Lia Yulianti
Lia Yulianti 1
Aplikasi fungsi dalam bisnis dan ekonomi
Hubungan fungsional antara variabel-variabel ekonomi dan bisnis tidak selalu berbentuk linier, tetapi ada
juga yang berbentuk non linier. Artinya, perubahan suatu variabel terikat yang diakibatkan oleh
perubahan variabel bebas tidak tetap.
Secara grafis, fungsi permintaan dan penawaran dapat ditunjukkan juga oleh fungsi non-linear seperti
berikut:
Lia Yulianti 2
1. Aplikasi Pada Teori Permintaan
• Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan harga produk.
• Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah barang
yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka
jumlah barang yang diminta naik dengan asumsi ceteris peribus atau variabel
lain yang mempengaruhi jumlah permintaan selain dari harga dianggap
konstan.
• Dari hukum ini kita bisa melihat ada hubungan ketergantungan antara dua
variabel, yaitu variabel harga sebagai variabel yang menentukan dan variabel
jumlah permintaan sebagai variabel yang ditentukan atau dependen.
Lia Yulianti
Persamaan Fungsi Permintaan Kurva Demand
Qd = Jumlah Permintaan;
P = Harga
P
Qd = f(P),
Qd = a - bP, 𝑎
• Tanda negatif pada b menunjukkan 𝑏
hubungan yang berbalik arah.
• b ini menunjukan koefisien dari harga dan a
adalah konstantanya.
𝑎 1
𝑃 = 𝑏 -𝑏𝑄 𝑎 Q
Lia Yulianti
2. Aplikasi pada fungsi Penawaran
• Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen untuk dijual, dengan harga produk.
• Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka jumlah
barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa
jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, dengan
asumsi ceteris peribus.
• Dari hukum ini kita bisa melihat ada hubungan ketergantungan antara
harga dan jumlah penawaran adalah hubungan searah.
Lia Yulianti
Persamaan Fungsi Penawaran Kurva Supply
Qs = Jumlah Penawaran;
P = Harga P
Qs = f(P),
Qs = -a + bP,
• Tanda positif pada b menunjukkan hubungan 𝑎
yang searah. 𝑏
𝑎 1
𝑃= +𝑏𝑄
𝑏
−𝑎 Q
Lia Yulianti
3. Aplikasi pada Keseimbangan Pasar
• Pasar adalah pertemuan antara pembeli
(konsumen) dengan penjual (produsen) guna
melakukan transaksi (jual beli) suatu barang atau
jasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. P
• Pasar suatu jenis barang dikatakan berada dalam S
keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah barang
yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan (Qd=Qs). E
• Keseimbangan pasar akan terjadi pada
perpotongan antara kurva supply dan kuva
demand. Pada titik perpotongan ini kita D
mendapatkan harga keseimbangan dan jumlah
keseimbangan. Q
Lia Yulianti
4. Pajak dan Subsidi
• Pajak dan subsidi ini pada dasarnya mengganggu atau mempengaruhi
titik kesembangan pasar.
• Pajak merupakan iuran wajib rakyat kepada negara berdasarkan
undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat balas
jasa langsung.
• Subsidi adalah bantuan keuangan pemerintah kepada suatu bisnis atau
sektor ekonomi.
• Dari kedua konsep tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengenaan pajak maka dampaknya akan menaikkan (menambah)
harga, sebaliknya subsidi akan menurunkan (mengurangi) harga.
Lia Yulianti
P
• Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit
barang yang dijual menyebabkan kurva
Q’s (Sesudah Pajak) penawaran bergeser ke atas.
• Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya P = a + bQ maka sesudah
Qs pajak menjadi
E’ P = a + bQ + t = (a + t) + bQ.
Q’’s (Sesudah Subsidi) Bila di ket Qs = a +b(p-t)
E
E’’
Dengan subsidi sebesar s, kurva
penawaran bergeser sejajar kebawah,
Jika sebelum subsidi persamaan
Qd penawarannya P = a + bQ, maka
sesudah subsidi menjadi
menjadi P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ.
