Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN OBSERVASI

PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR DAN MOTORIK HALUS


PADA ANAK USIA 8 TAHUN

Dosen Pengampu :

Ni Putu Rizky Arnani, M.Psi., Psikolog

Tamiatul Umayah
12308193152

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI ISLAM


FAKULTAS USLUHUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
JUNI 2021
LAPORAN OBSERVASI

1. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik kasar dan
motorik halus pada anak usia 8 tahun.
2. Identitas Subjek
Nama : AFJR
Umur : 8 tahun
Tempat tanggal lahir : Kediri, 21 Juli 2013
Jenis kelamin : Perempuan
Jumlah saudara : 1 Saudara
Alamat : Ds. Rembangkepuh Kec. Ngadiluwih Kab. Kediri
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Jum’at, 25 Juni 2021
Pukul : 10.00 - selesai
Tempat : Di rumah AFJR
4. Dasar Teori
Anak usia dini adalah anak usia 0 – 8 tahun, dimana pada usia ini anak mengalami
lompatan perkembangan, kecepatan perkembangan yang luar biasa dibanding usia
sesudahnya. Pada usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur
kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Perkembangan fisik dan
mental pada usia 0 – 8 tahun mengalami kecepatan yang luar biasa.
Wayne State University Physician Group mengungkapkan bahwa perkembangan
anak usia 8 tahun lebih rentan terhadap ‘kecelakaan’ kecil seperti terjatuh ataupun
menabrak sesuatu, khususnya saat sedang bermain. Hal ini mungkin saja terjadi saat
anak-anak bermain bersama teman-temannya di taman bermain.
Tidak hanya itu saja, perkembangan fisik pada anak usia 8 tahun ditunjukkan dengan
ukuran tubuhnya yang sudah tidak tampak seperti anak-anak, melainkan beranjak
remaja. Meski begitu, pada anak usia 8 tahun masih belum saatnya mengalami
pubertas. Pada usia 8 tahun, anak akan mengalami perkembangan tubuh berupa
kenaikan berat badan sampai 2-3 kg, sedangkan tinggi badan anak akan mengalami
peningkatan sampai 7.5 cm. Namun, hal ini sebenarnya bisa berbeda-beda pada
pertumbuhan masing-masing anak. Biasanya, pada anak usia 8 tahun sudah mulai
memperhatikan tinggi dan berat badannya sendiri. Di usia ini, anak mungkin masih
mengalami pertumbuhan gigi permanen setelah gigi susunya satu persatu mulai lepas.

Pada anak usia 8 tahun juga mulai menunjukkan kemampuan dalam melakukan
kombinasi gerakan yang cukup rumit. Gerakan yang cukup rumit contohnya seperti
melompat saat sedang menangkap bola, berlari sambil menggiring bola, dan lain
sebagainya. Selain itu, pengaturan gerak kesimbangan juga semakin baik misalnya
dapat bermain sepatu roda. Pada anak usia 8 tahun juga diharapkan sudah bisa
melompat menggunakan tali yang digerakkannya sendiri. Saat melompat pun ia juga
diharapkan bisa menjaga keseimbangannya agar tidak mudah jatuh.

Tidak hanya itu saja, perkembangan fisik pada anak usia 8 tahun yang duduk di
bangku SD ini juga ditunjukkan melalui kemampuannya saat olahraga memukul
benda. Kemampuan memukul benda yang bergerak dengan kecepatan rendah
misalnya menggunakan pemukul bola kasti. Perkembangan fisik pada anak usia 8
tahun di bangku SD sudah bisa dibilang mahir dalam melakukan olahraga. Misalnya
olahraga berlari, bermain lompat tali, dan berpindah tempat dengan berbagi ritme,
mulai dari lamban, sedang, hingga cepat.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perkembangan kemampuan


motoric pada anak usia 8 tahun.

5. Definisi Operasional
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau
sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan
anak itu sendiri. Dorong anak berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki,
menendang, bermain bola, memakai sepatu roda. Perkembangan motorik adalah
perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat syaraf,
urat syaraf, dan otot yang terkoordinasi (Hurlock, 1978).
Kemampuan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan
keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan. Syaraf
motorik halus ini dapat dilatih dan dikembangkan melalui kegiatan dan
rangsangan yang kontinyu secara rutin.
Menurut Hurlock dalam Dadan Suryana (2016: 154-155) menjelaskan bahwa
perkembangan motorik berpengaruh pada setiap perkembangan keterampilan
motorik individu, anak dapat menghibur dirinya sendiri sehingga dapat merasakan
kebahagian. Selain itu, anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dan
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan sekitar. Perkembangan motorik anak
akan lebih teroptimalkan jika lingkungan di sekitar mendukung tumbuh kembang
anak dalam hal motorik. Kegiatan di luar rumah bisa menjadi pilihan terbaik
karena anak dapat bergerak secara bebas sehingga dapat menstimulasi
perkembangan otot.

