Anda di halaman 1dari 33

Lampiran 1

Instrumen Observasi Perkembangan Fisik Aspek Struktur Fisik

Sekolah :
Kelas :

Observasilah perkembangan fisik aspek struktur fisik, catatlah hasil


observasi sesuai dengan kolom pada tabel!
Tinggi badan Berat badan Struktur gigi
No Nama (dalam satuan (dalam satuan (jumlah gigi
meter) kilogram) permanen)
1
2
3
4
5
….
Sumber: Instrumen observasi perkembangan fisik aspek struktur fisik
dikembangkan berdasarkan pendapat Kuhlen & Thompson dalam Syamsu
Yusuf LN. (2014:101) dan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Pembahasan:

Simpulan:
Tinggi badan
Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa …. % siswa memenuhi
stantar ideal, …. % berada dibawah standar ideal, dan … % berada diatas
standar ideal.
Berat badan
Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa …. % siswa memenuhi
stantar ideal, …. % berada dibawah standar ideal, dan … % berada diatas
standar ideal.
Gigi
Berdasarkan hasil observasi, dapat diketahui bahwa …. % siswa telah tumbuh
gigi seri permanen , …. % siswa telah tumbuh gigi taring permanen, dan ….
% siswa telah tumbuh gigi geraham permanen.
Lampiran 2
Instrumen Observasi Perkembangan Fisik Aspek Motorik
Nama :
Kelas :
Sekolah :

Observasilah perkembangan fisik aspek kemampuan motorik, berilah tanda


centang (v) sesuai dengan hasil observasi pada kolom yang tersedia dalam
tabel!
Terlaksana Perlu
No Indikator Observasi
dengan baik bimbingan
1 Anak mampu berjalan maju pada garis lurus
2 Anak tidak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya
saat berjalan di atas papan titian
3 Anak sering terjatuh saat berjalan sambil berjinjit
4 Anak mampu berjalan dengan tumit sambil membawa
beban
5 Anak tidak mampu berjalan mundur pada garis lurus
6 Anak sering terjatuh saat berjalan mundur
7 Anak mampu berjalan ke samping kanan dan ke
samping kiri pada garis lurus
8 Anak mampu berjalan ke samping pada garis lurus
sejauh 2-3 meter sambil membawa beban
9 Anak mampu berlari
10 Anak mampu melompat
11 Anak tidak mampu berlari sambil melompat dengan
seimbang
12 Anak terjatuh saat berlari sambil melompat
13 Anak tidak mampu berdiri di atas satu kaki dengan
seimbang
14 Anak mampu berdiri di atas satu kaki
15 Anak mampu berdiri dengan tumit
16 Anak tidak mampu melompat
17 Anak jatuh saat melompat
18 Anak mampu melompat dengan seimbang tanpa jatuh
19 Anak tidak mampu mengikat tali sepatu
20 Anak mengikat tali sepatu tetapi kurang rapi
21 Anak mampu mengikat tali sepatu dengan benar
22 Anak tidak mampu bersepeda roda dua
23 Anak mampu bersepeda roda dua tapi sesekali terjatuh
24 Anak mampu bersepeda roda dua tanpa terjatuh
25 Anak belum mampu memotong sayuran (anak takut
memegang pisau)
26 Anak mampu memotong tetapi kurang rapi
27 Anak mampu memotong kertas dengan rapi
28 Anak belum mampu menulis
29 Anak mampu menulis tetapi kurang rapi
30 Anak mampu menulis dengan rapi
Sumber: Instrumen observasi perkembangan fisik aspek motorik
dikembangkan berdasarkan pendapat Kasih (2010).
Pembahasan:

Simpulan:
Perkembangan Kognitif Anak

Kelompok 2

1. Nia Puspitasari
2. Nina Erviana
3. Noor Fadhila Rahmawati
4. Novi Agustina
5. Novianita
6. Nurlaely Dwi Astuti

Piaget (1954) mengusulkan bahwa terdapat empat tahapan perkembangan kognitif:


sensori motorik, pra operasional, operasional konkret, dan formal operasional.

1. Tahap Sensori Motorik (lahir - 2 tahun)

Pada tahap ini, bayi membangun pemahaman tentang dunia dengan


mengkoordinasikan pengalaman sensorik mereka (seperti melihat dan mendengar)
dengan tindakan motorik mereka (mencapai dan menyentuh

2. Tahap Pra Operasional (2 - 7 tahun)

Tahap pra operasional merupakan tahapan yang lebih simbolis daripada pemikiran
sensorimotor, tetapi tidak melibatkan pemikiran operasional. Akan tetapi, tahap ini
lebih egosentris dan intuitif daripada logis. Tahap Pra operasional memiliki 2 sub
tahap, yaitu fungsi simbolik dan tahap intuitif.

o Subtahap fungsi simbolis terjadi kira-kira antara 2 dan 4 tahun. Pada sub tahap
ini, anak kecil memperoleh kemampuan untuk merepresentasikan secara
mental suatu objek yang tidak ada.
o Subtahap pemikiran intuitif adalah sub tahap kedua dari pemikiran
praoperasional, dimulai pada usia sekitar 4 tahun dan berlangsung hingga
sekitar usia 7 tahun. Pada sub tahap ini, anak mulai menggunakan penalaran
primitif dan ingin mengetahui jawaban dari segala macam pertanyaan.