Bila di ketahui Qs = a + b(p+s)
Q
Lia Yulianti
Contoh:
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukan oleh persamaan Qd = 19 – P2 , sedangkan fungsi penawarannya
adalah Qs = –8 + 2P2 .
Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
Penyelesaian:
Keseimbangan Pasar
Qd = Qs Q = 19 – P2= 19 – 32=19 -9 = 10 Qe
19 – P2 = –8 + 2P2
19+8 = 2P2 +P2
27= 3P2
27/3 = P2
9 = P2
P = 9 = 3 Pe
Harga dan jumlah keseimbangan pasar adalah E ( 10,3 ).
Lia Yulianti 10
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
bisnis dan
ekonomi
Jika misalnya terhadap barang yang bersangkutan dikenakan pajak spesifik sebesar 1 (rupiah) per unit, maka
persamaan penawaran sesudah pengenaan pajak menjadi:
Qs' = –8 + 2(P–1)2 = –8 + 2(P2–2P+1) = –6 –4P+ 2P2
Keseimbangan pasar yang baru :
Qd = Qs’
19 - P2 = -6 - 4P + 2P2
0 = 3P2 - 4P – 25 di tulis = 3P2 - 4P – 25 = 0
Dengan rumus abc diperoleh P1= 3,63 dan P2 = –2,30.
P2 tidak dipakai karena harga negatif adalah irrasional.
Dengan memasukkan P = 3,63 ke dalam persamaan Qd atau Qs' diperoleh = 19 - P2= 19 – (3,63)2=19- 13,1769=
5,8231=15,82
Jadi, dengan adanya pajak: Pe' = 3,63 dan Qe' = 5,82
Selanjutnya dapat dihitung beban pajak yang menjadi tanggungan konsumen dan produsen per unit barang, serta
jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah, masing-masing:
tk = Pe' – Pe = 3,63 - 3 = 0,63 adalah beban pajak yang ditanggung konsumen per unit barang
tp = t – tk = 1 – 0,63 = 0,37 adalah jumlah pajak yang diterima oleh produsen per unit barang
T = Qe' x t = 5,82 x 1 = 5,82 adalah jumlah pajak yang diterima pemerintah
Lia Yulianti 11
5. Fungsi Biaya
• Biaya berarti segala pengorbanan yang dikeluarkan untuk mendapatkan sesuatu.
• Biaya total atau Total cost suatu perusahaan adalah penjumlahan biaya tetap atau
fixed cost dan biaya variabel atau variabel cost.
• Biaya tetap adalah pengeluaran bisnis yang tidak bergantung pada tingkat barang
atau jasa yang dihasilkan. Biaya tetap merupakan sebuah konstanta. contoh: upah,
atau beban sewa, biaya pemeliharaan.
• Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan secara
berubah-ubah yang didasarkan pada perubahan jumlah output atau produk yang
diproduksi.
• Fungsi biaya adalah TC = TFC + TVC
Lia Yulianti
Fungsi Biaya.
Selain pengertian biaya tetap, biaya variabel dan biaya total, dalam konsep biaya dikenal pula pengertian
biaya rata-rata (average cost) dan biaya marjinal (marginal cost).
Biaya rata-rata adalah biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan tiap unit produk atau keluaran, yang
merupakan hasil bagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan.
Biaya marjinal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk.
𝐹𝐶
Biaya tetap : FC = k (k = konstanta) Biaya tetap rata-rata : AFC =
𝑄
𝑉𝐶
Biaya variabel : VC = f(Q) = vQ Biaya variabel rata-rata : AVC =
𝑄
𝐶
Biaya total : C = g (Q) = FC + VC = k + vQ Biaya rata-rata : AC = = AFC + AVC
𝑄
∆𝐶
Biaya marjinal : MC =
∆𝑄
Lia Yulianti 13
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
bisnis dan
Fungsi Biaya ekonomi
Bentuk non linier dari fungsi biaya pada umumnya berupa fungsi kuadrat.