6. Metode
Metode Checklist
Checklist adalah teknik pencatatan yang menyatakan keberadaan atau
ketidakberadaan sesuatu. Menurut Bentzen, (2000 dalam; Sulisworo dan Irfan,
2016) adalah suatu metode tertutup karena tidak adanya data mentah atau
kejadian yang digambarkan, yang ada hanyalah keputusan/inference pencatat
yang berkaitan dengan criteria.
7. Pedoman Observasi
a. Aspek yang diamati : kemampuan motorik halus dan kasar pada anak usia
8 tahun.
b. Identitas subjek
Nama : AFJR
Usia : 8 Tahun
Tgl tes : 25 Juni 2021
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Di rumah AFRJ
c. Tabel observasi
No Aspek Indikator Deskripsi Ya Tidak
.
1. Motorik Melompat Subjek mampu
Kasar melompat dengan
baik, bahkan
melompat saat
menangkap benda,
misalnya bola
Berlari Subjek mampu
berlari tanpa sering
terjatuh, bahkan
berlari sambil
menggiring bola.
Berdiri Subjek mampu
berdiri seimbang
dengan satu kaki
dalam jangka waktu
yang lumayan
panjang.
Menendang Subjek mampu
menedang bola
berukuran besar.
Menangkap Subjek mampu
menangkap benda
dengan baik,
misalnya menangkap
bola yang
dilemparkan.
Melempar Subjek mampu
melempar sebuah
benda dalam jarak
yang lumayan jauh.
2. Motorik Menulis Subjek mampu
Halus menulis namanya
dengan benar,
meskipun tulisannya
tidak terlalu rapi.
Menggambar Subjek mampu
menggambar tanpa
melihat contekan,
misalnya
menggambar
pemandangan.
Mewarnai Subjek mampu
mewarnai dengan
baik, bahkan tidak
banyak yang keluar
dari garis.
Memotong Subjek mampu
memotong bentuk
yang sudah tidak
biasa.
Memakai Subjek mampu
pakaian sendiri memakai baju atau
celana sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Melipat Subjek mampu
melipat kertas
menjadi bentuk
pesawat atau yang
lainnya.

8. Hasil Observasi
Nama : AFJR
Usia : 8 Tahun
Tgl tes : 25 Juni 2021
Jam : 10.00 - selesai
Tempat : Di rumah AFJR

No Aspek Indikator Deskripsi Ya Tidak


.
1. Motorik Melompat Subjek mampu ✓
Kasar melompat dengan baik,
bahkan melompat saat
menangkap benda,
misalnya bola
Berlari Subjek mampu berlari ✓
tanpa sering terjatuh,
bahkan berlari sambil
menggiring bola.
Berdiri Subjek mampu berdiri ✓
seimbang dengan satu
kaki dalam jangka
waktu yang lumayan
panjang.
Menendang Subjek mampu ✓
menedang bola
berukuran besar.
Menangkap Subjek mampu ✓
menangkap benda
dengan baik, misalnya
menangkap bola yang
dilemparkan.
Melempar Subjek mampu ✓
melempar sebuah
benda dalam jarak
yang lumayan jauh.
2. Motorik Menulis Subjek mampu ✓
Halus menulis namanya
dengan benar,
meskipun tulisannya
tidak terlalu rapi.
Menggambar Subjek mampu ✓
menggambar tanpa
melihat contekan,
misalnya menggambar
pemandangan.
Mewarnai Subjek mampu ✓
mewarnai dengan baik,
bahkan tidak banyak
yang keluar dari garis.
Memotong Subjek mampu ✓
memotong bentuk
yang sudah tidak biasa
Memakai Subjek mampu ✓
pakaian sendiri memakai baju atau
celana sendiri tanpa
bantuan orang lain.
Melipat Subjek mampu melipat ✓
kertas menjadi bentuk
pesawat atau yang
lainnya.

9. Kesimpulan
Dari hasil observasi di atas, Subjek Menunjukkan Perkembangan Kemampuan
Motorik kasar dan motorik halus pada anak tersebut sangat baik karena semua
indikator dalam aspek terpenuhi.

Daftar Pustaka
Hurlock, E, (2010), Perkembangan Anak, Jakarta : Erlangga
Santrock, John W. 2002. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga
Sugiyanto dan Sudjarwo. 1992. Perkembangan dan Belajar Gerak. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai