MATEMATIKA EKONOMI
Dosen Pengampuh: HAIRUNNISA MAHYUDDIN S.Pd, M.Pd
OLEH
KELOMPOK I:
FAKULTAS EKONOMI
A. Fungsi permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang di minta oleh
konsumen dengan harga produk. Didalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik maka
jumlah barang yang di minta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka
jumlah barang yang di minta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif
(miring ke kiri)
Qx = f (Px)
Qx = a - b Px
Atau
Px = a/b - 1/b Qx
Px = harga produk x
a dan b = parameter
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan oleh
produsen untuk di jual dengan harga produk. Didalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga
naik maka jumlah barang yang di tawarkan akan bertambah, demikian juga sebaliknya bahwa
jika harga turun maka jumlah barang yang di tawarkan turun, sehingga grafik fungsi permintaan
mempunyai slope positif (miring ke kanan).
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
Px = harga produk x
a dan b = parameter
Pasar satu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Qd = Qs atau Pd = Ps
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = Keseimbangan Pasar
Pe = harga keseimbangan
Qe = jumlah keseimbangan
Contoh :
Fungsi permintaan akan suatu barang adalah P =15 - Q dan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5 Q.
Jawab :
P = 15 - Q Q =15 - P
P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2P
Qd = Qs
15 - P =-6 + 2P
15 + 6 = 2P + P
21 = 3P
P =7
Q = 15 – P
= 15 – 7 = 8
Adanya pajak yang dikenakan pemerintah atas penjuala suatu barang akan menyebabkan
produsen menaikkan harga jual barang tersebut sebesar tarif pajak per unit (t),sehingga fungsi
penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah pula .
Sesudah pajak : P’ = a + bQ + t
Contoh : Fungsi permintaan akan suatu barang adalah P = 15 – Q dan fungsi penawarannya P =
3+ 0,5 Q. Dikenakan pajak 3 per unit.berapakah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak
?
Jawab :
Sebelum pajak :
p = 15 – Q Q = 15 – P
P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2 P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -6 + 2P
15 + 6 = 2P + P
21 = 3P
P=7
Q = 15 – P
= 15 – 7 = 8 E (8,7)
Sesudah pajak :
Qd = Qs’
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P’ = 9
Q’= 15 – P’
=15 – 9 = 6 E’ (6 , 9 )
B. Pengaruh Pajak Proporsional Terhadapkeseimbangan Pasar
Contoh :
Diketahui : Permintaan P = 15 – Q
Penyelesaian:
P = 3 + 0,5Q + 0,25 P
P = 3+ 0,75 Q
Keseimbangan pasar : Pd = Ps
15 – Q = 3 + 0,75Q
-1,75Q = -12
Q = 6,6
Pajak yang diterima oleh pemerintah dari setiap unit barang adalah :
Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, oleh karna itu ia sering juga disebut
pajak negatif. Seiring dengan itu, pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar berbalikan
dengan pengaruh pajak, sehingga kita dapat menganalisisnya seperti kita menganalisis
pengaruh pajak. Subsidi dapat bersifat spesifik dan dapat juga bersifat proporsional.
Pengaruh subsidi. Subsidi yang diberikan atas produksi /penjualan sesuatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih rendah. Dengan subsidi, produsen
merasa ongkos produksinya menjadi lebih kecil sehingga ia bersedia menjual lebih
murah.
Dengan subsidi sebesar s, kurva penawaran bergeser sejajar kebawa, dengan penggal
yang lebih kecil (lebih rendah) pada sumbu harga.
Contoh :
Penawaran P = 3 + 0,5Q
Penyelesaian :
Tanpa subsidi, Pe = 7 dan Qe = 8. Dengan subsidi harga jual yang ditawarkan oleh
produsen menjadi lebih rendah, persamaan penawaran berubah dan kurvanya bergeser
turun.
P = 1,5 + 0,5 Q Q = -3 + 2P