3. Tahap Operasional Konkrit (7 - 11 tahun)

Tahapan ini menggantikan penalaran intuitif pada individu, namun hal ini
hanya terjadi dalam situasi konkret. Pada tahap ini, individu sudah mampu untuk
melakukan klasifikasi terhadap benda-benda konkret. Operasi konkret adalah
tindakan mental yang dapat dibalik yang berkaitan dengan objek nyata dan konkret.
Operasi konkret memungkinkan anak untuk mengkoordinasikan beberapa
karakteristik daripada fokus pada satu properti objek. Pada tingkat operasional
konkret, anak-anak dapat melakukan secara mental apa yang sebelumnya hanya dapat
mereka lakukan secara fisik, dan mereka dapat membalikkan operasi konkret.

Anak akan belajar untuk bekerjasama dengan bersaing dengan anak lainnya
melalui kegiatan yang dilakukan, baik dalam kegiatan akademik maupun dalam
pergaulan melalui permainan yang dilakukan bersama. Otonomi mulai berkembang
pada anak di fase ini, terutama awal usia 6 tahun dengan dukungan keluarga terdekat.
Perubahan fisik, emosi, dan sosial pada anak yang terjadi mempengaruhi gambaran
anak terhadap tubuhnya (body image). Interaksi sosial lebih luas dengan teman,
umpan balik berupa kritik dan evaluasi dari teman atau lingkungannya mencerminkan
penerimaan dari kelompok akan membantu anak semakin mempunyai konsep diri
yang positif. Perasaan sukses dicapai anak dengan dilandasi adanya motivasi internal
untuk beraktivitas. Kemampuan anak untuk berinteraksi sosial lebih luas dengan
teman dilingkungannya dapat memfasilitasi perkembangan perasaan sukses (sense of
industry). Perasaan tidak adekuat dan rasa inferiority atau rendah diri akan
berkembang apabila anak terlalu mendapat tuntutan dari lingkungannya dan anak
tidak berhasil memenuhinya. Harga diri yang kurang pada fase ini akan
mempengaruhi tugas-tugas untuk fase remaja dan dewasa. Pujian atau penguatan
(reinforcement) dari orangtua atau orang dewasa terhadap prestasi yang dicapainya
menjadi begitu penting untuk menguatkan perasaan berhasil dalam melakukan
sesuatu.

4. Tahap Operasional Formal (11 -15 tahun)

Pada tahap ini, individu bergerak melampaui penalaran hanya tentang


pengalaman konkret dan berpikir dengan cara yang lebih abstrak, idealis, dan logis.

Bagan Indikator perkembangan kognitif anak, sebagai berikut :

Usia Kelas Karakter Indicator


6-7 tahun 1  Memahami konsep Memahami
angka dan waktu. beebagai konsep
 Belajar dari apa
yang dibaca dan
didengarnya.
 Mulai
mengembangkan
kemampuan berpikir
logis dan mengolah
informasi.
 Memahami perintah
yang terdiri dari 3
bagian terpisah.
 Memprediksi pola,
serta mengenali dan
menciptakan pola
sendiri.
 Menghitung sampai
100 dengan
lompatan 2, 5, dan
10 angka.
 Mengenali simbol
angka 0-100, dan
tulisan angka 0-20.
 Bisa melakukan
penambahan dan
pengurangan dasar
sampai 20.

7-9 tahun 2&3  Melihat alasan Kemampuan


dibalik suatu menyelesaikan
peristiwa/masalah, masala dan
dan banyak berpikir kritis
bertanya untuk
mengumpulkan
informasi.
 Melakukan operasi
matematika yang
lebih sulit, seperti
pembagian dan
perkalian.
 Membuat rencana
sebelum melakukan
sesuatu.

9-11 4&5  Mulai memahami Mengembangkan


pengambilan kemampuan baru
perspektif, dimana untuk mengambil
setiap orang kesimpulan untuk
memiliki sudut mengerjakan tugas
pandang, pikiran, yang rumit
dan perasaan yang
berbeda.
 Bisa menjelaskan
sebuah konsep atau
masalah dari
berbagai sudut
pandang.
 Bisa memprediksi
konsekuensi dari
sebuah tindakan dan
merencanakan
langkah antisipasi.
 Mulai aktif mencari
informasi dan
memperluas
wawasan melalui
teman, berita,
atau sosial media.
 Mengerti hubungan
antara hal abstrak
dan hal yang bisa
dilihatnya, seperti
pengaruh krisis
iklim terhadap
lingkungan di
sekitarnya.

