Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE

Nama Kelompok 2

1. Reza Ananda Harefa (2215310136)


2. Ika Nurhaliza (2215310150)
3. Alvin Damara (2215310158)
4. M Rio Ghazali (2215310175)
5. Fitria Lubis (2215310159)
6. Putri Ramadhani (2215310131)

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

FAKULTAS SOSIAL SAINS

MANAJEMEN

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan karunia dan rahmatnya bisa menyelesaikan makalah mengenai
Matematika Bisnis dengan baik walapun masih banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap makalah ini akan bermanfaat dalam rangka


menambah pengetahuan juga wawasan kita. Kami pun menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu, kami mohon maaf jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami mengharapkan adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
makalah yang sudah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Pajak Dan Subsidi


2.1.1 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pajak
2.1.2 Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pajak
2.2 Keuntungan/Laba/Profit
2.2.1 Pengertian Keuntungan, Laba, Atau Profit
2.3 Cara Menghitung Laba Kotor Dan Laba Bersih
2.3.1 Laba Kotor (Gross Profit)
2.3.2 Laba Bersih
2.4 Fungsi Biaya Dan Fungsi Permintaan
2.4.1 Fungsi Biaya
2.4.2 Fungsi Penerimaan

BAB III PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

Pajak merupakan iuran yang dipaksakan pemerintah suatu negara dalam


periode tertentu kepada wajib pajak negara dan bentuk balas jasanya tidak
langsung. Yang dimana pajak ada yang secara langsung dikenakan kepada
masyarakat, ada juga pajak yang tidak dikenakan secar langsung kepada
masyarakat. Pajak tak langsung secara PPN dan cukai akan berpengaruh
langsung kepada harga yang ditawarkan oleh produsen sebagai akibat
pembebanan pajak terhadap konsumen.

Sedangkan subsidi adalah bantuan pemerintah yang diberikan untuk setiap


unit barang yang dihasilkan oleh kegiatan usaha. Subsidi juga memberikan
perubahan pada keseimbangan pasar dan barang produksi tersebut dimana
perubahan tersebut sangat berlawanan dibandingkan perubahan yang
dipengaruhi pajak. Sehingga pengaruh keduanya terhadap kesimbangan pasar
adalah berlawanan atau kebalikan.

Yang menjadi indikator pengaruh pajak dan subsidi pada keseimbangan


pasar yaitu pajak terhadap keseimbangan pasar dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar. pajak sangat berpngaruh terhadap atas penjualan selalu
menambah harga barang yang di tawarkan sehingga hanya mempengaruhi
fungsi penawaran. Sedangkan fungsi permintaan tidak mengalami perubahan
sama sekali. Dengan adanya subsidi yang di berikan pemerintah kepada
masyarakat akan menyebabkan ongkos produksi yang di keluarkan oleh
produsen menjadi lebih rendah dari pada ongkos produksi. Menyebabkan daya
beli konsumen terhadap produk tersebutt meningkat. Dengan adanya subsidi
maka produsen merasa ongkos produksinya menjadi lebih rendah sehingga
produsen bersedia menjual lebih murah barang yang di produksinya akibatnya
harga ke seimbangan menjadi lebih baik.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Pajak Dan Subsidi


2.1.1 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pajak
Pajak yang atas penjualan selalu menambahkan harga barang yang
ditawarkan.sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran.sedangkan pada
fungsi permintaan tidak mengalami perubahan sama sekali.
fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak adalah P = F(Q). Dan fungsi
penawaran setelah dikenakan pajak t perunit adalah P = F(Q) + t maka
keseimbangan sebelum dan setelah dikenakan pajak. Total pajak yang diterima
oleh pemerintah adalah t pemerintah = pajak x Q pada keseimbangan setelah
pajak. Pajak yang ditanggung oleh komsumen adalah (PT-PE) x Qt. Sedangkan
pajak yang ditanggung adalah total pajak yang diterima oleh pemerintah pajak
yang ditanggung oleh konsumen.
1. Contoh soal : Jika fungsi permintaan akan beras dan fungsi penawaran akan
beras yang diberikan sebagai berikut : Pd = 12 – Q dan Ps = 2+Q sedangkan
pemerintah mengenakan pajak sebesar 4 setiap unit beras yang diproduksi.
Tentukan:
a. Nilai keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak
c. Total pajak yang dibayar oleh pemerintah
d. Besarnya pajak yang ditanggung oleh produsen
e. Besarnya pajak yang ditanggung oleh konsumen

Jawab :

a. Dari soal yang telah dijelaskan dan diketahui


PD = 12 – Q
PS = 2 + Q
t =4
Maka nilai keseimbangan sebelum pajak adalah
PD = PS
12 – Q = 2 + Q
-2Q = -10
Q=5

Maka PD = 12 – Q PS = 2 + Q

= 12 – 5 = 7 =2+5=7

Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum pajak adalah P =7 dan Q = 5

b. Nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah


PD = 12 – Q
PS = 2 + Q
Pst = 2 + Q + t maka Pst = 2 + Q + 4 maka Pst + 6 + Q
Rumus keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak adalah
PD = Pst
12 – Q = 6 + Qt
-2 Q = 6 – 12
Q=3
Maka PD = 12 – Q Pst = 6 + Qt
= 12 – 3 = 9 =6+3=9
Jadi nilai keseimbangan pasar setelah pajak adalah P,Q adalah 9 dan 3

c. Total pajak yag dibayar oleh pemerintah


T = pajak x Q pad keseimbangan pasar setelah pajak

d. Besarnya pajak yang diterima oleh produsen


T produsen = T Pemerintah – T Konsumen

e. Besarnya pajak yang diterima oleh konsumen


T = (Pet – Pe) x Qt
= (9 – 7) x 3 = 6
2.1.2 Pengaruh Subsidi Terhadap Keseimbangan Pajak
Subsidi (S) adalah bantuan yang diberikan pemerintah kepda produsen
terhadap produk yang dihasilkan atau yang dipasarkan, sehingga yang berlaku
dipasar lebih rendah sesuai keinginan pemerintah dan daya beli masyarakat
meningkat. Fungsin penawaran setelah subsidi adalah F (Q) = P+S atau P = F
(Q)-S. Keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah Qd = Qs atau Pd = Ps.
Keseimbangan pasar setelah pajak adalah Pd =Pss. Subsidi untuk konsumen
adalah SK = (Pd – Ps) x Qs. Subsidi yang diberikan perintah adalah SG = s x
Qs.
Contoh soal : jika fungsi permintaan akan suatu komoditas adalah Qd = 12
– 2P sedangkan besarnya fungsi penawaran Qs = -4 +2P. Dan subsidi yang
diberikan pemerintah adalah sebesar Rp 2 setiap unit barang yang diproduksi.
Tentukan :
a. Berapakah jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi?
b. Berpakah jumlah dan harga keseimbangan pasar setelah subsidi ?
c. Berapakah bagian dari subsidi untuk konsumen ?
d. Berpakah bagian subsidi untuk produsen?
e. Berapakah subsidi yang diberikan oleh pemerintah ?

Jawab :

a. Jumlah dan harga barang keseimbangan pasar sebelum subsidi


Qd = Qs
12 – 2P = -4 + 2P
-2P – 2P = -4 – 12
P=4
Maka Qd = 12 – 2P Qs = -4 + 2P
= 12 – 8 = -4 + 8
=4 =4