Hubungan antara biaya total dan bagian-bagiannya secara grafik dapat dilihat sebagai berikut:
Andaikan C = aQ2 – bQ + c dimana VC = aQ2 - bQ dan FC = c
VC FC
𝐶 aQ2 – bQ + c 𝐶
Maka: AC = = = aQ – b + 𝑄
𝑄 𝑄
𝑉𝐶 aQ2 – bQ
AVC = = = aQ – b
𝑄 𝑄
𝐹𝐶 𝑐
AFC = =
𝑄 𝑄
Lia Yulianti 14
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
bisnis dan
Fungsi Biaya ekonomi
Contoh:
Biaya total yang dikeluarkan PT. Maju Bersama ditunjukkan oleh persamaan
C = 2Q2 – 24 Q + 102.
Tentukan:
a. Pada tingkat produksi berapa unit, biaya total ini minimum?
b. Hitunglah besarnya biaya total minimum tersebut !
c. Hitung pula besarnya biaya tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata dan biaya
variabel rata-rata pada tingkat produksi tadi.
d. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit, berapa besarnya biaya marjinal?
Lia Yulianti 15
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
bisnis dan
Fungsi Biaya ekonomi
Penyelesaian:
atau C minimum dapat juga dicari dengan rumus ordinat titik ekstrim parabola, yaitu:
Lia Yulianti 16
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
Penyelesaian: bisnis dan
ekonomi
c. Pada tingkat produksi Q = 6
Biaya tetap : FC = 102
Biaya variabel : VC = 2Q2 – 24 Q = = 2(6)2 - 24(6) = -72
𝐶 30
Biaya rata-rata: AC = = =5
𝑄 6
𝑉𝐶 −72
Biaya variabel rata-rata: AVC = = = -12
𝑄 6
𝐹𝐶 102
Biaya tetap rata-rata: AFC =
𝑄
= 6
= 17
d. Seandainya dari kedudukan ini produksi dinaikkan dengan 1 unit Q = 6 + 1 = 7
maka C = 2Q2 – 24 Q + 102 = 2(7)2 – 24(7) + 102 = 32, berapa besarnya biaya marjinal?
∆𝐶 32 −30
Biaya marginal = MC = = = 2
∆𝑄 7 −6
Berarti untuk menaikkan produksi dari 6 unit menjadi 7 unit diperlukan biaya tambahan
(biaya marjinal) sebesar $2.
Lia Yulianti 17
Contoh :
Diketahui : FC = 20.000 , VC = 100 Q
Ditanyakan : Tunjukkan persamaan dan kurva totalnya !!! Berapa biaya total yang dikeluarkan jika
diproduksi 500 unit barang ???
Penyelesaian :
C = FC + VC C = 20.000 + 100 Q
Jika Q = 500, maka ; C = 20.000 + 100 (500) = 70.000
C C 20.000 100Q
70 .000 VC 100Q
50.000
20 .000 FC
0 500 Q
6. Fungsi Penerimaan.
Bentuk fungsi Penerimaan Total (total revenue, TR) yang non linear pada umumnya berupa sebuah persamaan
parabola terbuka ke bawah. Penerimaan total merupakan fungsi dari jumlah barang, juga merupakan hasil kali jumlah
barang dengan harga barang per unit.
TR = PQ
Dimana: TR = Penerimaan Total
Q = Jumlah Produk yang dijual
P = Harga produk/unit
Seperti halnya dalam konsep biaya, dalam konsep penerimaanpun dikenal pengertian rata-rata dan marjinal.
Penerimaan Rata-Rata (average revenue, AR) ialah penerimaan yang diperoleh per unit barang, merupakan hasil
bagi penerimaan total terhadap jumlah barang.
𝑹
AR =
𝑸
Penerimaan Marjinal (marginal revenue, MR) ialah penerimaan tambahan yang diperoleh dari setiap tambahan satu
unit barang yang dihasilkan atau terjual.