11-12 6  Menerapkan Mampu berfikir


kemampuan berpikir logis, berpikir
logis dalam abstrak, dan
menghadapi suatu memecahkan
situasi atau masalah tapi belum
masalah. mampu
 Mulai memahami mengendalikan diri
konsep keadilan dan
kesetaraan.
 Mulai memahami
urutan sebab dan
akibat.
 Bisa memahami
perspektif dan sudut
pandang orang lain.
 Bisa berpikir
spontan dan lebih
cepat.
Usia Kelas Indikator Intrument
6-7 1  Memahami konsep angka dan waktu. Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
 Belajar dari apa yang dibaca dan
didengarnya. 1. Di bawah ini yang menunjukkan angka delapan
 Mulai mengembangkan kemampuan adalah….
berpikir logis dan mengolah informasi.  8
 Memahami perintah yang terdiri dari 3  4
bagian terpisah.  6
 Memprediksi pola, serta mengenali dan
menciptakan pola sendiri.
 Menghitung sampai 100 dengan
lompatan 2, 5, dan 10 angka. 2.
 Mengenali simbol angka 0-100, dan
tulisan angka 0-20. Banyaknya Bola yang ada pada gambar diatas adalah
 Bisa melakukan penambahan dan ….
pengurangan dasar sampai 20. a. 10
b. 12
c. 14
3. Ketika matahari mulai bersinar, ayam mulai berkokok.
Bagaimanakah bunyinya??
a. Wek wek wek
b. Kukuruyukkkk
c. Meong meong meong
4. 20 15 5 25 10
Dari bilangan di atas jika diurutkan mulai dari yang
terkecil maka akan menjadi ….
a. 5, 10, 15, 20, 25
b. 25, 20, 10, 15, 5
c. 25, 20, 15, 10, 5
5. Jika berbuat salah kita harus …
a. Meminta maaf
b. Menangis
c. Marah
6. Amatilah gambar di bawah ini!

Pada gambar di atas berbentuk apakah pizza tersebut?

a. Segitiga
b. Lingkaran
c. Persegi
7. Lanjutkan angka di bawah ini!
1, 3, 6, 8, ….
a. 12
b. 10
c. 14
8. Amatilah gambar di bawah ini!

Berapakah pecahan uang di atas?

a. Lima ratus rupiah


b. Seribu rupiah
c. Seribu lima ratus

9. Berapakah hasil dari penjumlahan di atas??


6 + 2 = ….
a. 7
b. 8
c. 5
10. Tentukan hasil pengurangan di bawah ini!
9 – 4 = ……..
a. 7
b. 8
c. 5

7-9 2&3  Melihat alasan dibalik suatu Jawablah soal di bawah ini dengan tepat dan benar!
peristiwa/masalah, dan banyak bertanya 1. Perhatikan gambar di bawah ini !
untuk mengumpulkan informasi.
 Melakukan operasi matematika yang
lebih sulit, seperti pembagian dan
perkalian.
 Membuat rencana sebelum melakukan
sesuatu.
Akibat dari gambar di atas adalah ….
a. Banjir
b. Gempa bumi
c. Gunung Meletus
2. 3 x 4 = …
a. 4 + 4 +4
b. 3 + 3 + 3
c. 3 + 3 + 4
3. 10 : 2 = …
a. 5
b. 4
c. 3
4. Perhatikan gambar di bawah ini!

Bahan yang harus disiapkan


untuk membuat susu yaitu…
a. 1 sachet susu
b. 1 sachet nutrisari
c. 1 sachet kopi

