Anda di halaman 1dari 10

MATEMATIKA EKONOMI SYARIAH

(Pertemuan 2)
PENERAPAN FUNGSI DALAM BIDANG EKONOMI
1. Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah yang
diminta.
Bentuk umum fungsi permintaan adalah

𝑄 = 𝑎 − 𝑏𝑃

atau

𝑎 1
𝑃 = 𝑏 −𝑏𝑄

Dalam bentuk persamaan di atas terlihat bahwa variabel P (price, harga) dan variabel
Q (Quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini mencerminkan hukum
permintaan, bahwa apabila harga naik jumlah yang diminta akan berkurang, dan
apabila harga turun, jumlah yang diminta akan bertambah. Gerakan harga berlawanan
arah dengan gerakan jumlah, oleh karena itu kurva permintaan berlereng negative.

2. Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga dan variabel jumlah yang di
tawarkan.
Bentuk umum fungsi penawaran adalah

𝑄 = −𝑎 + 𝑏𝑃

Atau

𝑎 1
𝑃 = 𝑏 +𝑏𝑄
Dalam bentuk persamaan di atas terlihat bahwa variabel P (harga) dan variabel Q
(jumlah) mempunyai tanda yang sama, yaitu sama-sama positif. Ini mencerminkan
hukum penawaran, bahwa apabila harga naik, jumlah yang ditawarkan akan
bertambah dan apabila harga turun, jumlah yang ditawarkan akan berkurang. Gerakan
harga searah dengan gerakan jumlah, oleh karena itu kurva penawaran berlereng
positif.

Contoh fungsi permintaan


Diketahui fungsi permintaan suatu barang X adalah 𝑄 = 4 − 2𝑃
Buatlah kurva permintaannya!
Jawab:
Jika 𝑄 = 0 (Mencari titik potong pada sumbu P)
maka 0 = 4 − 2𝑃 → 𝑃 = 2
Jika 𝑃 = 0 (Mencari titik potong pada sumbu Q)
Maka 𝑄 = 4 − 2.0 → 𝑄 = 4

Contoh fungsi penawaran


Diketahui fungsi penawaran adalah 𝑄 = −10 + 10𝑃
1) Buatlah kurva penawarannya!
2) Berdasarkan fungsi penawaran tersebut, tentukan jumlah penawaran barang Y
jika harga barangnya Rp 1000,00
Jawab:
1) Jika 𝑄 = 0 (Mencari titik potong pada sumbu P)
Maka 0 = −10 + 10𝑃 → 𝑝 = 1
Jika 𝑃 = 0 (Mencari titik potong pada sumbu Q)
Maka 𝑄 = −10 + 10.0 → 𝑄 = −10
2) 𝑄 = −10 + 10𝑃
𝑄 = −10 + 10.1000
𝑄 = −10 + 10000
𝑄 = 9990
Jadi jumlah barang Y yang ditawarkan dengan harga Rp 1000,00 adalah 9990
unit.
(Pertemuan 4)

1. KESEIMBANGAN PASAR 1 MACAM BARANG


Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam kesimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukkan oleh kesamaan 𝑄𝑑 = 𝑄𝑠 , yakni pada
perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.

𝑄𝑑 = 𝑄𝑠

Keterangan:
𝑄𝑑 : jumlah permintaan
𝑄𝑠 : jumlah penawaran
𝐸 : titik keseimbangan
𝑃𝑒 : harga keseimbangan
𝑄𝑒 : jumlah keseimbangan

Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan 𝑃 = 15 − 𝑄, sedangkan
penawarannya 𝑃 = 3 + 0,5 𝑄. Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang
tercipta di pasar?

Jawab:
Permintaan: 𝑃 = 15 − 𝑄 → 𝑄 = 15 − 𝑃
Penawaran: 𝑃 = 3 + 0,5𝑄 → 𝑄 = −6 + 2𝑃
Keseimbangan pasar:
𝑄𝑑 = 𝑄𝑠
15 − 𝑃 = −6 + 2𝑃
21 = 3𝑃
𝑃=7
𝑄 = 15 − 𝑃
= 15 − 7
=8
Jadi harga keseimbangan 𝑃𝑒 = 7 dan jumlah keseimbangan 𝑄𝑒 = 8

2. KESEIMBANGAN PASAR DUA MACAM BARANG


Terdapat dua macam barang yang mempunyai hubungan penggunaan, maka permintaan dan
penawaran akan barang yang satu bukan saja dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, tetapi
juga harga barang lainnya yang masih mempunyai hubungan “substitutif” (saling
menggantikan), misalkan antara teh dan kopi, dan barang yang mempunyai hubungan
“komplementer” (saling melengkapi), misalkan antara kopi dan gula.
Apabila barang X dan barang Y mempunyai hubungan penggunaan, permintaan akan masing-
masing barang dipengaruhi juga oleh harga barang lainnya, maka fungsi permintaan akan
masing-masing barang tersebut adalah:

