Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051

Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

PERILAKU CARING PERAWAT DALAM MENURUNKAN TINGKAT KECEMASAN PADA


KELUARGA PASIEN YANG DI RAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU)

Sugiyarto1*), Indira Anggayuni2, Ainun Quranni Ulun3, Dwiana Putri Permatasari4,


Whenefrida Anita Safitri5

1,2,3,4,5Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Surakarta

*)sugiy1077@gmail.com

Abstrak

Kondisi yang terjadi pada pasien di ICU akan memungkinkan keluarga merasa cemas
karena anggota keluarga mengalami perawatan kritis. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungangan perilaku caring perawat terhadap penurunan tingkat
kecemasan keluarga pasien yang dirawat di ruang ICU. Studi ini menggunakan metode
literatur review dengan mengulas beberapa artikel yang sesuai dengan tujuan awal.
Pencarian literature menggunakan 2 database yaitu Google Scholar dan Pubmed Kata
kunci yang digunakan dalam pencarian literature antara lain : caring, family anxiety,
Intensive Care Unit ( ICU). Pada pencarian menggunakan Google Scholar dan pubmed
jumlah jurnal yang didapat yaitu sejumlah 55 jurnal. Hasil pencarian tersebut kemudian
diseleksi berdasarkan tahun, metode, setting lokasi dan penggunaan bahasa sehingga
ditemukan hasil akhir sejumlah 5 literatur. Berdasarkan hasil analisis keseluruhan
artikel yang terpilih menunjukkan bahwa perilaku caring perawat dapat menurunkan
tingkat kecemasan keluarga pasien yang di rawat diruang ICU. Sebagai seorang perawat
yang bertugas di ruang intensif dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dan keluarga hendaknya dengan selalu memberikan pelayaan yang terbaik yaitu, selalu
hadir saat keluarga pasien membutuhkan, membangun kepercayaan kepada keluarga
pasien, bersikap mau mendengarkan, bersikap ramah, sabar, menghargai orang lain dan
cekatan akan memberikan rasa aman kepada keluarga pasien.

Kata kunci: Caring, kecemasan keluarga, Intensive Care Unit (ICU)

Abstract

Conditions that occur in patients in the ICU will allow the family to feel anxious because
family members are experiencing critical care. This study aims to analyze the relationship
between nurses' caring behavior and the decrease in family anxiety levels of patients who
are admitted to the ICU. This study uses a literature review method by reviewing several
articles in accordance with the original objectives. Literature search using 2 databases,
namely Google Scholar and pubmed. Keywords used in literature searches include: caring,
family anxiety, Intensive Care Unit (ICU). In a search using Google Scholar and pubmed, the
number of journals obtained was 55 journals. The search results were then selected based
629
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

on the year, method, location setting and language use so that the final results were 5
literatures. Based on the results of the overall analysis of the selected articles, it shows that
the nurse's caring behavior can reduce the level of family anxiety of patients who are
treated in the ICU. As a nurse who works in an intensive room in providing nursing care to
patients and families, it should always provide the best service, namely, always be present
when the patient's family is in need, build trust in the patient's family, be willing to listen,
be friendly, patient, respect others. and will deftly provide a sense of security to the
patient's family.

Keywords: Caring, family anxiety, Intensive Care Unit (ICU)

