Anda di halaman 1dari 8

Bunga majemuk merupakan bunga yang menjadi pokok dari suatu simpanan.

Istilah yang sering


digunakan adalah bunga berbunga. Pembahasan lebih mendalam tentang teori ini sudah kita
bahas dalam artikel saya tentang BUNGA MAJEMUK. Pada artikel kali ini kita hanya berfokus
pada latihan soal dan pemecahannya.

Contoh 1 # :

Seorang anak menginvestasikan uang sebesar Rp. 1000.000 dengan bunga majemuk sebesar 20%
pertahun. Tentukanlah jumlah investasinya selama lima tahun!

Jawab :

Modal Awal : M = Rp. 1000.000,-

Persentase bunga pertahun : P = 20%

Periode / lamanya investasi : n = 5

Ditanya : Tabungan Akhir : MT = . ?.

Jumlah Tabungan Akhir (MT ) dicari dengan memakai rumus :

MT = 2.488.320

Jadi , besarnya investasi anak tersebut selama 5 tahun sebesar Rp. 2.488.320,-

Contoh 2 # :

Uang sebesar Rp.5.000.000,- diinvestasikan selama empat tahun dengan sistem bunga majemuk
sebesar 5%. Tentukanlah besarnya uang tersebut setelah akhir tahun ke empat !

Jawab :

Moda Awal : M = Rp. 5.000.000,-


Persentase bunga majemuk pertahun : P = 5%

Lamanya periode investasi : n = 4

Besarnya simpanan setelah tahun ke empat adalah :

Jadi, besarnya simpanan selama empat tahun adalah Rp. 12.155.062,5

Sekarang yang menjadi pertanyaan, bagaimana kalau pertanyaannya adalah lamanya waktu
menabung ( n ). Maka cara menjawabnya seperti pada contoh contoh di bawah ini :

Contoh 3 # :

Seorang anak menabung di bank sebesar Rp. 1000.000,- dengan bunga majemuk 20% pertahun.
Berapa tahunkah uang tersebut ditabung agar uangnya menjadi Rp. 2.488.320,- ?.

Jawab :

Modal Awal : M = Rp.1.000.000,-

Modal Akhir : MT = Rp. 2.488.320,-

Persentase bunga majemuk : P = 20%

Lamanya tabungan : n = . ?

Untuk menjawab soal ini kita uraikan dari rumus menentukan Modal akhir suatu simpanan.
Jadi, lama tabungan tersebut disimpan adalah 5 tahun.
BAB III

Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam dikatakan berada dalam keseimbangan ( equilibrium ) apabila jumlah barang yang
diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang ang ditawarkan. Secara matematis dan secara
grafis ditunjukkan oleh persamaan Qd = Qs . Yakni pada perpotongan kurva permintaan dengan kurva
penawaran. Pada keadaan seimbang akan tercipta harga keseimbangan ( equilibrium price ) dan jumlah
keseimbangan ( equilibrium quantity ).

Rumus Keseimbangan Pasar :


Qd = Qs

Keterangan :
Qd : jumlah permintaan
Qs : jumlah penawaran
E : titik keseimbangan
Pe : harga keseimbangan
Qe : jumlah keseimbangan
Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q. Sedangkan fungsi
penawarannya ditunjukkan oleh persamaan P = 3 + 0,5 Q. Berapa harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan yang tercipta di pasar?
Permintaan : P = 15 Q Q = 15 P
Penawaran : P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P
Persamaan diatas menunjukkan keseimbangan pasar Qd = Qs .

15 P = -6 + 2 P
21 = 3 P
P=7

Q = 15 P
= 15 7

=8

Pengaruh Pajak Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar


Pengenaan pajak atau pemberian subsidi atas suatu barang yang diproduksi/dijual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.
Pengaruh Pajak
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut
naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut
kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi daripada harga keseimbangan sebelum
pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang dijual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar ( lebih tinggi ) pada sumbu harga. Jika
sebelum pajak persamaan penawarannya P = a + bQ , maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a
+ bQ + t . Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus ), titik keseimbangan akan
bergeser menjadi lebih tinggi.
Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q, sedangkan
penawarannya P = 3 + 50,5 Q. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 3/unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan sesudah pajak?

Jawab :
Sebelum pajak Pe = 7 dan Qe = 8 ( contoh diatas ). Sesudah pajak, harga jual yang ditawarkan
oleh produsen menjadi lebih tinggi. Persamaan penawaran berubah dan kurva bergeser ke atas.
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5 Q + 3
P = 6 + 0,5 Q Q = -12 + 2 P

Sedangkan persamaan permintaan tetap :


Q = 15 P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
15 P = -12 + 2 P
27 = 3P
P = 9
Q = 15 P
= 15 6 = 9
Jadi, sesudah pajak : Pe = 9 dan Qe = 6

Beban Pajak yang ditanggung oleh Konsumen.