𝑸𝒅𝒙 = 𝒇(𝑷𝒙 , 𝑷𝒚 )
𝑸𝒅𝒚 = 𝒈(𝑷𝒚 , 𝑷𝒙 )

Keterangan:
𝑄𝑑𝑥 : jumlah permintaan barang X
𝑄𝑑𝑦 : jumlah permintaan barang Y
𝑃𝑥 : harga barang X per unit
𝑃𝑦 : harga barang Y per unit

Contoh:

Permintaan akan barang X ditunjukkan oleh persamaan 𝑄𝑑𝑥 = 10 − 4𝑃𝑥 + 2𝑃𝑦 , sedangkan
penawarannya 𝑄𝑠𝑥 = −6 + 6𝑃𝑥 . Sementara itu permintaan akan barang Y ditunjukkan oleh
persamaan 𝑄𝑑𝑦 = 9 − 3𝑃𝑦 + 4𝑃𝑥 , sedangkan penawarannya 𝑄𝑠𝑦 = −3 + 7𝑃𝑦 . Berapa harga
keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang
tersebut?

Jawab:

Keseimbangan pasar X:
𝑄𝑑𝑥 = 𝑄𝑠𝑥
10 − 4𝑃𝑥 + 2𝑃𝑦 = −6 + 6𝑃𝑥
10𝑃𝑥 − 2𝑃𝑦 = 16 …………………………..(1)
Keseimbangan pasar Y:
𝑄𝑑𝑦 = 𝑄𝑠𝑦
9 − 3𝑃𝑦 + 4𝑃𝑥 = −3 + 7𝑃𝑦
4𝑃𝑥 − 10𝑃𝑦 = −12…………………………(2)
Dari (1) dan (2):
10𝑃𝑥 − 2𝑃𝑦 = 16 ×1 10𝑃𝑥 − 2𝑃𝑦 = 16
4𝑃𝑥 − 10𝑃𝑦 = −12 × 2,5 10𝑃𝑥 − 25𝑃𝑦 = −30
23𝑃𝑦 = 46
𝑃𝑦 = 2
𝑃𝑦 = 2 masuk ke (1) maka diperoleh 𝑃𝑥 = 2
Maka diperoleh nilai 𝑄𝑥 = 6 dan 𝑄𝑦 = 11
Sehingga titik keseimbangan pasar untuk barang X adalah jumlah barang 6 unit dengan harga
2 per unit, sedangkan titik kesimbangan pasar untuk barang Y adalah jumlah barang 11 unit
dengan harga 2 per unit.
(Pertemuan 5)

1. PENGARUH PAJAK TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut
naik. Sebab setelah dikenakan pajak, produsen akan berusaha mengalihkan (sebagian) beban
pajak tersebut kepada konsumen, yaitu dengan jalan menawarkan harga jual yang lebih tinggi
daripada harga keseimbangan sebelum pajak, di lain pihak jumlah keseimbangannya menjadi
lebih sedikit.
Pajak Spesifik
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar pada sumbu harga. Jika sebelum pajak
persamaan penawarannya 𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑄, maka sesuadah pajak ia akan menjadi
𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑄 + 𝑡 = (𝑎 + 𝑡) + 𝑏𝑄.
Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk) adalah seslisih dari harga keseimbangan
sesudah pajak (𝑃′𝑒 ) dengan harga keseimbangan sebelum pajak (𝑃𝑒 ).
𝑡𝑘 = 𝑃′𝑒 − 𝑃𝑒
Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp) adalah selisih antara
besarnya pajak per unit (t) dengan bagian pajak yang menjadi tanggungan konsumen (tk).
𝑡𝑝 = 𝑡 − 𝑡𝑘
Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mebgalikan
jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (𝑄′𝑒 ) dengan besarnya pajak per unit
barang (t).
𝑇 = 𝑄′𝑒 × 𝑡
Contoh soal:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan 𝑃 = 15 − 𝑄, sedangkan
penawarannya 𝑃 = 3 + 0,5𝑄. Terhadap barang-barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3
per unit.
a) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak?
b) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah pajak?
c) Berapa beban pajak yang ditanggung oleh konsumen?
d) Berapa beban pajak yang ditanggung oleh produsen?
e) Berapa pajak yang diterima oleh pemerintah?

