

Ho : µ1 ≤ µ2 Ho : ρ ≤ 0
Ha : µ1 > µ2 Ha : ρ > 0

Ho : µ1 ≥ µ2 Ho : ρ ≥ 0
Ha : µ1 < µ2 Ha : ρ < 0
Bentuk-Bentuk Hipotesis
 Rumusan Hipotesis, erat kaitannya dengan bentuk
rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari tingkat
eksplanasinya, maka terdapat bentuk rumusan Hipotesis
diskriptif, komparatif dan asosiatif.
 Contoh rumusan Hipotesis :
– Rumusan hipotesis deskriptif :
• Rata-rata penjualan yang dicapai oleh Perusahaan
X baru mencapai 60 persen dari target
– Rumusan Hipotesis Komparatif
• Ada perbedaan tingkat produktifitas karyawan laki-
laki dengan perempuan di Perusahaan Y
– Rumusan hipotesis asosiatif
• Ada pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja
terhadap semangat kerja karyawan di Perusahaan Z
Menguji Hipotesis
• Suatu hipotesis harus diuji berdasarkan data empiris
yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan diukur.
Untuk itu peneliti harus mencari lapangan empiris yang
memberi data yang diperlukan. Tidak selalu mudah
memperoleh sampel yang dapat dan rela memberi data
• Di dalam pengambilan keputusan tentang hipotesis yang
dirumuskan, peneliti ada kemungkinan berbuat 2 jenis
kesalahan, yaitu:
– Menolak hipotesis nol yang benar yang disebut
kesalahan Tipe I (α)
– Menerima hipotesis nol yang salah yang disebut
kesalahan Tipe II (β)
Menguji Hipotesis
• Pada pengujian hipotesis lebih
menekankan pada kesalahan Tipe I (α).
Nilai α disebut tingkat signifikansi (level of
significance)
Keputusan Uji Hipotesis Sifat Hakekat Ho
Ho benar Ho Salah

Menolak Ho Kes. Tipe I Benar

Menerima Ho Benar Kes. Tipe II


Tahapan Dalam Menguji Hipotesis
• Setelah ditentukan/diformulasikan hipotesis nol
dan hipotesis alternatif, maka dapat diterapkan
tes statistik yang cocok untuk menguji hipotesis
yg dirumuskan
• Tahapan dalam Menguji Hipotesis
1) Rumuskan hipotesis nol dan hipotesis
alternatifnya
2) Pilih tes statistik yg tepat tergantung dari
apakah data yg dikumpulkan adalah data
parametrik atau non parametrik
Tahapan Dalam Menguji Hipotesis
3) Tentukan level signifikansi yang
diinginkan ( 0,05; 0,01; 0,10)
4) Tentukan daerah kritis untuk penolakan
dan penerimaan hipotesis
5) Jika nilai yang diperoleh lebih besar daripada
nilai kritisnya maka Ho ditolak, dan hipotesis
alternatif diterima. Demikian sebaliknya jika
nilai yang dihitung lebih kecil daripada nilai
kritis maka Ho diterima atau Ha ditolak.

Anda mungkin juga menyukai