Anda di halaman 1dari 23

Penerapan Fungsi Linier Dalam Bisnis dan

Ekonomi

Ria Kurniawati, S.Pd, M.Si

UNIVERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF-TANGERANG


Penerapan Fungsi Linier Dalam Bisnis dan
Ekonomi
√ Fungsi Permintaan, Penawaran dan Titik Keseimbangan Pasar.
√ Pengaruh Pajak Spesifik dan Proporsional terhadap Equlibrium
√ Pengaruh subsidi terhadap Equilibrium dan Fungsi Utilitas
Fungsi Permintaan
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu
tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan :
Harga barang itu sendiri, harga barang lain yg terkait,
Tingkat Pendapatan per Kapita, Selera atau kebiasaan,
Jumlah penduduk, Perkiraan harga mendatang, Distribusi
pendapatan dan Promosi penjualan.
Fungsi permintaan dapat digambarkan dengan diagram
dua dimensi berupa dua variabel saja (kuantitas dan harga
barang) faktor lainnya dianggap tidak berubah (ceteris
paribus) "all other things being equal."
P
100

0
50 Q
Fungsi Penawaran
Menghubungkan harga barang di pasar dengan jumlah
barang yang ditawarkan produsen pada berbagai tingkat
harga pada satu periode tertentu (Hubungan matematis dgn
Faktor..)
Faktor-faktor yang memepengaruhi Penawaran
Sx = f (Px, Py, Pi, C, Tek, Pdg, Tuj, Keb.)
contoh : harga kaos tertentu Rp.65 ada 125 yang tersedia di pasar,
kalau harganya Rp.75 maka di pasar akan tersedia 145. tunjukkan
persamaan penawarannya ?
Diketahui : P1=65, Q1=125 ; P2=75, Q2 = 145
Ditanya: Q dan grafik?
Jawab: P-P1 = Q-Q1
P2-P1 = Q2-Q1
Q = 2P - 5

2.5

-5
Fungsi permintaan dan penawaran bersama-sama
membentuk keseimbangan pasar, yang terjadi apabila
jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah
barang yang diminta dan harga yang ditawarkan sama
dengan harga yang diminta.
contoh : dapatkan titik keseimbangan pasar dari fungsi
permintaan (Fd) : Pd = 10 – 2 Qd dan fungsi penawaran
(Fs) : Ps = 3/2 Qs + 1, dimana keseimbangan pasar terjadi,
apabila memenuhi syarat :
Qd = Qs ; Pd = Ps.
Qd = Qs , Pd = Ps ;
Dimana : Pd = 10 – 2 Qd, dan Ps = 3/2 Qs + 1
 10 – 2 Q = 3/2 Q + 1  -3/2 Q – 2 Q = 10 + 1
-7/2 Q = -9  Q = -9 x -2/7 = 18/7 = 2 4/7
 P = 10 – 2(2 4/7) = 10 – 5 1/7 = 4 6/7
Jadi keseimbangan tercapai pada harga 4 6/7 dan kuantitas
2 4/7.
P
Ps = 3/2 Qs + 1

Pd = 10 – 2 Qd
0 Q
Latihan Soal
Di sebuah restauran cepat saji, harga sebuah hamburger adalah
Rp20.000 dan kuantitas yang diminta adalah 100 buah. Ketika harga
hamburger naik menjadi Rp25.000, kuantitas yang diminta turun
menjadi 50 buah. Fungsi permintaannya adalah....

Seorang peternak sapi menjual susu sapi hasil ternaknya. Ketika harga
susu Rp5000/botol, ia dapat menjual sebanyak 100 botol dan pada saat
harga susu menjadi Rp10000/botol, ia dapat menjual sebanyak 150
botol. Fungsi penawarannya adalah…
LATIHAN SOAL
1. Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah
Q = 30 - 6P dan fungsi penawarannya Q = -10 + 4 P,
maka keseimbangan pasar akan tercapai di titik...
Dan gambarkan grafiknya!
2. Diketahui suatu produk ditunjukkan oleh fungsi
permintaan P = 7+Q dan fungsi penawaran P = 16-
2Q. Produk tersebut dikenakan pajak sebesar Rp
3/unit.
EKT 2
Ditanyakan:
A. Berapa harga dan jumlah keseimbagan pasar sebelum
dan sesudah pajak?
B. Berapa besar penerimaan pajak oleh pemerintah?
C. Berapa pajak yang ditanggung oleh konsumen dan
produsen?
D. Gambarkan grafiknya!
Pengaruh Pajak
Ceteris paribus (faktor-faktor yang dianggap tetap) dalam fungsi
penawaran adalah teknologi, pajak dan subsidi.
Jika fungsi permintaan dan penawaran akan suatu barang :
Qd = 15 - Pd ,dan Qs = 2Ps – 6. Pajak dikenakan Rp.3,-
√ Kesimbangan Sebelum pajak : Qd = Qs , Pd = Ps ;
15 - P = 2P – 6  3P = 21  P = 7, maka Q = 15 -7 = 8, Jadi
Equilibrium sebelum pajak pada titik (8 , 7).
Setelah ada pajak, fungsi permintaan tidak berubah, yaitu : Qd =
15 - Pd dan fungsi penawaran berubah, yaitu : Qs = 2Ps – 6
menjadi Qst = 2Pst – 6 = 2 (Ps-3) – 6
Qst = 2 (Ps-3) – 6 = 2Ps – 6 – 6 = 2Ps -12
Qd = Qst : 15 – P = 2P – 12  3P = 27  P = 9
Maka Q = 15 – 9 = 6.
Jadi titik keseimbangan pasar yang baru (E2) setelah
dikenakanpajak oleh pemerintah pada (9 , 6)
Besar pajak perunit yang ditanggung konsumen berupa selisih
antara harga setelah dikenakan pajak dengan harga sebelum ada
pajak. Untuk kasus diatas besar pajak yg ditanggung konsumen
sebesar : 9 – 7 = Rp.2,- dan yang ditanggung produsen sebesar : 3 – 2
= Rp.1,-
Pajak Proporsional
adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barang tertentu, yang
diperhitungkan sebesar persentase (%) tetap dari hasil
penerimaannya, contohnya pajak penjualan disimbolkan dengan “ r
”.
Fungsi penawaran (S) : p = f (q)  p1 = f(q) (1+r) = p (1+r)
Kalo pajakperunit: q = f(p) dimana p1=f(q)+t  q1 = f(p1 – t)
Contoh :
Diketahui fungsi permintaan suatu barang adalah p = 8 – 1/2q dan
fungsi penawaran barang tersebut adalah p = 2 + 2q Terhadap barang
ini dikenakan pajak sebesar r = 20 %
Ditanya : carilah titik keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak dan
gambarkan grafiknya.
Jawab :
a. Titik Equilibrium sebelum pajak, E atau E0 :
D : P = 8 – ½ q, dan S : P = 2 + 2 q, syarat Eq : D = S
8 – ½ q = 2 + 2 q  5/2 q = 6  q = 2,4, maka p = 6,8
Jadi titik equilibrium sebelum pajak : E0 = (2,4 ; 6,8)
b. Titik Equilibrium setelah pajak, Et atau E1 :
D : P = 8 – ½ q, dan S1 : P = (2 + 2 q) 6/5,
syarat Eq : D = S1
8 – ½ q = 2,4 + 2,4 q  2,9q = 5,6  q = 1,93
maka p = 7,03.
Jadi titik equilibrium setelah pajak : E1 = (1,93 ; 7,03)
P S1
8 S0

2,4
2

-1 0 16 Q
Tambahan :
 Pajak yang ditangung konsumen : dari E0 = (2,4 ; 6,8) dan E1 =
(1,93 ; 7,03), maka 7,03 – 6,8 = Rp.0,23,-
 Pajak yang ditanggung produsen, lihat kenaikan P0 ke P1
maka ada kenaikan sebesar : P1 – P0 = 2 – 2,4 = Rp.0,4,-
Jadi pajak perunit yangg ditanggung produsen sebesar :
Rp.0,4 – Rp.0,23= Rp.0,17,-
 Total Pajak Konsumen : 1,93 x Rp.0,23 = Rp0,4439,-
Total Pajak Produsen : 1,93 x Rp.0,17 = Rp.0,3281,-
Total Pajak Barang keseluruhan :
TP.Konsumen + TP.Produsen = Rp.0,4439 + Rp.0,3281
= Rp.0,772,-
atau : 1,93 x Rp.0,4 = Rp.0,772,-
Subsidi
merupakan kebalikan dari pajak dan meyebabkan harga jual barang
menjadi lebih murah karena biaya produksi menjadi lebih ringan.
Sehingga keseimbangan pasar setelah subsidi harga menjadi lebih
rendah dan kuantitas barang lebih banyak.
Contoh :
Fungsi permintaan dan penawaran barang ditunjukkan oleh persamaan
: Qd = 10 – Pd dan Qs = -6 + 2Ps
Pemerintah mengenakan sudsidi sebesar Rp.2,- setiap unitnya
Pertanyaan nya :
a. Hitung harga dan jumlah keseimbangan sebelum subsidi
b. Hitung harga dan jumlah keseimbangan setelah subsidi
c. Berapa pengeluaran pemerintah untuk subsidi
d. Gambarkan grafiknya
Jawab :
a. Keseimbangan pasar (E) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs dan Pd = Ps
10 – P = -6 + 2P  3P = 16  P = 5 1/3 dan Q = 4 2/3
Jadi harga keseimbangan sebelum subsidi : P = Rp.5 1/3
dan jumlah keseimbangan barang sebelum subsidi :Q=4 2/3
b. Keseimbangan pasar (E1) sebelum subsidi :
Syarat keseimbangan Qd = Qs1 dan Pd = Ps1
10 – P = -6 + 2Ps1  10 – P = -6 + 2(P + s)
 10 – P = -6 + 2(P + 2)  10 – P = -6 + 2P + 4
 3P = 12  P1 = 4 , maka Q1 = 10 - 4 = 6
Jadi harga keseimbangan setelah subsidi : P = Rp.4,-
dan jumlah keseimbangan barang setelah subsidi :Q = 6 unit
Subsidi yang dinikmati konsumen : P1-P0 = 5 1/3 – 4 = 1 1/3
Subsidi yang dinikmati produsen : s – (P1-P0) = 2-1 1/3= 2/3
c. Pengeluaran Pemerintah untuk subsidi :
Q1 x s = 6 x 2 = Rp.12,-
d. Grafiknya :
P S0 = -6 + 2P
10 S1 = -2 + 2P