Jawab:
a) Untuk mencari harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan dapat dilihat padat
contoh soal pertemuan 4. Harga keseimbangannya 𝑃𝑒 = 7 dan jumlah keseimbangan
𝑄𝑒 = 8.
b) Penawaran sesudah pajak: 𝑃𝑠 = 3 + 0,5𝑄 + 3 = 6 + 0,5𝑄
Permintaan: 𝑃𝑑 = 15 − 𝑄
Keseimbangan pasar:
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠
15 − 𝑄 = 6 + 0,5𝑄
9 = 1,5𝑄
𝑄′𝑒 = 6
Jadi keseimbangan pasar sesudah pajak adalah 𝑃′𝑒 = 9 dan 𝑄′𝑒 = 6
c) Beban pajak yang ditanggung konsumen adalah
𝑡𝑘 = 𝑃′𝑒 − 𝑃𝑒 = 9 − 7 = 2
d) Beban pajak yang ditanggung oleh produsen adalah
𝑡𝑝 = 𝑡 − 𝑡𝑘 = 3 − 2 = 1
e) Pajak yang diterima oleh pemerintah adalah
𝑇 = 𝑄′𝑒 × 𝑡 = 6 × 3 = 18

Pajak Proporsional

Pajak proporsional adalah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan persentase tertentu
dari harga jual, bukan ditetapkan secara spesifik. Meskipun pengaruhnya serupa dengan
pengaruh pajak spesifik, namun analisisnya sedikit berbeda.
Jika persamaan penawaran semula 𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑄 maka dengan dikenakannya pajak
proporsional sebesar t% dari harga jual, persamaan penawaran yang baru menjadi
𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑄 + 𝑡𝑃.
Perlu dicatat bahwa besar pajak yang diterima pemerintah per unit adalah 𝑡 × 𝑃′𝑒

Contoh soal
Andaikan kita memiliki data yang sama pada contoh soal sebelumnya, yakni permintan 𝑃 =
15 − 𝑄 dan penawaran 𝑃 = 3 + 0,5𝑄. Kemudian pemerintah mengenakan pajak sebesar
25% dari harga jual.
a) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak?
b) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah pajak?
c) Berapa beban pajak yang ditanggung oleh konsumen?
d) Berapa beban pajak yang ditanggung oleh produsen?
e) Berapa pajak yang diterima oleh pemerintah?
Jawab:
a) Sama dengan jawaban sebelumnya yaitu 𝑃𝑒 = 7 dan 𝑄𝑒 = 8.
b) Penawaran sesudah pajak dengan 𝑡 = 25% = 0,25
𝑃 = 3 + 0,5𝑄 + 0,25𝑃
0,75𝑃 = 3 + 0,5𝑄
2
𝑃 =4+ 𝑄
3
Keseimbangan pasar:
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠
2
15 − 𝑄 = 4 + 𝑄
3
5
11 = 𝑄
3
𝑄 = 6,6
Sehingga keseimbangan pasar setelah pajak 𝑄′𝑒 = 6,6 dan 𝑃′𝑒 = 8,4
c) Beban pajak yang ditanggung konsumen adalah
𝑡𝑘 = 𝑃′𝑒 − 𝑃𝑒 = 8,4 − 7 = 1,4
d) Beban pajak yang ditanggung produsen adalah
Sebelumnya kita cari 𝑡 = 25% × 𝑃′𝑒 = 25% × 8,4 = 2,1
𝑡𝑝 = 𝑡 − 𝑡𝑘 = 2,1 − 1,4 = 0,7
e) Pajak yang diterima oleh pemerintah adalah
𝑇 = 𝑄 ′ 𝑒 × 𝑡 = 6,6 × 2,1 = 13,86

2. PENGARUH SUBSIDI TERHADAP KESEIMBANGAN PASAR


Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan sesuatu barang menyebabkan harga jual
tersebut menjadi lebih rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya
menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih murah. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan pasar
sebelum ada subsidi, dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.
Denagn subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan
penggal yang lebih kecil pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran 𝑃 =
𝑎 + 𝑏𝑄 maka sesudah subsidi menjadi 𝑃 = 𝑎 + 𝑏𝑄 − 𝑠.
Contoh soal:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan 𝑃 = 15 − 𝑄 dan
penawarannya 𝑃 = 3 + 0,5𝑄. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 atas setiap unit
barang yang diproduksi.
a) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi?
b) Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah subsidi?
c) Berapa subsidi yang dinikmati oleh konsumen?
d) Berapa subsidi yang dinikmati oleh produsen?
e) Berapa subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah?

Jawab:
a) Sama dengan jawaban sebelumnya yaitu 𝑃𝑒 = 7 dan 𝑄𝑒 = 8
b) Penawaran dengan subsidi:
𝑃 = 3 + 0,5𝑄 − 1,5
Keseimbangan pasar:
𝑃𝑑 = 𝑃𝑠
15 − 𝑄 = 1,5 + 0,5𝑄
13,5 = 1,5𝑄
𝑄=9
Jadi keseimbangan pasar yang baru 𝑄′𝑒 = 9 dan 𝑃′𝑒 = 6
c) Subsidi yang dinikmati konsumen adalah
𝑠𝑘 = 𝑃𝑒 − 𝑃′ 𝑒 = 7 − 6 = 1
d) Subsidi yang dinikmati produsen adalah:
𝑠𝑝 = 𝑠 − 𝑠𝑘 = 1,5 − 1 = 0,5
e) Subsidi yang dibayarkan pemerintah adalah
𝑆 = 𝑄′𝑒 × 𝑠 = 9 × 1,5 = 13,5

Anda mungkin juga menyukai