PENDAHULUAN keluarga dalam memberikan dukungan


kepada anggota keluarganya yang sedang
Intensive Care Unit (ICU) adalah dirawat di ruang perawatan intensif.
bagian dari rumah sakit yang independen Anggota keluarga dirawat di ruang
dengan memiliki staf yang terlatih dan perawatan ICU merupakan situasi yang
khusus, peralatan khusus yang ditujukan mengancam jiwa dan dapat memicu stres
untuk untuk observasi, perawatan dan berat pada keluarga yang dapat berlanjut
pengobatan pasien yang menderita pada kondisi kelelahan, gangguan fisik,
penyakit akut, cedera atau yang psikologis, serta ketidakberdayaan
mengancam jiwa atau berpotensi keluarga dalam menghadapi kondisi stres
mengancam nyawa dengan prognosis tersebut. Faktorfaktor yang dapat
yang diharapkan masih dapat memicu stres pada keluarga sebagai
disembuhkan. ICU menyediakan respons ada anggota keluarga yang
kemampuan dan prasarana serta dirawat di ruang perawatan intensif
peralatan khusus untuk mendukung meliputi perubahan lingkungan, aturan
fungsi vital dengan menggunakan staf ruangan perawatan, perubahan peran
medik, perawat, dan juga staf keluarga, status emosi keluarga dan
berpengalaman lainnya dalam aktivitas pada kehidupan sehari-hari
pengelolaan keadaan pasien tersebut keluarga, kemampuan pembiayaan
(KEPMENKES RI, 2010). (finansial) keluarga, serta sikap petugas
kesehatan dalam pemberian informasi
Kondisi yang terjadi pada pasien di tentang kondisi kesehatan pasien di
ICU akan memungkinkan keluarga ruang perawatan intensif (Widiastuti et
merasa cemas karena anggota keluarga al., 2018).
mengalami perawatan kritis dan
memperoleh tantangan yang merupakan Dalam kondisi ini peran keluarga
faktor stres serta kecemasan karena terhadap pasien menjadi berkurang
dirawat di ruang intensif. Kecemasan karena tidak banyak terlibat dalam
merupakan kekhawatiran yang tidak jelas perawatan pasien dan tidak dapat
dan menyebar, yang berkaitan dengan mendampingi pasien di ruang ICU setiap
perasaan tidak pasti dan tidak berdaya saat, sehingga keluarga akan mengalami
(Stuart, 2013). kecemasan. Perilaku caring dalam
keperawatan dipelajari dalam berbagai
Kondisi stres yang dialami oleh macam filosofi artinya bukan hanya
keluarga dapat menghambat kemampuan perawat saja yang berperilaku caring
630
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

tetapi sebagai manusia kita juga bisa Metode


memperhatikan sesama. Perawat yang
caring juga berdampak pada peningkatan Bab ini membahas strategi dalam
rasa percaya diri serta menurunkan mencari jurnal yang digunakan dalam
kecemasan pada pasien, berkurangnya literature review. Pencarian literature
kecemasan dan stress akan meningkatkan menggunakan 2 database yaitu Google
pertahanan tubuh dan membantu Scholar dan pubmed Kata kunci yang
meningkatkan penyembuhan digunakan dalam pencarian literature
(Novieastari, 2012). antara lain: caring, family anxiety, ICU.
Pada pencarian menggunakan Google
Perilaku caring merupakan sebagai Scholar dan pubmed jumlah jurnal yang
suatu perasaan untuk memberikan didapat yaitu sejumlah 55 jurnal. Hasil
keamanan, perubahan perilaku, dan pencarian tersebut kemudian diseleksi
bekerja sesuai standar (Kusmiran, 2015). berdasarkan tahun, metode, setting lokasi
Perilaku caring perawat terdiri dari dan penggunaan bahasa sehingga
elemen-elemen berikut yaitu nilai-nilai ditemukan hasil akhir sejumlah 5
kemanusiaan dan altruistik, keyakinan literature. Literature ini bertujuan untuk
dan harapan, peka pada diri sendiri dan mengidentifikasi hubungan perilaku
orang lain, membantu menumbuhkan caring perawat terhadap tingkat
kepercayaan, pengekspresian peran kecemasan keluarga diruang intensive
positif dan negatif, proses dalam care unit. Kriteria inklusi yang
pemecahan masalah perawatan secara digunakan yaitu perilaku caring perawat
sistematis, pembelajaran secara pada keluarga pasien yang di rawat di
interpersonal, dukungan fisik, mental, ruang ICU, literatur yang dicari yaitu
sosial, spiritual, memenuhi kebutuhan tahun 2010 hingga 2020, literature yang
manusia dengan penuh penghargaan, dan dipilih yaitu berbahasa inggris dan
eksistensi fenomena kekuatan spiritual bahasa indonesia serta full text.
(Watson, 2018). Ketika seorang perawat
melakukan asuhan keperawatan dengan Hasil
sentuhan kasih sayang, kebaikan,
kepedulian, kehadiran, serta selalu Dalam mencari artikel, penulis
mendengarkan pasien maupun keluarga melakukan pencarian menggunakan kata
maka hal tersebut akan membuat kunci yang sudah disusun. Setelah
perasaan nyaman dan percaya terhadap dilakukan seleksi berdasarkan kriteria
perawat. Perawat yang memiliki sifat inklusi dan eksklusi didapatkan 5 artikel,
caring juga juga akan memiliki dampak 5 artikel tersebut kemudian dianalisis.
pada peningkatan rasa percaya diri, Dari ke 5 artikel yang ditemukan desain
sehingga kecemasan akan menjadi penelitian yang digunakan adalah studi
berkurang karena ada perawat yang korelatif dengan pendekatan cross
dianggap keluarga lebih tahu dan lebih sectional.
mampu dalam merawat pasien. Berbagai
penelitian telah dilakukan terkait Kelima artikel menggunakan
perilaku caring perawat. Oleh sebab itu, kriteria sampel yang sama yaitu keluarga
melalui literature review ini, penulis ingin pasien yang dirawat di ICU Rumah sakit.
mengetahui perilaku caring perawat Jumlah sampel hampir sama yaitu dalam
terhadap penurunan kecemasan keluarga kisara 30- 40 responden. Artikel yang
pasien yang di rawat di ICU. terpilih dijelaskan secara lengkap pada
tabel 1.
631
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