Jadi nilai keseimbangan pasar sebelum subsidi adalah P,Q adalah 4 dan

b. Jumlah dan harga keseimbangan pasar seteleah subsidi


Qd = 12 – 2P maka Pd = -1/2 Qd + 6
Qs = -4 + 2P maka ps = ½ Qs + 2
Maka Pd = Ps
½ Qd + 6 = ½ Qs
Qs = 6
Maka Pss = ½ Qs + 2 – 2
=3
Jadi nilai keseimbangan pasar setelah subsidi adalah P,Q adalah 3 dan 6

c. Bagian dari subsidi untuk konsumen

SK = ( Pd – Ps ) x Qs

Sk = ( 4 – 3 ) x 6

Sk = Qs x s

= 6 x 2 = 12

d. Bagian dari subsidi untuk Produsen


SP = s – ( Pd – Ps ) x Qs
SP = 2 – ( 4 – 3 ) x 6 = 6

e. Subsidi yang diberikan oleh pemerintah


SG = s x Qs
=2x6=1
2.2 Keuntungan/Laba/Profit
2.2.1 Pengertian Keuntungan, Laba, Atau Profit

Keuntungan adalah kenaikkan ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari
transaksi insidental yang terjadi pada perusahaan dan semua transaksi atau
kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam suatu periode akuntansi selain
yang berasal dari pendapatan investasi pemilik.

Laba adalah penghasilan bersih (net income) atau imbalan dari aktivitas
perusahaan, mulai dari proses produksi hingga pemasaran yang sudah dikurangi
dengan biaya kegiatan operasi perusahaan. Penghasilan lebih ini juga tertulis di
laporan laba-rugi.

Profit adalah jumlah dana yang didapatkan oleh para pelaku usaha dari
hasil penjualan yang berjalan dalam periode tertentu. Jumlah profit adalah hasil
dari laba kotor dikurangi dengan HPP dan biaya-biaya lainnya.
2.3 Cara Menghitung Laba Kotor Dan Laba Bersih
2.3.1 Laba Kotor (Gross Profit)

Adalah seluruh pendapatan dari penjualan yang belum dikurangi biaya


produksi,biaya overhead,gaji,pajak,dan lain sebagainya.

Rumus : pendapatan – HPP = Laba Kotor

Contoh kasus : Susi memiliki usaha toko kue. Menurut laporan laba rugi di
tahun 2021, toko kue Susi memiliki pendapatan sebesar Rp 100.000.000. Setelah
dihitung, HPP dari toko kuenya selama tahun 2021 adalah sebesar Rp
67.000.000. Jadi laba kotor yang didapatkan oleh toko kue Susi di tahun 2021
adalah:

Rp 100.000.000 – Rp 67.000.000 = Rp 33.000.000

Jadi, laba kotor yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp
33.000.000.

2.3.2 Laba Bersih

laba bersih adalah laba kotor dikurangi biaya atau beban yang belum
dikurangi dari pendapatan. Komponen biaya yang biasanya dikurangi dari laba
kotor adalah: Pajak, biaya operasional, bunga jika ada pinjaman ke bank, biaya
penyusutan, dan lain sebagainya.

Rumus : Total Pendapatan – Total Pengeluaran = Laba Bersih

atau

Laba Kotor – Beban Biaya = Laba Bersih

Contoh Kasus

Toko Kue Susi memiliki laba kotor dari penjualan di tahun 2021 sebesar Rp
33.000.000. Laba kotornya belum dikurangi beban biaya lain, seperti: Pajak (Rp
3.200.000), biaya operasional toko (Rp 4.000.000), kredit pinjaman ke bank total
setahun (Rp 10.000.000). Jadi laba bersih toko kue Susi selama tahun 2021 adalah
sebagai berikut:

Rp 33.000.000 – (3.200.000 + 4.000.000 + 10.000.000) = Rp 15.800.000

Jadi, laba bersih yang didapatkan oleh toko Kue Susi di tahun 2021 sebesar Rp
15.800.000.

2.4 Fungsi Biaya Dan Fungsi Permintaan


2.4.1 Fungsi Biaya

adalah biaya total ( total cost ) yang di keluarkan oleh sebuah perusahaan
dalam operasi bisnis nya terdiri atas biaya tetap ( fixed cost ) dan biaya variabel (
variable cost ).

