MATEMATIKA
KELAS X (FASE E) SMK WYATA DHARMA
2022/2023
Identitas
Satuan Pendidikan SMK Wyata Dharma
Guru Mata Pelajaran Anisya Sucianti N, M.Pd
Kelas/Fase 10/E
Alokasi Waktu 6 JP (3 X 45 Menit)
Mata Pelajaran Matematika
Domain/Materi Bilangan/Bilangan Berpangkat
Capaian Pembelajaran Pada akhir fase, peserta didik dapat menggeneralisasi sifat-
sifat bilangan berpangkat (termasuk bilangan pangkat pecahan)
Mereka dapat menerapkan barisan dan deret aritmetika dan
geometri, termasuk masalah yang terkait bunga tunggal dan
bunga majemuk.
Kompetensi Awal Siswa bisa perkalian sebagai prasyarat materi ini
Profil Pelajar Pancasila Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME : Selalu
bersyukur terhadap nikmat dan karunia yang diberikan
oleh Tuhan YME.
Bergotong Royong : Melakukan kolaborasi dalam
proses pembelajaran.
Mandiri : Memiliki kesadaran akan diri dan situasi
yang dihadapi dan memiliki regulasi diri
Bernalar kritis : merefleksikan pemikiran dan proses
berpikir
Berpikir Kreatif : menghasilkan suatu gagasan dan
mencari alternatif solusi.
Sarana dan Prasarana LKS
Smartphone
Target Peserta Didik Reguler
Asesmen Asesmen Diagnostik (Kognitif dan Non-Kognitif)
Asesmen Formatif (Pemahaman dan keterampilan
proses)
Asesmen Sumatif (Pemahaman dan keterampilan
proses)
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Tatap Muka
Sumber Belajar 1. Kasmina dan Toali. 2018. Matematika SMK/MAK Kelas X Edisi
Kurikulum 2013 Revisi KI-KD 2017. Jakarta:Erlangga
2. Sinaga B, Sitanggang, A.K. Turmudi, dkk. 2016. Matematika
SMA/SMK/MA Kelas X Edisi Revisi 2016. Jakarta:Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
Referensi Lain Internet :
https://www.youtube.com/watch?v=puaePUixOoY
Gambaran Umum:
Rasionalisasi:
Modul ajar ini membahas materi bilangan eksponen atau bilangan berpangkat
Urutan Materi Pembelajaran:
Pengertian eksponen
Sifat-sifat eksponen
Penerapan eksponen
Rencana Asesmen:
Tes tulis, Tes LisanLangkah-langkah Pembelajaran
Konten Materi Bilangan Berpangkat
Tujuan Pembelajaran 1. Menjelaskan keberkaitan suatu masalah kontekstual dengan
bentuk eksponen
2. Membuat kesimpulan tentang pengertian eksponen
3. Menemukan sifat-sifat eksponen
4. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan
penyelesaian masalah
b. Kegiatan Inti
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1. Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Kerja Siswa
(LKS) diminta mengamati dan mencermati masalah pada bagian kegiatan inti
nomor 01 dan 02.
2. Siswa menyelesaikan LK 01 terlebih dahulu yaitu tentang pengertian bilangan
berpangkat dan unsur-unsurnya.
3. Setelah itu diharapkan peserta didik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
relevan atau diberikan pertanyaan pancingan, misalnya “Permasalahan apa yang
diamati dan konsep apa yang digunakan untuk menyelesaikannya?” Jawabannya
(disimpan oleh guru) permasalahan terkait pertumbuhan dan konsep yang
digunakan adalah eksponen.
Verifikasi (Pembuktian)
1. Peserta didik memeriksa hasil perhitungannya. Tebal kertas pada masalah point 3a
(diharapkan diperoleh dalam tempo yang singkat sejak persoalan ini dikemukakan),
yaitu 10.000 mm = 10 m. Tebal selembar kertas yang ukuran tebalnya 1 mm, setelah
kertas itu dilipat 50 kali, tebalnya 250 mm.
2. Dengan bantuan kalkulator peserta didik menghitung nilai 2 50. Hasilnya250 =
1.125.899.906.842.624 = 1,1259 × 1015, sehingga diperoleh tebal kertas setelah
kertas dilipat 50 kali, yaitu 250 mm.250 mm = 1,12589 × 1015 mm = 1,12589 × 109
km, ketebalan yang spektakuler dibandingkan dengan tebal tumpukan kertas
walaupun kertas bertumbuk itu sebanyak 10.000 lembar.