Tabel 1

Ekstraksi Data Hasil Penelitian

Responde Metode Prosedur


Judul,
No Desain n pemilihan Intervensi penilaian Hasil
Penulis
responden
1 Hubungan deskriptif 30 Berdasarka Perawat Instrument Ada hubungan
Caring korelasi responden n kriteria menunjukka pengumpula Caring Perawat
Perawat dengan inklusi dan n caring n data yang dengan Tingkat
Dengan mengguna eksklusi dalam digunakan Kecemasan
Tingkat kan yang telah pelayanann untuk Keluarga
Kecemasan pendekata ditetapkan y A dengan mengukur Pasien di
Keluarga n cross cara caring ruang ICU
Pasien Di sectional bersikap perawat RSUD Dr.H
Ruang ramah dan yaitu Soewondo
Intensive terbuka menggunaka Kendal.
Care Unit kepada n kuesioner Terdapat
(ICU) RSUD pasien Caring dari kekuatan
Dr. H maupun Harrison hubungan nilai
Soewondo keluarga. (1988) r sebesar -
Kendal Profesional 0.549, hal ini
(Rohana, Caring menunjukan
2019). Behaviours terdapat
& untuk hubungan
mengukur negatif sebesar
kecemasan -0.549
pada (korelasi
keluarga kuat). Nilai
pasien negatif pada
peneliti koefisien
menggunaka korelasi
n kuesioner rmenunjukan
Hamilton bahwa
Rating Scale semakin baik
for Anxiety caring perawat
(HRS-A). kepada
keluarga
pasien maka
semakin
ringan tingkat
kecemasan
pada keluarga
pasien.

2. Hubungan Survei 44 Teknik Perawat Alat ukur Ada hubungan


Perilaku analitik responden pengambila pelaksana yang yang signifikan
Caring dengan n sampel melakukan digunakan antara perilaku
Perawat pendekata dengan sepuluh adalah caring perawat
Dengan n Cross teknik factor kuisioner dengan tingkat
Tingkat sectional purposive caratif Caring
Kecemasan sampling. caring dari Behaviors kecemasan
Keluarga Watson Assessment keluarga
Pasien Di yaitu nilai- Tool (CBAT) pasien di ruang

