Anda di halaman 1dari 36

(Pertemuan 2)

By : BIDA SARI, S.P., M.Si.


Fungsi
Permintaan
& Penawaran

By : BIDA SARI, SP, MSi


Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah
(Quantity, Q) barang/jasa yang diminta oleh konsumen dengan
variabel harga (Price, P) serta variabel lain yang mempengaruhinya
pada suatu periode tertentu.
Variabel lain tersebut antara lain harga produk lain yang saling
berhubungan (subtitusi atau komplementer), pendapatan konsumen,
harga produk yang diharapkan pada periode mendatang, dan selera
konsumen
Bentuk Umum Fungsi Permintaan :
a 1
Q = a – bP atau P - Q
b b

By : BIDA SARI, SP, MSi


Kurva Permintaan
 Variabel Q dan variabel P mempunyai tanda yang
berlawanan, mencerminkan hukum permintaan yaitu
apabila harga naik jumlah yang diminta akan berkurang dan
apabila harga turun jumlah yang diminta akan bertambah.
 Q dan P mempunyai sifat berbanding terbalik
P
Qd = a – bPd
kurva permintaan
a = konstanta
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd = harga barang per unit yang diminta
Qd = Jumlah unit barang yang diminta

Q
By : BIDA SARI, SP, MSi
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah (Quantity,
Q) barang/jasa yang ditawarkan oleh produsen dengan variabel harga
(Price, P) dan variabel lain yang mempengaruhinya pada suatu periode
tertentu.
Variabel lain tersebut antara lain harga produk lain yang berhubungan
(subtitusi atau komplementer) dalam produksi, tingkat teknologi yang
tersedia, harga dari faktor produksi (input) yang digunakan, harapan
produsen terhadap harga produk tersebut di masa mendatang
Bentuk Umum Fungsi Penawaran :
a 1
Q = -a + bP atau P   Q
b b
By : BIDA SARI, SP, MSi
Kurva Penawaran
 Variabel Q dan P mempunyai tanda yang sama-sama positif
mencerminkan hukum penawaran yaitu apabila harga
naik jumlah yang ditawarkan akan bertambah dan apabila
harga turun jumlah yang ditawarkan akan berkurang.
 Q dan P mempunyai sifat berbanding lurus (sejajar)
P
Qs = a + bPs
a = konstanta
kurva penawaran b = ∆Qd / ∆Pd
Ps = harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = Jumlah unit barang yang ditawarkan

Q
By : BIDA SARI, SP, MSi
Keseimbangan Pasar
 Pasar adalah kondisi dimana bertemunya penawaran
(produsen/penjual) dan permintaan (konsumen/pembeli)
 Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan (Equilibrium) bila jumlah barang yang
diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan dan harga yang ditawarkan sama dengan harga
yang di minta
 Persamaan Keseimbangan pasar :

Qd = Qs Atau, Pd = Ps

By : BIDA SARI, SP, MSi


Kurva Keseimbangan Pasar
Syarat Keseimbangan Pasar :
P Qs
Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E (Qe, Pe ) E = titik keseimbangan
Pe
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan

Qd

Qe Q
By : BIDA SARI, SP, MSi
Contoh Soal 1:
Fungsi permintaan ditunjukan oleh persamaan Qd = 10 – 5P dan
fungsi penawarannya Qs = - 4 + 9P
a. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar ?
b. Tunjukkan secara geometri !
Penyelesaian :
a. Keseimbangan pasar : b. Grafik Keseimbangan pasar :
Qd = Qs P
10 – 5 P = - 4 + 9P
4
- 14 P = - 14
3
P = 1 ≡ Pe Qd = 10 - 5P Qs = - 4 + 9P
2
Q = 10 – 5P E ( 5,1 )
1
Q = 5 ≡ Qe
Harga dan jumlah keseimbangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Q
pasar adalah E ( 5,1 )
By : BIDA SARI, SP, MSi
Latihan Soal :
1. Permintaan gula ditentukan dengan fungsi Qd=30-0,6P,
carilah Qd untuk P=3,P=15 dan P=25;Gambarkan!
2. Diketahui Qd=15-0,2P dan Qs=-1+0,6P, hitung jumlah
dan harga pasarnya dan gambarkan kedua kurva dalam
satu diagram
3. Tentukan keseimbangan harga dan kuantitas untuk fungsi
berikut :
a. Q+20 - 3P = 0 dan P = 44 - 0,2 Q
b. 13P – Q = 27 dan Q + 4P – 24 = 0

