Anda di halaman 1dari 10

MODUL

MATEMATIKA EKONOMI
Dosen Pengampuh: HAIRUNNISA MAHYUDDIN S.Pd, M.Pd

OLEH

KELOMPOK I:

 Adrian Kalvari C0122363


 Barto C0122341
 Nursafitri Ramadhan C0122336
 Amel Syafitri C0122334
 Tasya C0122347
 Rosdia C0122344

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT


1. FUNGSI PERMINTAAN, FINGSI PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN
PASAR

A. Fungsi permintaan

Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang di minta oleh
konsumen dengan harga produk. Didalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka
jumlah barang yang di minta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka
jumlah barang yang di minta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif
(miring ke kiri)

Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah :

Qx = f (Px)

Qx = a - b Px

Atau

Px = a/b - 1/b Qx

Dimana : Qx = jumlah produk x yang di minta

Px = harga produk x

a dan b = parameter

contoh : fungsi permintaan P = 15 - Q


B. Fungsi Penawaran

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk di jual dengan harga produk. Didalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga
naik maka jumlah barang yang di tawarkan akan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa
jika harga turun maka jumlah barang yang di tawarkan turun, sehingga grafik fungsi permintaan
mempunyai slope positif (miring ke kanan).

Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah :

Qx = f (Px)

Qx = -a + b Px

Atau

Px = a/b + 1/b Qx

Dimana : Qx = jumlah produk yang ditawarkan

Px = harga produk x

a dan b = parameter

contoh : Fungsi penawaran P = 3 + 0,5 Q


C. Keseimbangan Pasar

Pasar satu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Secara sistematik dan grafik ditunjukkan oleh kesamaan :

Qd = Qs atau Pd = Ps

Qd = jumlah permintaan

Qs = jumlah penawaran

E = Keseimbangan Pasar

Pe = harga keseimbangan

Qe = jumlah keseimbangan

Contoh :

Fungsi permintaan akan suatu barang adalah P =15 - Q dan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5 Q.

Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan pasarnya.

Jawab :

P = 15 - Q Q =15 - P

P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2P

Qd = Qs

15 - P =-6 + 2P

15 + 6 = 2P + P

21 = 3P

P =7

Q = 15 – P

= 15 – 7 = 8

Jadi keseimbangan pe = 7 dan jumlah keseimbangan Qe = 8


2.PENGARUH PAJAK SPESIFIK DAN PROPORSIONAL TERHADAP
KESEIMBANGAN PASAR
A.Pengaruh Pajak Spesifik Terhadap Keseimbangan Pasar

Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjuala suatu barang akan menyebabkan
produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t),sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula .

bentuk umumnya: Sebelum pajak : P = a + bQ

Sesudah pajak : P’ = a + bQ + t

Contoh : Fungsi permintaan akan suatu barang adalah P = 15 – Q dan fungsi penawarannya P =
3+ 0,5 Q. Dikenakan pajak 3 per unit.berapakah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
?

Jawab :

Sebelum pajak :

p = 15 – Q Q = 15 – P

P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P

Keseimbangan pasar : Qd = Qs

15 – P = -6 + 2P

15 + 6 = 2P + P

21 = 3P

P=7

Q = 15 – P

= 15 – 7 = 8 E (8,7)
Sesudah pajak :

Ps’= 3 + 0,5Q + 3 Q’ = -12 + 2P

Qd = Qs’

15 – P = -12 + 2P

27 = 3P

P’ = 9

Q’= 15 – P’

=15 – 9 = 6 E’ (6 , 9 )
B. Pengaruh Pajak Proporsional Terhadapkeseimbangan Pasar

Pajak proporsional adalah pajak yang besarnya diterapkan berdasarkan persentase


tertentu dari harga jual; bukan diterapkan secara spesifik ( misalnya 3 rupiah ) per unit barang.
Meskipun pengaruhnya serupa dengan pengaruh pajak spesifik, menaikkan harga keseimbangan
dan mengurangi jumlah keseimbangan, namun analisisnya sedikit berbeda.

Contoh :

Diketahui : Permintaan P = 15 – Q

: Penawaran P = 3 + 0,5 Q t = 25 % dimana t = pajak proporsional dalam %

Ditanyakan : Berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah pajak ?

Penyelesaian:

Sebelum pajak , Pe = 7 dan Qe = 8, sesudah pajak persamaan penawarannya akan berubah,


sementara permintaan tetap P= 15 – Q atau Q = 15 – P.

Penawaran sesudah pajak, dengan t = 25% = 0,25:

P = 3 + 0,5Q + 0,25 P

P = 3+ 0,75 Q

Keseimbangan pasar : Pd = Ps

15 – Q = 3 + 0,75Q

-1,75Q = -12

Q = 6,6

Jadi, sesudah pajak : P’e = 8,4 dan Q’e = 6,6

Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :

t x P’e = 0,25 x 8,4 = 2,1


3.PENGARUH SUBSIDI PADA KESEIMBANGN PASAR

Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karna itu ia sering juga disebut
pajak negatif. Seiring dengan itu, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan
dengan pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti kita menganalisis
pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga bersifat proporsional.

Pengaruh subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi /penjualan sesuatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan subsidi, produsen
merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.

Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar kebawa, dengan penggal
yang lebih kecil (lebih rendah) pada sumbu harga.

Jika sebelum subsidi penawarannya P= a + bQ, maka

Sesudah subsidi akan menjadi P’= a + bQ – s = (a-s)+bQ

Contoh :

Diketahui : Permintaan P =15 - Q

Penawaran P = 3 + 0,5Q

Subsidi s = 1,5 per unit

Ditanyakan :Berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan sesudah subsidi ?

Penyelesaian :

Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8. Dengan subsidi harga jual yang ditawarkan oleh
produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya bergeser
turun.

Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5Q

Penawaran dngan subsidi : P = 3 + 0,5 – 1,5

P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2P

Permintaan tetap : P=15 - Q Q = 15 - P

Maka, keseimbangan pasar : Qd = Qs

15 – P = -3+ 2P 18 = 3P, P=6

Jadi dengan adanya subsidi : P’e = 6 dan Q’e = 9

Anda mungkin juga menyukai