9-11 4&5  Mulai memahami pengambilan


perspektif, dimana setiap orang Perhatikan penggalan cerita berikut untuk soal
memiliki sudut pandang, pikiran, dan nomor 1 dan 2!
perasaan yang berbeda.
 Bisa menjelaskan sebuah konsep atau Para binatang di sebuah peternakan meributkan siapa
masalah dari berbagai sudut pandang. yang menjadi pemimpin mereka. Akulah yang
 Bisa memprediksi konsekuensi dari
sebuah tindakan dan merencanakan pantas menjadi pemimpin. Aku binatang paling
langkah antisipasi. besar dan paling kuat di peternakan ini, kata Kerbau.
 Mulai aktif mencari informasi dan
memperluas wawasan melalui teman, 1. Watak tokoh Kerbau dalam cerita tersebut adalah
berita, atau sosial media. ....
 Mengerti hubungan antara hal abstrak a. kuat
dan hal yang bisa dilihatnya, seperti
b. dermawan
pengaruh krisis iklim terhadap
lingkungan di sekitarnya. c. sombong
d. lemah
2. Komentar yang sesuai watak Kerbau pada cerita
tersebut adalah ....
a. Saya suka kepada Kerbau karena paling kuat
b. Saya tidak suka kepada Kerbau karena
mengalahkan hewan lain.
c. Saya suka kepada Kerbau karena dermawan.
d. Saya tidak suka kepada Kerbau karena sombong.
3. Perhatikan kutipan cerita di bawah ini!
.... la sangat bersyukur sekali mendapatkan
pekerjaan tersebut, namun sampai suatu ketika ia
diperintahkan oleh saudagar kaya itu untuk ikut
berdagang ke sebuah pulau yang belum pernah ia
kunjungi sebelumnya. Sesampainya di sana, ia
diperintahkan untuk memberatkan timbangannya
agar mendapatkan keuntungan yang sangat besar
dari pulau tersebut.
Berdasarkan kutipan cerita tersebut, saudagar
merupakan tokoh ....
a. protagonis
b. tritagonis
c tambahan
d. antagonis
4. Tokoh protagonis disebut juga dengan tokoh ....
a. baik
b. jahat
c. pelengkap
d. penengah

5. Perhatikan pernyataan berikut!


(1) Tidak membuang sampah sembarangan.
(2) Mendirikan cagar alam.
(3) Menanami lahan kosong di pekarangan rumah
(4) Memburu hewan langka.
Upaya yang dapat kita lakukan untuk melestarikan
lingkungan ditunjukkan oleh nomor ....
a. (1), (2), dan (3)
b. (1). (2), dan (4)
c. (1), (3), dan (4)
d. (2). (3), dan (4)

6. Bu Nani adalah salah satu warga Desa Maju,


setiap hari bu nani dan beberapa warga lainnya
membuang sampah di sungai Di bawah ini yang
Bukan merupakan akibat dari tindakan Bu Nani
dan beberapa warga Desa Maju adalah?
a. pencemaran udara
b.lingkungan menjadi bersih
c.Terjadinya banjir
d.Menimbulkan penyakit

7. Perhatikan penggalan laporan percobaan berikut!


Alat dan bahan:
(1) Dua helai sapu tangan
(2) Ember
(3) Air
Cara kerja:
(1) Basahi kedua sapu tangan dengan air.
(2) Jemur satu sapu tangan di tempat yang terkena
sinar matahari.
(3) Jemur sapu tangan yang lain di dalam ruang
tertutup.
(4) Sapu tangan yang terkena sinar matahari secara
langsung akan lebih cepat kering.
(5) Sapu tangan yang dijemur di ruangan tertutup
lebih lama kering.
Dari penggalan laporan di atas, informasi yang kita
peroleh adalah …
A. Sapu tangan yang dijemur di dalam ruangan
berbau lebih harum.
B. Sapu tangan bisa kita basahi dengan air.
C. Energi matahari bermanfaat untuk mengeringkan
sapu tangan yang basah.
D. Kegiatan mengeringkan sapu tangan
membutuhkan energi air.
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
Salah satu informasi yang kita dapatkan dari
gambar tersebut adalah …
A. Setiap pagi, bayi harus dijemur di halaman
bersih yang terkena sinar matahari.
B. Kegiatan berjemur membutuhkan energi panas.
C. Kegiatan berjemur membutuhkan energi
matahari.
D. Matahari selalu bersinar di pagi hari.
9. Kecepatan perputaran turbin pada kincir angin
dipengaruhi oleh ….
A. kelembaban angin
B. kecepatan angin
C. suhu udara
D. panas matahari
10. Hasil perkebunan yang digunakan untuk bahan
baku membuat gula ….
A. kina
B. rosella
C. kelapa
D. tebu
11. Iklim di Indonesia adalah iklim tropis, dengan
iklim tropis tersebut Indonesia hanya mempunyai
dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
hujan. Karena perubahan musim, banyak warga
desa Makmur yang mengalami sakit perut karena
banyaknya nyamuk yang berkembangbiak akibat
banyaknya genangan air di banyak tempat. Berikut
ini yang dapat kita lakukan agar terhindar dari
penyakit adalah?
a. Membuang sampah sembarangan
b. Menimbun Air Hujan
c. Membersihkan Seluruh Rumah
d. Menimbun Sampah
12. Ketika musim hujan kita sebaiknya
membersihkan sampah botol dan kaleng di halaman
rumah, hal itu karena sampah botol dan kaleng jika
digenangi air bisa ….
a. Menjadi tempat nyamuk berkembangbiak
b. Menjadi tempat ikan bertelur dan beranak
c. Menjadi penyebab utama banjir
d. Mencegah hujan terjadi
 Menerapkan kemampuan berpikir 1. Di bawah yang merupakan dampak positif adanya listrik di
logis dalam menghadapi suatu situasi bidang komunikasi adalah … (point 1)
atau masalah. A. dapat berkomunikasi jarak jauh menggunakan telepon.
 Mulai memahami konsep keadilan dan B. memudahkan berpergian jarak jauh.
kesetaraan. C. mempercepat produksi barang.
 Mulai memahami urutan sebab dan D. memudahkan menyalurkan barang produksi
akibat. 2. Perhatikan pernyataan di bawah ini! (point 3)
 Bisa memahami perspektif dan sudut 1. Peralatan masih sederhana
pandang orang lain. 2. Mobilitas penduduk lebih cepat.
 Bisa berpikir spontan dan lebih cepat. 3. Segala akivitas dilakukan pada siang hari.
4. Kegiatan ekonomi bersifat konvensional.
5. Berkembangnya alat mekanis listrik.
Berdasarkan pernyataan di atas, manakah yang merupakan
kondisi masyarakat sebelum adanya listrik ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 2, dan 4
C. 1,3, dan 4
D. 1, 3, dan 5
3. Rumah Anto dekat dengan pabrik bakso mentah. Pabrik
bakso tersebut hanya menjual bakso berupa bakso mentah
dengan harga grosir. Ayah Anto memanfaatkan hal itu
dengan membeli bakso mentah pada pabrik tersebut dan
menjual bakso yang sudah disajikan dengan berkeliling ke
kampung sebelah. Manfaat dari keberagaman wirausaha
berdasarkan ilustrasi tersebut yaitu . . . (point 5)
a. Memenuhi kebutuhan sehari-hari
b. Membuka peluang usaha baru
c. Membuka lapangan pekerjaan
d. Memenuhi kebutuhan ekspor
4. (1) jujur, (2)malas, (3) boros, (4) mandiri, (5) disiplin Salah
satu manfaat wirausaha adalah untuk berusaha membuat
para karyawan agar menjadi orang yang memiliki sifat-sifat
di atas. Sifat-sifat yang cocok bagi karyawan yaitu . . . (point
4)
a. Jujur, malas dan boros c. Malas boros dan mandiri
b. Boros, mandiri dan disiplin d. Jujur, mandiri dan disiplin
5. Ayah Pandi awalnya adalah tukang pikul dengan
penghasilan yang sangat minim sehingga keluarga Pandi
serba kekurangan. Kemudian Ayah Pandi mendapatkan
modal dan membuka usaha potong rambut. Setelah
membuka usahanya itu keluarga Pandi menjadi keluarga
yang cukup sejahtera. Dari cerita ini dapat disimpulkan
bahwa manfaat membuka usaha cukur rambut bagi ayah
Pandi adalah . . . (point 1)
a. Meningkatkan pendapatan
b. Menambah angka kemiskinan
c. Tidak mencari untung
d. Memudahkan dalam melaksanakan pekerjaan
6. Salah satu kewajiban rakyat Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan adalah meningkatkan taraf kehidupan
bangsa. Sikap yang dapat kita lakukan untuk menjalankan
kewajiban tersebut adalah... (point 2)
a. Bekerja sama saat ujian b. Bekerja sepulang sekolah
b. Belajar dengan giat setiap hari d. Belajar jika akan ulangan
7. Perhatikan pernyataan berikut!
1. Memilih menggunakan barang buatan luar negeri
2. Bersikap tertib dan disiplin datang ke sekolah
3. Menampilkan drama korea saat peringatan HUR
kemerdekaan RI
4 Menjadi panitia peringatan HUT kemerdekaan RI di
linkungannya. Contoh kegiatan yang menggambarkan sikap
positif terhadap makna proklamasi kemerdekaan
ditunjukkan oleh nomor (point 4)
a. 1) dan 2) b. 2) dan 3) c. 2) dan4) d. 3) dan 4)
8. Bentuk pelaksanaan hak dan kewajiban ikut serta dalam
upaya pembelaan negara tercermin pada kegiatan.....(point
5)
a. Memberikan suara dalam pemilihan umum
b. Berjuang mengharumkan nama bangsa dan Negara
dengan ikhlas
c. Bekerja sungguh-sungguh sesuai keahlian
d. Taat beribadah sesuai dengan agama yang dianut
9. Contoh tanggung jawab warga Negara Indonesla sebagal
pengguna jalan raya adalah....(point 5)
a. Mengutamakan pengendara mobil
b. Berjalan kaki di kanan jalan
c. Berhendi di setiap rambu-rambu lalu lintas
d. Menyeberang jalan di zebra cross
10. Tanggung jawab yang harus dilakukan dalam upaya mem-
perkukuh persatuan dan kesatuan bangsa yaitu.....(point 1)
a. Membayar pajak tepat waktu
b. Rajin belajar
c. Toleransi antar umat beragama
d. Menonjolkan sikap kedaerahan
TABEL PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIAONAL SISWA SEKOLAH DASAR
KELOMPOK 3:
1. Nurul Hidayatun Nikmah
2. Oktavera Riri kanastren
3. Prisma Adi Putra
4. Puji Siwi Utami
5. Puput Fitria Dewi
6. Puspa Fitra Laksana
Ali Nugraha (2007) menyatakan bahwa perkembangan sosial emosional adalah
perkembangan prilaku anak dalam pengendalian dan penyesuaian diri dengan masyarakat.
Untuk mengetahui perkembangan sosial emosional maka dapat diketahui melalui indikator
sebagai berikut:
KELAS AWAL
LINGKUP PERKEMBANGAN INDIKATOR PERKEMBANGAN
1. Menunjukkan emosi yang umum 1. Bisa berpisah dengan ibu.
2. Menerima kritikan dan saran
3. Membantu memecahkan perselisihan
atau masalah
4. Mengekspresikan perasaannya misal
marah, sedih, gembira, kaget, dan
lain-lain