632
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

Ruang nilai dan Intensive Care


Intensive kemanusiaa Hamilton Unit (ICU)
Care Unit n dan Anxiety RSUD Tugurejo
(ICU) RSUD altruistik, Rating Scale Semarang, arah
Tugurejo keyakinan (HARS), korelasi negatif
Semarang dan dengan tingkat
(Chotimah harapan, kekuatan
et al., 2015) peka pada
diri sendiri hubungan kuat
dan orang (τ=-0,695 ).
lain, Nilai p value <
membantu
menumbuh 0,00001
kan
kepercayaa
n,
pengekspres
ian peran
positif dan
negatif,
proses
pemecahan
masalah
perawatan
secara
sistematis,
pembelajara
n secara
interperson
al,
dukungan
fisik, mental,
sosial,
spiritual,
memenuhi
kebutuhan
manusia
dengan
penuh
penghargaa
n, dan
eksistensi
fenomena
kekuatan
spiritual.

3 Perilaku Analitik 49 Teknik Perawat Untuk Hasil penelitian


Caring korelasi responden pengambila memberi mengukur ini, terdapat
Perawat dengan n sampel informasi perilaku hubungan yang
Dengan pendekata dengan yang jelas caring kuat dan
Koping dan n cross teknik mengenai perawat korelasi positif
Kecemasan sectional accidental perawatan dengan antara
Keluarga sampling. kepada mengunaka hubungan
(Pardede et keluarga n kuesioner perilaku caring
al., 2020) dengan penelitian. perawat
penuh Untuk dengan
perhatian, mengukur kecemasan

633
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

perawat kecemasan keluarga maka


memberika keluarga akan semakin
n dengan tinggi
pendidikan mengunaka kecemasan
kesehatan n istrumen keluarga pada
kepada Zung Self- pasien yang
keluarga Rating dirawat di
pasien, Anxiety ruang ICU
perawat Scale RSUP H. Adam
menjaga Malik Medan
kebersihan da nada
tubuh klien hubungan
dan yang signifikan
ruangannya, antara
serta privasi hubungan
pasien perilaku caring
selama perawat
perawatan, dengan
perawat kecemasan
memberika keluarga
n izin dan pasien.
keluarga
mengadopsi
budaya/
kepercayaa
nnya selama
tidak ke
rumah sakit,
perawat
mendorong
keluarga
untuk
menemukan
arti
kehidupan
dengan
berdoa dan
mengucap
syukur.

4 Hubungan penelitian 30 Teknik Caring Alat ukur Ada hubungan


Caring kuantitatif responden pengambila ditunjukkan dalam caring perawat
Perawat dengan n sampel dengan penelitian dengan tingkat
Dengan rancangan dengan sikap ini kecemasan
Tingkat korelasion teknik perawat menggunaka keluarga
Kecemasan al quota tersenyum n Caring pasien koma di
Keluarga mengguna sampling. dan Behaviors ruang intensif
Pasien kan cross melakukan Assessment RSUD
Koma Di sectional kontak mata Tool (CBAT)
Ruang terhadap dan Dr.Soehadi
Intensif keluarga, Hamilton Prijonegoro
(Agustin, perawat Anxiety Sragen, dengan
2020) terlihat Rating Scale p-value 0,000
peduli (HARS) (p-value <
terhadap 0,05) arah
pasien, hubungan kuat
dengan dengan nilai

634
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

memeriksa korelasi -0,678.


cairan
intravena
pasien,
memeriksa
obat pasien,
memberika
n selimut
dan
merapikann
ya serta
perawat
bersikap
ramah
kepada
keluarga
pasien.