2. Pertemuan 3– 4 (6 JP)
Materi Pokok : Sifat-SIfat Eksponen
Tujuan:
1. Menemukan sifat-sifat eksponen
2. Menggunakan sifat-sifat eksponen dalam menentukan penyelesaian masalah Model
Pembelajaran : Discovery Learning
Langkah-Langkah Pembelajaran:
Stimulasi (Pemberian rangsangan)
1) Untuk memberi stimulasi (rangsangan), guru memberikan Lembar Aktivitas
Siswa(LAS) Nomor 03 dan peserta didik diminta untuk menunjukkan sifat-sifat
eksponen.
Keterangan:
Skor 1 : 70-80
Skor 2 : 81-90
Skor 3 : 91-100
LAMPIRAN
LEMBAR KERJA SISWA (LKS)
C. Kegiatan Akhir
1. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah dilakukan.
2. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang disampaikan oleh
kelompok lain.
LEMBAR KERJA SISWA
NO. 02
Materi : Eksponen
A. Persiapan
1. Berdoalah sebelum memulai kegiatan.
2. Siapkan buku catatan, alat tulis dan alat hitung.
B. Kegiatan Inti
1. Selesaikan masalah berikut.
Mrico baru saja selesai membaca buku Fisika setebal 700 halaman. Buku
Fisika itu disimpannya di tas sekolah. Pandangannya jatuh pada selembar kertas. Dia
perkirakan tebal kertas itu 1 mm. Dia tampak bicara sendiri, ”Jika kertas seperti itu
ada sebanyak 10.000 lembar, tumpukan kertas itu tingginya melampaui tinggi
rumahku.”
Sekarang tampak Mrico sedang melipat selembar kertasitu sekali, dia
melipatnya lagi dan seterusnya. Kalau Mrico melipat kertas terus sampai 50 kali,
berapa tebal lipatan kertas itu jadinya. Bagaimana kalau dibandingkan dengan
ketebalan buku Fisikanya, tinggi tas sekolahnya, atau tinggi dirinya sendiri sekira
berapa tebal lipatan itu?
2. Berapa dugaan kalian tebal ketas yang dilipat sampai 50 kali itu?
3. Berapakah perkiraan tinggi buku Fisika dan tas sekolah Mrico?
4. Berapakah tinggi tumpukan 10.000 kertas yang tebal selebarnya 1 mm?
5. Catatlah hasil perhitunganmu untuk tebal kertas sebelum dilipat, setelah dilipat
sekali, setelah dilipat kedua kalinya, setelah dilipat ketiga kalinya, dan seterusnya.
6. Berapa tebal kertas itu tepatnya?
7. Buatlah kesimpulan.
8. Kegiatan Akhir
9. Lakukan persiapan untuk mempresentasikan temuan pada aktivitas yang sudah
dilakukan.
10. Presentasikan temuan kelompok Saudara atau simaklah presentasi yang
disampaikan oleh kelompok lain.
BAHAN AJAR PENDUKUNG
A. Sejarah Eksponen
Sejarah penulisan eksponen
Pada abad ketiga Diophantus menyatakan pangkat dua dengan lambang . Delta sebagai singkatan
dari kata dunamis yang berarti “daya”. Demikian juga untuk pangkat tiga atau kubik dinyatakan
dengan lambang K. Kappa sebagai singkatan dari kata kubos yang berarti “kubik”.
Lambang berhitung Hindu menyatakan kuadrat dengan lambang bujur sangkar, digunakana pada
abad ke-11. Pada abad ke-17 Oughtred menyatakan pangkat dengan kotak bujur sangkar, pangkat
5 ditulis 5.
Pangkat dengan bilangan pecahan pertama digunakan oleh Nicole Oresme pada tahun 1360.
p.1
Oresme menuliskan lambang berhitung pangkat pecahan dalam bentuk 1p½ 4 atau 4
p.2
Lambang berhitung pangkat seperti yang kita pergunakan sekarang baru ada setelah dipergunakan
oleh Harriot pada abad ke-17. Pada zaman yang sama Rene Descartes menggunakannya juga,
namun Descartes masih menyatakan A2 dengan AA dan A3 dengan AAA, dan demikian
seterusnya.
1. Bilangan Berpangkat Bulat Positif
Jika kita membandingkan penulisan 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2dengan 28, maka penulisan
terakhir tampak lebih simpel. Bilangan 2 8 merupakan contoh bentuk pangkat bulat positif. 28dibaca
“dua pangkat delapan”.
Pada simbol 28, angka 2 disebut basis atau bilangan pokok (dasar) dan angka 8 disebut pangkat atau
eksponen.
Definisi
Jika 𝑎 bilangan Real dan 𝑛 bilangan bulat positif, maka 𝑎𝑛 adalah perkalian berulang
sebanyak 𝑛 kali dari 𝑎, yaitu:
𝑎 𝑛 = 𝑎⏟_×_𝑎 × 𝑎 _×
…_×_¸𝑎
𝑛 faktor
Contoh
1. Tentukan bilangan bulat yang sama dengan:
a. 28b. (−2)3 × 52 × 7
Perhatikan:
504 2
∴ 504 = 23 × 32 × 7
252 2
2
126 3
3
63
7
21
7
(2𝑎)4 (−2𝑎2)3
b. (72 × 73 )2
a. 8 c. 𝑎4
b. (72 × 73)2 (−2𝑎2)3
(2𝑎)4
a. 8 = c. 𝑎4
=
(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)(2𝑎)
=
8
16𝑎4
=
8
= 2𝑎4
Latihan 1
A.Soal Pilihan Benar Salah
Petunjuk:Jawablah, benar atau salah pernyataan berikut.
1. 24 = 42 7. 7 + 9 + 11 = 33
2. 34 = 43 8. 13 + 15 + 17 + 19 = 43
21
3. 23 = 26 9. 13 + 23 + 33 = (1 + 2 + 3)2
4. (2𝑎)3 = 2𝑎3 10. 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 + 13 = 72
5. (((21 − 1)2 − 1)3 − 1)4 − 1 = 0
6. 3 + 5 = 23
7 × 7 × 7 × 7 × 7 = ⋯.
a. 5 × 7 c. 75 e. 77777
b. 57 d. 75
2. (−3)(−3)(−3)(−3) = ⋯.
a. −12
b. −34 c. −43
3. 34 = ⋯. e. (−4)3
d. (−3)4
a. 9 b. 12 c. 64 d. 81 e. 144
4. ( ) = ⋯.
1
3 2
3
a. 6 b.
2 c. 1
6
d. 1
8
e. 1
9
5. (−1)8 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. −
8 d. 1 e. 8
6. (−2)5 = ⋯.
a. −32 b. −25 c. −10
7. 17.150 = ⋯.
d. 25 e. 32
a. 23 × 52 × 7 c. 2 × 53 × 72 e. 22 × 52 × 72
b. 23 × 5 × 72 d. 2 × 52 × 73
8. 6,25 = ⋯.
2
a. 5
2
42
c. 5
2
4
500.000 24 2 4
9. 8.000 = ⋯. e. 5
b. 5
d. 5
22
2 24
7 5 3 3
a. 5
b. 5
c. 5
d. 5
e. 5
29 25 23 2 2
5 3 2
×3 ×5
10. 2 = ⋯.
62 ×10 2
a. 1 b. 2 c. 6 d. 15 e. 30
C. Soal Uraian
Petunjuk: Jawablah dengan jelas, singkat dan benar.
8. Nicomachus yang hidup sekitar 100 SM menemukan pola penjumlahan dari bilangan-bilangan ganjil
berelasi dengan nilai suatu bilangan berpangkat tiga, berikut:
1 = 13
3 + 5 = 8 = 23
7 + 9 + 11 = 27 = 33 dst.
Tentukan penjumlahan bilangan-bilangan ganjil yang sesuai dengan temuan Nicomachus untuk
bilangan berikut.
a. 43 b. 53 c. 83 d. 113
9. Tanpa menggunakan perangkat elektronik, dari dua bilangan yang diberikan temukan mana yang
nilainya lebih kecil.
a. 320 atau 510 b. 2140 atau 3105 c. 2175 atau 575
a. 35 b. 75 c. 3100 d. 7200
Barisan pertama terbentuk dengan pola bahwa nilai suatu suku adalah hasil bagi suku sebelumnya oleh
10. Sedangkan barisan kedua terbentuk bahwa nilai suatu suku adalah 10 (sepuluh) pangkat kurang satu
dari pangkat suku sebelumnya.
Dua barisan bilangan itu sama.
selanjutnya 1 = 100, 1
= 10−1, 1
= 10−2, dst.
10 100
Definisi
Jika 𝑎 ∈ ℝ − {0}, maka 𝑎0 = 1.
1
Jika 𝑎 ∈ ℝ − {0} dan 𝑛 ∈ ℤ+, maka 𝑎−𝑛 = .
𝑎𝑛
Contoh
1. Nyatakan bentuk pangkat berikut dengan pangkat positif:
a. 10−7 b. 1
5−4
1 1 1
a. 10−7 = b. =
107 5−3 1
53
= 53
0 1 1
a. √5 = 1 c. −
1 − 2−7 27 − 1
1 1 1 1
b. 50 − 5−1 − 5−2 = 1 − − = 1
− 7
5
52 1− 7 2 −1
2
1 1
=1− − 1 1
5 25 = −
27−1 27 −1
25 − 5 − 1
= 27
25
19 27 1 27 − 1
= = − = =1
27 − 1 27 − 1 27 − 1
25
Latihan 2
Soal Pilihan Ganda
1. 90 = ⋯.
a. 0 b. 1 d. 1 e. 3
9 c. 1
3
2. 4 = ⋯.
–3
a. −81 1
c. − 64 e. 1
64
b. −64 d. 1
81
3. 10–4 = ⋯.
4. (−1)–6 = ⋯.
a. −6 b. −1 c. 6− 1 d. 1 e. 6
5. (−2)–3 = ⋯.
1
a. −8 b. −1 c. − 1 d. e. 8
8 8
6. 0–5 = ⋯.
a. –1 c. 1
b. 0 d. e. tidak terdefinisi
100
5−2= ⋯.
7.
a. −2.500 b. −4 c. 1
4 d. 4 e. 2.500
1 = ⋯.
8. ( 1)
–4
2
a. 1 d. 8 e. 16
16 b. 1
4
c. 1
2
9. 104 + 102 + 100 + 10–2 + 10–4 = ⋯.
a. 0 c. 11,11 e. 10101,0101
b. 1 d. 101,101
10. 1+𝑎1 −8 1 1 1
+ 1−𝑎−8 − 𝑎8−1 + 𝑎8+1
= ⋯.
a. 0 b. 0,5 c. 1 d. 2 e. 4
LEMBAR AKTIVITAS
SISWA NO. 03
1. 25 × 23 𝑎𝑚 × 𝑎𝑛
= 𝑎…+⋯
𝑎𝑚
2. 211 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 > 𝑛)
𝑎𝑛
27 … faktor
… faktor ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
⏞2 ̅×̅2̅⌃× ̅…̅×̅`2 =
= 𝑎⏟_×_𝑎 × _…_×_¸𝑎
𝑛 faktor
2⏟_×_2 × _…_×_¸2 … faktor 𝑛 faktor
… faktor
… faktor 7 faktor 𝑎⏞̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎 × 𝑎⏞̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
=
⏞2 ̅×̅2̅⌃× ̅…̅×̅`2 × 𝑎⏟_×_𝑎 ×_…_×_¸𝑎
2⏞̅×̅2̅⌃× ̅…̅×̅`2 𝑛 faktor
= … faktor
⏟2 _×_2 = ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎 = 𝑎 …
×_…
_×_¸2
… faktor
… faktor
= ⏞2 ×
̅ ̅2⌃
̅ × ̅…̅×̅`2 = 2…
𝑎𝑚
3. 29 (untuk 𝑎 ≠ 0 dan 𝑚 < 𝑛)
𝑎𝑛
215
No. Contoh Khusus Contoh Umum (𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dan 𝑚, 𝑛 ∈ ℤ+)
… faktor 𝑚 faktor
⏞2 ̅×̅2̅⌃× ̅…̅×̅`2 𝑎⏞̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
= =
⏟2 _×_2 × _…_×_¸2 ⏟𝑎 _×_𝑎 × _…_×_¸𝑎
… faktor … faktor
… faktor 𝑚 faktor
= 𝑎 𝑚⏞̅+̅𝑚̅⌃+̅⋯̅+̅𝑚`
5. (𝑎𝑏)𝑛
… faktor
= 𝑎⏞𝑏̅×̅𝑎̅𝑏⌃×̅…̅×̅𝑎`𝑏
… faktor … faktor
= ⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎 × 𝑏⏞̅×̅𝑏̅⌃× ̅…̅×̅`𝑏
= 𝑎... ⋅ 𝑏…
6. Untuk 𝑏 ≠ 0,
𝑛
( 𝑎)
𝑏
𝑎 𝑎 𝑎
= × ×…×
⏟𝑏 𝑏 ¸
𝑏
… faktor
… faktor
⏞𝑎 ̅×̅𝑎̅⌃× ̅…̅×̅`𝑎
=
𝑏⏟_×_𝑏 ×_…_×_¸𝑏
… faktor
…
=𝑎
𝑏…
Contoh
1. Hitunglah nilai dari:
−6 −4 −1 −2
a. 53 × 5−7 × 50 b. 2 3 × ( 1 ) c. 2 −3 + 3 −1
7 28 2 +3
−1 −2 −1 −2 3 2
a. 53 × 5−7 × 50 = 53+(−7)+0 2 +3 2 +3 2 ⋅3
= 5−4 c. 2−3 + 3−1 = 2−3 + 3−1 × 23 ⋅ 32
1 1
= 4 = 22 ⋅ 32 + 23 ⋅ 30
5 625 =
−6 −4 −6 −4 20 ⋅ 32 + 23 ⋅ 31
b. 2 3 × ( 1 ) =3 2 ×2 ( 1 ) 4⋅9+8⋅1
7 28 7 2 ×7 =
−6 1⋅9+8⋅3
= 2 × (22 × 7)4 36 + 8 44 4
73−6 = = =
2 × 28 × 74 9 + 24 33 3
=
73 Cara lain:
= 22 × 7 = 28
1 1
2−1 + 3−2 + 8⋅9
2 9
= 1 ×
2−3 + 3−1 1
+ 8⋅9
8 3
36 + 8 44 4
= = =
9 + 24 33 3
Latihan 3
1. 25 × 24 = ⋯.
a.6 25+4 b. 25×4 c. 254 d. 45×4 e. 45+4
2. 3 = ⋯.
3
a.2 26 b. 33 c. 34 d. 38 e. 62
3. (52)3 = ⋯.
3
a. 52+3 b. 52×3 c. 52 d. 103 e. 3 × 52
25×32
23×35 = ⋯. 8 7
4. 2
d. 22 ⋅ 33 e. 28 ⋅ 37
a. 2
3
b. 2
c. 6
37 68
3
5. 𝑎𝑝×𝑎𝑞
𝑎𝑟 = ⋯.
a. 𝑎𝑝+𝑞−𝑟
c. 𝑎𝑝𝑞−𝑟 e. 𝑎𝑝𝑞𝑟
𝑝+𝑞+𝑟
b. 𝑎
d. 𝑎𝑝𝑞+𝑟
4a−8𝑏−3 −1adalah ....
6. Bentuk sederhana dari ( −6 −5 )
𝑎𝑎 𝑏 𝑏
2𝑎 2 b. ( ) 2. c. ( )2 𝑎7 )
2
( ) 2
a. d. ( ) 2𝑏
e. (
𝑏 2𝑏 2𝑎 𝑎 2𝑏4
−2 3
1 𝑎
𝑏𝑐
7. Diketahui 𝑎 = , 𝑏 = 2, dan 𝑐 = 1. Nilai dari adalah ….
2 𝑎𝑏2𝑐−1
a. 1 b. 4. c. 16 d. 64 e. 96
8. (4𝑎)−2 × (2𝑎)3 = ⋯.
1
a. −2𝑎 b. − 𝑎 c. 1 d. 1
𝑎 e. 2𝑎
2 2𝑎 2
9. (4𝑎3)2 ÷ 2𝑎2 = ⋯.
a. 2𝑎3 b. 2𝑎4 c. 4𝑎3 d. 8𝑎3 e. 8𝑎4
10. 23 × (22)3 = ⋯.
a. 27 b. 28 c. 29 d. 212 e. 218
3 −2 4
𝑏 ) adalah ….
11. Bentuk sederhana dari (5𝑎
5𝑎 𝑏
( −4 −5)−2
Soal Uraian
(5𝑎−3)−2 ⋅ 53
−2⋅𝑎3⋅𝑏−4 −2
b. ( )
5⋅𝑎−5⋅𝑏 −6
3𝑛+2−3𝑛
c.
3𝑛−3𝑛−1
4𝑛+1−22𝑛+1
d.
4𝑛
𝑛+1 3
2⋅𝑎 𝑛)3 ⋅𝑎3
: (𝑎 )
e. (
1
⋅𝑎 3𝑛+3 𝑎⋅𝑎2𝑛
2𝑏
𝑐
f. 𝑥 𝑥𝑎
𝑎 𝑏
𝑥𝑐
( 𝑐) ⋅ (𝑥 𝑎 )
𝑥