2. Terbiasa menunjukkan sikap 1. Membuang sampah pada tempatnya.


kedisiplinan dan mentaati peraturan 2. Merapikan alat tulis setelah
digunakan
3. Mentaati peraturan yang berlaku
4. Berangkat ke sekolah tepat waktu
3. Dapat bertanggung jawab 1. Melaksanakan tugas yang diberikan
guru
2. Menjaga barang milik sendiri dan
orang lain
3. Melaksanakan kegiatan
sendiri sampai selesai
4. Bertanggung jawab atas tugas yang
diberikan
5. Memelihara barang milik sendiri
6. Bekerja sama dalam menyelesaikan
tugas
4. Terbiasa menjaga lingkungan 1. Memelihara lingkungan misalhnya
tidak mencoret-coret tembok
2. Membuang sampah pada tembaptnya
3. Menghemat pemakaian air dan
listrik
4. Membersihkan peralatan
makanan setelah digunakan
5. Sosial 6. Belajar membina persahabatan
7. Menunjukkan rasa setia kawan
8. Berpenampilan menarik dan bersih
9. Berkomunikasi dengan orang
dewasa
10. Percaya diri
11. Berani bertanya dan menjawab
12. Mengemukakan pendapat.

KELAS TINGGI
Sosial emosional Memahami nilai dan norma yang berlaku
Mengelola emosi yang dihadapinya
Mulai pandai bernegosiasi
Lebih suka berinteraksi dengan teman
sebaya
Pura-pura tertarik dengan lawan jenis
Peduli pandangan orang lain
terhadap dirinya
Mulai bisa membaca emosi orang lain
Mampu menentukan sudut pandang dalam
suatu masalah
Mampu menempatkan diri di berbagai
situasi.
UNTUK KELAS 1 - 3
NAMA : KELAS :

NO PERNYATAAN YA TIDAK

1. Saya menangis saat ditinggal Orang tua

2. Saya datang ke sekolah tidak tepat waktu

3. Saya membuang sampah pada tempatnya

4. Saya memakai sepatu sendiri

5. Saya tidak pernah mengembalikan mainan yang says pinjam

6. Saya masih disuapi saat makan

7. Saya suka bermain sampai lupa waktu

8. Saya tidak mau berbagi mainan kepada teman

9. Suka tidak mau kalah saat bermain

10. Saya suka membentak teman

11. Saya menangis saat tidak bisa menyelesaikan tugas


UNTUK KELAS 4 - 6
NAMA : KELAS :

NO PERNYATAAN YA TIDAK

1. Saya sering bertengkar di kelas

2. Saya mudah tersinggung

3. Saya lebih suka menyendiri

4. Saya lebih suka membuat tugas secara berkelompok

5. Saya tahu kalau teman saya sedang marah

6. Saya tahu perbuatan yang salah dan benar

7. Saya suka bermain sampai lupa waktu

8. Saya memili banyak teman

9. Saya suka berkomunikasi dengan guru

10. Saya melerai teman yang sedang bertengkar di kelas


Kelompok 4
Putri Zunia norviana
Rahma Setiyanigrum
Rahmatun Nisa’
Rakhmad Nur Tyasdi
Ratih Fatmasari
Rayyana Shafiatun

Pada teori Bronfenbrenner, konteks sosial merupakan pengaruh penting pada kehidupan dan perkembangan

1. Keluarga
Walaupun anak-anak tumbuh dalam keluarga yang beragam, orangtua memiliki peran penting dalam me

Gaya Pengasuhan
Baumrind mengatakan bahwa gaya pengasuhan datang dalam empat bentuk utama:

o Pengasuhan otoriter (authoritative)