5 Correlation studi 30 Teknik Perilaku Alat ukur Penelitian


Between korelasi responden pemilihan caring dalam menyimpulkan
Nurse dengan responden ditunjukkan penelitian bahwa
Caring pendekata adalah dengan cara ini sebagian besar
Behaviors n accidental perawat menggunaka responden
And Anxiety crosssecti sampling. telah n memiliki
Levels of onal berinteraksi instrument persepsi
Patients' dengan Caring tentang asuhan
Families In keluarga Behaviors. perawat cukup
The Icu Of X pasien, Pengukuran (50%) dan
Regional perawat tingkat sebagian besar
General juga kecemasan responden
Hospital memberika menggunaka mengalami
(Safariyah n informasi n HARS kecemasan
et al., 2018) tentang (Hamilton ringan
penyakit Anxiety (36,7%). Hasil
pasien Rating uji Somers'D
kepada Scale) menunjukkanP
keluarga -value= 0,034.
dengan Berdasarkan
bahasa yang hasil penelitian
mudah dapat
dipahami disimpulkan
oleh bahwa
keluarga, terdapat
perawat hubungan
juga tampak antara
ramah dan Perilaku Peduli
tersenyum Perawat
kepada dengan Tingkat
keluarga Kecemasan
pasien. Keluarga
Pasien di ICU.

635
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

PEMBAHASAN kepercayaan, pengekspresian peran


positif dan negatif, proses dalam
Perilaku Caring Perawat terhadap pemecahan masalah perawatan secara
keluarga pasien sistematis, pembelajaran secara
interpersonal, dukungan fisik, mental,
Hasil penelitian Rohana (2019) sosial, spiritual, memenuhi kebutuhan
menunjukkan 5 responden menilai caring manusia dengan penuh penghargaan, dan
yang dilakukan perawat tidak baik, hal ini eksistensi fenomena kekuatan spiritual
dikarenakan responden merasa perawat (Watson, 2018).
jarang tersenyum kepada pasien dan
keluarga pasien, perawat sering tidak Dalam melakukan penilaian
melakukan kontak mata dengan pasien perilaku caring perawat dapat
dan keluarga pasien, perawat sering menggunakan instrument penilaian
melakukan tindakan tanpa memberikan berdasarkan Behaviors Assessment Caring
penjelasan kepada keluarga pasien. Hal Tools yang terdiri dari 63 pernyataan
tersebut dapat sebagai masukan kepada positif berdasarkan teori caring dan
perawat agar selalu melakukan caring sepuluh carative faktor menurut teori
yang baik kepada pasien dan keluarga. Watson.
Perilaku caring yang baik sangat penting
dalam tindakan asuhan keperawatan Kuesioner Caring Behaviors
karena hal tersebut dapat meningkatkan Assesment Tool (CBA) CBA terdiri dari 63
mutu asuhan keperawatan dan perilaku Caring perawat yang
tercapainya pelayanan kesehatan yang dikelompokkan menjadi subskala yang
lebih optimal, sehingga kepuasan pasien disesuaikan 10 faktor karatif Watson. 10
maupun keluarga bisa tercapai (Chotimah faktor karatif menurut Watson (2018)
et al., 2015). yaitu:

Perilaku caring merupakan suatu 1. Sistem nilai humanistik altruistik


tindakan dalam bentuk perhatian kepada
orang lain, berpusat pada orang, Perilaku caring yang diberikan oleh
menghormati harga diri dan kemanusiaan. perawat terhadap klien berdasarkan
Caring mempunyai komitmen untuk dari nilai- nilai kemanusiaan
mencegah terjadinya sesuatu yang buruk,
memberikan perhatian dan konsen, 2. Keyakinan dan harapan
menghormati orang lain dan kehidupan
manusia. Caring juga merupakan Perilaku caring perawat yang
ungkapan cinta dan ikatan, otoritas dan diberikan kepada klien atas dasar
keberadaan, selalu bersama, empati, keyakinan dan harapan
dapat memotivasi perawat untuk dapat
lebih care pada klien dan mampu 3. Kepekaan terhadap diri sendiri dan
melakukan tindakan sesuai kebutuhan orang lain
klien (Dwidiyanti, 2007).
Perilaku caring perawat yang
Perilaku caring perawat terdiri dari diberikan kepada klien dengan adanya
elemen-elemen berikut yaitu nilai-nilai rasa peka pada diri sendiri dan orang
kemanusiaan dan altruistik, keyakinan lain yaitu klien
dan harapan, peka pada diri sendiri dan
orang lain, membantu menumbuhkan 4. Hubungan membantu rasa percaya
636
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

