Anda di halaman 1dari 10

Y

(Pendapatan Total) TR B TC (Biaya Total) LABA A E (Break Event Point)) RUGI K (Biaya Tetap Kembali) FC (Biaya Tetap) VC (Biaya Ubah)

Contoh : Seorang produsen menjual produknya dengan harga Rp. 1.000,-/satuan. Jika biaya tetap produksi Rp. 3.000.000,- dan biaya ubah adalah 40% dari pendapatan. Hitunglah : a. Titik Impas b. Titik kembalinya biaya tetap. c. Gambarkan peta impasnya Solusi : a. Mencari titik impas (E) Pendapatan = TR = m'x = 1000x = 103x Biaya Tetap = FC = C = 3.000.000 = 3.106 Biaya berubah = VC = 0,40 . 1000x = 4.102x TC = FC + VC = b. Nn

PENGGUNAAN DALAM EKONOMI

FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan adalah persamaan yang menunjukkan hubungan antara jumlah sesuatu barang yang diminta dan semua faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fungsi permintaan akan suatu barang dapat ditunjukkan oleh persamaan : Qx = F(Px, Py, Pz, , M, S) Dimana: Qx = Jumlah barang x yang diminta Px = Harga barang x Py = Harga barang y Pz = Harga barang z M = Pendapatan konsumen S = Selera konsumen Jika fungsi permintaan hanya mengandung dua variable saja, maka faktor-faktor selain jumlah yang diminta dan harga barang dianggap tidak berubah selama dilakukan analisis. Faktor-faktor lain yang dianggap tidak berubah (tetap) ini disebut ceteris paribus. Dengan anggapan ceteris paribus tersebut, bentuk fungsi menjadi lebih sederhana karena hanya terdiri dari dua variable yaitu variable harga dan variable jumlah yang diminta. Faktor-faktor lain yang dianggap tidak berubah (tetap) pengaruhnya dapat dilihat dari besarnya konstanta pada persamaan permintaan. Hukum Permintaan : Jika harga suatu barang naik, maka ceteris paribus jumlah yang diminta konsumen akan barang tersebut turun; dan sebaliknya jika harga barang turun, maka jumlah barang yang diminta akan bertambah. Jika hukum permintaan itu dipenuhi, maka fungsi permintaan mempunyai gradien yang nilainya negative. P

Contoh: Sepuluh jam tangan merek tertentu akan terjual kalau harganya (dalam ribuan) Rp. 80,dan 20 jam tangan akan terjual bila harganya Rp. 60,-. Tentukan bentuk fungsi permintan dan gambarkan grafiknya! Solusi: Q1 = 10 P1 = 80 (10, 80) Q2 = 20 P2 = 60 (20, 60) P P 1 PP = 2 1 Q Q ( Q Q1 ) 2 1 Didapat : 2Q + P 100 = 0 atau Q = 0,5P + 50 Ditulis demikian karena Q merupakan variable tak bebas dan P adalah variable bebasnya. Grafiknya adalah : Titik potong dengan sumbu Q P = 0 dan Q = 50 (50, 0) Titik potong dengan sumbu P Q = 0 dan P = 100 (0, 100) P 100

Q = 0,5P + 50 Q

50

Dicoba! Ketika harganya Rp. 100,- tidak ada buku yang terjual. Ketika harga diberikan CumaCuma, hanya 50 yang diminta. Tentukan bentuk fungsi permintan dan gambarkan grafiknya! Solusi: P1 = 100 Q1 = 0 (0, 100) P2 = 0 Q2 = 50 (50, 0) P P 1 PP = 2 1 Q Q ( Q Q1 ) 2 1 Didapat : 2Q + P 100 = 0 atau Q = 0,5P + 50 Grafiknya adalah : P 100

Q = 0,5P + 50 Q

50

Catatan: 1. Kurva permintaan mempunyai kemiringan negative artinya apabila harga meningkat, jumlah permintaannya berkurang, dan sebaliknya apabila harga turun, permintaannya bertambah. 2. Kurva permintaan mempunyai kemiringan nol artinya permintaan dapat berubah-ubah walaupun harga tetap 3. Kurva permintaan mempunyai kemiringan tidak terhingga artinya harga dapat berubah-ubah tetapi permintaannya tetap. P P P

0 1

Q 2

FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran menghubungkan harga barang di pasar dengan jumlah barang yang ditawarkan produsen. Menurut hukum penawaran, pada umumnya bila harga suatu barang naik maka ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap) jumlah yang ditawarkan akan naik. Gradien kurva penawaran umumnya positif. Pada kasus-kasus tertentu mungkin juga dapat terjadi bahwa gradient kurva penawaran nol atau tak terhingga. Contoh: Jika harga kamera jenis tertentu Rp. 65,- (dalam ribuan), maka ada 125 kamera yang tersedia di pasar. Kalau harganya Rp. 75,- , maka di pasar akan tersedia 145 kamera. Tunjukkan persamaan penawarannya dan gambarkan kurvanya. Solusi: Q1 = 125 P1 = 65 (125, 65) Q2 = 145 P2 = 75 (145, 75) P P 1 PP = 2 1 Q Q ( Q Q1 ) 2 1 Didapat : Q = 2P 5 Grafiknya adalah : Titik potong dengan sumbu Q P = 0 dan Q = 5 (5, 0) Titik potong dengan sumbu P Q = 0 dan P = 5/2 (0, 5/2)