Pengasuhan otoriter adalah membatasi dan menghukum. Orang tua yang
otoriter mendesak anak-anak untuk mengikuti petunjuk mereka dan
menghormati mereka. Mereka menempatkan batasan tegas dan kontrol
terhadap anak-anak mereka dan memungkinkan sedikit pertukaran
verbal. Anak-anak dari orang tua yang otoriter, sering berperilaku dengan
cara yang secara sosial tidak kompeten. Mereka cenderung merasa cemas
mengenai perbandingan sosial, gagal untuk memulai aktivitas, dan memiliki
kemampuan komunikasi yang buruk.
o Pengasuhan otoritatif (authoritarian)
Pengasuhan otoritatif mendorong anak-anak untuk menjadi mandiri namun
masih menempatkan batas kontrol pada tindakan mereka. anak-anak yang
orangtuanya otoritatif sering berperilaku dengan cara yang secara sosial
kompeten. Mereka cenderung Mandiri, menunda kepuasan, bergaul dengan
rekan sebaya mereka, dan menunjukkan harga diri yang tinggi.
o Pengasuhan pengabaian (neglectful)
Pengasuhan pengabaian adalah gaya pengasuhan ketika orang tua tidak
terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka. anak-anak dari orang tua yang
lalai mengembangkan rasa bahwa aspek-aspek lain dari kehidupan orang tua
mereka lebih penting daripada mereka. Mereka cenderung untuk berperilaku
dengan cara sosial Kompetensi sebagai akibat dari kurangnya kontrol diri dan
kesulitan dalam menangani kebebasan. anak-anak seperti ini biasanya tidak
termotivasi untuk berprestasi.
o Pengasuhan memanjakan (permissive).
Pengasuhan memanjakan adalah gaya pengasuhan ketika orang tua sangat
terlibat dengan anak-anak mereka, tetapi menempatkan beberapa batasan atau
pembatasan pada perilaku mereka. pada pengasuhan ini orang tua sering
membiarkan anak-anak mereka melakukan apa yang mereka inginkan dan
melakukan cara mereka sendiri karena mereka percaya bahwa kombinasi dari
dukungan pengasuhan dan kurangnya pembatasan akan menghasilkan anak
kreatif dan percaya diri. Hasilnya adalah bahwa anak-anak biasanya tidak
belajar untuk mengendalikan perilaku mereka sendiri.

Pengasuhan Bersama
Pada pengasuhan bersama, orang tua mendukung satu sama lain untuk
bersama-sama membesarkan anak. Kurangnya pengasuhan bersama yang
efektif karena koordinasi yang buruk antara orang tua, merendahkan salah
satu orang tuanya, kurangnya kerjasama dan kehangatan, dan pemutusan
oleh salah satu orang tua adalah kondisi yang menempatkan anak-anak pada
risiko masalah.
Keluarga yang berubah dalam masyarakat yang berubah
Jumlah anak-anak yang dibesarkan dalam keluarga yang bercerai, keluarga
orang tua tiri, dan keluarga yang kedua orangtuanya bekerja di luar rumah semakin
meningkat. Pada orangtua yang bekerja akan menghasilkan efek pengasuhan, baik
positif maupun negatif. Orang tua yang memiliki kondisi pekerjaan yang buruk,
seperti jam kerja yang panjang, kerja lembur, stres karena bekerja, dan kurangnya
otonomi di tempat kerja, cenderung lebih mudah marah di rumah dan terlibat dalam
pengasuhan yang kurang efektif daripada orangtua yang memiliki kondisi kerja
yang lebih baik.
Sementara anak-anak dari keluarga yang bercerai menunjukkan penyesuaian
yang lebih buruk dibandingkan rekan-rekan mereka dari keluarga yang tidak
bercerai. ketika anak-anak dari rumah yang bercerai menunjukkan masalah,
masalah timbul bukan hanya karena perceraian, namun juga karena konflik
perkawinan yang mengarah ke arah perceraian. efek perceraian pada anak sangatlah
kompleks, tergantung kepada faktor-faktor seperti usia anak, kekuatan dan
kelemahan anak pada saat perceraian, jenis ketahanan, status sosial ekonomi, dan
fungsi keluarga setelah perceraian.
2. Teman Sebaya
Selain keluarga dan guru, rekan sebaya juga memainkan peran yang kuat dalam perkembangan anak-an

Anak populer. Anak populer sering dinominasikan sebagai sahabat dan jarang tidak disukai oleh
Anak rata-rata. Anak rata-rata menerima jumlah rata-rata dari kedua nominasi positif dan negatif
Anak terlantar. Anak terabaikan atau terlantar yang jarang dinominasikan sebagai sahabat, namu
Anak ditolak. Anak yang ditolak jarang dinominasikan sebagai sahabat seseorang dan sering sec
Anak kontroversial. Anak kontroversial sering dinominasikan baik sebagai sahabat seseorang da