∆𝑹
MR =
∆𝑸
Lia Yulianti 19
Aplikasi fungsi
Contoh 1: kuadrat dalam
Diketahui fungsi permintaan P=20-2Q, Tentukan fungsi penerimaan totalnya dan berapa penerimaan total maksimumnya serta bisnis dan
gambarkan kurva permintaan dan penerimaan total dalam satu diagram! ekonomi
Pembahasan:
TR = P.Q
TR = (20-2Q)Q
TR = 20Q – 2Q2= – 2Q2+ 20Q
−𝑏 −20 −20
TR maksimum ada dititik Q = = 2(−2) = = 5 unit
2𝑎 −4
𝑏2 −4𝑎𝑐 202 −4 −2 .0 400 P
dan P di titik = − 4𝑎
= − 4(−2) 8
= 50
D> memotong sumbu X di dua titik
(5,50)
Jika TR = 0, maka 20Q – 2Q2 = 0 50
2Q(10 – Q) = 0
Q1 = 0
Q2 = 10 P=20-2Q
titik(0,0) dan (10,0) TR = 20 – 2Q2
P=20-2Q, (0,20)
20
P=0 Q=0
0=20-2Q P = 20-2Q
2Q=20 P = 20-2.0 (0,0) (10,0)
Q=10 P = 20 5 10 Q
(10,0) (0,20)
Lia Yulianti 20
Aplikasi fungsi
kuadrat dalam
bisnis dan
Contoh 2: ekonomi
Fungsi permintaan PT. Pertamina ditunjukkan oleh persamaan : P = 900 – 1,5 Q. Tentukanlah:
a. Bagaimana persamaan penerimaan totalnya?
b. Berapa besarnya penerimaan total jika terjual barang sebanyak 200 unit
c. Berapa harga jual per unit?
d. Hitunglah penerimaan marjinal dari penjualan sebanyak 200 unit menjadi 250 unit.
TR = 900Q – 1,5Q2
e. Tentukan tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum ! Perpotongan dengan sb Q atau P = 0
f. Tentukan besarnya penerimaan total maksimum tersebut ! 0 = 900Q – 1,5Q2
R 0 = Q (900 – 1,5Q)
Pembahasan: Q1 = 0 dan Q2 = 600
a. P = 900 – 1,5Q
R = P x Q = (900 – 1,5Q)Q = 900Q – 1,5Q2 TR = 900Q – 1,5Q2 135.000
Lia Yulianti
Keseimbangan Dua Jenis Produk
• Jika diketahui produk X dan produk Y dan memiliki hubungan substitusi atau komplemen, maka Notasi
fungsi permintaan untuk barang x menjadi :
Qdx = f(Px.Py)
• Jumlah permintaan x adalah fungsi yang dipengaruhi oleh harga x dan harga y, dimana hubungan kedua
produk tersebut adalah produk substitusi atau komplemen
• Notasi fungsi permintaan untuk barang Y menjadi
Ddy = f(Py,Px)
• jumlah permintaan terhadap y selain dipengaruhi oleh harga y, juga dipengaruhi oleh harga x.
• keseimbangan itu akan tercapai apabila terjadi kondisi:
Produk X maka Qdx = Qsx.
Produk Y adalah Qdy =Qsy
Inilah keseimbangan yang kita sebut dengan keseimbangan dua jenis produk.
Lia Yulianti
Contoh soal : Diketahui : Permintaan akan X; Qdx = 10 – 4Px + 2Py
Penawarannya; Qsx = -6 + 6Px
Permintaan akan Y; Qdy = 9 – 3 Py + 4 Px
Penawarannya; Qsy = -3 + 7 Py
Ditanyakan : Pe dan Qe untuk masing-masing barang tersebut ?...
Penyelesaian :
Keseimbangan pasar barang X
Qdx = Qsx
10 – 4Px + 2Py = -6 + 6Px
10Px – 2Py = 16
Keseimbangan pasar barang Y
Qdy = Qsy
9 – 3Py + 4Px = -3 + 7 Py
4Px – 10 Py = - 12
Lia Yulianti 24
Dari 1) dan 2) :
10 Px 2 Py 16 1 10 Px 2 Py 16
4 Px 10 Py 12 2,5 10 Px 25 Py 30
23 Py 46
Py 2
25
Terima Kasih
Lia Yulianti
Lia Yulianti 26