Q = 2P 5 5/2 -5 0 Q

Dicoba 1: Jika harga satu pensil tertentu Rp. 50,- , sebanyak 50 unit terjual. Jika harga menjadi Rp. 75,- , maka 100 pensil akan dijual. Bagaimanakah fungsi penawarannya dan gambarkan kurvanya? Solusi: Q1 = 50 P1 = 50 (50, 50) Q2 = 100 P2 = 75 (100, 75) Q 2P + 50 = 0 Q = 2P 50 Dicoba 2: Apabila harga Rp. 25,- suatu jenis pensil tidak dijual. Setiap kenaikan Rp. 10,ditambahkan 20 pensil untuk dijual. Bagaimanakah fungsi penawarannya dan gambarkan kurvanya? Solusi: Q 2P + 50 = 0 Q = 2P 50 Dicoba 3: Seorang petani A meminjam uang dari B. Petani A akan membayar $ 500,- per bulan untuk waktu yang tak terbatas, berapa pun jumlahnya dan waktunya. Bagaimanakah fungsi penawarannya dan gambarkan kurvanya? Solusi: P = 500

KESETIMBANGAN PASAR (MARKET EQUILIBRIUM)


Fungsi permintaan dan fungsi penawaran bersama-sama membentuk keseimbangan pasar. Keseimbangan pasar terjadi apabila jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta dan harga yang ditawarkan sama dengan harga yang diminta. Kesetimbangan ditunjukkan oleh koordinat titik potong antara kurva penawaran dan kurva permintaan. Keseimbangan pasar adalah suatu keadaan pada titik (harga) tertentu dimana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan Kesetimbangan pasar akan terjadi apabila dipenuhi syarat : Qd = Qs = Q dan Pd = Ps = P Dimana : Pd = harga yang diminta Qd = jumlah yang diminta Ps = harga yang ditawarkan Qs = jumlah yang ditawarkan Contoh: Tentukan titik kesetimbangan pasar dari Fungsi permintaan Pd = 10 2Qd dan Fungsi penawaran Ps = 3/2Qs + 1 Solusi: P = 10 2Q dan P = 3/2Q + 1 Dengan menggunakan substitusi didapat : 10 2Q = 3/2Q + 1 atau 20 4Q = 3Q + 2 Jadi kesetimbangan pasarnya didapat jika Q = 18/7 = 2
4 6 dan P = 34/7 = 4 7 7

PAJAK DAN SUBSIDI


Ceteris paribus (faktor-faktor yang dianggap tetap) dalam fungsi penawaran adalah teknologi, pajak dan subsidi. Apa yang terjadi kalau pemerintah mengenakan pajak atau subsidi ? Bila faktor-faktor yang dianggap tetap itu berubah, maka fungsi penawaran akan berpindah tempat atau bergeser. Misalkan pemerintah mengenakan pajak terhadap rokok yang dijual (cukai tambahan). Jenis pajak ini dikenakan pada setiap bungkus rokok yang terjual dan besarnya pajak yang dikenakan untuk setiap bungkus misalnya t, maka produsen berusaha untuk menggeser beban pajak tersebut kepada konsumen dengan cara menaikkan harga sebesar pajak yang harus dibayar kepada pemerintah. Tindakan seperti ini sama saja dengan menggeser kurva penawaran ke atas sebesar pajak (t) yang dikenakan.

Dengan adanya pajak maka posisi keseimbangan berubah karena produsen menawarkan harga jual yang lebih tinggi. Akibatnya, harga kesetimbangan yang tercipta menjadi lebih tinggi dari harga kesetimbangan sebelum ada pajak dan jumlah kesetimbangannya pun menjadi lebih sedikit. Subsidi merupakan kebalikan pajak dan menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi lebih murah karena biaya produksi menjadi lebih ringan. Akibatnya setelah dilakukan subsidi harga keseimbangannya menjadi lebih rendah dari pada sebelumnya dan jumlah keseimbangan menjadi lebih banyak.