Karena produsen mengalihkan sebagian beban pajak tadi kepada konsumen melalu harga jual
yang lebih tinggi, pada akhirnya beban pajak tersebut ditanggung bersama baik oleh produsen
maupun konsumen. Besarnya bagian dari beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk)
adalah selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak ( Pe) dan harga keseimbangan
sebelum pajak ( Pe).
tk = Pe Pe , didalam kasus diatas tk = 9 8 = 2. Berarti dari setiap unit barang yang dibeli
konsumen menanggung ( membayar ) pajak sebesar 2. Dengan kata lain dari pajak sebesar
3/unit barang, sebesar 2 atau 67% menjadi tanggungan konsumen.
Beban pajak yang ditanggung produsen. Besarnya beban pajak yang ditanggung oleh produsen
(tp) adalah selisih antara besarnya pajak perunit barang (t) dan bagian pajak yang menjadi
tanggungan konsumen (tk).tp = t - tk.
Didalam kasus diatas tp = 3 2 = 1, berarti dari setiap unit barang yang diproduksi dan
dijual, produsen menanggung beban pajak sebesar 1. Jadi 33% pajak yang ditanggung produsen,
lebih kecil dari pajak yang ditanggung oleh konsumen.

Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah.


Besarnya jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T) dapat dihitung dengan mengalikan
jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (Qe) dengan besarnya pajak perunit
barang (t).
T = Qe x t
Dalam kasus diatas, T = 6 x 3 = 18. Penerimaan dari pajak merupakan salah satu sumber
pendapatan pemerintah, bukan merupakan sumber pendapatan utama. Dengan pajak
pemerintah menjalankan roda kegiatan sehari-hari, membangun prasarana publik seperti jalan
dan jembatan, membayar hutang LN, membiayai pegawai, Rumah sakit, sekolah, juga membeli
perlengkapan pertahanan. Pajak yang di setor rakyat akan kembali ke rakyat dalam bentuk lain.

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sering disebut pajak negative. Pengaruh
terhadap pajak juga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat
spesifik dan juga proposional.
Pengaruh Subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga
jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di
pasar lebih rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah
keseimbangannya menjadi lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan
penggal yang lebih rendah ( lebih kecil ) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan
penawaran P = a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi P = a + bQ s = ( a s ) + bQ. Karena
kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka titik keseimbangan akan menjadi lebih
rendah.
Contoh :
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 Q. sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5 Q. Pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 terhadap barang yang
diproduksi. Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi?
Jaawab :
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8 (pada contoh kasus diatas)
Dengan subsidi, harga jual yang ditawarkan oleh produsen menjadi lebih rendah,persamaan
penawaran berubah dan kurva nya turun.
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5 Q
Penawaran dengsan subsidi : P = 3 + 0,5 Q 1,5
P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi :
Qd = Qs
15 P = -3 + 2 P
18 = 3 P
P =6
Q = 15 P
= 15 6 = 9
Jadi, dengan adanya subsidi : Pe = 6 dan Qe = 9

Subsidi yang dinikmati konsumen :


Subsidi yang diberikan oleh pemerintah menyebabkan ongkos produksi yang dikeluarkan oleh
produsen menjadi lebih kecil daripada ongkos sesungguhnya. Perbedaan antara ongkos produksi
nyata dan ongkos produksi yang dikeluarkan merupakan bagian subsidi yang dinikmati oleh
produsen. Karena ongkos produksi yang dikeluarkan lebih kecil, produsen bersedia menawarkan
harga jual yang lebih rendah, sehingga sebagian subsidi-subsidi dinikmati juga oleh konsumen
(sk).
sk = Pe Pe
Bagian subsidi yang diterima produsen :
sp = s - sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = Qe x s
1. Format adalah Perintah untuk pengaturan penyusunan data pada disk. Pada DOS
merupakan perintah untuk membentuk sektor pada disket atau harddisk sehingga dapat
digunakan untuk menyimpan data.
2. ketika jarum harddisk sedang bekerja, maka posisinya sedang berada di tengah-tengah piringan
harddisk. Dan jika kita menekan tombol RESET, maka si jarum tersebut akan serentak bergerak ke tepi
piringan dan meninggalkan bekas goresan maka terjadilah badsector
3. Pada saat proses shutdown hardisk bekerja untuk menyimpan data yang diperintahkan processor serta
menyalin data komponen serta software kedalam registrasi komputer, kemudian haed hardisk akan
kembali keposisi awal (keposisi tidak membaca hardisk), kalau kita mematikan komputer secara langsung
maka selain data komponen dan software tidak tersimpan pada registry, juga posisi head hardisk berada
di tengah2 silinder hardisk, sehingga pada saat dihidupkan kembali head komputer dapat merusak silinder
hardisk sehingga terjadi Band sector hardisk, lama kelamaan akan menyebabkan hardisk rusak.
4. macam macam motherboard
a. Asus Rampage II Extreme
b. XFX NVIDIA GeForce 9300 Desktop Board M193007AS9
c. Intel DX58 SO Motherboard
d. ASUS Republic of Gamers Series Rampage Formula ATX Intel motherbard
e. Motherboard MSI Platinum P45D3
f. EVGA 141 BL E760 A1
g. GigaByte GA MA790FXT UD5P Motherboard
h. Asus P5Q SE PLUS

Anda mungkin juga menyukai