Perilaku caring perawat yang menemukan kekuatan dan keberanian


mencerminkan adanya hubungan rasa untuk menghadapi kehidupan maupun
percaya antara perawat dan klien kematian
secara terbuka
Pasien yang di rawat di ICU
5. Perilaku penerima ungkapan perasaan seringkali dalam kondisi kritis dengan di
positif dan negative tandai dengan adanya penurunan
kesadaran meskipun seperti itu perawat
Perilaku caring yang dilakukan oleh harus tetap melakukan perilaku caring
Perawat dalam memberikan ungkapan pada pasien. Tindakan caring yang dapat
perasaan positif dan negatif dari dilakukan perawat kepada pasien adalah
keluhan klien saat ini selalu memberikan perhatian terhadap
kondisi pasien yang keadannya dapat
6. Metode pemecahan masalah pada klien berubah setiap saat, dengan adanya
perhatian dari perawat setiap kondisi
Perilaku caring yang dilakukan yang terjadi pada pasien bisa dilakukang
perawat dalam membantu tindakan segera yang bertujuan dalam
memecahkan permasalahan klien proses penyembuhan pasien.

7. Proses pengajaran interpersonal Selain pasien, seseorang yang perlu


mendapatkan perilaku caring dari
Perilaku caring dalam memberikan perawat adalah keluarga pasien, karena
asuhan mandiri, menetapkan keluarga pasien merupakan seseorang
kebutuhan personal, dan memberikan yang paling dekat dengan pasien dan
kesempatan untuk pertumbuhan dapat memberikan dukungan moral
personal klien kepada pasien sehingga dapat membantu
proses penyembuhan pasien. Perilaku
8. Lingkungan psikologis caring yang dapat dilakukan oleh perawat
kepada keluarga adalah dengan
Perilaku caring yang dilakukan memberikan informasi yang diperlukan
perawat terhadap kondisi lingkungan terkait kondisi pasien dan tindakan-
internal dan eksternal klien terhadap tindakan yang dilakukan kepada pasien.
kesehatan kondisi penyakit klien Dalam memberikan informasi langsung
dengan keluarga pasien perawat perlu
9. Pemenuhan kebutuhan manusia pada memperhatikan aspek humanis yaitu
klien sikap ramah, murah senyum, dan
melakukan kontak mata saat berhadapan
Perilaku caring yang dilakukan oleh atau bertemu. Pada situasi pandemi Covid
perawat sebagai pemenuhan 19 saat ini, keluarga pasien tidak
kebutuhan manusia pada klien secara diperkenankan masuk ke ruang ICU
komprehensif sehingga pemberian informasi dilakukan
melalui sarana telekomunikasi, seperti
10. Kekuatan eksistensial melalui pesawat telepon atau handphone,
fenomenologis saat memberikan informasi melalui
sarana komunikasi perawat hendaknya
Perilaku caring perawat dalam memberikan jawaban pasti atau
membantu klien untuk memahami informasi terbaru terkait kondisi pasien,
kondisi kehidupan pada klien dalam sehingga hal tersebut dapat menjawab
637
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

rasa penasaran keluarga terhadap kondisi ICU, perawat ICU harus menyadari bahwa
pasien. keluarga pasien mungkin cenderung
mengalami gejala kecemasan dan dapat
Kecemasan keluarga pasien yang mengatur jadwal konsultasi yang
dirawat di ICU disepakati (Bolosi et al., 2018)