PAJAK
Qd = F(Pd) dan Qs = F(Ps tp) Contoh: Bila fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan : Qd = 15 Pd dan Qs = 2Ps 6 Pajak yang dikenakan oleh pemerintah Rp. 3,- per unit. Berapa harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah ada pajak ? Solusi: Sebelum ada pajak Qd = Qs = Q dan Pd = Ps = P Q = 15 P dan Q = 2P 6 dengan cara substitusi didapat 15 P = 2P 6 Jadi harga keseimbangannya P = 7 dan jumlah keseimbangannya Q = 8 Sesudah ada pajak Qd = 15 Pd dan Qs = 2(Ps 3) 6 Qs = 2Ps 12 Qd = Qs = Q dan Pd = Ps = P Q = 15 P dan Q = 2P 12 dengan cara substitusi didapat 15 P = 2P 12 Jadi harga keseimbangannya P = 9 dan jumlah keseimbangannya Q = 6 Beban pajak yang ditanggung konsumen = P - P = 9 7 = Rp. 2,Beban pajak yang ditanggung produsen = tp (P - P) = Rp. 3 - Rp. 2 = Rp. 1,-

SUBSIDI
Qd = F(Pd) dan Qs = F(Ps + ts) Contoh: Bila fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan : Qd = 10 Pd dan Qs = 2Ps 6

Pemerintah mengenakan subsidi sebesar Rp. 2,- per unit barang yang dijual. Pertanyaan: 1. Hitung harga dan jumlah keseimbangan sebelum ada subsidi? 2. Hitung harga dan jumlah keseimbangan setelah ada subsidi? 3. Berapakah pengeluaran pemerintah untuk subsidi? 4. Berapakah subsidi yang dinikmati konsumen dan produsen? 5. Gambarkan grafiknya! Solusi: 1. Sebelum ada subsidi Qd = Qs = Q dan Pd = Ps = P Q = 10 P dan Q = 2P 6 dengan cara substitusi didapat 10 P = 2P 6 Jadi harga keseimbangannya P =
16 1 14 2 = 5 dan jumlah keseimbangannya Q = =4 3 3 3 3

2. Sesudah ada subsidi Qd = 10 Pd dan Qs = 2(Ps + 2) 6 Qs = 2Ps 2 Qd = Qs = Q dan Pd = Ps = P Q = 10 P dan Q = 2P 2 dengan cara substitusi didapat 10 P = 2P 2 Jadi harga keseimbangannya P = 4 dan jumlah keseimbangannya Q = 6 3. Pengeluaran pemerintah untuk subsidi = Q x ts = 6 x 2 = Rp. 12,4. Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen adalah: = P - P = 5 4 =1
1 3 1 3

Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen adalah: = ts (P - P ) = 2 1 = 5. P Qs = 2Ps 6 Qs = 2Ps 2 3 1 -6 0 Q


1 3 2 3

DICOBA! Bila fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan : Pd = 15 - Qd dan Ps = 3 + 0,5Qs

Pemerintah mengenakan subsidi sebesar 1,5 per unit barang yang diproduksi. 1. Berapakah harga dan jumlah keseimbangan tanpa dan dengan subsidi ? 2. Berapakah subsidi yang dinikmati konsumen dan produsen? 3. Gambarkan grafiknya! DICOBA LAGI! Dari soal dicoba di atas pemerintah mengenakan pajak sebesar 25% dari harga jual. 1. Hitunglah harga dan jumlah keseimbangan tanpa pajak serta dengan pajak. 2. Berapakah pajak yang dibayar konsumen dan produsen? 3. Gambarkan grafiknya! KESEIMBANGAN PASAR KASUS DUA MACAM BARANG Apabila barang X dan barang Y mempunyai hubungan penggunaan, permintaan akan masing-masing barang dipengaruhi juga oleh harga barang lainnya, maka fungsi permintaan akan masing-masing barang tersebut adalah: Qdx = F(Px, Py) Qdy = F(Px, Py) Dimana: Qdx = Jumlah permintaan barang x Qdy = Jumlah permintaan barang y Px = Harga barang x per unit Py = Harga barang y per unit Oleh karena permintaan akan masing-masing barang merupakan fungsi dari harga dua macam barang, maka keseimbangan pasar yang tercipta adalah keseimbangan pasar untuk kedua macam barang tersebut. Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan untuk tiap macam barang dapat dianalisis sekaligus. Contoh: Permintaan akan barang x ditunjukkan oleh persamaan: Qdx = 10 4Px + 2Py, sedangkan penawarannya Qsx = 6 + 6Px. sementara itu permintaan akan barang y ditunjukkan oleh persamaan: Qdy = 9 + 4Px 3Py, sedangkan penawarannya Qsy = 3 + 7Py Berapa harga dan jumlah keseimbangan yang tercipta di pasar untuk masing-masing barang tersebut? Solusi: Keseimbangan pasar untuk barang x: Qdx = Qsx 10 4Px + 2Py = 6 + 6Px 10Px 2Py = 16 ..(1) Keseimbangan pasar untuk barang y: Qdy = Qsy 9 + 4Px 3Py = 3 + 7Py 4Px 10Py = 12 ..(2)

Dari (1) dan (2) didapat : Px = 2 dan Py = 2 serta Qx = 6 dan Qy = 11

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PBL BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER BERBANTUAN CD INTERAKTIF PADA PENCAPAIAN PENALARAN MATEMATIKA (MATERI DIMENSI TIGA KELAS X SMA)

Anda mungkin juga menyukai