Anda di halaman 1dari 4

Notulen Pertemuan Ketiga Matematika Ekonomi

Mata Kuliah : Matematika Ekonomi


Dosen Pengampu : Puji Wibowo
Notulis : Diah Oktavia Hapsari (3) dan Muhammad Taufiq Badruzzuhad (8)
Hari, Tanggal : Senin, 10 Oktober 2022
Sesi, Waktu : II, 10.30 s.d. 13.00 WIB

Fungsi Linear dan Penerapan dalam Ekonomi


A. Persamaan Garis Lurus (Linear)
 Persamaan garis lurus yang umum  Persamaan lain yang digunakan adalah
digunakan adalah 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑑 = 0
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐 Dimana:
Dimana: Gradien : −𝑎/𝑏
Gradien :𝑚 Y-Intercept : −𝑑/𝑏
Y-Intercept :𝑐 X-Intercept : −𝑑/𝑎
X-Intercept : −𝑐/𝑚

 Membuat Persamaan Garis Lurus


▪ Diketahui gradien m dan y-intercept 𝑐 → 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
▪ Diketahui gradien m dan salah satu titik (𝑥1, 𝑦1)
→ 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1)
▪ Diketahui dua titik dalam garis: (𝑥1, 𝑦1) dan (𝑥2, 𝑦2)
𝑦2−𝑦1 → Atau dengan persamaan:
→ Cari gradien 𝑚 = kemudian
𝑥2−𝑥1
substitusikan ke persamaan
𝑦 − 𝑦1 𝑥 − 𝑥1
sebelumnya: =
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1) 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1
 Penyelesaian 2 Persamaan Linear
• Eliminasi
buat salah satu koefisien x atau y bernilai sama atau berlawanan tanda kemudian
jumlahkan atau kurangkan sehingga tereliminasi.
• Substitusi
buat salah satu persamaan menjadi 𝑦 = 𝑎𝑥 + 𝑏 atau 𝑥 = 𝑦𝑐 + 𝑑 kemudian substitusikan
persamaan pertama ke persamaan kedua.
• Grafik
buat grafik dan tentukan perpotongannya sebagai penyelesaian.

 Dua persamaan linear tidak dapat diselesaikan nilai x dan y nya jika gradiennya sama namun
intercept nya berbeda.
 Dua persamaan linear mempunyai banyak penyelesaian nilai x dan y jika sejatinya dua
persamaan tersebut adalah sama, dalam artian punya gradien dan intercept yang sama.
 Selebihnya, akan mempunyai satu penyelesaian yang unik.
B. Penerapan dalam Ekonomi
1. Permintaan
• Permintaan (demand) adalah jumlah barang dan jasa tertentu yang diminta dan mampu dibeli
oleh konsumen pada berbagai tingkat harga.
• Hukum Permintaan (law of demand) menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang
diminta akan turun saat harga barang atau jasa tersebut naik, ceteris paribus.
• Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
• Fungsi Permintaan
𝑄𝐷 = 𝑓(𝑃, 𝑃𝑆 , 𝑃𝐶 , 𝑌, 𝑇, 𝐸, 𝑁, … )
Jumlah barang yang diminta merupakan fungsi dari faktor yang mempengaruhi, dimana:
Qd : Jumlah yang diminta
P : Harga Barang tersebut
Ps : Harga Barang Substitusi
Pc : Harga Barang Komplemen
Y : Pendapatan
T : Selera
E : Ekspektasi harga
N : Jumlah pembeli
• Untuk menggambarkan kurva permintaan, kita menyederhanakan fungsi permintaan
sehingga yang memengaruhi jumlah yang diminta hanya P, harga barang tersebut. Faktor
lain dianggap tetap, tidak berubah, ceteris paribus. 𝑄𝐷 = 𝑓 (𝑃)
• Sesuai hukum permintaan, hubungan Q dan P adalah negatif (berkebalikan), sehingga
apabila hubungannya diasumsikan linier, persamaan umumnya adalah:
𝑎 1
𝑄𝐷 = 𝑎 − 𝑏𝑃 atau 𝑃 = 𝑏 − 𝑏 𝑄𝐷

2. Penawaran
• barang dan jasa tertentu yang ditawarkan oleh produsen pada berbagai tingkat harga.
• Hukum Penawaran (law of supply) menyatakan bahwa jumlah barang atau jasa yang
ditawarkan akan naik saat harga barang atau jasa tersebut naik, ceteris paribus.
• Permintaan dipengaruhi oleh beberapa faktor.
• Fungsi Penawaran
𝑄𝑆 = 𝑓(𝑃, 𝑃𝑆 , 𝑃𝐶 , 𝐶, 𝑇𝑒, 𝐸, 𝑁, … )
Jumlah barang yang diminta merupakan fungsi dari faktor yang mempengaruhi, dimana:
QS : Jumlah yang ditawarkan
P : Harga Barang tersebut
Ps : Harga Barang Substitusi Produksi
Pc : Harga Barang Komplemen Produksi
C : Harga Faktor Produksi
Te : Teknologi
E : Ekspektasi harga
N : Jumlah penjual
• Untuk menggambarkan kurva penawaran, kita menyederhanakan fungsi penawaran sehingga
yang memengaruhi jumlah yang diminta hanya P, harga barang tersebut. Faktor lain dianggap
tetap, tidak berubah, ceteris paribus. 𝑄𝑆 = 𝑓 (𝑃)
• Sesuai hukum permintaan, hubungan Q dan P adalah negatif (berkebalikan), sehingga apabila
hubungannya diasumsikan linier, persamaan umumnya adalah:
𝑎 1
𝑄𝑆 = −𝑎 + 𝑏𝑃 atau 𝑃 = 𝑏 + 𝑏 𝑄𝑆