5 1/3

3 D0=D1 = 10 - P
1
0 4 2/3 10 Q
Latihan Soal
Diketahui fungsi permintaan P = 50 - 2Q dan fungsi
penawaran P = 30 + 2Q. Pemerintah memberikan
subsidi sebesar 50%. Hitunglah:
A) harga dan kuantitas sebelum subsidi
B) harga dan kuantitas setelah subsidi
C) subsidi yang diterima oleh pemerintah,
konsumen dan juga produsen
D) gambarkan grafiknya!
Fungsi Utilitas
Tujuan yang ingin dicapai konsumen dalam teori perilaku konsumen
adalah kepuasan.
Utilitas (utility) adalah manfaat yang diperoleh karena
mengkonsumsi barang (comodities)
Barang (comodities) adalah benda dan jasa yang dikonsumsi
untuk memperoleh manfaat dan kegunaan

Utilitas merupakan ukuran manfaat suatu barang dibanding dengan


dengan alternatif penggunaannya :
 Utilitas total (total utility/TU) : manfaat total yang diperoleh dari
seluruh barang yang dikonsumsi.
 Utilitas marjinal (marginal utility/MU) : tambahan manfaat yang
diperoleh karena menambah konsumsi sebanyak satu unit barang.
Hukum Pertambahan Manfaat yang Makin Menurun (The Law of
Diminishing Marginal Utility/LDMU) : Pada awalnya penambahan
konsumsi suatu barang akan memberi tambahan utilitas yang
besar, tetapi makin lama pertambahan itu bukan saja menurun ,
nahkan menjadi negatif. Yang dikenal sebagai hukum Gossen
untuk menjawab berlian dengan air.
Konsistensi Preferensi (transitivity), preferenssi berkaitan dengan
kemampuan konsumen menyusun prioritas pilihan agar dapat
mengambil keputusan. Minimal ada dua sikap, Yaitu : lebih suka
(prefer, >) dan atau sama-sama suka (indifference, =) dan syarat
lainnya konsistensi preferensi sebagai konsep Transitivitas
(transitivity)  x > y dan Y > Z, maka x > z
Pengetahuan Sempurna (perpect knowledge), konsumen
diasumsikan memiliki informasi dan pengetahuan yang sempurna
dengan keputusan konsumsinya.
1. Teori Kardinal (Cardinal Theory), menyatakan bahwa kegunaan dapat
dihitung secara nominal, seperti panjang dengan meteran.

Harga Baju Jumlah yang Uang Yang Kegunaan Tambahan


perhelai dikonsumsi dikeluarkan Total / TU Kegunaan /
MU
25.000 1 25.000 50.000 50.000
25.000 2 50.000 125.000 75.000
25.000 3 75.000 185.000 60.000
25.000 4 100.000 225.000 40.000
25.000 5 125.000 250.000 25.000
25.000 6 150.000 250.000 0
25.000 7 175.000 225.000 -25.000
25.000 8 200.000 100.000 -125.000

MU = P, prinsip berlaku untuk semua barang, sehingga konsumen


mencapai kepuasan maksimum : MUx = Px
2. Teori Ordinal (Ordinal Theory), kegunaan tdk dapat dihitung;
hanya dapat dibandingkan. Untuk menjelaskannya digunakan
kurva indiferensi (indifference curve) yang menunjukkan
berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang
memberikan tingkat kepuasan yang sama.
U=X.Y

Makan Bakso Makan sate


(mangkok per bulan) (porsi per bulan)
25 kali 4 porsi
20 kali 5 porsi
10 kali 10 porsi
5 kali 20 porsi
4 kali 25 porsi

Anda mungkin juga menyukai