Rumus :

FC = k

VC = f ( Q ) = vQ

C = g ( Q ) = FC + VC = k + vQ

FC = biaya tetap

VC = biaya variabel

C = biaya total

k = konstanta

v = lereng kurva VC dan kurva C

Contoh Soal :

Diketahui = FC = 20.000, VC = 100 Q


Ditanya = Tunjukkan persamaan dan kurva totalnya! Berapakah biaya total yang
dikeluarkan jika diproduksi 500 unit barang?

Penyelesaian :

C = FC + VC

C = 20.000 + 100 Q

Jika Q = 500 maka C = 20.000 + 100 ( 500 ) = 70.000

2.4.2 Fungsi Penerimaan

adalah hasil kali antara harga jual per unit dengan jumlah barang yang di
produksi dan laku di jual. Semakin banyak barang yang diproduksi dan terjual,
semakin besar pula penerimaannya. Penerimaan total (total revenue) adalah hasil
kali jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut. Secara
matematik, penerimaan merupakan fungsi jumlah barang, kurvanya berupa garis
lurus berlereng positif dan bermula dari titik pangkal.

Rumus :

R=QxP=f(Q)

Contoh Soal :

Harga jual produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan Rp. 200 per unit.
Tunjukkan persamaan dan kurva penerimaan total perusahaan ini! Berapa besar
penerimaannya bila terjual barang sebanyak 350 unit ?

Penyelesaian :

R = Q X P = Q X 200 = 200 Q Bila Q = 350, maka ; R = 200 X 350 = 70.000.


BAB III

PENUTUP

a. Yang menjadi indikator pengaruh pajak dan subsidi pada keseimbangan


pasar yaitu pajak terhadap keseimbangan pasar dan subsidi terhadap
keseimbangan pasar. Pajak yang atas penjualan selalu menambahkan harga
barang yang ditawarkan.sehingga hanya mempengaruhi fungsi
penawaran.sedangkan pada fungsi permintaan tidak mengalami perubahan
sama sekali.
b. Pengertian Keuntungan, Laba, Atau Profit Keuntungan adalah kenaikkan
ekuitas atau aktiva bersih yang berasal dari transaksi insidental yang terjadi
pada perusahaan dan semua transaksi atau kejadian yang mempengaruhi
perusahaan dalam suatu periode akuntansi selain yang berasal dari
pendapatan investasi pemilik.
c. Cara Menghitung Laba Kotor Dan Laba Bersih Laba Kotor (Gross Profit)
Adalah seluruh pendapatan dari penjualan yang belum dikurangi biaya
produksi,biaya overhead,gaji,pajak,dan lain sebagainya.
d. Fungsi Biaya adalah biaya total ( total cost ) yang di keluarkan oleh sebuah
perusahaan dalam operasi bisnis nya terdiri atas biaya tetap ( fixed cost )
dan biaya variabel ( variable cost ).
DAFTAR PUSTAKA

Dani Iskandar, dkk, 2016, Matematika Ekonomi dan Bisnis,Mitra Wacana


Media, Jakarta.

Muhammad Djafar Saidi, 2007, Pembaharuan Hukum Pajak, PT Raja


Grafindo Persada, Jakarta.

Sri Endang Rahayu, dkk, 2015, Pengantar Ekonomi Mikro, Perdana


Publishing, Medan.

Evan Ramdan, Fungsi Biaya dan Penerimaan,


http://evan_ramdan.staff.gunadarma.ac.id.

Pengertian Keuntungan https://kamus.tokopedia.com.

Pengertian Laba https://www.jurnal.id.

Pengertian Profit https://ruangmenyala.com.

Menghitung Laba Bersih dan Kotor https://www.bhinneka.com.

Anda mungkin juga menyukai