3. Sekolah
Interaksi dengan teman
Ekstrakulikuler
Klub dan komunitas
Lembar Observasi
Sosial Konteks Perkembangan

No Nama Keluarga Teman Sebaya Sekolah


Gaya Pengasuhan Pengasuhan Perubahan Hubungan Anak Anak Anak Anak Anak Interaksi Ekstrakulikuler Klub/Komunitas
Otoriter Otoritatif Pengabaian Memanjakan Bersama Keluarga sekolah - popular rata- Terlantar ditolak kontroversial dengan
dalam keluarga rata Teman
masyarakat
yang
berubah
Kelompok 5:

Nama

1. Ridzal Permana Wijaya


2. Rifana Habiba
3. Ririk Woro Hapsari
4. Riza Maulida
5. Rosa Sita Aprilia
6. Robith Rivaldy

Indikator Motivasi Belajar Menurut Sunnah, dkk (2013)

Variabel Komponen variabel Indikator

Perasaan Senang 1. Mengikuti Pelajaran


2. Mengerjakan latihan
3. Mengadakan diskusi

Motivasi Belajar Perhatian 1. Mudah berkonsentrasi ketika


belajar
2. Mempunyai catatan lengkap
3. Sungguh-sunguh dalam belajar

Ketertarikan 1. Bertanya ketika kurang jelas


2. Menjawab pertanyaan
3. Memberi tanggapan
4. Tertarik untuk mengerjakan soal
latihan
5. Menyimpulkan materi pelajaran.
6. Rajin mencari sumber palajaran
yang lainnya

Indikator Motivasi Menurut Uno (2010)


Instrumen Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik

Nama Sekolah :

Kelas :

Nama Siswa :

Berilah tanda centang “ v ” pada kolom yang sesuai dengan dirimu !

No Indikator Pernyataan Skoring


Tidak Kadang- Sering Selalu
Pernah kadang
1 Aktif Dalam 1. Saya mengikuti
Belajar kegiatan pembelajaran
dengan sunguh-
sungguh
2. Saya aktif
bertanya pada saat
proses
pembelajaran
3. Saya selalu berusaha
mengerjakan tugas
yang diberikan oleh
Guru dengan benar
4. Saya merasa bebas
dan berani dalam
mengemukakan
pendapat selama
proses pembelajaran
berlangsung
5. Saya tidak
menanyakan kepada
Guru jika ada
penjelasan yang
belum saya mengerti
2 Senang dalam 1. Secara umum,
belajar pembelajaran sangat
menyenangkan
2. Saya senang ketika
Guru memberikan
pujian kepada saya
3. Saya suka
bekerjasama dengan
kelompok untuk
menyelesaikan tugas
yang diberikan Guru
3 Tidak cepat putus 1. Saya tidak mudah
asa menyerah saat
mengalami kesulitan
belajar
2. Saya mudah
menyerah dan malas
No Indikator Pernyataan Skoring
Tidak Kadang- Sering Selalu
Pernah kadang
belajar ketika
mendapatkan nilai
yang jelek
4 Tidak cepat puas 1. Saya akan belajar
dengan hasil lebih giat lagi saat
yang didapatkan mendapatkan nilai
yang memuaskan
5 Ulet dalam 1. Saya akan terus
menghadapi mempelajari
kesulitan belajar berulangkali jika
belum paham saat
guru menjelaskan
6 Memiliki tujuan 1. Saya mengetahui
yang jelas dalam tujuan mempelajari
pembelajaran materi pembelajaran
7 Rasa ingin tahu 1. Saya senang mencari
informasi yang
berhubungan dengan
pembelajaran dari
sumber lain
8 Adanya umpan 1. Saya tertarik dan
balik merasa senang untuk
menyelesaikan soal-
soal yang diberikan
Guru
2. Saya merasa
keberatan apabila
diberikan tugas
rumah
9 Minat dalam 1. Saya selalu giat
belajar belajar mencari materi
dari sumber lain
walaupun tidak ada
ujian
10 Ketekunan dalam 1. Saya tidak pernah
belajar merasa bosan dengan
pembelajaran
11 Suasana tempat 1. Ruang belajar,
belajar sekolah sangat
nyaman sehingga saya
bisa focus dalam
belajar
12 Senang dengna 1. Saya merasa senang
cara guru saat guru memberikan
mengajar di kelas pembelajaran
2. Saya tidak
memahami dengan
baik penjelasan guru
Skoring

1 = Tidak Pernah

2 = Kadang-kadang

3 = Sering

4 = Selalu

Skor akhir = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥 100%


84

Anda mungkin juga menyukai