Penyakit atau kondisi kritis dari Pengaruh Caring terhadap penurunan


suatu penyakit dan peristiwa yang dapat kecemasan
mengancam jiwa merupakan faktor
pemicu kecemasan yang dirasakan oleh Teori Anne Boykin menjelaskan
anggota keluarga pasien yang dirawat di bahwa lingkungan caring yaitu membina
ruang intensif. Kondisi cemas pada hubungan keperawatan antara pasien
keluarga pasien dapat dipicu oleh kondisi maupun keluarga pasien dan perawat
pasien yang tidak pasti, kondisi ruangan, dengan penuh perhatian, nilai, dan
waktu kunjungan yang ketat, dan faktor tindakan profesional perawat, sehingga
biaya atau keuangan. Pemberian perilaku caring perawat tidak hanya
perhatian kepada keluarga seringkali ditujukan untuk pasien yang dirawat
terlewatkan karena lebih fokus kepada tetapi juga harus dilakukan pada keluarga
kondisi fisik pasien (Hamzah et al., 2017). pasien. Perilaku caring perawat dapat
Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian menurunkan tingkat kecemasan keluarga
yang dilakukan oleh Bolosi et al., (2018) dikarenakan keluarga akan merasa aman
Kecemasan yang terjadi pada keluarga dan nyaman terhadap perawat karena
pasien di ruang rawat intensif atau di ICU keluarga percaya bahwa ada orang yang
dapat disebabkan oleh karena beberapa dianggap lebih tahu dan lebih mampu
faktor, dari penelitian sebelumnya untuk mengatasi kondisi pasien yaitu
disebutkan bahwa faktor yang kehadiran dokter dan perawat yang
mempengaruhi kecemasan pada keluarga mempunyai keahlian khusus dalam
pasien dikarenakan oleh penerimaan memberikan perawatan kepada pasien
pasien di ruang ICU, proses pemulihan (Pardede et al., 2020). Caring dinyatakan
pasien, prosedur/tindakan perawatan, sebagai suatu perasaan dalam
masalah keuangan/ekonomi, kurangnya memberikan keamanan, perubahan
dukungan sosial dari anggota keluarga dalam perilaku, dan bekerja sesuai
lain, ketidakmampuan untuk merawat standar (Kusmiran, 2015). Oleh karena
keluarga yang lain, dan kemampuan itu sebagai seorang perawat yang
untuk bekerja juga menjadi penyebab bertugas di ruang intensif dalam
keluarga pasien yang diruang intensif memberikan asuhan keperawatan kepada
menjadi cemas. Sebagai seorang perawat pasien dan keluarga hendaknya dengan
di ruang intensif kita hendaknya juga selalu memberikan pelayaan yang terbaik
memperhatikan terkait aspek psikologis yaitu, selalu hadir saat keluarga pasien
pasien dan keluarga pasien yaitu terkait membutuhkan, membangun kepercayaan
kondisi kecemasan. kepada keluarga pasien, bersikap mau
mendengarkan, bersikap ramah, sabar,
Selain itu, staff ICU yang dalam hal menghargai orang lain dan cekatan akan
ini adalah perawat harus dilatih dalam memberikan rasa aman kepada keluarga
mengenali sedini mungkin keluarga pasien dan hal tersebut bapat berdampak
pasien yang membutuhkan dukungan, pada peningkatan rasa percaya diri
yaitu keluarga pasien yang kondisi keluarga, karena ada perawat yang
klinisnya memburuk selama tinggal di dianggap lebih tahu dan lebih mampu
638
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