By : BIDA SARI, SP, MSi


EFEK PAJAK &
SUBSIDI PADA
KESEIMBANGAN
PASAR

By : BIDA SARI, SP, MSi


Pengaruh Pajak Spesifik Terhadap
Keseimbangan Pasar
 Jika produk dikenakan pajak t per unit,
maka akan terjadi perubahan keseimbangan
pasar atas produk tersebut, baik harga
maupun jumlah keseimbangan. Biasanya
tanggungan pajak sebagian dikenakan
kepada konsumen sehingga harga produk
akan naik dan jumlah barang yang diminta
akan berkurang.

By : BIDA SARI, SP, MSi


Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak dapat
digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :
Qd =jumlah permintaan sebelum & sesudah pajak
P
Qs'
Qs = jumlah penawaran sebelum pajak
Qs
Q’s = jumlah penawaran sesudah pajak
Pe' E'
E = titik keseimbangan sebelum pajak
Pe E
E’ = titik keseimbangan sesudah pajak
t
Qd
Pe = harga keseimbangan sebelum pajak
P’e = harga keseimbangan sesudah pajak
Q
Qe' Qe Qe = jumlah keseimbangan sebelum pajak
Q’e = jumlah keseimbangan sesudah pajak

By : BIDA SARI, SP, MSi


Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang
dijual menyebabkan fungsi penawaran berubah dan
kurva penawaran bergeser ke atas, dengan penggal yang
lebih besar pada sumbu harga, maka akan terjadi
perubahan keseimbangan pasar atas produk tersebut,
baik harga maupun jumlah keseimbangan.
 Fungsi penawaran sebelum pajak ; P = a + bQ
 Fungsi penawaran setelah pajak ;

Atau,

By : BIDA SARI, SP, MSi


Beban pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen :
tk = Pe' – Pe
Beban pajak total yang ditanggung oleh konsumen :
TK = tk x Qe'
Beban pajak per unit yang ditanggung oleh produsen :
tp = t – tk
Beban pajak total yang ditanggung oleh produsen :
TP = tp x Qe'
Jumlah pajak total yang diterima oleh pemerintah :
T = t x Qe'
By : BIDA SARI, SP, MSi
Contoh Soal 2:
1. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi penawaran
P = 15 – Q dan fungsi permintaan P = 3 + 0.5 Q.
Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum
dan sesudah pajak ?
b. Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan
produsen ?

By : BIDA SARI, SP, MSi


Penyelesaian :
Keseimbangan pasar sebelum pajak : Pd = Ps
15 – Q = 3 + 0.5 Q
15 – 3 = 0,5 Q + Q
12 = 1,5Q
Q = 12/1,5 = 8 → P = 15 – Q
= 15 – 8 = 7
 harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak:
Pe = 7 dan Qe = 8
 Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 8, 7 )
By : BIDA SARI, SP, MSi
Keseimbangan pasar sesudah pajak : Qd = Qs’
Fungsi Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0.5 Q
Fungsi Penawaran setelah pajak : P’ = 3 + 0.5 Q + t
P’ = 3 + 0.5 Q + 3
Ps’ = 6 + 0.5 Q → Qs’ = -12 + 2 P
Persamaan permintaan tetap : Qd = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs’
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P = 9 → Q = 15 – P
= 15 – 9 = 6
Harga dan jumlah keseimbangan sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E' ( 9, 6 )

By : BIDA SARI, SP, MSi


Beban pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen :
tk = Pe' – Pe = 9 – 7 = Rp 2
Beban pajak total yang ditanggung oleh konsumen :
TK = tk x Qe‘ = 2 x 6 = Rp 12
Beban pajak per unit yang ditanggung oleh produsen :
tp = t – tk = 3 – 2= Rp 1
Beban pajak total yang ditanggung oleh produsen :
TP = tp x Qe‘ = 1 x 6 = Rp 6
Jumlah pajak total yang diterima oleh pemerintah :
T = t x Qe‘ = 3 x 6 = 18
By : BIDA SARI, SP, MSi
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah
pajak dapat digambarkan sebagai berikut :

( 9, 6 )

( 8, 7 )

By : BIDA SARI, SP, MSi


Contoh Soal 3:
1. Diketahui suatu produk ditunjukkan fungsi penawaran
P = 7 + Q dan fungsi permintaan P = 16 – 2Q. Produk
tersebut dikenakan pajak sebesar Rp. 3,-/unit
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum
dan sesudah pajak ?
b. Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah ?
c. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan
produsen ?

By : BIDA SARI, SP, MSi


Penyelesaian :
Keseimbangan pasar sebelum pajak
Qd = Qs
7 + Q = 16 – 2Q P = 7+Q
3Q = 9 P = 7+3
Qe = 3 Pe = 10
Jadi keseimbangan pasar sebelum pajak E ( 3,10 )

By : BIDA SARI, SP, MSi


Keseimbangan pasar sesudah pajak
Fungsi penawaran menjadi :
P = 16 – 2Q + t
= 16 – 2Q + 3
= 19 – 2Q Ps = Pd
19 – 2Q = 7 + Q
3Q = 12
Q e' = 4
P = 19 – 2Q
= 19 – 8
Pe' = 11
Jadi keseimbangan pasar setelah pajak E' ( 4,11 )
By : BIDA SARI, SP, MSi
Beban pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen :
tk = Pe' – Pe = 11 – 10 = Rp 1
Beban pajak total yang ditanggung oleh konsumen :
TK = tk x Qe‘ = 1 x 4 = Rp 4
Beban pajak per unit yang ditanggung oleh produsen :
tp = t – tk = 3 – 1= Rp 2
Beban pajak per unit yang ditanggung oleh produsen :
TP = tp x Qe‘ = 2 x 4 = Rp 8
Jumlah pajak total yang diterima oleh pemerintah :
T = t x Qe‘ = 3 x 4 = 12
By : BIDA SARI, SP, MSi
Pengaruh Subsidi Spesifik terhadap
Keseimbangan Pasar
 Jika suatu produk diberikan subsidi s per unit, maka
akan terjadi penurunan harga produk (harga menjadi
lebih rendah) dan menyebabkan fungsi penawaran
berubah dan kurva penawaran bergeser ke bawah,
sehingga keseimbangan pasar atas produk tersebut
juga akan bergeser.
 Fungsi penawaran sebelum subsidi ; P = a + bQ
 Fungsi penawaran setelah subsidi ;

Atau,

By : BIDA SARI, SP, MSi


Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah subsidi
dapat digambarkan sebagai berikut :
P Keterangan :
Qs
Qd =jumlah permintaan sebelum & sesudah subsidi
Qs'
Qs = jumlah penawaran sebelum subsidi
Pe E
Q’s = jumlah penawaran sesudah subsidi
Pe' E'
E = titik keseimbangan sebelum subsidi
s
Qd
E’ = titik keseimbangan sesudah subsidi
Pe = harga keseimbangan sebelum subsidi
Q
Qe Qe' P’e = harga keseimbangan sesudah subsidi
Qe = jumlah keseimbangan sebelum subsidi
Q’e = jumlah keseimbangan sesudah subsidi

By : BIDA SARI, SP, MSi


 Subsidi per unit yang dinikmati oleh konsumen :
sk = Pe – Pe'
 Subsidi total yang dinikmati oleh konsumen :
SK = sk x Qe'
 Subsidi per unit yang dinikmati oleh produsen :
sp = s – sk
 Subsidi total yang dinikmati oleh produsen :
SP = sp x Qe'
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = s x Qe'

By : BIDA SARI, SP, MSi


Contoh Soal 4:
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh P = 15 – Q
sedangkan penawarannya P - 3 - 0.5Q = 0. Pemerintah
memberikan subsidi sebesar Rp. 1.5,- setiap unit barang.
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?