3. Keseimbangan (Equilibrium)
• Keseimbangan (equilibrium) adalah keadaan dimana harga pasar berada pada tingkat dimana
jumlah yang ditawarkan (quantity supplied) sama dengan jumlah yang diminta (quantity
demanded).
• Keseimbangan terjadi pada titik dimana kurva permintaan berpotongan dengan kurva
penawaran.
• Keseimbangan ini juga berarti penyelesaian dua persamaan linier: permintaan dan
penawaran.

4. Barang Substitusi dan Komplemen


Ada dua jenis barang terkait sifat hubungan dengan barang lain:
• Barang substitusi
Adalah barang yang dapat menggantikan fungsi barang lain. Sehingga apabila harga barang 1
turun, permintaan barang 2 akan ikut turun juga. Dan sebaliknya.
Contoh: kopi-teh, tiket pesawat – kereta api, aqua-nestle, dsb
Alur pikir: Harga barang 1 ↓ orang pilih barang 1 → Permintaan barang 1 ↑ dan Permintaan
barang 2 ↓
• Barang komplementer
Adalah barang yang penggunaannya melengkapi fungsi barang lain. Sehingga, apabila harga
barang 1 turun, permintaan barang 2 akan naik.
Contoh: kopi – gula, roti tawar-selai, mobil-bensin, dsb
Alur pikir: Harga barang 1 ↓ Permintaan barang 1 ↑ → Permintaan barang 2 ↑

• Persamaan Permintaan dengan Barang Substitusi dan Komplemen


• Jika X dan Y adalah barang substitusi, bentuk umum persamaan permintaannya adalah:
𝑄𝐷𝑋 = 𝑎 − 𝑏𝑃𝑋 + 𝑑𝑃𝑌
𝑄𝐷𝑌 = 𝛼 − 𝛽𝑃𝑌 + 𝛿𝑃𝑋
• Jika X dan Y adalah barang komplemen, bentuk umum persamaan permintaannya adalah:
𝑄𝐷𝑋 = 𝑎 − 𝑏𝑃𝑋 − 𝑑𝑃𝑌
𝑄𝐷𝑌 = 𝛼 − 𝛽𝑃𝑌 − 𝛿𝑃𝑋
▪ Kondisi keseimbangan harus memenuhi syarat:
𝑄𝐷𝑋 = 𝑄𝑆𝑋, dan 𝑄𝐷𝑌 = 𝑄𝑆𝑌

5. Pajak
• Pajak Sepesifik
- Saat pajak ditanggung pembeli:
Uang yang diterima penjual PS :P
Uang yang dibayar pembeli PD :P+T
- Saat pajak ditanggung penjual:
Uang yang diterima penjual PS :P−T
Uang yang dibayar pembeli PD :P
• Pajak Proporsional
- Berbeda dengan pajak spesifik, pajak proporsional nilainya adalah sebesar persentase
tertentu dari harga jual
- Perlakuannya sama dengan pajak spesifik, persamaan permintaan atau penawarannya
perlu direvisi, tergantung siapa yang menanggung sebesar 𝑃 → 𝑃 − 𝑡𝑃 𝑎𝑡𝑎𝑢 (1 − 𝑡)𝑃
• Pembagian Beban Pajak
Secara umum porsi beban pajak untuk penjual:
|𝑚𝑠|
|𝑚𝑠| + |𝑚𝑑|
▪ Porsi beban pajak untuk pembeli:
|𝑚𝑑|
|𝑚𝑠| + |𝑚𝑑|

▪ Dimana m adalah gradien kurva permintaan/ pengeluaran dan | | adalah nilai mutlak.
▪ Semakin inelastis (gradien besar), semakin besar porsi beban pajak yang ditanggung.

6. Subsidi
• Analisis subsidi mirip dengan analisis pajak. Kita menganggap subsidi ini adalah negative tax.
• Jenis subsidi yang akan dibahas adalah subsidi spesifik artinya per unit barang yang
diperjualbelikan.
• Subsidi umumnya diberikan kepada penjual. Sehingga:
Uang yang diterima penjual : P + S
Uang yang dibayar pembeli : P
• Jika pajak menyebabkan jumlah yang diperjualbelikan lebih sedikit, subsidi akan
menyebabkan jumlah yang diperjualbelikan bertambah.

Keaktifan Kelas

Poin
No Nama Keaktifan
1 Ardian Azmi Hasibuan 3
2 Claudya Margareth Larasati Malelak 3
3 Diah Oktavia Hapsari 3
4 Dita Ardhya Ramadini 3
5 Eva Yunadia Chaerani 3
6 Farhan Hadiantoro 3
7 Muhammad Syauqi Fuqoha 3
8 Muhammad Taufiq Badruzzuhad 3
9 Rizka Amila 3
10 Yogi Michael Matondang 3

Anda mungkin juga menyukai