dalam merawat pasien, sehingga hal https://doi.org/10.4103/jnrp.jnrp_1


tersebut dapat menurunkan tingkat 12_18
kecemasan pada keluarga pasien yang
dirawat di ruang intensif atau ICU. Chotimah, N., Widodo, G. G., & Aini, F.
(2015). Hubungan perilaku caring
SIMPULAN DAN SARAN perawat dengan tingkat kecemasan
keluarga pasien di ruang Intensive
Perilaku caring merupakan suatu Care Unit (ICU) RSUD Tugurejo
tindakan dalam bentuk perhatian kepada Semarang. Program Studi
orang lain, berpusat pada orang, Keperawatan STIKES Ngudi Waluyo
menghormati harga diri dan kemanusiaan. Unggaran.
Sebagai seorang perawat yang bertugas di
ruang intensif dalam memberikan asuhan Dwidiyanti, M. (2007). Caring Kunci
keperawatan kepada pasien dan keluarga Sukses Perawat/Ners Mengamalkan
hendaknya dengan selalu memberikan Ilmu. In Mendeley Desktop.
pelayaan yang terbaik yaitu, selalu hadir
saat keluarga pasien membutuhkan, Hamzah, A., Sukarni, &nbsp, & Husni, A.
membangun kepercayaan kepada (2017). Family Care Centre Model
keluarga pasien, bersikap mau Could Decrease Anxiety Level among
mendengarkan, bersikap ramah, sabar, Family Members of Patients Who
menghargai orang lain dan cekatan akan Have Been Undergoing in the
memberikan rasa aman kepada keluarga Intensive Care Unit (ICU). Open
pasien dan hal tersebut bapat berdampak Journal of Nursing, 07(01), 58–67.
pada peningkatan rasa percaya diri https://doi.org/10.4236/ojn.2017.7
keluarga, karena ada perawat yang 1006
dianggap lebih tahu dan lebih mampu
dalam merawat pasien, sehingga hal KEPMENKES RI. (2010). Keputusan
tersebut dapat menurunkan tingkat Menteri Kesehatan Republik
kecemasan pada keluarga pasien yang Indonesia Nomor
dirawat di ruang intensif atau ICU. 1778/Menkessk/Xii/2010 Tentang
Pedoman Penyelenggaraan
DAFTAR PUSTAKA Pelayanan Intensive Care Unit (Icu)
Di Rumah Sakit. In Menteri Kesehatan
Agustin, W. R. (2020). Hubungan Caring Republik Indonesia (Vol. 24, pp. 105–
Perawat Dengan Tingkat Kecemasan 111).
Keluarga Pasien Koma Di Ruang https://doi.org/10.1016/j.eujim.201
Intensif. Jurnal Ilmiah Kesehatan 8.06.008%0Ahttp://med.unhas.ac.id
Media Husada, 9(1), 27–36. /kedokteran/wp-
https://doi.org/10.33475/jikmh.v9i content/uploads/2015/08/Manual-
1.212 CSL-IV-Pemeriksaan-Derajat-
Kesadaran-Fungsi-Kortikal-
Bolosi, M., Peritogiannis, V., Tzimas, P., Luhur.pdf
Margaritis, A., Milios, K., & Rizos, D.
(2018). Depressive and anxiety Kusmiran, E. (2015). Soft Skills Caring
symptoms in relatives of intensive Dalam Pelayanan Keperawatan.
care unit patients and the perceived Jakarta: Trans Info Media.
need for support. Journal of
Neurosciences in Rural Practice. Pardede, J. A., Hasibuan, E. K., & Hondro,
639
Jurnal Perawat Indonesia, Volume 5 No 1, Hal 629-640, Mei 2021 e-ISSN2 548-7051
Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah p-ISSN 2714-6502

H. S. (2020). Perilaku Caring Perawat


Dengan Koping Dan Kecemasan
Keluarga. Indonesian Journal of
Nursing Science and Practice, 3(1),
15–22.
https://doi.org/https://doi.org/10.2
4853/ijnsp.v3i1.14-22

Rohana, N. (2019). Hubungan Caring


Perawat Dengan Tingkat Kecemasan
Keluarga Pasien Di Ruang Intensive
Care Unit (ICU) RSUD dr. H
Soewondo Kendal. Isbn 978-602-
60315-8-7, 100–108.

Safariyah, E., Novianty, L., & Fauziyyah, R.


N. (2018). Correlation between nurse
caring behaviors and anxiety levels
of patients’ families in the ICU of x
Regional General Hospital, Sukabumi.
International Conference on Health
Care and Management, ICMH
2018(138), 1–15.

Stuart, G. W. (2013). Principle and


practice of Psychiatric nursing, 10th
Edition. In St. Louis.

Watson, J. (2018). Nursing: The


Philosophy and Science of Caring
(Revised Edition). In Caring in
Nursing Classics.
https://doi.org/10.1891/978082617
1122.0016

Widiastuti, Suhartini, & Sujianto, U.


(2018). Perseepsi pasieen terhadaap
kualitas caring perawat yang islami
di intensive care unit study
fenomologi. Jurnal Keperawatan Dan
Kebidanan Aisyiyah, 14(2).

640

Anda mungkin juga menyukai