By : BIDA SARI, SP, MSi


Penyelesaian :
Keseimbangan pasar sebelum subsidi : Pd = Ps
(contoh di atas). 15 – Q = 3 + 0.5 Q
Q = 8 → P = 15 – 8 = 7
Harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi : Pe = 7 dan Qe = 8
Fungsi Penawaran sebelum subsidi : P = 3 + 0.5 Q
Fungsi Penawaran sesudah subsidi : P’ = 3 + 0.5 Q – 1,5
Ps’ = 1,5 + 0.5 Q → Qs’ = -3 + 2 P
Keseimbangan pasar setelah subsidi : Pd = Ps’
15 – Q = 1,5 + 0.5 Q
13,5 = 1,5Q →
Q = 9 → P = 15 - 9 = 6
Harga dan jumlah keseimbangan sesudah subsidi : Pe’ = 6 dan Qe’ = 9
Jadi, keseimbangan pasar setelah subsidi E = ( 9, 6)
By : BIDA SARI, SP, MSi
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah
subsidi dapat digambarkan sebagai berikut :

( 8, 7 )

( 9, 6)

By : BIDA SARI, SP, MSi


 Subsidi per unit yang dinikmati oleh konsumen :
sk = Pe – Pe' = 7 – 6 = Rp 1
 Subsidi total yang dinikmati oleh konsumen :
SK = sk x Qe‘ = 1 x 9 = Rp 9
 Subsidi per unit yang dinikmati oleh produsen :
sp = s – sk = 1,5 – 1 = Rp 0,5
 Subsidi total yang dinikmati oleh produsen :
SP = sp x Qe‘ = 0,5 x 9 = Rp 4,5
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = s x Qe‘ = 1,5 x 9 = 12,5
S = SK + SP = 9 + 4,5 = 12,5
By : BIDA SARI, SP, MSi
Contoh Soal 5:
Permintaan akan suatu komoditas dicerminkan oleh Qd = 12–2P
sedangkan penawarannya Qs = -4 + 2P pemerintah memberikan
subsidi sebesar Rp. 2,- setiap unit barang.
a. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sebelum subsidi ?
b. Berapakah jumlah dan harga keseimbangan sesudah subsidi ?
c. Berapa bagian dari subsidi untuk konsumen dan produsen ?
d. Berapa subsidi yang diberikan pemerintah ?

By : BIDA SARI, SP, MSi


a. Keseimbangan pasar sebelum subsidi :
Qd = Qs → 12 – 2P = -4 + 2P
- 4P = -16 → Pe = 4
Jumlah Keseimbangan pasar sebelum subsidi :
Qe = 12 – 2P
Qe = 12 – 2(4)
Qe = 4
( Keseimbangan pasar setelah subsidi E' = ( 4 , 4 )
b. Keseimbangan pasar sesudah subsidi :
Qd = 12 – 2P => P = ½ Qd + 6
Qs = -4 + 2P => P = ½ Qs + 2
Sesudah Subsidi Fungsi Penawaran menjadi
P = ½Q+2–2
P = ½Q
Sehingga Keseimbangan pasar sesudah subsidi menjadi :
-½Q+6 = ½Q
Qe' = 6
P = ½Q
Pe' = 3
Keseimbangan pasar setelah subsidi E' = ( 6, 3 )

By : BIDA SARI, SP, MSi


 Subsidi per unit yang dinikmati oleh konsumen :
sk = Pe – Pe' = 4 – 3 = 1 (subsidi diterima konsumen Rp. 1,- )
 Subsidi total yang dinikmati oleh konsumen :
SK = sk x Qe‘ = 1 x 6 = 6
 Subsidi per unit yang dinikmati oleh produsen :
sp = s – sk = 2 – 1 = 1 (subsidi diterima produsen Rp. 1,- )
 Subsidi total yang dinikmati oleh produsen :
SP = sp x Qe‘= 1 x 6 = 6
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah :
S = s x Qe‘ = 2 x 6 = 12

By : BIDA SARI, SP, MSi


Thank You

Semoga Bermanfaat
By : BIDA SARI, SP, MSi

Anda mungkin juga menyukai